Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN MALIGNASI

KELOMPOK KASUS 4

Disusun Oleh:
1.THEA AYU SUKINO ( 12613323 )
2.DHIMAS ADITYA P ( 12613324 )
3.RINA OKTAVIANI (12613325 )
4.WAREH YOGA ( 12613326 )
5.FINA CITRA ( 12613327 )
6.SULISTYONO ( 12613331 )
7.LUTHFI FITRI ( 12613334 )
8.NURUL FAKHRAINI ( 12613335 )
9.ROBASTIAN RESTU PRAJA ( 12613336)
10. RENNY NADYA ( 12613337 )
11. ESTI ASADINA ( 12613338 )
12. ITA NURMASARI (12613343)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015
KASUS :

An. CJ, 3 th, mendadak demam 39,5C, mengigau dan segera dilarikan kerumah sakit.
Ibu pasien bekerja di day care center dimana terdapat 2 orang anak didiagnosa terinfeksi
bakteri meningitis. Anak- anak tersebut mendapatkan terapi cefuroxime iv selama 10 hari.
Hasil kultur CSF anak-anak tersebut menunjukkan adanya patogen H. Influenza. Hasil
pemeriksaan lumbar puncture pasien dan CSF menunjukkan angka leukosit 8,2 x 10 9 /L,
neutrofil 7,3 x 109/ L dan terdapat H. Influenza. Bagaimana pharmaceutical care pada kasus
ini ?

PENYELESAIAN KASUS :
SUBJEK
-

Anak CJ
Usia 3 tahun
Demam
Mengigau

OBJEKTIV
-

Suhu badan 39,5C


Leukosit 8,2 x 109/ L
Neutrofil 7,3 x 109/ L
Hasil cultur CSF adanya patogen H. Influenza

ASSESMENT
-

Indikasi tanpa obat


Pasien mengeluhkan demam tetapi tidak diberikan antipiretik

PLANNING
Terapi Farmakologi
-

Diberikan paracetamol peroral 10 mg/kg BB sebagai antipuretik setiap 4 jam.


Sebelum diberikan antibiotik empirik pasien terlebih dahulu diberikan dexamethason
10 mg tiap 6 jam secara iv selama 4 hari. Dexamethasone dapat menurunkan respons
inflamasi di ruang subaraknoid yang secara tak langsung dapat menurunkan risiko
edema serebral, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan aliran darah otak,
vaskulitis, dan cedera neuron1. Dosis umum deksa Iv adalah 0,15 mg/kg setiap 6jam
selama 4 hari. Atau deksa 0,15 mg/kg setiap 6jam untuk 2 hari atau 0,4 mg/kg setiap

12 jam untuk 2 hari, efektifitasnya sebandig dan kurang menimbulkan toksisitas


-

potensial3.
Pasien seorang anak berumur 3tahun sehingga firstline terapi empirik H.Influenza nya
adalah ceftriaxone 75 mg/kg BB 2-3 dosis terbagi (iv) atau cefatoxime 50- 100 mg/ kg

BB dan bisa ditambahkan vancomycin 20- 40 mg/ kg BB jika diperlukan2.


Larutan infuse elektrolit dan oksigenasi untuk memelihara status hidrasi.
Ibu an CJ yang kontak langsung dengan pasien meningitis diberi antibiotik untuk
profilaksi seperti ciprofloxacin 500 mg dosis tunggal atau rifampisin 2x 600 mg

selama 2 hari2.
Seharusnya sebelum dilarikan kerumah sakit dibery bezyl penisilin 600 mg iv/im bila

pasien alergi penisilin maka gunakan seftriakson 500 mg/ kg


Untuk anak yang sebelumnya telah mendapatkan antibiotik tidak boleh diberikan
dexamethason4.

Non Farmakologi
-

Konsumsi cairan sebanyak mungkin


Karena gejala awal munculnya penyakit meningitis biasanya adalah dehidrasi secara
berlebihan sehingga untuk menghindari dehidrasi yang dapat memperparah maka

pasien harus banyak konsumsi cairan.


Istirahat secara total
Istirahat total ini sangat diperlukan bagi penderitapenyakit meningitis, terutama
istirahat dari aktivitas-aktivitas berat yang memerlukan banyak tenaga dan pikiran.
Istirahat yang terbaik bagi penyakit meningitis adalah dengan tidur sebanyak

mungkin.
Diet makanan
Adapun makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit
meningitis antara lain seperti kacang-kacangan, buah, sayur dan sereal. Selain
makanan jenis tersebut, usahakan untuk mengurangi atau menghindari sebisa

mungkin.
Mandi air hangat
Hal ini bertujuan agar meminimalisir sakit kepala yang disebabkan oleh peradangan
di selaput otak. Usahakan untuk mandi dengan air hangat di atas suhu 35 derajat
celcius setiap harinya5.

Monitoring
-

Kepatuhan pasien dalam konsumsi antibiotik


Diet makanan jika diperlukan
Tekanan darah

Kadar glukosa
Respirasi
RR dan HR
Volume output urin

DAFTAR PUSTAKA
1. Van De Beek D, De Gans J, Tunkel AR, Wijdicks EFM. Community-acquired
bacterial meningitis in adults. N Eng J Med, 2006;354:44-53
2. Van De Beek D, Brouwer M, Thwaites G. Advances in treatment of bacterial
meningitis. Lance,t 2012;380:1693-702
3. Anonim. 12 April 2012. Gejala dan Terapi Meningitis. Diakses tanggal 26 Oktober
2015

dari

URL

: http://www.informasiobat.com/22-Gejala-dan-Terapi-

Meningitis.html
4. Tunkel, Allan R, dkk., 2004, Pracfice Guidlines for The Management of Bacterial
Meningitis, IDSA GUIDELINES.
5. MEISADONA, Gogor, dkk., 2015, Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis,

Departemen Neurologi fak Kedokteran UI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai