Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB DAN JADWAL ACARA

MUSYAWARAH NASIONAL PERTAMA


IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEPAMONGPRAJAAN (TENTATIF)
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1.

Musyawarah Nasional Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan


yang selanjutnya dalam tata tertib disebut MUNAS merupakan pemegang kedaulatan
terlinggi dalam organisasi;
2.
MUNAS adalah forum musyawarah sebagai lembaga pengambilan
keputusan tertinggi dalam organisasi;
3.
MUNAS diikuti oleh peserta sebagaimana diatur dalam Pasal 4 tata tertib
ini;
4.
MUNAS Pertama Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan untuk
pertama kali diselenggarakan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Pasal 2
Tempat dan Waktu
MUNAS Pertama Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan diselenggarakan di
Bandung, pada tanggal .... - ..... Oktober 2010, di hotel ...... Jakarta.

BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 3
1. MUNAS mempunyai tugas dan wewenang untuk :
a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni Pendidikan
Tinggi Kepamongprajaan;
b. Menetapkan Rencana Strategi, Program Umum dan Program Kerja Ikatan Alumni
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan 2010-2014 (Tentatif Masa Bhakti Kepengurusan);
c. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat dan pembentukan Formatur
untuk menentukan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan;
d. Menetapkan rekomendasi strategis tentang isu-isu lokal, nasional dan internasional
kepada IPDN (Almamater) dan Pemerintah.

2. Pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana di maksud dalam pasal 3 ayat (1) dapat
diadakan perubahan dari Draft yang telah disiapkan Panitia MUNAS, berdasarkan
keputusan-keputusan MUNAS Pertama Tahun 2010

BAB III
Peserta MUNAS
Pasal 4
1. Peserta MUNAS adalah Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan, terdiri dari;
a. Utusan Kabupaten/Kota;
b. Utusan Provinsi;
c. Utusan Kementrian/Lembaga Pemerintah Pusat;
2. Peserta sebagaimana tersebut pasal 4 ayat (1), masing-masing harus memiliki surat
mandat/surat tugas dari .. (perlu diperhatikan apakah surat tugas dari pemda atau
organisasi alumni yang eksis di daerah/pusat)
BAB IV
Hak dan Kewajiban Peserta
Pasal 5
Hak Peserta
1. Setiap peserta berhak menghadiri Sidang-sidang Munas, yang terdiri dari :
a. Sidang Komisi,
b. Sidang Pleno;
2. Setiap peserta berhak mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat baik secara lisan
maupun tulisan;
3. Hak suara hanya dimiliki oleh peserta yang mendapat mandate dari daerah dan/atau
lembaga;
4. Setiap peserta berhak untuk dipilih dan memilih;
Pasal 6
Kewajiban Peserta
1. Setiap peserta wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Tata Tertib ini;
2. Setiap peserta wajib menghadiri Sidang-sidang dan rapat-rapat, sebagaimana diatur dalam
Tata Tertib ini dengan penuh rasa tanggungjawab;
3. Setiap Peserta wajib menjaga ketertiban, kesopanan, kelancaran dan keamanan MUNAS.

BAB V
Sidang dan Rapat
Pasal 7
Sidang dan Rapat terdiri dari:
1. Sidang Pleno, yang dihadiri Iengkap seluruh peserta dan dipimpin oleh Pimpinan MUNAS;
2. Sidang Komisi, adalah sidang yang dihadiri peserta Munas yang telah di bagi kedalam
Komisi-Komisi dan di pimpin oleh Pimpinan Komisi yg dipilih secara langsung/aklamasi
oleh peserta sidang Komisi;
3. Rapat Pimpinan MUNAS, yang dihadiri oleh anggota pimpinan MUNAS yang dipilih peserta
MUNAS dan dipimpin oleh Ketua Pimpinan Munas
4. Rapat Formatur, yang dihadiri oleh anggota formatur yang dipilih oleh peserta MUNAS dan
dipimpin oleh Ketua Formatur;
BAB VI
Pengambilan Keputusan
Pasal 8
1. Setiap pengambilan keputusan MUNAS sedapat mungkin dilakukan berdasarkan hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2. Setelah musyawarah untuk mencapai mufakat dengan upaya sungguh-sungguh dan
berdasarkan hikmat kebijaksanaan tidak mungkin tercapai, maka pengambilan keputusan
ditempuh melalui pemungutan suara
3. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap sah apabila didukung oleh
suara terbanyak.
4. Pemungutan suara dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka, sesuai keputusan
MUNAS
BAB VII
Kuorum
Pasal 9
1. Kuorum dianggap sah apabila dihadiri setengah jumlah peserta (50%) ditambah 1 (satu)
dari jumlah peserta yang terdaftar.
2. Apabila kuorum sebagaimana pasal 9 ayat (1) tidak tercapai, maka sidang ditunda paling
lama 30 (tiga puluh) menit
3. Setelah sidang ditunda sebagai mana dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) dan kuorum belum
juga tercapai, maka Pimpinan Sidang dapat melangsungkan sidang.

4. Ketentuan dalam pasal 9 ini ayat (1), (2) dan (3) berlaku dalam setiap sidang-sidang
MUNAS sesuai dalam Tata Tertib ini
BAB VIII
Pimpinan MUNAS
Pasal 10
1. Pimpinan MUNAS untuk pertama kalinya dipimpin oleh Peserta termuda dan tertua dari
peserta yang hadir dan bersifat sementara sampai terpilihnya Pimpinan MUNAS terpilih.
2. Pimpinan MIUNAS sementara bertugas memimpin siding pleno untuk menetapkan tata
tertib dan pemilihan Pimpinan MUNAS Tetap yang dipilih dari dan oleh peserta MUNAS
yang hadir pada sidang Pleno
3. Pimpinan MUNAS terpilih terdiri dari 3 (tiga) orang yang mewakili unsur Kabupaten/Kota,
Provinsi dan Pusat, yang diajukan oleh anggota Munas dan dipilih secara terbuka;
4. Peserta yang namanya dipilih terbanyak menjadi Ketua Sidang MUNAS, dan dua (2) nama
yang terpilih dibawahnya secara berurutan menjadi Wakil Ketua Sidang MUNAS.
5. Satu (1) orang Ketua Sidang MUNAS dan Dua (2) orang Wakil Ketua Sidang MUNAS yang
terpilih secara terbuka oleh peserta MUNAS, memiliki hak dan kedudukan yang sama
dalam memimpin kelancaran dan tertibnya penyelenggaraan sidang-sidang dan rapat-rapat
dalam MUNAS ini
Pasal 11
Ketentuan pasal 10 dalam Tata Tertib ini, juga diberlakukan dalam menetapkan pimpinan
Sidang Komisi pada Komisi-Komisi yang ada dalam MUNAS ini

BAB IX
Agenda Sidang
Pasal 12
1. Agenda Sidang Komisi;
a. Membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni Pendidikan
Tinggi Kepamongprajaan;
b. MembahasRencana Strategi, Program Umum dan Program Kerja Ikatan Alumni
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan 2010-2014 (Tentatif Masa Bhakti Kepengurusan);
c. Membahas Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan;
a.

Membahas rekomendasi strategis tentang isu-isu lokal, nasional dan internasional


kepada IPDN (Almamater) dan Pemerintah
2. Agenda Sidang Pleno;

a.
b.
c.

Menetapkan Pimpinan MUNAS tetap;


Membahas dan Menetapkan Tata Tertib Munas;
Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan;
d.
Menetapkan Rencana Strategi, Program Umum dan Program Kerja Ikatan Alumni
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan 2010-2014 (Tentatif Masa Bhakti Kepengurusan);
e.
Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat dan pembentukan
Formatur untuk menentukan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi
Kepamongprajaan;
f.
Menetapkan rekomendasi strategis tentang isu-isu lokal, nasional dan internasional
kepada IPDN (Almamater) dan Pemerintah
BAB X
Jadwal dan Acara MUNAS
Pasal 13
Jadwal dan materi acara MUNAS, sebagaimana terlampir dalam tata tertib ini, merupakan
bagian tak terpisahkan dari tata tertib ini.
BAB XI
Tata Cara Berbicara
Pasal 14
Pada dasarnya setiap peserta mempunyai hak untuk berbicara, namun untuk tertibnya diatur
ketentuan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Setiap peserta berhak untuk berbicara dalam Sidang Sidang di MUNAS ini;
Jika terjadi silang pendapat, Pimpinan Sidang berbicara untuk mendudukkan persoalan;
Selama pembicara berbicara, tidak boleh diganggu;
Semua pembicara dalam MUNAS dilaksanakan dengan kata-kata dan cara yang layak
serta sopan dan tertib.
5. Pimpinan Sidang berhak untuk menghentikan pembicaraan yang melanggar ketentuan ini;
6. Setiap pembicara diberikan waktu paling lama 3 menit untuk mengutarakan pendapatnya;
7. Apabila pembicara telah melampaui waktu yang ditentukan, maka pimpinan sidang dapat
memperingatkan pembicara agar pembicaraan segera dihentikan dan jika masih dilanggar,
pimpinan sidang dapat menghentikan pembicaraan.
BAB XII
Lain-Lain

Pasal 15
1. Bahan-Bahan Munas disiapkan oleh Panitia MUNAS
2. Setiap Keputusan MUNAS ditandatangani oleh Pimpinan MUNAS
3. Setiap Sidang-sidang dan Rapat-Rapat yang dilaksanakan sesuai Tata Tertib ini dilakukan
risalah sidang dan rapat
Bab XIII
Ketentuan Penutup
Pasal 16
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan tata tertib ini akan dibicarakan dan
diputuskan dalam Sidang Pleno.
Pasal 17
Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal ...... Agustus 20010
MUSYAWARAH NASIONAL IV
ASYARAKAT ILMU PEM
MUSYAWARAH NASIONAL PERTAMA
IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEPAMONGPRAJAAN (TENTATIF)

1. Ketua Sidang Munas


Tangan..)

: .

(.

Tanda

2. Wakil Ketua Sidang Munas


Tanda Tangan..)

: .

(.

3. Wakil Ketua Sidang Munas


Tanda Tangan..)

: .

(.

Anda mungkin juga menyukai