TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dolomit
Mineral dolomit merupakan variasi dari batu gamping (CaCO3) dengan
kandungan mineral karbonat > 50%. Istilah dolomit pertama kali digunakan untuk
batuan karbonat tertentu yang terdapat di daerah Tyrolean Alpina (Pettijohn, 1956).
Dolomit dapat terbentuk baik secara primer maupun sekunder. Secara primer
dolomit biasanya terbentuk bersamaan dengan proses mineralisasi yang umumnya
berbentuk urat-urat. Secara sekunder, dolomit umumnya terjadi karena terjadi
pelindihan (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut kedalam
batugamping atau istilah ilmiahnya proses dolomitisasi. Proses dolomitisasi adalah
proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. Hal-hal yang mempengaruhi
pembentukan dolomit yaitu tekanan air laut yang banyak mengandung unsur
magnesium dalam jangka waktu yang relatif lama. Dolomit berwarna putih keabuabuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu
berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus
hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan
unsur magnesium (Mg), kandungan mineral dolomit dan unsur kalsium (Ca).
Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya,
batugamping mengandung 10 % MgCO3 disebut batu gamping dolomitan, sedangkan
bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit (Tabel 2.1)
Tabel 2.1 Pengklasifikasian Dolomit Berdasarkan Kandungannya
No.
Nama Batuan
Kadar MgO(%)
Batu gamping
0-5
0,1 - 1,1
Batugamping magnesium
5-10
1,1 - 2,2
Batugamping dolomit
10-50
2,2 - 10,9
Dolomit berkalsium
50-90
10,9 - 19,7
Dolomit
90-100
19,7 - 21,8
( Pettijhon, 1956)
Lokasi Keterdapatan
Nangroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Keterangan
Aceh Tenggara, desa Kungki berupa marmer
dolomit. Cadangan berupa sumberdaya
dengan kandungan MgO = 19%.
Dairi,(Ds.Kempawa Kec.Tanah Pinem),
Karo, (Ds kutakepar,Kec.Tiganderket, Ds.
Lau Buluh, Kec. Kuta Buluh)
Daerah Gunung Kajai. (terletak antara
Bukittinggi - Payakumbuh). Umur
diperkirakan Permokarbon.
Daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan.
Dolomit di daerah ini umumnya berwarna
putih abu-abu dan putih serta termasuk batu
gamping dolomitan yang bersifat keras,
kompak dan kristalin.
10 km timur laut Pamotan. Endapan batuan
dolomit dan batu gamping dolomitan.
Gunung Ngaten dan Gunung Ngembang,
Tuban, Formasi batugamping Pliosen. MgO
= 18,5% sebesar 9 juta m3, kandungan MgO
= 14,5% sebesar 3 juta m3,. Tamperan,
Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya
dengan cadangan sebesar puluhan juta ton.
Kandungan MgO = 18%. Sekapuk, sebelah
Utara Kampung Sekapuk (Sedayu Tuban).
Terdapat di Bukit Sekapuk, Kaklak dan
Malang, formasi gamping umur Pliosen,
ketebalan 50 m, bersifat lunak dan berwarna
putih. Cadangan sekitar 50 juta m3;
Kandungan MgO di Sekapuk (7,1 20,54%); di Sedayu (9,95- 21,20 %); dan di
Kaklak (9,5 - 20,8%), Gunung Lengis,
Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan
kandungan MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan
batuan dolomit yang bersifat keras, pejal,
kompak dan kristalin. Socah, Bangkalan,
Madura; satu km sebelah Timur Socah.
Sulawesi Selatan
Propinsi Papua
MgCO3 + 2 NaCl
(www.osianmcpl.com, 2011).
2. Pattinson Process
Pembuatan magnesium karbonat yang dihasilkan dari ekstraksi batuan
dolomit. Dimana, dolomit dihancurkan kemudian dipanggang di dalam furnace
dengan suhu 9000C. Kemudian dicampur dengan air setelah itu direaksikan dengan
gas CO2 untuk menghasilkan magnesium bikarbonat dengan reaksi:
Mg(OH)2Ca(OH)2(l) + 3 CO2(g)
Mg(HCO3)2(l)
1000C
Keterangan
Jenis Proses
Osean Marine
Pattinson
Kondisi
Operasi
1 atm,
30-110 oC
1 atm,
10-900 oC
Yield
90 %
96 %
Kemurnian
98 %
98 %
Peralatan
Proses
Membutuhkan sedikit
peralatan
Membutuhkan banyak
peralatan
Bahan baku
2. 5 Deskripsi Proses Pattinson dan Sifat Sifat Bahan Baku Serta Produk
2. 5. 1. Deskripsi Proses
Proses pembuatan Magnesium Karbonat (MgCO3) terdiri dari tiga tahap
yaitu:
1. Persiapan bahan baku
2. Proses pencampuran
3. Pemurnian
21.73 %
Ca
30.41 % CaO
Magnesium 13.18 %
Mg 21.86 % MgO
Carbon
13.03 %
47.73 % CO2
Oxygen
52.06 %
______
100.00 %
9000C
MgOCaO(s) + 2 CO2(g)
(Dolomit)
Dengan asumsi 99,9% batu dolomit terkonversi menjadi MgOCaO (burnt rock). Gas
CO2 hasil dari kalsinasi dihisap untuk mendapatkan CO2 yang akan direaksikan
kembali di reaktor I.
MgOCaO (burnt rock) hasil dari furnace dimasukkan ke dalam Cooler
Conveyor untuk diturunkan temperaturnya menjadi 300 C dengan cara dihembuskan
dengan udara. Lalu dimasukkan ke dalam Hammer Mill pada kondisi temperatur
300C dan tekanan 1 atm untuk dihaluskan kembali sampai menjadi serbuk dengan
ukuran partikel yamg diseragamkan dengan menggunakan ayakan 100 mesh.
2. 5. 1. 3 Tahapan Pemurnian
Hasil dari reaktor kemudian dialirkan ke dalam Filter Press pada suhu 100C
dan 1 atm, untuk memisahkan larutan Mg(HCO3)2 dari endapan CaCO3 dengan
asumsi efisiensi 95%. Larutan Mg(HCO3)2 dimasukkan ke dalam Dekanter untuk
mengurangikadar air, lalu diteruskan ke Reaktor II untuk memperoleh endapan putih
(MgCO3) dan mengurangi kandungan air pada kondisi temperatur 1500C dan tekanan
1 atm dengan asumsi efisiensi 99,9%. Reaktor II memakai saturated steam sebagai
pemanasnya. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Mg(HCO3)2(l)
1500C
: CaMg(CO3)2
Warna Putih
Habit Kristal
Sistem kristal
Kembaran
: Sederhana
Belahan
: Rhombohedral (3 planes)
Hancuran
: Getas - conchoidal
: 3.5 to 4
Kilap
: Mutiara
Cerat
: Putih
: 2.842.86
Sifat oprik
: Uniaxial (-)
Refractive index
: n = 1.6791.681 n = 1.500
Birefringence
: = 0.1790.181
(Tushadi,1990)
Energi pembentukan
: -2338,2 kj/kmol
Cp
2. 5. 2. 2 Air
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: H2O
Berat Molekul
: 18 kg/mol
Fasa
: Liquid
Titik Didih
Titik Beku
Temperatur Kritis
: 374,150 C
Tekanan Kritis
: 218,3 atm
Spgr
:1
0
Cp, kJ/kmol K
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -285,84 kJ/kmol
Energi Bebas
: -237129 kJ/kmol
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 3 Magnesium karbonat
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: MgCO3
Berat Molekul
: 84,3139 kg/kmol
Warna
: putih
Densitas
: 2,958 g/cm3
Fasa
: padat
Titik Lebur
Bentuk Kristal
: trigonal
Refractive index
: nD = 1,717
Cp
Sifat Kimia
Kelarutan
: 1.0 x 10-5
Panas Pembentukan
: -1094,95 Kj/Kmol
Entropi Molar
2. 5. 2. 4 Kalsium karbonat
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: CaCO3
Berat Molekul
: 100 kg/kmol
Warna
: Putih
Fasa
: Padat
Spgr
: 2,93
Densitas
: 2,83 gr/cm3
Bentuk Kristal
: Orthorombic
Titik Lebur
Cp, Kj/kmol0 K
: 12,572+2,637x10-3T3,12x105T(298-12000K)
(Perry, 1997)
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -1211,268 kJ/kmol
Energi Pembentukan
: -12114340 kJ/kmol
Energi Bebas
: -1128790 kJ/kmol
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 5 Magnesium Oxide
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: MgO
Berat Molekul
: 40 kg/kmol
Phase
: padat
Warna
: putih
Spgr
: 3,65
Densitas
: 3,6 gr/cm3
Titik didih
Titik lebur
Cp, kJ/kmol0
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -116,87 kJ/kmol
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 6 Kalsium oxide
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: CaO
Berat Molekul
: 56,08 kg/kmol
Phase
: padat
Warna
: putih
Spgr
: 3,33
Densitas
: 3,6 gr/cm3
Titik didih
Titik lebur
Cp, kJ/kmol0
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: 116,87 kJ/kmol
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 7 Magnesium hidroksida
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: Mg(OH)2
Berat Molekul
: 58 kg/kmol
Phase
: padat
Spgr
: 2,4
Densitas
: 2,36 gr/cm3
Cp, kJ/kmol0
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -438,97 kJ/kmol
pH
: 10
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 8 Kalsium hidroksida
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: Ca(OH)2
Berat Molekul
: 74,09 kg/kmol
Phase
: padat
Warna
: putih
Spgr
: 2,5
Densitas
: 1,24 gr/cm3
Titik didih
Titik lebur
Cp, kJ/kmol0
(Anonim, 2011)
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -438,97 kJ/kmol
pH
: 12,4
(Anonim, 2011)
2. 5. 2. 9 Karbon dioksida
Sifat Fisika
Rumus Molekul
: CO2
Berat Molekul
: 44,01 kg/kmol
Phase
: gas
Spgr
: 1,53
Densitas uap
: 1,873 kg/m3
Titik didih
Titik beku
Cp, kJ/kmol0
Sifat Kimia
Panas Pembentukan
: -393,52 kJ/kmol
(Anonim, 2011)