Anda di halaman 1dari 22

AFIKSASI BAHASA BANJAR

DALAM CERPEN BAHASA BANJAR


Nurul Aulia
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung
Mangkurat, Jl. Brigjend. H. Hasan Basry, Kampus Kayu Tangi, Banjarmasin,
Kode Pos 70123
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Afiksasi Bahasa Banjar dalam Cerpen Bahasa
Banjar ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan makna afiksasi bahasa Banjar
yang terdapat dalam cerpen bahasa Banjar tersebut. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif, yaitu suatu metode untuk
menguraikan isi atau kandungan yang terdapat dalam teks, baik berupa unsur yang
membangun objek kajian itu sendiri maupun isi keseluruhan objek tersebut.
Kemudian data yang diambil untuk menganalisis penelitian ini berupa kata-kata
yang memiliki afiksasi bahasa Banjar dalam cerpen tersebut yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah
cerpen bahasa Banjar yang diterbitkan oleh Taman Budaya Propkalsel dengan
jumlah 45 halaman dan memuat kurang lebih 10 cerpen yang ditulis oleh 9
penulis berbeda.
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Bentuk-bentuk afiksasi yang terdapat dalam cerpen bahasa Banjar yakni prefiks
ba-, sa-, maN-, paN-, di-, dan ta-, sufiks an, -i, -akan, dan i+akan serta
kombinasi afiks ba-an, ba-i, maN-akan, dan maN-i.
2. Makna-makna dari afiksasi yang terdapat dalam cerpen bahasa Banjar adalah
prefiks ba-, maN-, dan di- mayoritas menyatakan makna suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh pelaku dalam kalimat. Prefiks sa- mayoritas menyatakan jumlah
satu yang disebut kata dasarnya. Prefiks paN- dapat bermakna menyatakan
pelaku, alat yang digunakan pelaku, dan sifat yang dimiliki si pelaku. Prefiks tabermakna menyatakan pekerjaan yang tidak sengaja dilakukan dan menyatakan
1

bentuk lebih dari kd-nya. Sufiks an menyatakan subjek jamak, sufiks i


menyatakan di, diberi, buat supaya seperti kd-nya, dan sufiks akan serta sufiks
i+akan menyatakan buat supaya di, menjadi dan berikan.
3. Makna dari kombinasi afiks berbentuk ba-an dan ba-i yang ditemukan, mayoritas
menyatakan makna resiprok yaitu perbuatan yang dilakukan dengan berbalasbalasan. Kemudian kombinasi afiks maN-i, maN-akan, dan maN-i+akan
mayoritas bermakna pekerjaan/pencaharian membuat atau mendagangkan seperti
Kd-nya.
Kata Kunci: afiksasi bahasa Banjar, cerpen
ABSTRACT
The study, entitled affixation English language Banjar Banjar in the short story
aims to describe the form and meaning of affixation Banjar language contained in
the Banjar language short story. This study used a qualitative approach and
descriptive, which is a method to describe the content or the content contained in
the text, either in the form of elements that build the object of study itself and the
entire contents of the object. Then the captured data to analyze this study in the
form of words that has affixation Banjar language in the stories relating to the
problems examined, while the source of the data in this study is the Banjar
language short stories published by the Cultural Park Propkalsel the number of 45
pages and contains approximately 10 short stories written by nine different
authors.
From the analysis, it can be summed up as follows.
1. The forms affixation contained in the Banjar language short story prefixes ba-,
sa-, maN-, paN-, di-, dan ta-, the suffix -an, -i, -akan, and i+akan and
combinations affixes ba-an, ba-i, maN-akan, and maN-i.
2. Meanings of affixation contained in Banjar language short stories are prefixes
ba-, maN-, and di- majority expressed the meaning of the work performed by the
offender in the sentence. Prefix sa- majority stating the number of the so-called
basic word. Prefixes paN- can mean states perpetrator, the tools used by the
perpetrator, and the properties owned by the perpetrator. Prefix ta- meaningful
2

states that do not work intentionally done and declare shape over its kd. Plural
suffix -an stated subject, the suffix -i expressed in, given, made so as kd her, and
suffix akan and suffix -i+akan be declared for that in, into and deliver.
3. The meaning of a combination of an affix shaped and ba-ba-i are found, the
majority stated that the meaning of reciprocal acts committed by unrequited-reply.
Then affix combinations maN-i, maN-akan, and maN-i+akan be the majority of
meaningful employment / livelihood making or trading such as his Kd.
Keywords: affixation language Banjar, short stories
PENDAHULUAN
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat
untuk saling berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa di
dunia yang memiliki banyak ragam suku, adat, etnik, dan keunikan. Bahasa
Indonesia dipergunakan sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa baik dalam
situasi formal maupun nonformal. Bahasa daerah dipergunakan sebagai latar
komunikasi intrasuku bangsa yang dipergunakan untuk menunjukkan keakraban
dan solidaritas bangsa.
Salah satu bahasa daerah di Indonesia ini adalah bahasa Banjar. Bahasa
Banjar merupakan anak cabang bahasa yang berkembang dari Bahasa Melayu.
Asal bahasa ini berada di provinsi Kalimantan Selatan yang terbagi atas Banjar
Kandangan, Amuntai, Alabiu, Kalua, Alai dan lain-lain. Selain di Kalimantan
Selatan, Bahasa Banjar yang semula sebagai bahasa suku bangsa juga menjadi
bahasa lingua franca di daerah lainnya, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Timur serta di daerah kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sebagai bahasa penghubung
antarsuku.
Di Kalimantan Selatan, bahasa Banjar yang merupakan bahasa sastra lisan
terbagi menjadi dua dialek besar yaitu Banjar Kuala dan Banjar Hulu. Bahasa
Banjar Hulu merupakan dialek asli yang dipakai di wilayah Banua Enam yang
merupakan bekas Afdelling Kendangan dan Afdeeling Amuntai yang meliputi
kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara,
Balangan dan Tabalong. Suku Banjar Hulu Sungai dengan dialek-dialeknya
masing-masing relatif bersesuaian dengan pembagian administratif pada zaman
3

kerajaan Banjar dan Hindia Belanda yaitu menurut Lalawangan atau distrik
(Kawedanan) pada masa itu yang pada zaman sekarang sudah berbeda. Dialek
bahasa Banjar Hulu juga dapat ditemukan di kampung-kampung (handil) yang
penduduknya asal Hulu Sungai seperti di Kecamatan Gambut, Aluh Aluh, Tamban
yang terdapat di wilayah Banjar Kuala.
Dialek Bahasa Banjar Kuala yaitu bahasa yang dipakai di wilayah Banjar
Kuala yaitu bekas Afdelling Banjarmasin terdiri atas Distrik Bakumpai dan
Afdeeling Martapura terdiri dari Distrik Martapura, Distrik Riam Kiwa, Distrik
Riam Kanan, Distrik Pelaihari, Distrik Maluka dan Distrik Satui. Kawasan
tersebut pada masa sekarang ini meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah
Laut, serta kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Pemakaiannya meluas hingga
wilayah pesisir bagian tenggara Kalimantan (bekas Afdelling Kota Baru) yaitu
kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru sampai ke Kalimantan Timur dan
Kalimantan Tengah. Bahasa Banjar Kuala dituturkan dengan logat datar tanpa
intonasi tertentu, jadi berbeda dengan bahasa Banjar Hulu dengan logat yang
kental (ba-ilun). Dialek Banjar Kuala yang asli misalnya yang dituturkan di
daerah Kuin, Sungai Jingah, Banua Anyar dan sebagainya di sekitar kota
Banjarmasin yang merupakan daerah awal berkembangnya kesultanan Banjar.
Mengenai bahasa, morfologi adalah bidang linguistik yang membicarakan
masalah bentuk-bentuk dan pembentukan kata yang dilakukan dengan cara pembubuhan afiks atau proses afiksasi, pengulangan atau reduplikasi, dan
pemajemukan atau komposisi. Chaer (2007: 177) mengatakan bahwa Afiksasi
adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah kata dasar. Afiks adalah sebuah
bentuk, biasanya berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah kata dasar
dalam proses pembentukan kata. Afiksasi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu
prefiksasi, infiksasi, sufiksasi, dan konfiksasi. Contoh kata yang mengandung
afiksasi yaitu :

mem- + buang

= membuang

Makna dari prefiks di atas yaitu melakukan perbuatan.

ke-an + hujan= kehujanan


Makna konfiks di atas yaitu dikenai.

ma-

+ musut

= mamusut (bahasa Banjar)


4

Kata mamusut dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi mengelus.


Makna kata mamusut dan mengelus adalah melakukan perbuatan.

ba-

+ kawan

= bakawan (bahasa Banjar)

Kata Bakawan dalam bahasa Indonesia artinya Berteman. Kata Bakawan


memiliki makna yang berbeda yaitu mempunyai, sedangkan kata berteman
memiliki makna melakukan kegiatan untuk diri sendiri.
Afiksasi yang terjadi pada bahasa Indonesia dengan bahasa Banjar memang
banyak perbedaannya. Dari segi penulisan atau vokal (ucapan) terlihat berbeda
misal-nya satu contoh afiksasi dalam bahasa Banjar maN- dan afiksasi dalam
bahasa Indonesia meN-. Lalu, dalam segi pemaknaan pun juga terkadang berbeda
seperti contoh pada kata bakawan di atas yang memiliki makna yaitu
mempunyai, sedangkan kata berteman memiliki makna melakukan kegiatan untuk
diri sendiri. Hal inilah yang melatarbelakangi penulisan penelitian ini. Peneliti
memilih objek kajian bahasa Banjar karena terhadap bahasa Indonesia penelitian
mengenai afiksasi sudah umum dilakukan. Dengan menggunakan objek kajian
bahasa Banjar ini peneliti dapat mengetahui perbedaan penggunaan bentuk dan
makna pada afiksasi bahasa Indonesia dengan afiksasi bahasa Banjar.
Cerpen bahasa Banjar adalah salah satu program kerja Seksi Promosi dan
Dokumentasi Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2004 yang
mengadakan Kompilasi Naskah Cerpen. Kompilasi ini dimaksudkan untuk
menghimpun sejumlah cerpen Banjar, terutama cerpen-cerpen yang bernuansa
khas seni budaya daerah Banjar.
Semua naskah cerpen yang dimuat oleh penerbit ini pernah mendapat
kejuaraan pada beberapa lomba penulisan cerpen Banjar, baik yang dilaksanakan
oleh Taman Budaya maupun Dewan Kesenian Kalimantan Selatan kecuali cerpen
Aluh Campaka karya B. Sanderta. Karena itu, dari segi kualitas, permuatan
cerpen-cerpen ini setidaknya dapat dipertanggungjawabkan.
Cerpen bahasa Banjar ini memuat kurang lebih 10 buah cerpen yang ditulis
oleh 9 penulis yang berbeda dan tertulis sebanyak 45 halaman . Jika
dideskripsikan secara bentuk, cerpen ini memiliki panjang dan lebar seperti
Lembar Kerja Siswa (LKS). Bahasa digunakan dalam penulisan cerpen ini
tentunya menggunakan bahasa Banjar baik Banjar Hulu maupun Banjar Kuala.
5

METODE PENELITIAN
Penelitian yang berjudul Afiksasi Bahasa Banjar dalam Cerpen Bahasa
Banjar ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif, yaitu suatu
metode untuk menguraikan isi atau kandungan yang terdapat dalam teks, baik
berupa unsur yang membangun objek kajian itu sendiri maupun isi keseluruhan
objek tersebut. Kemudian metode yang digunakan dalam penyediaan data ini
adalah metode simak yang bertujuan memperoleh data yang dilakukan dengan
menyimak penggunaan bahasa. Mahsun (2012: 92) mengatakan bahwa istilah
metode menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan,
tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis. Jadi, penelitian dengan metode
simak ini digunakan peneliti untuk memperoleh data berupa penggunaan bahasa
tulis yang terdapat dalam cerpen bahasa Banjar. Data yang diambil untuk
menganalisis penelitian ini berupa kata-kata yang memiliki afiksasi bahasa Banjar dalam
cerpen tersebut yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data dalam
penelitian ini adalah cerpen bahasa Banjar yang diterbitkan oleh Taman Budaya
Propkalsel dengan jumlah 45 halaman dan memuat kurang lebih 10 cerpen yang ditulis
oleh 9 penulis berbeda.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1) Bentuk Afiks
a) Prefiks ba ba+
ampik
baampik = bertepuk
(Prefiks)
(Verba)
(Verba)
ba+
suara
basuara = bersuara
(Prefiks)
(Nomina)
(Verba)
ba+
dadas
badadas = bersegera
(Prefiks)
(Adverbia)
(Adverbia)
ba+
pitu
bapitu = bertujuh
(Prefiks)
(Numeralia)
(Numeralia)
ba+
masam
bamasam = menjadi masam
(Prefiks)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian di atas
terbagi atas beberapa prefiks ba- yang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata
dasar seperti prefiks ba- + Verba, prefiks ba- + Nomina, prefiks ba- +
Adverbia, prefiks ba- + Numeralia, dan prefiks ba- + Ajektiva.
b) Prefiks maN maN- +
kalatau
mangalatau = mencari ikan
(kalatau)
6

(Prefiks)
(Nomina)
(Verba)
maN- +
sambut
manyambut = menerima
(Prefiks)
(Verba)
(Verba)
maN- +
kajut
mangajut = dengan cepat
(Prefiks)
(Adverbia)
(Ajektiva)
maN- +
rigat
marigat = menjadi kotor
(Prefiks)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian di atas

terbagi atas beberapa prefiks maN- yang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata
dasar seperti prefiks maN- + Nomina, prefiks maN- + Verba, prefiks maN- +
Adverbia, dan prefiks maN- + Ajektiva.
c) Prefiks sa sa+
jukung
sajukung = seperahu
(Prefiks)
(Nomina)
(Numeralia)
sa+
timbun
satimbun = satu timbun
(Prefiks)
(Verba)
(Numeralia)
sa+
tumbang
satumbang = setinggi
(Prefiks)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
sa+
dapa
sadapa = satu depa
(Prefiks)
(Adverbia)
(Numeralia)

sa-

(Prefiks)

parapat

saparapat = seperempat

(Numeralia)

(Numeralia)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks sayang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks sa- + Nomina,
prefiks sa- + Verba, prefiks sa- + Adverbia, prefiks sa- + Ajektiva, dan prefiks
sa- + Numeralia.
d) Prefiks paN

paN-

halat

(Prefiks)

(Nomina)

paN-

gandir

(Prefiks)

(Verba)

paN-

supan

(Prefiks)

(Ajektiva)

paN-

rasa

(Prefiks)

panghalat = pembatas
(Nomina)

panggandir = penjahit
(Nomina)

panyupan = pemalu
(Ajektiva)

parasa = menurut

(Adverbia)

(Adverbia)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks


paN- yang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks
paN- + Nomina, prefiks paN- + Verba, prefiks paN- + Adverbia, dan
prefiks paN- + Ajektiva.
e) Prefiks di

di-

sapu

(Prefiks)

(Nomina)

di-

karukut

(Prefiks)

(Verba)

di-

hina

(Prefiks)

disapu = disapu
(Verba)

dikarukut = dicakar
(Verba)

dihina = dihina

(Ajektiva)

(Verba)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks diyang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks di- + Nomina,
prefiks di- + Verba, dan prefiks di- + Ajektiva.
f) Prefiks ta

ta-

karinyum

(Prefiks)

(Verba)

ta-

langkar

(Prefiks)

(Ajektiva)

ta-

rancak

(Prefiks)

takarinyum = tersenyum
(Verba)

talangkar = lebih cantik


(Ajektiva)

tarancak = lebih sering

(Adverbia)

(Adverbia)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks tayang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks ta- + Verba,
prefiks sa- + Ajektiva, dan prefiks ta- + Adverbia.
g) Sufiks an

kawal

+ -an

(Nomina)

(Sufiks)

garunum

+ -an

kawalan = teman-teman
(Nomina)

garunuman = pada bicara bisik-bisik

(Verba)(Sufiks)

(Verba)

pisit

pisitan = erat sekali

(Ajektiva)

-an
(Sufiks)

(Ajektiva)
8

samua +

-an

samuaan = semuanya

(Adverbia)

(Sufiks)

ratus +

-an

(Numeralia)

(Sufiks)

(Adverbia)

ratusan = nilai seratus


(Numeralia)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa sufiks an


yang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti sufiks an + Verba,
sufiks an + Nomina, sufiks an + Ajektiva, sufiks an + Adverbia, dan sufiks
an + Numeralia.
h) Sufiks i

caramin

(Nomina)

-i

caramini = dilihat dicermin

(Sufiks)

kuciak

(Verba)

(Sufiks)

(Verba)

parak

paraki = dekati

(Adverbia)

-i

(Verba)

-i

kuciaki = teriaki

(Sufiks)

(Verba)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa sufiks i yang
diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti sufiks i + Verba, sufiks i
+ Nomina, dan sufiks i + Adverbia.
i) Sufiks akan dan i+akan

hurup +

-akan

hurupakan = tukarkan

(Verba)(Sufiks)

(Verba)

rasa

rasaiakan = cicipi

(Adverbia)

-i+akan
(Sufiks)

(Verba)

j) Kombinasi Afiks ba- + -an dan ba- + -i

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -i
(Kom. afiks)

ba- + -an

+ dingsanak badingsanakan = saling bersaudara


(Nomina)
+ kunjang

(Verba)

bakunjangan = berjalan-jalan

(Verba)
+ ulih

(Verba)

baulihi = memperoleh

(Verba)
+ parak

(Verba)

baparakan = berdekatan
9

(Kom. afiks)

ba- + -an

(Adverbia)
+ haya

(Kom. afiks)

ba- + -an

(Verba)

bahayaan = was-was/khawatir

(Ajektiva)
+ dua

(Kom. afiks)

(Ajektiva)

baduaan = hanya berdua

(Numeralia)

(Numeralia)

k) Kombinasi Afiks maN- + -i, maN- + -akan, dan maN- + -i+akan

maN- + -akan

+ supir manyupirakan = mengemudikan

(Kom. afiks)

(Nomina)

maN- + -i

sapu

(Verba)

manyapui = menyapu/menghapus

(Kom. afiks)

(Nomina)

maN- + -akan +

simpun manyimpunakan = merapikan

(Kom. afiks)

(Ajektiva)

maN- + -akan +

padah mamadahakan = memberitahukan

(Kom. afiks)

(Verba)

maN- + -i

(Verba)

(Verba)

(Verba)

pusut mamusuti = membelai

(Kom. afiks)

(Verba)

(Verba)

maN- + -i+akan

+surung manyurungiakan = menghidangkan

untuk

(Kom. afiks)

(Verba)

maN- + -akan

+ ganal mangganalakan = membesarkan

(Kom. afiks)

(Ajektiva)

maN- + -i
(Kom. afiks)

(Verba)

(Ajektiva)

ngalih mangalihi = mempersulit


(Ajektiva)

(Ajektiva)

2) Fungsi Afiks
a) Prefiks ba

ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)

ampik
(Verba)
suara
(Nomina)
dadas
(Adverbia)

baampik = bertepuk
{Predikat}
basuara = bersuara
{Predikat}
badadas = bersegera
{Keterangan}
10

ba+
pitu
bapitu = bertujuh
(Prefiks)
(Numeralia)
{Keterangan}
ba+
masam
bamasam = menjadi masam
(Prefiks)
(Ajektiva)
{Predikat}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks ba- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks ba- +
Verba yang berfungsi sebagai predikat, prefiks ba- + Nomina berfungsi sebagai
predikat, prefiks ba- + Adverbia berfungsi sebagai keterangan, prefiks ba- +
Numeralia berfungsi sebagai keterangan, dan prefiks ba-

+ Ajektiva yang

berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.


b) Prefiks maN maN- +
kalatau
mangalatau =

mencari ikan

(kalatau)
(Prefiks)
(Nomina)
{Predikat}
maN- +
sambut
manyambut = menerima
(Prefiks)
(Verba)
{Predikat}
maN- +
kajut
mangajut = dengan cepat
(Prefiks)
(Adverbia)
{Keterangan}
maN- +
rigat
marigat = menjadi kotor
(Prefiks)
(Ajektiva)
{Predikat}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian

berupa prefiks maN- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks
maN- + Nomina yang berfungsi sebagai predikat, prefiks maN- + Verba
berfungsi sebagai predikat, prefiks maN-

+ Adverbia berfungsi sebagai

keterangan, dan prefiks maN- + Ajektiva yang berfungsi sebagai predikat


dalam kalimat.
c) Prefiks sa sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)

sa-

(Prefiks)

jukung
(Nomina)
timbun
(Verba)
tumbang
(Ajektiva)
dapa
(Adverbia)

sajukung = seperahu
{Keterangan}
satimbun = satu timbun
{Keterangan}
satumbang = setinggi
{Predikat}
sadapa = satu depa
{Keterangan}

parapat

saparapat = seperempat

(Numeralia)

{Keterangan}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks sa- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks sa- +
11

Nomina yang berfungsi sebagai keterangan, prefiks sa-

+ Verba berfungsi

sebagai keterangan, prefiks sa- + Ajektiva yang berfungsi sebagai predikat,


prefiks sa-

+ Adverbia berfungsi sebagai keterangan, dan prefiks sa-

Numeralia berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.


d) Prefiks paN

paN-

halat

(Prefiks)

(Nomina)

paN-

gandir

(Prefiks)

(Verba)

paN-

supan

(Prefiks)

(Ajektiva)

paN-

rasa

(Prefiks)

panghalat = pembatas
{Subjek}

panggandir = penjahit
{Subjek}

panyupan = pemalu
{Keterangan}

parasa = menurut

(Adverbia)

{Keterangan}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks paN- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks paN- +
Nomina yang berfungsi sebagai subjek, prefiks paN- + Verba berfungsi sebagai
subjek, prefiks paN- + Ajektiva berfungsi sebagai keterangan, dan prefiks paN+ Adverbia yang berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.
e) Prefiks di

di-

sapu

disapu = disapu

(Prefiks)

(Nomina)

di-

karukut

dikarukut = dicakar

(Prefiks)

(Verba)

{Predikat}

di-

hina

(Prefiks)

{Predikat}

dihina = dihina

(Ajektiva)

{Pelengkap}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks di- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks di- +
Nomina dan prefiks di- + Verba yang berfungsi sebagai predikat serta prefiks
di- + Ajektiva yang berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat. Mayoritas
fungsi dari pembentukan prefiks di- dengan kata dasar adalah predikat karena
membentuk makna kerja pasif seseorang.
12

f) Prefiks ta

ta-

karinyum

takarinyum = tersenyum

(Prefiks)

(Verba)

{Keterangan}

ta-

langkar

talangkar = lebih cantik

(Prefiks)

(Ajektiva)

ta-

rancak

(Prefiks)

{Predikat}

tarancak = lebih sering

(Adverbia)

{Keterangan}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks ta- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks ta- +
Verba yang berfungsi sebagai keterangan, prefiks ta-

+ Ajektiva berfungsi

sebagai predikat, dan prefiks ta- + Adverbia berfungsi sebagai keterangan dalam
kalimat.
g) Sufiks -an

kawal

+ -an

(Nomina)

(Sufiks)

garunum

+ -an

kawalan = teman-teman
{Objek}

garunuman = pada bicara bisik-bisik

(Verba)(Sufiks)

{Predikat}

pisit

pisitan = erat sekali

-an

(Ajektiva)

(Sufiks)

samua +

-an

(Adverbia)

(Sufiks)

ratus +

-an

(Numeralia)

(Sufiks)

{Keterangan}

samuaan = semuanya
{Keterangan}

ratusan = nilai seratus


{Keterangan}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks -an yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti sufiks -an +
Nomina yang berfungsi sebagai objek, sufiks -an + Verba berfungsi sebagai
predikat, sufiks -an + Ajektiva berfungsi sebagai keterangan, sufiks an +
Adverbia berfungsi sebagai keterangan, dan sufiks an
berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.
h) Sufiks -i

13

+ Numeralia yang

caramin

(Nomina)

-i

caramini = dilihat dicermin

(Sufiks)

kuciak

(Verba)

(Sufiks)

{Predikat}

parak

paraki = dekati

(Adverbia)

-i

{Predikat}

-i

kuciaki = teriaki

(Sufiks)

{Predikat}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks i yang diimbuhkan pada kata dasar seperti Nomina + sufiks i, Verba +
sufiks i, dan Adverbia + sufiks i yang berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
i) Sufiks akan dan i+akan

hurup +

-akan

hurupakan = tukarkan

(Verba)(Sufiks)

{Predikat}

rasa

-i+akan

rasaiakan = cicipi

(Sufiks)

{Predikat}

(Adverbia)

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks akan dan i+akan yang diimbuhkan pada kata dasar seperti Verba +
sufiks akan dan Adverbia + sufiks i+akan yang berfungsi sebagai predikat.
j) Kombinasi Afiks ba-an dan ba-i

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -i
(Kom. afiks)

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -an
(Kom. afiks)

ba- + -an
(Kom. afiks)

+ dingsanak badingsanakan = saling bersaudara


(Nomina)
+ kunjang

{Predikat}

bakunjangan = berjalan-jalan

(Verba)
+ ulih

{Predikat}

baulihi = memperoleh

(Verba)
+ parak

{Predikat}

baparakan = berdekatan

(Adverbia)
+ haya

{Predikat}

bahayaan = was-was/khawatir

(Ajektiva)
+ dua

{Keterangan}

baduaan = hanya berdua

(Numeralia)

{Keterangan}

14

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
kombinasi afiks ba-an dan ba-i yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar
seperti ba-an + Nomina, ba-an + Verba, ba-i + Verba, dan ba-an + Adverbia
yang sama-sama berfungsi sebagai predikat. Kemudian kombinasi afiks ba-an +
Ajektiva dan ba-an + Numeralia yang berfungsi sebagai keterangan dalam
kalimat.
k) Kombinasi Afiks maN- + -i, maN- + -akan, dan maN- + -i+akan

maN- + -akan+

supir manyupirakan = mengemudikan

(Kom. afiks)

(Nomina)

maN- + -i

sapu

{Pelengkap}

manyapui = menyapu/menghapus

(Kom. afiks)

(Nomina)

maN- + -akan +

simpun manyimpunakan = merapikan

(Kom. afiks)

(Ajektiva)

maN- + -akan +

padah mamadahakan = memberitahukan

(Kom. afiks)

(Verba)

maN- + -i

{Pelengkap}

{Predikat}

{Predikat}

pusut mamusuti = membelai

(Kom. afiks)

(Verba)

{Predikat}

maN- + -i+akan

+surung manyurungiakan = menghidangkan

untuk

(Kom. afiks)

(Verba)

maN- + -akan

+ ganal mangganalakan = membesarkan

(Kom. afiks)

(Ajektiva)

maN- + -i
(Kom. afiks)

{Predikat}

{Predikat}

ngalih mangalihi = mempersulit


(Ajektiva)

{Predikat}

Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian


berupa kombinasi afiks maN-i, maN-akan, dan maN-i+akan seperti maN-akan +
Nomina berfungsi sebagai pelengkap, maN-i + Nomina berfungsi sebagai
pelengkap, maN-akan + Ajektiva berfungsi sebagai predikat, maN-akan + Verba
berfungsi predikat, dan maN-i + Verba, maN-i+akan + Verba, maN-akan +
Ajektiva, maN-i + Ajektiva, sama-sama dapat berfungsi sebagai dalam kalimat.

15

3) Makna Afiks
a) Prefiks ba

ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
b) Prefiks maN maN- +
(kalatau)
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
c) Prefiks sa sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)

ampik
tepuk
suara
suara
dadas
segera
pitu
tujuh
masam
masam

baampik = bertepuk
Pekerjaan tertuju pada diri sendiri
basuara = bersuara
Mengeluarkan
badadas = bersegera
Cara seperti kata dasarnya
bapitu = bertujuh
Menyatakan kumpulan
bamasam = menjadi masam
Menjadi atau tambah pada Kd-nya

kalatau
ikan kalatau
sambut
terima
kajut
kejut
rigat
kotor

mangalatau =

mencari ikan

Menyatakan pekerjaan/pencaharian
manyambut = menerima
Menyatakan pekerjaan/pencaharian
mangajut = dengan cepat
Menjadi seperti sifat Kd-nya
marigat = menjadi kotor
Menyatakan sifat seperti Kd-nya

jukung
perahu
timbun
timbun
tumbang
tinggi
dapa
depa

sajukung = seperahu
Jumlah satu seperti Kd-nya
satimbun = satu timbun
Jumlah satu seperti Kd-nya
satumbang = setinggi
Menyatakan satuan seperti Kd-nya
sadapa = satu depa
Jumlah satu seperti Kd-nya

parapat

saparapat = seperempat

perempat

Menyatakan satuan jumlah tertentu

halat

panghalat = pembatas

(Prefiks)

batas

Menyatakan Kd-nya sebagai alat

paN-

gandir

panggandir = penjahit

(Prefiks)

jahit

Menyatakan pelaku

paN-

supan

panyupan = pemalu

sa-

(Prefiks)
d) Prefiks paN

paN-

16

(Prefiks)

malu

Mempunyai sifat seperti Kd-nya

paN-

rasa

parasa = menurut

rasa

Mempunyai sifat seperti Kd-nya

sapu

disapu = disapu

(Prefiks)

sapu

Menyatakan perbuatan/pekerjaan

di-

karukut

dikarukut = dicakar

(Prefiks)

cakar

Menyatakan perbuatan/pekerjaan

di-

hina

dihina = dihina

hina

Menyatakan perbuatan/pekerjaan

karinyum

takarinyum = tersenyum

(Prefiks)

senyum

perbuatan yang tidak disengaja

ta-

langkar

talangkar = lebih cantik

(Prefiks)

cantik

Menyatakan perbanding bentuk lebih

ta-

rancak

tarancak = lebih sering

sering

Menyatakan perbanding bentuk lebih

kawal

+ -an

kawalan = teman-teman

teman

(Sufiks)

Menyatakan subjek jamak

garunum

+ -an

garunuman = pada bicara bisik-bisik

(Prefiks)
e) Prefiks di

di-

(Prefiks)
f) Prefiks ta

ta-

(Prefiks)
g) Sufiks -an

bisik-bisik (Sufiks)

Menyatakan subjek jamak

pisit

-an

pisitan = erat sekali

erat

(Sufiks)

Tingkat perbandingan superlatif

samua +

-an

samuaan = semuanya

semua

(Sufiks)

Menyatakan kualitas kesungguhan

ratus +

-an

ratusan = nilai seratus

ratus

(Sufiks)

Menyatakan nilai

caramini = dilihat dicermin

h) Sufiks -i

caramin

-i

17

cermin

kuciak

(Sufiks)
+

teriak

parak

-i

Menyatakan diberi

kuciaki = teriaki

(Sufiks)
+

dekat

-i

Menyatakan di

paraki = dekati

(Sufiks)

Menyatakan buat supaya

i) Sufiks akan dan i+akan

hurup +

-akan

hurupakan = tukarkan

tukar

(Sufiks)

Menyatakan buat supaya spt Kd-nya

-i+akan

rasaiakan = cicipi

(Sufiks)

Menyatakan buat supaya spt Kd-nya

rasa

rasa

j) Kombinasi Afiks ba-an dan ba-i

ba- + -an

+ dingsanak badingsanakan = saling bersaudara

(Kom. afiks)

ba- + -an

saudara
+ kunjang

Resiprok (berbalas-balasan)

bakunjangan = berjalan-jalan

(Kom. afiks) jalan-jalan Resiprok (berbalas-balasan)

ba- + -i

+ ulih

(Kom. afiks)

ba- + -an

peroleh
+ parak

Mempunyai/memiliki

baparakan = berdekatan

(Kom. afiks) dekat

Resiprok (berbalas-balasan)

ba- + -an

bahayaan = was-was/khawatir

+ haya

(Kom. afiks)

baulihi = memperoleh

ba- + -an

was-was
+ dua

(Kom. afiks)

Menjadi atau tambah disebut Kd-nya

baduaan = hanya berdua

dua

Menyatakan kumpulan atau jamak

k) Kombinasi Afiks maN- + -i, maN- + -akan, dan maN- + -i+akan

maN- + -akan

+ supir manyupirakan = mengemudikan

(Kom. afiks)

supir

maN- + -i

sapu

Menyatakan pekerjaan

manyapui = menyapu/menghapus

(Kom. afiks)

sapu

Menyatakan pekerjaan

maN- + -akan +

simpun manyimpunakan = merapikan

(Kom. afiks)

rapi

Menyatakan pekerjaan
18

maN- + -akan +

padah mamadahakan = memberitahukan

(Kom. afiks)

beritahu

maN- + -i

Menyatakan pekerjaan

pusut mamusuti = membelai

(Kom. afiks)

belai

Menyatakan pekerjaan

maN- + -i+akan

+surung manyurungiakan = menghidangkan

untuk

(Kom. afiks)

hidang

maN- + -akan

+ ganal mangganalakan = membesarkan

(Kom. afiks)

besar

maN- + -i

(Kom. afiks)

Menyatakan pekerjaan

Menyatakan sifat Kd-nya

ngalih mangalihi = mempersulit


sulit

Menyatakan sifat Kd-nya

SIMPULAN DAN SARAN


SIMPULAN
Berdasarkan hasil yang ditemukan pada bab IV, bentuk-bentuk afiksasi yang
terdapat dalam cerpen bahasa Banjar yakni prefiks ba-, sa-, maN-, paN-, di-, dan
ta-, sufiks an, -i, -akan, dan i+akan serta kombinasi afiks ba-an, ba-i, maNakan, maN-i dan maN-i+akan.
Masing-masing bentuk afiksasi yang terdapat dalam cerpen tersebut
memiliki bentuk, fungsi, dan makna yang berbeda. Bentuk, fungsi, dan makna
dari kata dasar yang berafiks disesuaikan dengan makna-makna kata dasar lainnya
yang mendukung terbentuknya sebuah cerita pendek.
SARAN
Kepada peneliti berikutnya, disarankan agar menghargai keberadaan bahasa
daerahnya termasuk bahasa Banjar ini karena dalam bahasa Banjar pun afiksasi
yang ditemukan hampir sebagian bermakna sama dengan bahasa negara kita yaitu

19

bahasa Indonesia. Selain itu, diharapkan peneliti lain dapat mengembangkan


penelitian ini dengan objek yang lebih luas lagi sehingga semakin banyak
penemuan afiksasi pada bahasa daerah lainnya.

20

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta:
Rineka Cipta.
Effendi, Rustam. 2011. Sastra Banjar I: Teori dan Interpretasi (Sebuah Buku
Ajar). Banjarbaru: Scripta Cendekia.
Hapip, Abdul Djebar. 2008a. Tata Bahasa Banjar. Banjarmasin: CV. Rahmat
Hafiz Al Mubaraq.
Hapip, Abdul Djebar. 2008b. Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: CV.
Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
Kawi, Djantera. 2002. Bahasa Banjar: Dialek dan Subdialeknya. Banjarmasin:
Grafika Wangi Kalimantan.
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Muhajir. 1984. Morfologi Dialek Jakarta: Afiksasi dan Reduplikasi. Jakarta:
Djambatan.
Muslich, Masnur. 2009. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian Kearah
Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.
Noortyani, Rusma. 2010. Morfologi Bahasa Indonesia: Kajian Seluk-Beluk
Kata. Banjarbaru: Scripta Cendekia.
Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan
Infleksional). Bandung: Refika Aditama.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisiur.
Rani, Supratman Abdul dan Yati Maryani. 2004. Intisari Sastra Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
21

Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan Sastra Indonesia Edisi Terlengkap. Jakarta


Timur: Gudang Ilmu.
Tim Redaksi. 2004. Cerpen Bahasa Banjar. Kalimantan Selatan: Taman
Budaya Propkalsel.
Tim Revisi. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang.

22

Anda mungkin juga menyukai