states that do not work intentionally done and declare shape over its kd. Plural
suffix -an stated subject, the suffix -i expressed in, given, made so as kd her, and
suffix akan and suffix -i+akan be declared for that in, into and deliver.
3. The meaning of a combination of an affix shaped and ba-ba-i are found, the
majority stated that the meaning of reciprocal acts committed by unrequited-reply.
Then affix combinations maN-i, maN-akan, and maN-i+akan be the majority of
meaningful employment / livelihood making or trading such as his Kd.
Keywords: affixation language Banjar, short stories
PENDAHULUAN
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat
untuk saling berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa di
dunia yang memiliki banyak ragam suku, adat, etnik, dan keunikan. Bahasa
Indonesia dipergunakan sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa baik dalam
situasi formal maupun nonformal. Bahasa daerah dipergunakan sebagai latar
komunikasi intrasuku bangsa yang dipergunakan untuk menunjukkan keakraban
dan solidaritas bangsa.
Salah satu bahasa daerah di Indonesia ini adalah bahasa Banjar. Bahasa
Banjar merupakan anak cabang bahasa yang berkembang dari Bahasa Melayu.
Asal bahasa ini berada di provinsi Kalimantan Selatan yang terbagi atas Banjar
Kandangan, Amuntai, Alabiu, Kalua, Alai dan lain-lain. Selain di Kalimantan
Selatan, Bahasa Banjar yang semula sebagai bahasa suku bangsa juga menjadi
bahasa lingua franca di daerah lainnya, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Timur serta di daerah kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sebagai bahasa penghubung
antarsuku.
Di Kalimantan Selatan, bahasa Banjar yang merupakan bahasa sastra lisan
terbagi menjadi dua dialek besar yaitu Banjar Kuala dan Banjar Hulu. Bahasa
Banjar Hulu merupakan dialek asli yang dipakai di wilayah Banua Enam yang
merupakan bekas Afdelling Kendangan dan Afdeeling Amuntai yang meliputi
kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara,
Balangan dan Tabalong. Suku Banjar Hulu Sungai dengan dialek-dialeknya
masing-masing relatif bersesuaian dengan pembagian administratif pada zaman
3
kerajaan Banjar dan Hindia Belanda yaitu menurut Lalawangan atau distrik
(Kawedanan) pada masa itu yang pada zaman sekarang sudah berbeda. Dialek
bahasa Banjar Hulu juga dapat ditemukan di kampung-kampung (handil) yang
penduduknya asal Hulu Sungai seperti di Kecamatan Gambut, Aluh Aluh, Tamban
yang terdapat di wilayah Banjar Kuala.
Dialek Bahasa Banjar Kuala yaitu bahasa yang dipakai di wilayah Banjar
Kuala yaitu bekas Afdelling Banjarmasin terdiri atas Distrik Bakumpai dan
Afdeeling Martapura terdiri dari Distrik Martapura, Distrik Riam Kiwa, Distrik
Riam Kanan, Distrik Pelaihari, Distrik Maluka dan Distrik Satui. Kawasan
tersebut pada masa sekarang ini meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah
Laut, serta kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Pemakaiannya meluas hingga
wilayah pesisir bagian tenggara Kalimantan (bekas Afdelling Kota Baru) yaitu
kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru sampai ke Kalimantan Timur dan
Kalimantan Tengah. Bahasa Banjar Kuala dituturkan dengan logat datar tanpa
intonasi tertentu, jadi berbeda dengan bahasa Banjar Hulu dengan logat yang
kental (ba-ilun). Dialek Banjar Kuala yang asli misalnya yang dituturkan di
daerah Kuin, Sungai Jingah, Banua Anyar dan sebagainya di sekitar kota
Banjarmasin yang merupakan daerah awal berkembangnya kesultanan Banjar.
Mengenai bahasa, morfologi adalah bidang linguistik yang membicarakan
masalah bentuk-bentuk dan pembentukan kata yang dilakukan dengan cara pembubuhan afiks atau proses afiksasi, pengulangan atau reduplikasi, dan
pemajemukan atau komposisi. Chaer (2007: 177) mengatakan bahwa Afiksasi
adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah kata dasar. Afiks adalah sebuah
bentuk, biasanya berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah kata dasar
dalam proses pembentukan kata. Afiksasi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu
prefiksasi, infiksasi, sufiksasi, dan konfiksasi. Contoh kata yang mengandung
afiksasi yaitu :
mem- + buang
= membuang
ma-
+ musut
ba-
+ kawan
METODE PENELITIAN
Penelitian yang berjudul Afiksasi Bahasa Banjar dalam Cerpen Bahasa
Banjar ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif, yaitu suatu
metode untuk menguraikan isi atau kandungan yang terdapat dalam teks, baik
berupa unsur yang membangun objek kajian itu sendiri maupun isi keseluruhan
objek tersebut. Kemudian metode yang digunakan dalam penyediaan data ini
adalah metode simak yang bertujuan memperoleh data yang dilakukan dengan
menyimak penggunaan bahasa. Mahsun (2012: 92) mengatakan bahwa istilah
metode menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan,
tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis. Jadi, penelitian dengan metode
simak ini digunakan peneliti untuk memperoleh data berupa penggunaan bahasa
tulis yang terdapat dalam cerpen bahasa Banjar. Data yang diambil untuk
menganalisis penelitian ini berupa kata-kata yang memiliki afiksasi bahasa Banjar dalam
cerpen tersebut yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data dalam
penelitian ini adalah cerpen bahasa Banjar yang diterbitkan oleh Taman Budaya
Propkalsel dengan jumlah 45 halaman dan memuat kurang lebih 10 cerpen yang ditulis
oleh 9 penulis berbeda.
(Prefiks)
(Nomina)
(Verba)
maN- +
sambut
manyambut = menerima
(Prefiks)
(Verba)
(Verba)
maN- +
kajut
mangajut = dengan cepat
(Prefiks)
(Adverbia)
(Ajektiva)
maN- +
rigat
marigat = menjadi kotor
(Prefiks)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian di atas
terbagi atas beberapa prefiks maN- yang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata
dasar seperti prefiks maN- + Nomina, prefiks maN- + Verba, prefiks maN- +
Adverbia, dan prefiks maN- + Ajektiva.
c) Prefiks sa sa+
jukung
sajukung = seperahu
(Prefiks)
(Nomina)
(Numeralia)
sa+
timbun
satimbun = satu timbun
(Prefiks)
(Verba)
(Numeralia)
sa+
tumbang
satumbang = setinggi
(Prefiks)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
sa+
dapa
sadapa = satu depa
(Prefiks)
(Adverbia)
(Numeralia)
sa-
(Prefiks)
parapat
saparapat = seperempat
(Numeralia)
(Numeralia)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks sayang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks sa- + Nomina,
prefiks sa- + Verba, prefiks sa- + Adverbia, prefiks sa- + Ajektiva, dan prefiks
sa- + Numeralia.
d) Prefiks paN
paN-
halat
(Prefiks)
(Nomina)
paN-
gandir
(Prefiks)
(Verba)
paN-
supan
(Prefiks)
(Ajektiva)
paN-
rasa
(Prefiks)
panghalat = pembatas
(Nomina)
panggandir = penjahit
(Nomina)
panyupan = pemalu
(Ajektiva)
parasa = menurut
(Adverbia)
(Adverbia)
di-
sapu
(Prefiks)
(Nomina)
di-
karukut
(Prefiks)
(Verba)
di-
hina
(Prefiks)
disapu = disapu
(Verba)
dikarukut = dicakar
(Verba)
dihina = dihina
(Ajektiva)
(Verba)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks diyang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks di- + Nomina,
prefiks di- + Verba, dan prefiks di- + Ajektiva.
f) Prefiks ta
ta-
karinyum
(Prefiks)
(Verba)
ta-
langkar
(Prefiks)
(Ajektiva)
ta-
rancak
(Prefiks)
takarinyum = tersenyum
(Verba)
(Adverbia)
(Adverbia)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa prefiks tayang diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti prefiks ta- + Verba,
prefiks sa- + Ajektiva, dan prefiks ta- + Adverbia.
g) Sufiks an
kawal
+ -an
(Nomina)
(Sufiks)
garunum
+ -an
kawalan = teman-teman
(Nomina)
(Verba)(Sufiks)
(Verba)
pisit
(Ajektiva)
-an
(Sufiks)
(Ajektiva)
8
samua +
-an
samuaan = semuanya
(Adverbia)
(Sufiks)
ratus +
-an
(Numeralia)
(Sufiks)
(Adverbia)
caramin
(Nomina)
-i
(Sufiks)
kuciak
(Verba)
(Sufiks)
(Verba)
parak
paraki = dekati
(Adverbia)
-i
(Verba)
-i
kuciaki = teriaki
(Sufiks)
(Verba)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam beberapa sufiks i yang
diimbuhkan pada beberapa bentuk kata dasar seperti sufiks i + Verba, sufiks i
+ Nomina, dan sufiks i + Adverbia.
i) Sufiks akan dan i+akan
hurup +
-akan
hurupakan = tukarkan
(Verba)(Sufiks)
(Verba)
rasa
rasaiakan = cicipi
(Adverbia)
-i+akan
(Sufiks)
(Verba)
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -i
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Verba)
bakunjangan = berjalan-jalan
(Verba)
+ ulih
(Verba)
baulihi = memperoleh
(Verba)
+ parak
(Verba)
baparakan = berdekatan
9
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Adverbia)
+ haya
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Verba)
bahayaan = was-was/khawatir
(Ajektiva)
+ dua
(Kom. afiks)
(Ajektiva)
(Numeralia)
(Numeralia)
maN- + -akan
(Kom. afiks)
(Nomina)
maN- + -i
sapu
(Verba)
manyapui = menyapu/menghapus
(Kom. afiks)
(Nomina)
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
(Ajektiva)
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
(Verba)
maN- + -i
(Verba)
(Verba)
(Verba)
(Kom. afiks)
(Verba)
(Verba)
maN- + -i+akan
untuk
(Kom. afiks)
(Verba)
maN- + -akan
(Kom. afiks)
(Ajektiva)
maN- + -i
(Kom. afiks)
(Verba)
(Ajektiva)
(Ajektiva)
2) Fungsi Afiks
a) Prefiks ba
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ampik
(Verba)
suara
(Nomina)
dadas
(Adverbia)
baampik = bertepuk
{Predikat}
basuara = bersuara
{Predikat}
badadas = bersegera
{Keterangan}
10
ba+
pitu
bapitu = bertujuh
(Prefiks)
(Numeralia)
{Keterangan}
ba+
masam
bamasam = menjadi masam
(Prefiks)
(Ajektiva)
{Predikat}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks ba- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks ba- +
Verba yang berfungsi sebagai predikat, prefiks ba- + Nomina berfungsi sebagai
predikat, prefiks ba- + Adverbia berfungsi sebagai keterangan, prefiks ba- +
Numeralia berfungsi sebagai keterangan, dan prefiks ba-
+ Ajektiva yang
mencari ikan
(kalatau)
(Prefiks)
(Nomina)
{Predikat}
maN- +
sambut
manyambut = menerima
(Prefiks)
(Verba)
{Predikat}
maN- +
kajut
mangajut = dengan cepat
(Prefiks)
(Adverbia)
{Keterangan}
maN- +
rigat
marigat = menjadi kotor
(Prefiks)
(Ajektiva)
{Predikat}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian
berupa prefiks maN- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks
maN- + Nomina yang berfungsi sebagai predikat, prefiks maN- + Verba
berfungsi sebagai predikat, prefiks maN-
sa-
(Prefiks)
jukung
(Nomina)
timbun
(Verba)
tumbang
(Ajektiva)
dapa
(Adverbia)
sajukung = seperahu
{Keterangan}
satimbun = satu timbun
{Keterangan}
satumbang = setinggi
{Predikat}
sadapa = satu depa
{Keterangan}
parapat
saparapat = seperempat
(Numeralia)
{Keterangan}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks sa- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks sa- +
11
+ Verba berfungsi
paN-
halat
(Prefiks)
(Nomina)
paN-
gandir
(Prefiks)
(Verba)
paN-
supan
(Prefiks)
(Ajektiva)
paN-
rasa
(Prefiks)
panghalat = pembatas
{Subjek}
panggandir = penjahit
{Subjek}
panyupan = pemalu
{Keterangan}
parasa = menurut
(Adverbia)
{Keterangan}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks paN- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks paN- +
Nomina yang berfungsi sebagai subjek, prefiks paN- + Verba berfungsi sebagai
subjek, prefiks paN- + Ajektiva berfungsi sebagai keterangan, dan prefiks paN+ Adverbia yang berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.
e) Prefiks di
di-
sapu
disapu = disapu
(Prefiks)
(Nomina)
di-
karukut
dikarukut = dicakar
(Prefiks)
(Verba)
{Predikat}
di-
hina
(Prefiks)
{Predikat}
dihina = dihina
(Ajektiva)
{Pelengkap}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks di- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks di- +
Nomina dan prefiks di- + Verba yang berfungsi sebagai predikat serta prefiks
di- + Ajektiva yang berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat. Mayoritas
fungsi dari pembentukan prefiks di- dengan kata dasar adalah predikat karena
membentuk makna kerja pasif seseorang.
12
f) Prefiks ta
ta-
karinyum
takarinyum = tersenyum
(Prefiks)
(Verba)
{Keterangan}
ta-
langkar
(Prefiks)
(Ajektiva)
ta-
rancak
(Prefiks)
{Predikat}
(Adverbia)
{Keterangan}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
prefiks ta- yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti prefiks ta- +
Verba yang berfungsi sebagai keterangan, prefiks ta-
+ Ajektiva berfungsi
sebagai predikat, dan prefiks ta- + Adverbia berfungsi sebagai keterangan dalam
kalimat.
g) Sufiks -an
kawal
+ -an
(Nomina)
(Sufiks)
garunum
+ -an
kawalan = teman-teman
{Objek}
(Verba)(Sufiks)
{Predikat}
pisit
-an
(Ajektiva)
(Sufiks)
samua +
-an
(Adverbia)
(Sufiks)
ratus +
-an
(Numeralia)
(Sufiks)
{Keterangan}
samuaan = semuanya
{Keterangan}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks -an yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar seperti sufiks -an +
Nomina yang berfungsi sebagai objek, sufiks -an + Verba berfungsi sebagai
predikat, sufiks -an + Ajektiva berfungsi sebagai keterangan, sufiks an +
Adverbia berfungsi sebagai keterangan, dan sufiks an
berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.
h) Sufiks -i
13
+ Numeralia yang
caramin
(Nomina)
-i
(Sufiks)
kuciak
(Verba)
(Sufiks)
{Predikat}
parak
paraki = dekati
(Adverbia)
-i
{Predikat}
-i
kuciaki = teriaki
(Sufiks)
{Predikat}
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks i yang diimbuhkan pada kata dasar seperti Nomina + sufiks i, Verba +
sufiks i, dan Adverbia + sufiks i yang berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
i) Sufiks akan dan i+akan
hurup +
-akan
hurupakan = tukarkan
(Verba)(Sufiks)
{Predikat}
rasa
-i+akan
rasaiakan = cicipi
(Sufiks)
{Predikat}
(Adverbia)
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
sufiks akan dan i+akan yang diimbuhkan pada kata dasar seperti Verba +
sufiks akan dan Adverbia + sufiks i+akan yang berfungsi sebagai predikat.
j) Kombinasi Afiks ba-an dan ba-i
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -i
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -an
(Kom. afiks)
{Predikat}
bakunjangan = berjalan-jalan
(Verba)
+ ulih
{Predikat}
baulihi = memperoleh
(Verba)
+ parak
{Predikat}
baparakan = berdekatan
(Adverbia)
+ haya
{Predikat}
bahayaan = was-was/khawatir
(Ajektiva)
+ dua
{Keterangan}
(Numeralia)
{Keterangan}
14
Bentuk afiksasi bahasa Banjar yang ditemukan dalam objek penelitian berupa
kombinasi afiks ba-an dan ba-i yang diimbuhkan pada beberapa kata dasar
seperti ba-an + Nomina, ba-an + Verba, ba-i + Verba, dan ba-an + Adverbia
yang sama-sama berfungsi sebagai predikat. Kemudian kombinasi afiks ba-an +
Ajektiva dan ba-an + Numeralia yang berfungsi sebagai keterangan dalam
kalimat.
k) Kombinasi Afiks maN- + -i, maN- + -akan, dan maN- + -i+akan
maN- + -akan+
(Kom. afiks)
(Nomina)
maN- + -i
sapu
{Pelengkap}
manyapui = menyapu/menghapus
(Kom. afiks)
(Nomina)
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
(Ajektiva)
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
(Verba)
maN- + -i
{Pelengkap}
{Predikat}
{Predikat}
(Kom. afiks)
(Verba)
{Predikat}
maN- + -i+akan
untuk
(Kom. afiks)
(Verba)
maN- + -akan
(Kom. afiks)
(Ajektiva)
maN- + -i
(Kom. afiks)
{Predikat}
{Predikat}
{Predikat}
15
3) Makna Afiks
a) Prefiks ba
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
ba+
(Prefiks)
b) Prefiks maN maN- +
(kalatau)
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
maN- +
(Prefiks)
c) Prefiks sa sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
sa+
(Prefiks)
ampik
tepuk
suara
suara
dadas
segera
pitu
tujuh
masam
masam
baampik = bertepuk
Pekerjaan tertuju pada diri sendiri
basuara = bersuara
Mengeluarkan
badadas = bersegera
Cara seperti kata dasarnya
bapitu = bertujuh
Menyatakan kumpulan
bamasam = menjadi masam
Menjadi atau tambah pada Kd-nya
kalatau
ikan kalatau
sambut
terima
kajut
kejut
rigat
kotor
mangalatau =
mencari ikan
Menyatakan pekerjaan/pencaharian
manyambut = menerima
Menyatakan pekerjaan/pencaharian
mangajut = dengan cepat
Menjadi seperti sifat Kd-nya
marigat = menjadi kotor
Menyatakan sifat seperti Kd-nya
jukung
perahu
timbun
timbun
tumbang
tinggi
dapa
depa
sajukung = seperahu
Jumlah satu seperti Kd-nya
satimbun = satu timbun
Jumlah satu seperti Kd-nya
satumbang = setinggi
Menyatakan satuan seperti Kd-nya
sadapa = satu depa
Jumlah satu seperti Kd-nya
parapat
saparapat = seperempat
perempat
halat
panghalat = pembatas
(Prefiks)
batas
paN-
gandir
panggandir = penjahit
(Prefiks)
jahit
Menyatakan pelaku
paN-
supan
panyupan = pemalu
sa-
(Prefiks)
d) Prefiks paN
paN-
16
(Prefiks)
malu
paN-
rasa
parasa = menurut
rasa
sapu
disapu = disapu
(Prefiks)
sapu
Menyatakan perbuatan/pekerjaan
di-
karukut
dikarukut = dicakar
(Prefiks)
cakar
Menyatakan perbuatan/pekerjaan
di-
hina
dihina = dihina
hina
Menyatakan perbuatan/pekerjaan
karinyum
takarinyum = tersenyum
(Prefiks)
senyum
ta-
langkar
(Prefiks)
cantik
ta-
rancak
sering
kawal
+ -an
kawalan = teman-teman
teman
(Sufiks)
garunum
+ -an
(Prefiks)
e) Prefiks di
di-
(Prefiks)
f) Prefiks ta
ta-
(Prefiks)
g) Sufiks -an
bisik-bisik (Sufiks)
pisit
-an
erat
(Sufiks)
samua +
-an
samuaan = semuanya
semua
(Sufiks)
ratus +
-an
ratus
(Sufiks)
Menyatakan nilai
h) Sufiks -i
caramin
-i
17
cermin
kuciak
(Sufiks)
+
teriak
parak
-i
Menyatakan diberi
kuciaki = teriaki
(Sufiks)
+
dekat
-i
Menyatakan di
paraki = dekati
(Sufiks)
hurup +
-akan
hurupakan = tukarkan
tukar
(Sufiks)
-i+akan
rasaiakan = cicipi
(Sufiks)
rasa
rasa
ba- + -an
(Kom. afiks)
ba- + -an
saudara
+ kunjang
Resiprok (berbalas-balasan)
bakunjangan = berjalan-jalan
ba- + -i
+ ulih
(Kom. afiks)
ba- + -an
peroleh
+ parak
Mempunyai/memiliki
baparakan = berdekatan
Resiprok (berbalas-balasan)
ba- + -an
bahayaan = was-was/khawatir
+ haya
(Kom. afiks)
baulihi = memperoleh
ba- + -an
was-was
+ dua
(Kom. afiks)
dua
maN- + -akan
(Kom. afiks)
supir
maN- + -i
sapu
Menyatakan pekerjaan
manyapui = menyapu/menghapus
(Kom. afiks)
sapu
Menyatakan pekerjaan
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
rapi
Menyatakan pekerjaan
18
maN- + -akan +
(Kom. afiks)
beritahu
maN- + -i
Menyatakan pekerjaan
(Kom. afiks)
belai
Menyatakan pekerjaan
maN- + -i+akan
untuk
(Kom. afiks)
hidang
maN- + -akan
(Kom. afiks)
besar
maN- + -i
(Kom. afiks)
Menyatakan pekerjaan
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta:
Rineka Cipta.
Effendi, Rustam. 2011. Sastra Banjar I: Teori dan Interpretasi (Sebuah Buku
Ajar). Banjarbaru: Scripta Cendekia.
Hapip, Abdul Djebar. 2008a. Tata Bahasa Banjar. Banjarmasin: CV. Rahmat
Hafiz Al Mubaraq.
Hapip, Abdul Djebar. 2008b. Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: CV.
Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
Kawi, Djantera. 2002. Bahasa Banjar: Dialek dan Subdialeknya. Banjarmasin:
Grafika Wangi Kalimantan.
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Muhajir. 1984. Morfologi Dialek Jakarta: Afiksasi dan Reduplikasi. Jakarta:
Djambatan.
Muslich, Masnur. 2009. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian Kearah
Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.
Noortyani, Rusma. 2010. Morfologi Bahasa Indonesia: Kajian Seluk-Beluk
Kata. Banjarbaru: Scripta Cendekia.
Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan
Infleksional). Bandung: Refika Aditama.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisiur.
Rani, Supratman Abdul dan Yati Maryani. 2004. Intisari Sastra Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
21
22