Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan

Anak RSUD Tarakan

Lanny Ardianny
112014341

1. Indikator untuk meningkatan pemberian asupan cairan pada neonatus dengan BBLR
melalui NGT dan OGT
- Kenaikan berat badan bayi, dapat kita ukur dengan cara menimbang bayi setiap hari
- Kejadian muntah berkurang
- Gambaran klinis membaik
- Fungsi respirasi stabil
- Denyut jantung dan saturasi oksigen stabil
- Residu lambung lebih sedikit
Kemampuan bayi untuk menyusu bergantung pada kematangan fungsi refleks hisap dan
menelan. Bayi dengan usia kehamilan ibu di atas 34 minggu (berat di atas 1800 gram) dapat
disusukan langsung kepada ibu karena refleks hisap dan menelannya biasanya sudah cukup baik.
Bayi yang usia kehamilan ibu 32 minggu hingga 34 minggu (berat badan 1500-1800 gram)
seringkali refleks menelan cukup baik, namun refleks menghisap masih kurang baik, oleh karena
itu, Ibu dapat memerah ASI dan ASI dapat diberikan dengan menggunakan sendok, cangkir, atau
pipet.
Jika bayi lahir dengan usia kehamilan ibu kurang dari 32 minggu (berat badan 1250-1500 gram),
bayi belum memiliki refleks hisap dan menelan yang baik, maka ASI perah diberikan dengan
menggunakan pipa lambung/orogastrik (sonde).
Bayi lahir prematur seringkali disertai masalah kesehatan. Bayi prematur sakit berat mungkin
belum dapat minum (nutrisi enteral) sehingga perlu diberikan nutrisi melalui infus (nutrisi

parenteral). Bayi yang lahir dengan berat lahir di bawah 1250 gram dengan permasalahan medis,
mungkin perlu mendapat pemberian nutrisi parenteral selama 24 sampai 48 jam pertama,
kemudian diberikan trophic feeding 10 mL/kgBB/24 jam. Jika bayi sudah dapat mentoleransi
pemberian minum, maka jumlah minum dapat dinaikkan sambil menurunkan pemberian nutrisi
parenteral.
Pemberian trophic feeding (minimal enteral feeding, gastrointestinal priming, early hypocaloric
feeding), merupakan suatu konsep yang diperkenalkan, untuk menghindari efek puasa.
Prinsip trophic feeding yaitu untuk menstimulasi perkembangan saluran cerna/gastrointestinal,
tanpa memperberat derajat penyakit, trophic feeding diberikan dengan jumlah 10-20 mL/kg/hari.
Karena bayi prematur seringkali tidak dapat melakukan koordinasi antara gerakan menghisap,
menelan, dan bernafas, maka perlu digunakan selang orogastrik. Metode yang sering digunakan
yaitu infus susu kontinu dan intermiten (bolus) yang diberikan setiap 3 jam. Penelitian terkini
memberikan hasil bahwa pemberian nutrisi secara bolus, memperbaiki konsentrasi hormonhormon terkait dengan keadaan puasa-minum, sehingga memperbaiki perkembangan saluran
cerna, serta didapatkan toleransi minum dan pertumbuhan yang lebih baik pada bayi yang
mendapatkan nutrisi enteral secara bolus. Oleh karena itu, pemberian minum secara bolus lebih
menguntungkan daripada pemberian minum kontinu pada bayi prematur dengan saluran cerna
yang relatif lebih sehat.

Anda mungkin juga menyukai