ut~t \wx|t
]t~tt
Utt
PERATURAN BARISBERBARIS
Skep. Menhankam/Pangab No.
611/X/1985
Halaman 11
dari 31
PERATURAN BARISBERBARIS
BAB I
KETENTUAN
UMUM Pasal 1
PENGERTI
AN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan
Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu.
Pasal
2
MAKSUD DAN
TUJUAN
1.
3
Ketentuan
Khusus
Halaman 22
dari 31
1.
Halaman 33
dari 31
3.
1.
Halaman 44
pada tempatnya tanpa membeda- bedakan dari
satu31 dengan
lainnya.
f.
Teliti
Teliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan
ketentuan- ketentuan sesuai dengan semestinya, sebaliknya
tidak puas dengan pelaksanaan yang setengah-setengah.
g. Sederhana
Halaman 55
dari 31
1.
Pengertian
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang
komandan/pimpinan
pasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada
waktunya secara
serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
a. Aba-aba petunjuk
Aba-aba
petunjuk
dipergunakan
jika
perlu
untuk
menegaskan maksud dari
aba-aba
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Halaman 66
dari 31
peringatan/pelaksanaan.
contoh:
1.
Untuk perhatian Istirahat di
tempat = GERAK
2.
Untuk istirahat Bubar
= JALAN
3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu
bagian dari keutuhan pasukan: Pleton II Siap = GERAK
4.
Selanjutnya lihat barisberbaris kompi
Halaman 77
dari 31
5.
b.
Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas
untuk dapat
dilaksanakan tanpa
ragu-ragu. Contoh:
1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat =
ISRIRAHAT
c.
Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk
melaksanakan
aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau
berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
1. GERAK
2. JALAN
3. MULAI
GERAK
: adalah
untuk
gerakan-gerakan
dilakukan
dengan meninggalkan tempat.
contoh: 1. Haluan kanan/kiri = JALAN
2. Dua langkah ke depan = JALAN
kaki
yang
3.
4.
Halaman 88
dari 31
catatan:
Halaman 99
dari 31
Halaman 1010
dari 31 dibalas
Setelah penghormatan selesai dijawab/
oleh
pembina
upacara/Irup
maka
dalam
sikap sedang memberi hormat Pemimpin
upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak =
GERAK dan setelah aba-aba
Halaman 1111
dari 31
Contoh
:
Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Halaman 1212
dari 31
upacara Hormat =
GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang
harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk
sengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Biasanya
dipakai pada waktu di lapangan, seperti: MAJU, IKUT,
BERHENTI, LURUSKAN, LURUS.
Pasal
6
CARA MELATIH
BERHIMPUN
Halaman 1313
dari 31
1.
Catatan:
mengikat
Halaman 1414
dari 31
1.
Halaman 1515
dari 31
3.
Halaman 1616
dari 31
lurus,
maka ia
Halaman 1717
dari 31
Halaman 1818
dari 31tersebut
setelah selesai dipanggil orang yang dipanggil
Halaman 1919
dari 31
perintah
yang
diberikan
oleh
komandan/pelatih/pemimpin
(memberikan aba-aba di tempat).
4)
Setelah
selesai
melaksanakan
perintah/petunjuk,kemudian menghadap
6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang
memanggil dan
mengucapkan kata-kata: Memberikan aba-aba di
tempat telah
dilaksanakan, Laporan selesai.
5)
Setelah mendapat perintah Kembali ke tempat,
anggota tersebut
mengulangi perintah kemudian menghormat,
selanjutnya kembali ke tempat.
2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang
meninggalkan barisannya, maka terlebih dahulu harus
mengambil sikap sempurna dan minta ijin kepada
komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan
cara mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka,
jari-jari dirapatkan). Contoh: Anggota yang akan
meninggalkan barisan mengangkat tangan.
komandan/pelatih/pemimpin bertanya: Ada apa?
Anggota menjawab: ke
belakang
komandan/pelatih/pemimpin memutuskan: Baik, lima
menit kembali
Anggota yang meninggalkan barisan mengulangi: Lima
menit kembali
3. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya
menuju tempat
sesuai
keperluannya.
4. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut
menghadap 6
langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin, menghormat
dan laporan sebagai berikut: Lapor, Ke belakang selesai
Laporan
selesai.
Setelah
ada
perintah
dari
komandan/pelatih/pemimpin Masuk barisan maka orang
tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik
kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan semula.
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Pasal
9
CARA MELATIH GERAKAN
BERJALAN
Halaman 2020
dari 31
1.
Halaman 2121
dari 31
Pasal
10
TATA CARA
PENGHORMATAN
1.
Halaman 2222
dari 31
Halaman 2323
dari 31
e.
Halaman 2424
dari 31
Aba-aba: Siap =
GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua
tumit rapat, kedua
kaki merupakan sudut 45, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat
badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada
dibusungkan, pundak ditarik ke belakang sedikit dan tidak
dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus,
jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada
paha, punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup,
mata memandang lurus ke depan, bernapas sewajarnya.
Halaman 2525
dari 31
Pasal
12
ISTIRAH
AT
Aba-aba:
Istirahat di tempat
= GERAK Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping
kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki
(30 cm).
2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang,
punggung tangan kanan di
atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan
dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan
di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan,
badan dapat bergerak.
Catata
n:
a)
Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan
pikiran dan kerapihan
istirahat dilakukan atas aba-aba Parade Istirahat di tempat
= GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas,
hanya tangan ditarik ke atas sedikit, tidak boleh bergerak,
tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.
b) Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan
diberikan suatu
amanat atau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat
dilakukan atas aba-aba: Untuk perhatian Istirahat di tempat
= GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titik a,
dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/
amanat/sambutan.
Pasal
13
PERIKSA
KERAPIHAN
Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI
1. Tanpa senjata:
a)
Halaman 2626
dari 31
Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan
b)
Pelaksanaan:
1) Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak
mengambil sikap sempurna.
2) Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak
membungkukkan
badan
masing-masing,
mulai
memeriksa
atau
membetulkan
Halaman 2727
dari 31
Halaman 2828
dari
31
serentak mengambil sikap untuk lari, kemudian
lari
f.
Halaman 2929
dari 31
1.
Halaman 3030
31
kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada dari
di sebelah
Halaman 3131
dari 31
3.
Halaman 3232
dari 31 tangan,
lengan di samping kanan, setelah lurus menurunkan
serta menegakkan kepala kembali dengan serentak. Anggotaanggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya
tanpa mengangkat tangan.
Halaman 3333
dari 31
Pasal
16
BERHITUN
G
Aba-aba: Hitung =
MULAI Pelaksanaan:
Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke
depan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan
muka ke kanan. Pada aba- aba pelaksanaan, berturut-turut tiap
pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil
memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada
aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna.
Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru
kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya
masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh.
Pasal
17
PERUBAHAN
ARAH
1.
Hadap
Kanan/Kiri
Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki
kanan/kiri, lekuk kaki
kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan
berpindah ke kaki kiri/kanan.
b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90.
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti
dalam keadaan sikap sempurna.
2.
Hadap serong
kanan/kiri
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki
kiri/kanan.
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
b.
c.
Halaman 3434
dari 31
3.
Balik
kanan
Aba-aba: Balik kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Halaman 3535
dari 31
Halaman 3636
dari 31
BAB
II
GERAKAN PERORANGAN TANPA
SENJATA GERAKAN BERJALAN
Pasal
20
PANJANG, TEMPO, DAN MACAM
LANGKAH
Langkah
dapat
sebagai berikut:
dibeda-bedakan
Halaman 3737
dari 31
No
1
2
3
4
5
6
7
Macam langkah
Langkah biasa
Langkah tegap
Langkah perlahan
Langkah ke kanan/kiri
Langkah ke belakang
Langkah ke depan
Langkah di waktu lari
Panjan
g65 cm
65 cm
40 cm
40 cm
40 cm
60 cm
80 cm
Tempo
110 tiap
menit
110 tiap
menit
30 tiap menit
70 tiap menit
70 tiap menit
70 tiap menit
165 tiap
menit
Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam
peraturan disebut satu langkah, maka panjangnya 70 cm.
Pasal
21
MAJU
JALAN
Dari sikap
sempurna Abaaba: Maju = JALAN
Pelaksanaan:
a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut
lurus, telapak kaki
diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi 20 cm, kemudian
dihentakkan ke tanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya
berjalan dengan langkah biasa.
b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan
ke depan 90,
lengan kiri ke belakang 30 ke belakang dengan tangan
menggenggam. Pada langkah-langkah
selanjutnya
lengan
kanan dan kiri lurus dilenggangkan ke depan 45 dan ke
belakang 30, banjar kanan depan mengambil dua titik yang
terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh
anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada
belakang leher.
Dilarang keras:
- Berbicara
- Melihat ke kiri atau kanan
Pada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Pasal
22
LANGKAH
BIASA
Halaman 3838
dari 31
Halaman 2020
dari 31
2.
3.
Halaman 2121
dari 31
Halaman 2222
dari 31
Catatan:
Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba
peringatan: Langkah
tegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan
langkah (tanpa kata maju).
Pasal
24
LANGKAH
PERLAHAN
1.
Catatan:
a. Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan
= JALAN yang
diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah
ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan
langkah perlahan.
b. Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak
dihentakkan rata-rata
untuk
lebih
khidmat.
2.
Halaman 2323
dari 31langkah
dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut irama
Halaman 2424
dari 31
Dari sikap
Halaman 2525
dari 31
sempurna
Aba-aba: Lari Maju =
JALAN Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas
dan diletakkan di pinggang sebelah depan, dengan punggung
tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang,
badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan
dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah
165 tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya,
telapak kaki diletakkan
Halaman 2626
dari 31
dengan
ujung
telapak
kaki
dilenggangkan secara tidak kaku.
terlebih
dahulu,
lengan
2.
Dari langkah
biasa
Aba-aba: Lari =
JALAN
Pelaksana
an:
Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan
aba-aba peringatan
(pasal 28 ayat 1). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu
kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah.
selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
3.
1.
Dari langkah
biasa
Aba-aba: Langkah merdeka
= JALAN
Pelaksana
Halaman 2727
dari 31
an:
Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang,
macam, dan tempo langkah. Ataas pertimbangn komandan,
anggota dapat diizinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam
keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi, dan
menghapus keringat).
Catata
n:
Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan
jauh atau di luar
kota atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap
dilarang meninggalkan
barisa
n.
Halaman 2828
dari 31
2.
Kembali ke
langkah biasa
Untuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan
petunjuk samakan
langkah. Setelah langkah sama, komandan dapat
memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
Aba-aba: Langkah biasa =
JALAN
Pelaksana
an:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh di tanah
kemudian di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan
langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan.
Pasal
30
GANTI
LANGKAH
Aba-aba: Ganti langkah =
JALAN Pelaksanaan:
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Abaaba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu
langkah. Sesudah
itu ujung kaki kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan
kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang
tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya
disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah
pertama tetap sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini dilakukan
dalam satu hitungan.
Pasal
31
JALAN DI
TEMPAT
1.
Dari sikap
sempurna
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Halaman 2929
dari 31
Halaman 3030
dari 31
Aba-aba: Henti =
GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di
tanah. Setelah ditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri
dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Pasal
33
HORMAT
KANAN/KIRI
1.
Halaman 3131
dari 31
GERAK
Pelaksana
an:
Gerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan langkah
tegap. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di
tanah, kemudian ditambah satu langkah, langkah berikutnya
kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan kepada yang
diberi hormat sampai hingga ada aba-aba Tegak = GERAK.
Penjuru kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara
arah. Setelah arah pandangan yang diberi hormat mencapai
sudut 45 dari pada
Halaman 3232
dari 31
Gerakan selesai
menghormat Aba-aba:
Tegak = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di
tanah. Setelah
ditambah satu langkah, lengan dilenggangkan (kembali langkah
tegap).
Pasal
34
PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE
BERJALAN
1.
2.
3.
Halaman 3333
dari 31
= JALAN Pelaksanaan:
Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya pada
hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri dan
dilanjutkan dengan langkah biasa.
4.
Halaman 3434
dari 31
2.
3.
Halaman 3535
dari 31
an:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya
kaki kiri melintang
ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan
badan diputar ke kanan sebesar 180, kaki kiri dihentakkan
seperti langkah pertama, selanjutnya berjalan seperti langkah
biasa.
4.
Halaman 3636
dari 31
2.
Halaman 3737
dari 31
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan
Halaman 3838
dari 31
Halaman 3939
dari 31
Halaman 3030
dari 31
3.
4.
Berjalan ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri =
JALAN Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh
tanah kemudian
ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan
gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti.
di
Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri =
JALAN Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh
tanah kemudian
ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan
gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan.
di
Catatan:
Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.
Pasal
39
MELINTANG
KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna
merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dalam arah tetap.
1.
Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Melintang kanan/kiri
= JALAN
Pelaksana
an:
Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan Hadap
kanan/kiri, kemudian
barisan membuat gerakan Haluan kiri/kanan dari
berhenti ke berhenti.
2.
Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia
Jakarta Barat
Bidang Pembinaan dan Latihan
2008
Halaman 3131
dari 31
= JALAN Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah,
barisan
melakukan gerakan seperti gerakan melintang
kanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian setelah diberi aba-aba
Maju = JALAN, barisan melakukan gerakan Maju = JALAN.
Halaman 3232
dari 31
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung
memberikan aba-aba
maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).
3.
Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri Maju
= JALAN Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan seperti
gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian
setelah diberi aba-aba Maju = JALAN, barisan melakukan
gerakan Maju = JALAN.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung
memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).