BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Pendidikan dilihat sebagai salah satu faktor utama yang menentukan pertumbuhan
ekonomi, yaitu melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja terdidik. Pendidikan dikatakan
berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan
melibatkan semua komponen-komponen pendidikan, seperti mencakup tujuan pengajaran,
guru dan peserta didik, bahan pelajaran, strategi atau metode belajar mengajar, alat dan
sumber pelajaran serta evaluasi (Sugito, 1994:3). Namun, untuk menciptakan pendidikan
yang efektif sangat sulit. Salah satu masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan adalah
bagaimana usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil
yang efektif dan efisien, tidak terkecuali pada pelajaran sejarah.
Ada yang menyatakan bahwa memberikan pelajaran sejarah merupakan sesuatu yang
tidak masuk akal atau tidak mungkin sama sekali, karena pelajaran sejarah bukan sebagai
dasar ilmu pengetahuan, bahkan sangat mengaburkan konsep dan prinsip sejarah. Padahal
bangsa manapun di dunia, tidak pernah ada suatu bangsa yang melupakan sejarah bangsanya,
asal-usul dan perjuangan mereka untuk hidup dan merdeka, karena sejarah merupakan satu
bagian dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri. Tujuan yang luhur dari sejarah adalah
menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air bangsa dan negara, serta pengajaran
sejarah merupakan sumber inspirasi terhadap hubungan antarbangsa dan negara, sehingga
anak memahami bahwa ia merupakan bagian dari masyarakat negara di dunia.
(Kasmadi,1996:13).
Kurangnya minat dan rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah
kemungkinan juga disebabkan oleh faktor guru yang belum mampu mengembangkan
kreativitas dan kurang optimal dalam melibatkan siswa pada kegiatan belajar mengajar serta
belum melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran.
Pada kegiatan pembelajaran siswa menyimak materi dan terlihat seakan-akan telah
memahami materi, tetapi ketika diadakan evaluasi dengan memberikan soal ulangan harian,
rata-rata ketuntasan siswa tidak mencapai hasil yang diharapkan. Bertolak dari kenyataan di
atas, maka penulis sebagai guru IPS Sejarah mencoba melakukan inovasi pembelajaran
dengan tujuan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga hasil belajar siswa
dapat dioptimalkan. Perhatian tertuju pada berbagai kegiatan yang disenangi siswa dengan
tujuan melakukan sinkronisasi kesenangan siswa dengan kegiatan pembelajaran. Salah satu
kegiatan yang banyak disukai oleh siswa adalah menonton siaran televisi. Mereka sering
menghabiskan berjam-jam waktu menonton acara kesayangan mereka di televisi.