BAB I Kasus Kontrol
BAB I Kasus Kontrol
PENDAHULUAN
mudigah, kematian perinatal, prematuritas, cacat bawaan dan cadangan zat besi
kurang (Prawirohardjo, 2002).
Prevalensi anemia yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti:
gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak.
Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa/
ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Pada ihamil dapat mengakibatkan efek
buruk pada itu sendiri maupun pada bayi yang dilahirkan. Studi di Kualalumpur
memperlihatkan terjadinya 20 % kelahiran prematur bagi yang tingkat kadar
hemoglobinnya di bawah 6,5gr/dl. Studi lain menunjukkan bahwa risiko kejadian
BBLR, kelahiran prematur dan kematian perinatal meningkat pada wanita hamil
dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,4 gr/dl. Pada usia kehamilan sebelum
24 minggu dibandingkan kontrol mengemukakan bahwa anemia merupakan salah
satu faktor kehamilan dengan risiko tinggi.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi
besi, hal ini disebabkan kurangnya asupan zat besi dalam makanan karena
gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau perdarahan frekuensi anemia
dalam kehamilan di dunia cukup tinggi berkisar antara 10% dan 20%
(Prawirohardjo, 2002).
Sedangkan menurut SKRT (1995) dalam profil kesehatan Kota Bogor
(2002) angka anemia ibu hamil yaitu 51,8% pada trimester I, 58,2% pada
trimester II, dan 49,4% pada trimester III. Adapun penyebab tidak langsung
kesakitan dan kematian ibu adalah kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 51%
dan pada ibu nifas 45% serta karena Kurang Energi Protein (Depkes,2003).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara, Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain
di ASEAN yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup (SKRT,1995). Menurut
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (1997) menunjukkan bahwa terdapat
penurunan AKI dari 390 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut
Depkes 1998, angka kematian ibu sekitar 3-6 kali lebih besar dari negara-negara
lain di ASEAN dan 50 kali lebih besar dari angka di negara lebih maju.
Diharapkan pada tahun 2010, AKI menurun menjadi 225 per 100.000 kelahiran
hidup.
Sampai saat ini tingginya angka kematian di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan
derajat kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab langsung kematian
iadalah trias perdarahan, infeksi, dan keracunan kehamilan. Penyebab kematian
langsung tersebut tidak dapat sepenuhnya dimengerti tanpa memperhatikan latar
belakang (underlying factor), yang mana bersifat medik maupun non medik. Di
antara faktor non medik dapat disebut keadaan kesejahteraan ekonomi keluarga,
pendidikan, lingkungan hidup, perilaku, dan lain-lain.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan identifikasi
masalahnya yaitu
1. Di zaman emansipasi wanita sekarang ini masih banyak wanita yang bekerja
tanpa memperdulikan kadar hamoglobin yang nantinya dapat mempengaruhi
kehamilannya.
2. Terdapat ibu paritas yang mempunyai kadar haemoglobin yang rendah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat
diambil rumusan masalah yaitu bagaimana hubungan beban kerja terhadap kadar
haemoglobin pada ibu paritas
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban
kerja terhadap kadar haemoglobin pada ibu paritas.
E. Manfaat Penelitian
1.
Secara teoritis
Mengembangkan ilmu kebidanan pada umumnya, khususnya
hubungan beban kerja terhadap kadar haemoglobin pada ibu paritas.
2.
Secara praktis
Temuan penelitian ini akan disampaikan kepada.
a.
b.
c.
d.
Mahasiswi
Kebidanan,
diharapkan
dapat
lebih
meningkatkan
khususnya
hubungan
beban
kerja
terhadap
kadar
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Kerangka Teori dan Hipotesis yang berisi Kerangka Teori,
Kerangka Berfikir, Kerangka Konsep Penelitian dan Hipotesis.
BAB III Metodologi Penelitian yang berisi Tempat dan Waktu Penelitian,
Metode Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur
Pengukuran dan Teknik Analisis Data.
Daftar Pustaka.
Lampiran