Anda di halaman 1dari 17

PEMBUATAN ISO BUTYL ALADEHID

LAPORAN TETAP

SATUAN PROSES II

DISUSUN
O
L
E
H

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

KELOMPOK III, KELAS 4 KB


Anggota:
Bella Dwi Aulina
(061430401245)
Elfrida Octavia S
(061430401247)
M. Afif Azfar
(061430401253)
Novita Sari
(061430401231)
Shanty Nurmeutia
(061430401238)
Shinta
(061430401265)
Zita Amelia Maharani
(061430400335)
Dosen Pembimbing:
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
PALEMBANG 2016

PEMBUATAN ISO BUTYL ALDEHID

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan aldehid dengan cara oksidasi


alkohol primer

II.ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan:
Gelas Kimia 250 ml
Termometer
Gelas Ukur 100 ml
Labu Leher Dua 250 ml
Erlenmeyer 250 ml
Spatula
Kaca Arloji
Pipet Ukur 10 ml

Bola Karet
Peralatan Distilasi

Bahan yang digunakan:

III.

Iso Butyl Alkohol (Butanol)


Kristal Kalium Dikromat
Asam Sulfat Pekat
Aquadest
Es

DASAR TEORI
Aldehid
Aldehid adalah senyawa organic yang mengandung CHO radikal, dimana sebuah atom

karbon membentuk ikatn rangkap dengan atom oksigen dan juga terikat pada atom hydrogen
dan kelompoknlain dilambangkan dengan R yang bisa menjadi atom hydrogen kedua, sebuah
kelompok lain dilambangkan dengan R, sebuah kelompok alkil atau grup aril yang paling
enting dan contoh-contoh sederhana adalah metal ( formal dehid), HCOOH, da, etanal (asetal
dehid).
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya
bersama dengan salah satu dari gugus berikut:

atom hidrogen lain


atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau
gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.

Sifat-sifat Aldehid
1) Senyawa-senyawa aldehid dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat
mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehid dengan jumlah atom C lebih dari 5
sukar larut dalam air.
2) Aldehid dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
3) Aldehid dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primernya.
Contoh :
a) CH3CHO + H2 CH3CH2OH
Etanal

Etanol

b) CH3CH2CHO + H2 CH3CH2CH2OH
Proponal

Propanol

Kegunaan Aldehid
Senyawa aldehid yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formal
dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar 40% dikenal dengan nama formalin.
Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium
musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
Gugus dapat dibuat dari oksidasi alcohol-alkohol promer bisa dioksidasi baik menjadi
aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.. untuk
pembentukan asam karboksilat, alcohol pertama-pertama dioksidasi menjadi sebuah aldehid
yang selanjutnya dioksidasi lebih lanjt menadi asam.

Oksidasi parsial alkohol menjadi aldehid


Oksidasi alcohol akan menjadi sebuah aldehid jika digunakan alcohol yang berlebih
dan aldehid bisa dipisahkan melalui destilasi sesaat setelah terbentuk, alcohol berlebih berarti
bahan tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap oksidasi kedua.
Pemisahan aldehid sesegera mungkin setelah terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu
untuk dioksidasi lagi.
Jika digunakan butanol sebagai sebuah alcohol primer sederhana, maka akan
dihasilkan aldehid butanal. Persamaan lengkap untuk persamaan ini agak rumit dan kita perlu
memahami tentang persamaan setengah reaksi untuk mereaksikannya :
CH3CH2CH2CH2OH + Cr2O7-2 + 8H+ CH3CH2CH2OH + Cr 3+ + 7H2O
Dalam kimia organik, versi-versi sederhana dari reaksi ini sering digunakan dengan
berfokus pada apa yang terjadi terhadap zat-zat organic yang terbentuk. Untuk melakukan ini,
oksigen dari sebuah agen oksidasi dinyatakan sebagai [O]. persamaan reaksi yang lebih
sederhana:
CH3CH2CH2CH2OH + [O] CH3CH2CH2COH + H2O
Penulisan dibawah ini dapat membantu dalam mengingat apa yang terjadi selama
reaksi berlangsung.

Kita bisa membuat sebuah struktur sederhana yang menunjukkan

hubungan antara alcohol primer dengan aldehid yang terbentuk.


Butyl aldehid berfungsi sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan, agrokimia,
antioksidant, karet akselerator, pembantu tekstil, parfum, dan rasa.

Butyl aldehid juga

digunakan sebagai perantara dalam plastizer manufaktur, alcohol primer, pelarut dan polimer.
Pembuatan isobutyl alcohol merupakan reaksi oksidasi alcohol primer dengan
oksidator kalium dikromat yang akan menghasilkan alkana (aldehid), jika dibiarkan beberapa
lama, maka proses oksidasi akan berlangsung dan berlanjut menghasilkan Suatu asam
karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksida ini, maka harus segera
didestilasi untuk menghindari proses oksida berlanjut.
Reaksi:
CH3 C2H4 CH2 OH + O2 CH3 CH C = OH + H2O
K2Cr2O7 + H2SO4 H2Cr2O4 + K2SO4 +3/2 O2
Secara umum

Agen pengoksidasi yang digunakan dalam reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah
larutan natrium dikromat(VI) atau kalium dikromat (VI) yang diasamkan dengan asam sulfat
encer. Jika oksidasi terjadi, larutan oranye yang mengandung ion-ion dikromat(VI) direduksi
menjadi sebuah larutan berwarna hijau yang mengandung ion-ion kromium(III). Efek murni
yang ditimbulkan adalah bahwa sebuah atom oksigen dari agen pengoksidasi melepaskan satu
atom hidrogen dari gugus -OH pada alkohol dan satu lagi hidrogen dari karbon dimana gugus
-OH tersebut terikat.

Penulisan [O] sering digunakan untuk mewakili atom oksigen yang berasal dari
sebuah agen pengoksidasi.
R dan R adalah gugus-gugus alkil atau hidrogen. Keduanya juga bisa berupa gugusgugus yang mengandung sebuah cincin benzen, tapi disini kita tidak akan membahas cincin
benzen untuk menyederhanakan pembahasan.
Jika sekurang-kurangnya satu dari gugus ini adalah atom hidrogen, maka diperoleh
aldehid. Jika keduanya adalah gugus alkil maka diperoleh keton.
Jika ditinjau dari molekul baku yang dioksidasi, maka akan diperoleh sebuah aldehid
jika bahan baku yang digunakan memiliki rumus struktur seperti berikut:

Dengan kata lain, jika digunaka alkohol primer sebagai bahan baku, maka akan
diperoleh aldehid.
Sifat Fisik dan Kimia Produk
Butyl aldehyd :

Kenampakan: Cairan jernih


Titil leleh : -990C
Titik didih : 75 0C
SPGR : 0,803

Tidak larut dalam air


Titik nyala : -70C
Butyl aldehid berfungsi sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan, agrokimia,

antioksidan, karet akselerator, pembantu tekstil, parfum dan rasa. Butyraldehyde juga
digunakan sebagai perantara dalam plastisizer manufaktur, alkohol, pelarut dan polimer.
Sifat Fisik dan Kimia Bahan
1. Asam Sulfat
Sifat
Massa molar
Penampilan

Keterangan
98,08 gr/mol
Cairan bening, tak berwarna, tak

Densitas
Titik leleh
Titik didih
Kelarutan
Keasaman
Viskositas
Bahaya

berbau
1,84 gr/cm3, cair
10o C, 283 K, 50o F
337o C, 610 k, 639o F
Tercampur penuh dalam air
-3
26,7 cp (20o C)
Korosif sifatnya

2. n-butanol
Sifat Fisis :Rumus Kimia : C4H9OH

Berat Molekul : 74,12 g/mol


Titik Didih : 117C
Titik Leleh : -89,3C
Temperatur Kritis : 289,9C
Tekanan Kritis : 44,23 Mpa
Volume kritis : 0,275 m3/kmol
Densitas : 0,81 g/ml
Fase : Cair
Kelarutan dalam 100 ml air : 9 ml
Kenampakan : Jernih
Spesifik Gravity 60F : 0,8155
Sinonim : 1-Butanol,Butil alcohol

3. Kalium Dikromat (K2Cr2O7)


Kalium dikromat pro analisis mempunyai kemurnian tak kurang dari 99,9 persen dan
memuaskan untuk kebanyakan tujuan. Dalam larutan asam, ion Cr 2O72-(aq) dapat direduksi
menjadi ion Cr3+(aq) yang berwarna hijau. Jumlah ion Cr2O72- yang berubah menjadi Cr3+

dapat digunakan untuk menentukan jumlah zat pereduksi. Prinsip ini digunakan dalam alat uji
alkohol dalam nafas peminum minuman beralkohol (mengandung etanol). Peminum alkohol
mengeluarkan napas dan dihembuskan melalui alat ini. Alkohol dalam napas mereduksi
dikromat yang berwarna jingga menjadi Cr3+ yang berwarna hijau. Perubahan warna pada alat
menunjukkan jumlah uap alkohol dalam udara di paru-paru seseorang.

IV.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Memasukkan 26 ml isobutyl alcohol dalam sebuah labu leher tiga yang berukuran
500 ml.
2. Menyiapakan campuran dalam beaker gelas 16 gram K 2Cr2O7 kristal, 85 ml aqudest
dan 12 ml asam sulfat pekat (kemudian kalium bikromat didinginkan).
3. Setelah dingin, mencampurkan larutan tersebut ke dalam labu leher tiga.
4. Menyiapkan peralatan destilasi, kemudian melakukan proses destilasi, suhu uap
dijaga 75C-80C.
5. Destilat yang eluar ditampung dalam Erlenmeyer yang dingin dengan es,
menentukan volume dan beratnya.
6. Gas yang timbul ditampung dalam air melewati selang plastik.

V. DATA PENGAMATAN
No

Perlakuan

Pengamatan

.
1

Memasukkan 26 ml isobutil alkohol Isobutil alkohol tidak berwarna (bening)

dalam labu bundar leher tiga 500 ml.


dan berbau tajam.
Menyiapkan campuran dalam gelas Terbentuk larutan berwarna oranye dan
kimia, 16 gram K2Cr2O7 + 85 ml reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm
aquades + 12 ml asam sulfat dan (mengeluarkan panas). Ada sebagian

didinginkan dalam wadah berisi air es.


K2Cr2O7 yang tidak larut.
Mencampurkan larutan + isobutil Pada saat ditambahkan isobutil alkohol,
alkohol ke dalam labu bundar leher tiga.

larutan yang tadinya berwarna oranye

4.

berubah menjadi biru.


Melakukan destilasi pada suhu uap 75- Destilat yang dihasilkan berwarna bening

5.

80oC.
Menampung destilat dan didingikan.

dan berbau menyengat.


Destilat yang suhu awalnya

6.

Menentukan volume dan berat destilat.

menjadi rendah.
Didapatkan volume
sebesar 11 ml.

isobutil

tinggi
aldehid

DATA PENGAMATAN

Terbentuk larutan berwarna oranye dan reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm (mengeluarkan
panas)

Melakukan destilasi pada suhu uap 75-80oC

Didapatkan volume isobutil aldehid sebesar 11 ml berupa cairan tak berwarna (bening).

VI.

PERHITUNGAN
VI.1
Secara Teori
Menentukan mol H2SO4
V = 12 ml
= 1,84 g/ml
BM = 98,08 g/ml
m
=
v
m

= 1,84 g/ml x 12 ml= 22,08 gram


massa
mol=
Bm

22,08 gram
98,08 gr /mol
= 0,2251 mol

K2Cr2O7
massa = 16 gram
BM = 294,22 g/mol
16 gram
Mol = 294,22 g/mol
= 0,0544 mol
C4H9OH (Butyl alkohol)
V = 26 ml
= 0,81 g/ml
BM = 74,12 g/mol
m
=
v
m

= 0,81 g/ml x 26 ml= 21,06 gram

mol =

massa
Bm
21,06 gram
g
74
mol

= 0,2841 mol

Neraca Massa Secara Teori

K2Cr2O7
M: 0,0544
R: 0,0544
S:
-

H2SO4
0,2251
0,0544
0,1707

H2Cr2O4
0,0544
0,0544

K2SO4
0,0544
0,0544

C4H9OH

O2

C4H8O

H2O

M: 0,2841

0,0816

R: 0,1632

0,0816

0,1632

0,1632

S : 0,1209

0,1632

0,1632

K2Cr2O7
H2SO4
H2Cr2O4
K2SO4
C4H9OH
C4H8O
H2O

Input
Mol
0,0544
0,2251
0,2841
-

Total

Gram
16
22,0778
21,0575
-

Output
mol
0,1707
0,0544
0,0544
0,1209
0,1632
0,1632

59,1353

Volume isobutil aldehid secara teori


Mol C4H8O = 0,1632 mol
BM C4H8O = 72,11 g/mol
Massa = mol x BM
= 0,1632 mol x 72,11 g/mol
= 11,7684
m
11,7684 gram
Volume= =
=14,8049ml
0,7949 gram/ml

VI.2 Secara Praktek


Isobutil Aldehid
Volume yang diperoleh = 11 ml
Massa C H O = x v
4

= 0,794 gram/ml x 11 ml
=8,734 gram

/2O2
0,0816
0,0816 mol

mol

Tabel Neraca Massa Secara Teori


Komponen

Gram
16,7423
9,2467
9,4767
8,9611
11,7684
2,9376
59,1328

mol=

massa
Bm

8,734 gram
72,11 gr /mol

= 0,1211 mol
Neraca Massa Secara Praktek
K2Cr2O7

H2SO4

H2Cr2O4

K2SO4

/2O2

M: 0,0544

0,2251

R: 0,0404

0,0404

0,0404

0,0404

0,0606

S:

0,1847

0,0404

0,0404

0,0606 mol

C4H9OH

O2

C4H8O

H2O

M: 0,2841

0,0606

0,0606

0,1211

0,1211

0,1211

0,1211 mol

0,1211

S : 0,163

Tabel Neraca Massa Secara Teori


Komponen
K2Cr2O7
H2SO4
H2Cr2O4
K2SO4
C4H9OH

Input
mol
0,0544
0,2251
0,2841

Gram
16
22,0778
21,0575

Output
mol
0,014
0,1847
0,0404
0,0404
0,163

Gram
4,1191
18,1154
6,8670
7,0368
12,0816

C4H8O
H2O

Total

0,1211
0,1211

59,1353
konversi ( secarateori )=

8,7325
2,1798
59,1332

mol yang bereaksi


x 100
mol mulamula

0,0816
x 100
0,0816

100

konversi ( secara praktek )=

mol yang bereaksi


x 100
mol mulamula

0,0606
x 100
0,0606

100

yield=

massa aktual
x 100
massa teori

8,734
x 100
11,7684

74,2157

kesalahan=

volume teorivolume praktek


x 100
volume teori

(14,804911)ml
x 100
14,8049 ml

25,7003

VII. ANALISA PERCOBAAN


Pada praktikum percobaan isobutil aldehid yang telah dilakukan, tujuan dari
praktikum ini adalah agar dapat mengetahui proses pembuatan aldehid dnegan cara oksidasi
primer. Aldehid adalah senyawa organik yang mengandung CHO radikal, dimana sebuah
atom karbon membentuk ikatan rangkap dengan atom oksigen dan juga terikat pada atom
hidrogen dan kelompok lain, yaitu R.

Terlebih dahulu menyiapkan campuran dalam gelas kimia, dimana dilakukan


pencampuran antara K2Cr2O7, aquades dan asam sulfat. Dimana, ketika dilakukan
pencampuran larutan berubah warna menjadi oranye dan menjadi panas. Hal tersebut
menandakan reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm yaitu mengeluarkan panas.
Kemudian, dilakukan penambahan dengan isobutil alkohol dan terdapat perubahan warna
larutan, yang tadinya berwarna oranye berubah menjadi biru.
C4H9OH (isobutil alkohol) sebagai alkohol primer, H2SO4 pekat sebagai katalis dan
K2CrO7 sebagai pengoksidator. Proses oksidasi mulai terjadi ketika larutan kalium dikromat
ditambah asam sulfat berubah menjadi biru. Reaksi yang terjadi antara kalium dikromat dan
asam sulfat:
3
K2Cr2O7
+
H2SO4

H2Cr2O4
+
K2SO4
+
/2O2
Kemudian campuran di destilasi yang sebelumnya ditambahkan isobutil alkohol.
Destilasi dilakukan dengan suhu uap 75-80 oC. Reaksi antara isobutil alkohol dan O2 yang
dihasilkan dari agen oksidasi menghasilkan isobutil aldehid. Reaksi yang terjadi antara
isobutil alkohol dan oksigen.
C4H9OH
+
O2
C4H8O+
H2O
Hasil destilasi yang diperoleh yaitu sebesar 11 ml, dimana isobutil aldehid yang
dihasilkan merupakan cairan bening dan berbau menyengat. Hasil destilasi mendapatkan
persen kesalahan sebebsar 25,7003 %. Hal tersebut dikarenakan ketidakmurnian bahan serta
kesalahan ketika terjaidnya penimbangan atau pencampuran bahan.

VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Aldehid adalah senyawa organik yang mengandung CHO radikal, yang memiliki
kegunaan diantaranya bahan baku untuk obat-obatan, plastik termoset, sebagai
insektisida, dan perantara dalam alkohol, pelarut dan polimer.
Oksidasi alkohol akan menjadi sebuah aldehid jika digunakan alkohol berlebih.
Dari data yang diperoleh, didapatkan:
% yield = 74,2157 %
% kesalahan = 25,7003 %

IX.

TUGAS
1. Tuliskan mekanisme reaksi dari percobaan ini !
Jawab:
K2Cr2O7 +
H2SO4
H2Cr2O4
+
C4H9OH +
O2
C4H8O+
H2O

K2SO4 +

2. Selain kalium bikromat, pengoksidator apalagi yang dapat digunakan ?


Jawab:

/2O2

Selain

kalium

bikrobat,

dapat

digunakan

natrium

bikarbonat

sebagai

pengoksidator karena efek murni yang ditimbulkan adalah sebuah atom oksigen
dari agen pengoksidasi melepaskan satu atom dan hidrogrn dari karbon dimana
gugus OH tersebut terikat.

DAFTAR PUSTAKA

Amna, Surat. 2011. Pembuatan Isobutyl Aldehid, (online),


(http://amna-ika.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
April 2016).

diunduh

Tim Penyusun. 2016. Penuntuk Praktikum Satuan Proses II. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.
http://documents.tips/download/link/187866331-laporan-tetap-pembuatan-isobutil-aldehid-1
https://www.scribd.com/doc/187866331/Laporan-Tetap-Pembuatan-Isobutil-Aldehid

Gambar Alat

Gelas Kimia

Termometer

Spatula

Erlenmeyer

Gelas Ukur

Pipet

Labu Leher Dua


Bola Karet

Tetes

Anda mungkin juga menyukai