Anda di halaman 1dari 3

A.

Partnership
1. General Partnership (perusahaan rekanan umum-GP) adalah perusahaan rekanan
yang semua pemiliknya berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dan dalam
menanggung kewajiban akan utang bisnis tersebut. GP tidak selalu melakukan
investasi dan peran utamanya adalah menjalankan dan melakukan pengelolaan
terhadap bisnis. GP tidak memiliki kemitraan terbatas atau dengan kata lain setiap
mitra (ada lebih dari 2) berhak dan bertanggung jawab atas laba dan saham dan
kewajiban kemitraan, termasuk kerugian.
Fitur-fitur utamanya sebagai berikut :
a. Dibuat oleh perjanjian , bukti keberadaan dan estoppel .
b. Dibentuk oleh dua orang atau lebih
c. Pemilik keseluruhan pribadi yang bertanggung jawab atas tindakan hukum dan
utang perusahaan yang mungkin dihadapi, kecuali ditentukan lain oleh hukum
atau perjanjian.
2. Limited

Partnership

(perusahaan

rekanan

terbatas-LP),

di

dalam

LP

diperbolehkan terdapat dua bentuk partnership yaitu LP maupun GP.


Limited partnership adalah perusahaan rekanan dengan satu atau lebih rekanan
umum (GP) dan satu atau lebih rekanan terbatas (LP). Seorang general partner
adalah seorang pemilik (rekanan) yang mempunyai kewajiban tidak terbatas dan
aktif dalam mengelola perusahaan (setiap perusahaan rekanan harus mempunyai
sedikitnya satu rekanan umum). Seorang limited partner adalah pemilik yang
menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi tidak mempunyai tanggung jawab
manajemen atau kewajiban untuk kerugian diluar investasi tersebut. Kewajiban
terbatas (limited liability) berarti bahwa rekanan terbatas tidak bertanggung jawab
untuk utang bisnis yang melampaui jumlah investasi mereka dan kewajiban
mereka terbatas pada jumlah yang mereka masukkan kedalam perusahaan (aset
pribadi mereka tidak berada dalam risiko) dan LP umumnya mendapatkan
hak prioritas di dalam suatu kasus likuidasi.
Tipe dari LP :
a. Institutional Investor seperti Insurance, Pension Funds dan Yayasan
b. High Net-Worth Individual (Investor) atau biasa disingkat dengan HNWI
c. Fund of Fund
3. Master Limited Partnership (rekanan terbatas master -MLP) adalah sebuah bentuk
perusahaan rekanan yang lebih baru, perusahaan terlihat sangat mirip sebuah
korporasi yang bertindak seperti korporasi dan diperdagangkan dalam pasar
saham seperti korporasi, tetapi tidak dikenai pajak seperti perusahaan rekanan dan
dengan demikian menghindari pajak penghasilan korporasi.
4. Limited Liability Partnership (perusahaan rekanan kewajiban terbatas-LLP)
adalah Jenis perusahaan rekanan yang lebih baru lainnya yang diciptakan untuk
membatasi kerugian kewajiban tidak terbatas. LLP membatasi risiko rekanan dari
kehilangan aset pribadi mereka hanya terhadap tindakan dan kelalaian mereka
sendiri dan terhadap tindakan dan kelalaian orang-orang yang berada dibawah

pengawasan mereka. Ini berati bahwa LLP memungkinkan anda untuk beroperasi
tanpa takut salah satu rekanan anda dapat melakukan tindakan malpraktik yang
akan menghasilkan keputusan pengadilan yang menyita rumah, mobil, rencana
pensiun, dan koleksi figur aksi Star Wars anda, seperti dalam kasus perusahaan
rekanan umum. Akan tetapi, dalam banyak negara bagian perlindungan pribadi ini
tidak diperluas pada kewajiban kontrak, seperti pinjaman bank, obligasi sewa, dan
kreditor dagang, kehilangan aset pribadi masih merupakan risiko dalam situasi ini.
Dalam negara-negara bagian yang mempunyai kontrak tambahan perlindungan
kewajiban untuk LLP, LLP tersebut dalam banyak hal serupa dengan LLC.
B. Keuntungan Partnership
1. Lebih banyak sumber finansial. Ketika dua orang atau lebih menggabungkan uang
dan dan kredit mereka, lebih mudah untuk membayar sewa, utilitas, dan tagihan
lainnya yang timbul dalam bisnis. Limited partnership khususnya dirancang untuk
membantu mengumpulkan uang. Seperti telah disebutkan di atas, Limited
partnership menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi tidak dapat secara legal
mempunyai tanggung jawab manajemen dan mempunyai kewajiban terbatas.
2. Manajemen bersama dan keterampilan dan pengetahuan gabungan/komplementer.
Jauh lebih mudah untuk mengelola aktivitas sehari-hari dari bisnis dengan rekanan
yang dipilih dengan hati-hati. Rekanan dapat saling memberikan waktu bebas dari
bisnis dan memberikan keterampilan dan perspektif yang berbeda. Beberapa orang
menemukan bahwa rekanan yang terbaik adalah pasangan hidup. Itulah mengapa
anda melihat begitu banyak suami dan istri bergabung untuk mengelola restoran,
toko service, dan bisnis-bisnis lainnya.
3. Kemampuan bertahan hidup lebih lama. Satu studi yang memeriksa 2000 bisnis
yang dimulai sejak tahun 1960 melaporkan bahwa perusahaan rekanan empat kali
lebih berkemungkinan untuk berhasil dibandingkan perusahaan kepemilikan
tunggal. Dengan diawasi oleh seorang rekanan dapat membantu seorang pelaku
bisnis untuk menjadi lebih disiplin.
4. Memungkinkan mitra pengusaha menspesialisasikan diri dan dapat melayani
pelanggan yang lebih luas variasinya.
5. Tidak ada pajak khusus. Seperti perusahaan kepemilikan tunggal, semua laba
perusahaan rekanan dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemiliknya, dan
pemilik membayar pajak penghasilan normal atas uang tersebut. secara serupa,
rekanan harus memperkirakan pajak mereka dan melakukan pembayaran
kuartalan atau dikenai denda karena tidak membayar.

C. Kerugian Partnership

1. Kewajiban tidak terbatas. Setiap rekanan umum berkewajiban terhadap utang dari
perusahaan, tidak peduli siapa yang bertanggung jawab dalam menyebabkan utang
tersebut. Anda dikenai kewajiban untuk kesalahan rekanan anda serta kesalahan
anda sendiri. Seperti pemilik tunggal, rekanan umum dapat kehilangan rumah,
mobil, dan semua yang mereka miliki jika bisnis mengalami kekalahan dalam
tuntutan hukum atau bangkrut.
2. Pembagian laba. Berbagi risiko juga berarti berbagi laba, dan itu dapat
menyebabkan konflik. Tidak terdapat sistem yang baku untuk membagi laba
dalam perusahaan rekanan, jadi laba tidaklah dibagi secara merata. Sebagai
contoh, dua orang membentuk sebuah perusahaaan rekanan dimana seorang
memberikan lebih banyak uang dan yang lainnya memberikan lebih lebih banyak
jam kerja. Masing-masing dapat merasa dibenarkan untuk meminta bagian laba
yang lebih besar. Bayangkan konflik yang akan terjadi.
3. Perselisihan antara rekanan. Perselisihan atas uang hanyalah salah satu contoh dari
konflik potensial dalam sebuah perusahaan rekanan. Siapa yang mempunyai
otoritas akhir atas karyawan? siapa yang memperkerjakan dan memecat
karyawan? siapa harus bekerja berapa lama? bagaimana jika seorang rekanan
ingin membeli perlengkapan yang mahal bagi perusahaan dan rekanan lainnya
tidak menyetujui? Terdapat banyak konflik potensial. Karena masalah seperti ini,
semua persyaratan dari perusahaan rekanan tersebut harus dinyatakan secara
tertulis untuk melindungi semua pihak dan untuk meminimalkan kesalahpahaman
4. Kesulitan untuk berhenti. Setelah anda berkomitmen pada sebuah perusahaan
rekanan, tidaklah mudah untuk keluar darinya (selain karena kematian, yang
segera memutuskan hubungan rekanan) Tentu, anda dapat mengakhiri hubungan
rekanan hanya dengan berhenti begitu saja. Akan tetapi, pertanyaan mengenai
siapa mendapatkan apa dan apa yang terjadi berikutnya acap kali sangat sulit
untuk dipecahkan ketika perusahaan rekanan berakhir. Secara mengejutkan,
perusahaan hukum acap kali mempunyai perjanjian rekanan yang cacat dan sulit
untuk mengakhirinya.

Anda mungkin juga menyukai