Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ARTIKEL

PENGELOLAAN LIMBAH B3
TIMBUNAN OIL SLUDGE DI DAM TEMBESI, BATAM

TIMBUNAN OIL SLUDGE DI DAM TEMBESI, BATAM


Pencemaran terjadi dimana mana dan makin meningkat. Lingkungan semakin
tercemar oleh berbagai pencemar, termasuk limbah B3.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
membahayakan/merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Seperti yang terjadi di Batam, dimana terjadi pencemaran dari limbah B3 berupa
oil sludge di DAM Tembesi. Padahal proyek DAM Tembesi dilaksanakan untuk
menampung air bersih yang akan dialirkan ke rumah penduduk. Namun dalam
pelaksanaannya terjadi penimbunan berton ton limbah B3 disekitar DAM tersebut
yaitu di Pulau Lance, Batam.
Limbah yang ditimbun tersebut diduga dilakukan oleh seseorang berinisial J yang
merupakan anggota DPRD Batam, dimana dia memiliki usaha importer.
Oil sludge berupa limbah padat yang berasal dari minyak hasil penyulingan
(refines) minyak mentah biasanya disimpan dalam tangki penyimpanan. Oksidasi proses
yang terjadi akibat kontak antara minyak, udara dan air menimbulkan adanya
sedimentasi pada dasar tangki penyimpanan, endapan ini adalah oil sludge. Oil sludge
terdiri dari, minyak (hydrocarbon), air, abu, karat tangki, pasir, dan bahan kimia lainnya.
Kandungan dari hydrocarbon antara lain benzene, toluene, ethylbenzene, xylenes, dan
logam berat seperti timbal (Pb) dan oil sludge merupakan limbah B3 yang dalam
pengelolaannya harus mengacu pada peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999, dimana

limbah B3 harus diproses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3


menjadi tidak beracun dan berbahaya
Bahaya akan ditimbulkan oleh oil sludge ini membuat pemerintah harus segera
membersihkannya dari proyek DAM Tembesi, karena oil sludge akan mencemari air
dari DAM dan akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi manusia serta
lingkungan sekitar.
Oil sludge bisa diolah kembali menjadi aspal, batu bata dan dengan metode thermal
plasma akan bisa menjadikan oil sludge menjadi minyak yang dapat digunakan kembali.
Pemanfaatan plasma dengan suhu tinggi adalah suatu aplikasi teknik pengolahan
limbah yang tepat untuk mengatasi limbah oil slude. Thermal plasma adalah gas yang
terionisasi (ionized gas), dengan suhu antara 800 sampai 1200 derajat C. Thermal
plasma dapat dibuat dengan electric arc, yang terbentuk diantara dua elektroda, dalam
sebuah alat yang disebut plasma torch. Dengan memasukkan gas seperti, udara, argon,
nitrogen, steam dan lain sebagainya kedalam plasma torch, atom atau molekul gas akan
bertumbukan dengan elektron yang terbentuk dalam electric arc. Panas yang dihasilkan
dari proses ini adalah panas dan gas yang dapat terionisasi sehingga akan memproduksi
plasma dengan temperatur yang sangat tinggi. Dengan plasma ini senyawa organik yang
terkandung dalam oil sludge dapat diuapkan dan senyawa organik yang menguap dapat
dibentuk menjadi minyak yang dapat dimanfaatkam kembali.
Kondisi dalam reaktor proses dikondisikan agar tidak terjadi proses oksidasi pada
material hidrokarbon dan residu yang dihasilkan dari proses ini akan bebas dari
kandungan hidrokarbon dan siap dibuang ke TPA dengan aman sehingga tidak
mengganggu manusia dan lingkungan sekitar.

Wilayah bekas timbunan oil sludge pun harus segera dibersihkan, untuk
menghindari dampak bahaya yang akan ditimbulkan, yaitu dengan clean up lahan.
Dalam penanganan lahan terkontaminasi langkah awal dengan melakukan pemetaan
area terkontaminasi. Setelah dapat dipastikan area lokasi lahan terkontaminasi maka
dilanjutkan dengan mengetahui seberapa jauh sebaran dan kedalaman kontaminan
pada lahan tersebut. Dengan data pengukuran dan laboratorium tersebut maka dapat
diketahui luas dan volume limbah B3 dan tanah terkontaminasi. Kemudian tahap
selanjutnya melakukan pengelolaan limbah B3 dan tanah terkontaminasi, pengolahan
secara in-situ atau eksitu.
Proses (tahapan) clean-up dinyatakan berhasil jika telah memenuhi tingkat
keberhasilan.

Jika

belum

tercapai

tingkat

keberhasilan

maka

tahapan

pembersihan dilanjutkan kembali, sampai memenuhi tingkat keberhasilannya.


Penanganan lahan terkontaminasi umumnya memerlukan waktu 6 (enam) bulan sampai
3 (tiga) tahun untuk lahan terkontaminasi yang cukup luas.
Pemerintah juga sangat diharapkan tindakannya, sebab dinyatakan dalam
beberapa harian pagi di Batam, warga menolak untuk melakukan clean up di wilayah
DAM sebelum kasus ini diutus tuntas dan sebagian warga memblokir jalan menuju
proyek ini sehingga mengganggu pekerjaan yang ada. Permintaan warga tersebut
dirasakan wajar saja sebab permasalahan yang ada sejak tahun 2005 dan baru marak
pemberitaannya semenjak maret 2011 ini belum saja ditindak sebagaimana mestinya.
Padahal ini hal yang berbahaya, karena yang dihasilkan ialah limbah B3 yang akan
memberikan banyak dampak buruk bagi warga. Dan hendaknya kita semua makin
peduli akan keselamatan lingkungan kita, jaga dan lestarikan dengan baik.

Referensi :
http://kepri.antaranews.com/berita/18623/bapedal-batam-laporkan-limbah-tembesi
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://kostpelajar.blogspot.com/2011/01/tahap-tahap-pengolahan-limbah.html
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://haluankepri.com/news/batam/19690-clean-up-limbah-tembesi-ditolak.html
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://humasotoritabatam.blogspot.com/2011/03/dam-tembesi-dicemari-timbunanlimbah-b3.html
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://onlinebuku.com/2009/03/18/daur-ulang-limbah-oil-slude/
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/aplikasi-plasma-teknologiuntuk-daur-ulang-limbah-oil-sludge/
Diakses tanggal 23 November 2011.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16582/5/Chapter%20I.pdf
Diakses tanggal 26 November 2011.
http://www.insteps.or.id/File/media/Teknologi%20Plasma%20Mengatasi%20Masalah%
20Sampah.pdf
Diakses tanggal 26 November 2011.

Anda mungkin juga menyukai