A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan
secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian
harus dilakukan dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah
metode penelitin,yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri
keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen
penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam
komponen
metodelogi
penelitian
yang
karena
digunakan
untuk
instrumen
mengumpulkan,
penyusunan,
dan
teknik
pengujian
validitas
dan
reliabiltasnya.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup permasalah yang dibahas pada makalah ini, melputi:
1. Pengertian Instrumen Penelitian
2. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif
3. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kuantitatif
penelitian
adalah
semua
alat
yang
digunakan
untuk
menjadi sistematis
memilih
informan
sebagai
sumber
data,
melakukan
manusia
sebagai
instrumen
dapat
mengambil
kesimpulan
refleksi
secara
terus
menerus,
dan
secara
gradual
dalam
penelitian
kualitatif,
instrumen
penelitian
adalah
instrument
serangkaian
soal-soal
penelitian adalah
yang
harus
suatu
dijawab
alat
yang
berisi
panampilan
di
dalam
orang
menjalankan
tugas,
yang
menurutnya adalah
kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Misalnya, menimbang beras dengan
timbangan beras,
sebagainya.
Reliabilitas mempunyai tiga dimensi yaitu Stabilitas, Ekivalensi, dan
Konsistensi Internal (O'Sullivan & Rassel, 1995). Stabilitas mengacu pada
kemampuan instrumen untuk menghasilkan data yang sama dari waktu ke
waktu (dengan asumsi objek yang diukur tidak berubah).
Ekivalensi mengacu pada kemampuan dua atau lebih macam instrumen
yang dibuat dua atau lebih peneliti untuk mengukur satu hal yang sama.
Misalnya, dua peneliti mengukur penggunaan listrik di suatu aula. Dua
peneliti ini menggunakan dua instrumen yang berbeda. Tetapi jika temuan
kedua peneliti ini sama, maka instrumen mereka memilki sifat "ekivalen".
Konsistensi internal tercapai jika semua item dalam instrumen mengukur
satu hal yang sama. Jika terdapat 10 pertanyaan tentang motivasi, maka
ke 10 pertanyaan itu mengukur hal yang sama (motivasi).
mengkorelasikan antar
yang
disusun
mempunyai
validitas
isi,
maka
instrumen
harus
Untuk instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan. Jika dosen memberikan ujian di luar
pelajaran yang telah ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut
tidak
Secara teknis, pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat
variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item)
pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.
Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian validitas dapat dilakukan
dengan mudah dan sistematis.
3. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan
fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Misalnya instrumen untuk
mengukur kinerja sekelompok pegawai. Maka kriteria kinerja pada
instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan di lapangan
(empiris) tentang kinerja
Bila
instrumen
koefisien
korelasi
positif
dan
signifikan,
maka
2. Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa
berbeda, tetapi maksudnya sama. misalnya, berapa tahun pengalaman
Anda bekerja di lembaga ini? Pertanyaan tersebut ekuivalen dengan
tahun berapa Anda mulai bekerja di lembaga ini?
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya
dua dan berbeda, pada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan
cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan instrumen
yang dijadikan ekuivalennya. Bila korelasi positif dan signifikan,
maka
4. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen
dapat
penelitian
kualitatif,
instrumen
penelitian
adalah
kisi-kisi
instrument,
5)
Merumuskan
item-item
dalam