MENINGIOMA
Oleh:
Thoriqotil Haqqul Mauludiyah
102011101061
Definisi Meningioma
Meningioma adalah tumor pada meninx, yang
merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan
medulla spinalis.
Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di
bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya
terjadi di hemisphere otak di semua lobusnya.
Epidemiologi
Meningioma merupakan neoplasma intracranial
nomor 2 dalam urutan frekuensinya yaitu mencapai
angka 20% dan 12 % dari semua tumor medulla
spinalis.
Perbandingan antara wanita dan laki-laki adalah 3 :
2 , namun ada pula sumber yang menyebutkan 7 : 2
Meningioma lebih sering ditemukan pada wanita
dan biasanya muncul pada usia 50-60 tahun
Epidemiologi
Epidemiologi
Tempat predileksi di ruang cranium adalah daerah
parasagital. Sedangkan meningioma spinalis
mempunyai kecenderungan dibagian setinggi TIVTVIII
Sekitar 40% meningioma berlokasi di lobus frontalis
dan 20% menimbulkan gejala sindroma lobus
frontalis.
Anatomi Meninx
Etiologi
Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor
meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan
sebagian besar menyetujui bahwa kromosom yang
jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma.
Di antara 40% dan 80% dari meningiomas berisi
kromosom 22 yang abnormal
Manifestasi Klinis
Gejala umumnya seperti:
Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat
beraktifitas atau pada pagi hari.
Perubahan mental
Kejang
Mual muntah
Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.
10
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Imaging
1. Foto polos
2. CT scan
3. MRI
4. angiografi
. Gambaran Histopatologi
11
12
Prognosis
Pada umumnya prognosa
meningioma adalah baik.
Pada orang dewasa survival rate
lebih tinggi dibandingkan dengan
anak-anak.
13
LAPORAN KASUS
14
Identitas Pasien
Nama
:
Rekam Medis
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
:
Agama
:
Suku bangsa
Tanggal MRS
Tanggal KRS
Ny. SR
: 02.31.62
: 45 tahun
: Perempuan
Jatiagung Rt 01/28 Gumukmas
Islam
: Madura
: Senin, 19 Mei 2014
: Senin, 26 Mei 2014
15
Subjektif
Keluhan Utama
Benjolan di kepala yang semakin membesar
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku timbul benjolan sejak kurang lebih tujuh tahun yang
lalu, pada awalnya diameter benjolan sebesar dua sentimeter, semakin
lama semakin membesar hingga sekarang. Benjolan terasa keras dan
kadang-kadang sakit bila ditekan. Pasien mengaku tidak pernah
mengalami trauma pada kepala tepat di tempat benjolan tersebut.
Pasien tidak mengeluhkan terjadi penurunan ketajaman penglihatan.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan sering sakit kepala, pada awalnya
terasa di bawah benjolan yang semakin lama semakin menyebar dan
lebih dominant pada kepala sebelah kiri. Pasien juga mengeluh sering
mengalami nyeri kepala hebat, terutama pada saat pagi hari, disertai
16
rasa mual.
17
Objektif
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmetis
Vital sign
Tensi
: 130/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Status generalis
Kepala
Mata : Tidak anemis, tidak ikterik.
Telinga : Tidak ada secret, tidak ada darah.
Hidung: Tidak ada secret, tidak ada darah.
Bibir : Tidak sianotik.
18
Leher
Thorax
Cor
Status Lokalis
Regio fronto-temporal:
Didapatkan massa ukuran diameter 7
cm, konsistensi keras, immobile, tepi
rata, hiperemis (-), nyeri tekan (-)
20
Status Neurologis
1. GCS : 4 5 6
2. Nervus Cranialis
N. Cranialis III :Isokor, Refleks Cahaya OD (+) OS (+), OD 3mm OS 3 mm
N. Cranialis VII
Waktu diam
Kerutan dahi: N/N
Tinggi alis: N/N
Sudut mata: N/N
Lipatan nasolabial: N/N
Waktu gerak
Mengerutkan dahi: Simetris
Menutup mata: Simetris
Bersiul: Simetris
Memperlihatkan gigi: Simetris
Pengecapan 2/3 anterior lidah: Tidak dilakukan
Hiperakusis: -/Sekresi air mata: Tidak dilakukan
21
N. Cranialis XII
Kedudukan lidah waktu istirahat: ditengah
Kedudukan lidah waktu bergerak: ditengah
Atrofi: -/Fasikulasi: -/Kekuatan lidah menekan pipi: N/N
3. Sensorik
Ekstremitas atas: kanan = (+) N, kiri = (+) N
Ekstremitas bawah: kanan = (+) N, kiri = (+) N
4. Motorik
22
5. Refleks
Reflex fisiologis
Refleks biseps: +/+
Refleks triceps
: +/+
Refleks patella
: +/+
Refleks Achiles
: +/+
Refleks patologis
Tungkai
Refleks babinsky : (-/-)
Refleks Chaddock : (-/-)
Lengan
Refleks Hoffman tromer : (-/-)
6. Otonom
Miksi
:N
Defekasi
:N
Sekresi keringat : N
Salivasi
:N
23
Pemeriksaan Penunjang
24
Laboratorium
Laboratorium Darah Rutin
Hb : 15,4 g/dl
Leukosit : 11.100 mg/ul
Eritrosit : 5,43 juta/ul
Hematokrit: 42 %
Trombosit : 342.000/ul
Laboratorium Kimia Darah
Ureum : 21 mg/dL
Kreatinin: 0,9 mg/dL
Albumin : 5,1 g/dl
SGOT : 30
SGPT : 59
PT : 12,7
APTT : 26,8
25
Assesment
Meningioma
Planning
Pro craniotomy
26
27
Status Lokalis
Regio cranii : Elastic bandage (+), darah pada elastic bandage (-)
Status neurologis
GCS: 4-5-6
NC III: isokor, Refleks cahaya OD (+) OS (+), ukuran pupil OD 3mm
OS 3 mm
Sensorik: Ekstremitas atas= N/N, Ekstremitas bawah=N/N
Motorik: Ekstremitas atas= 5 5 5, Ekstremitas bawah= 5 5 5
Otonom: BAB (+), BAK (+)
A/ Meningioma
P/ Infuse D5 NS 500 cc
Injeksi Ketorolac 2x100 cc
29
Status Lokalis
Regio cranii : Elastic bandage (+), darah pada elastic bandage (-)
Status neurologis
GCS: 4-5-6
NC III: isokor, Refleks cahaya OD (+) OS (+), ukuran pupil OD 3mm
OS 3 mm
Sensorik: Ekstremitas atas= N/N, Ekstremitas bawah=N/N
Motorik: Ekstremitas atas= 5 5 5, Ekstremitas bawah= 5 5 5
Otonom: BAB (+), BAK (+)
A/ Meningioma
P/ Infuse D5 NS 500 cc
Injeksi Ketorolac 2x100 cc
31
Status Lokalis
Regio cranii : Elastic bandage (+), darah pada elastic bandage (-)
Status neurologis
GCS: 4-5-6
NC III: isokor, Refleks cahaya OD (+) OS (+), ukuran pupil OD 3mm
OS 3 mm
Sensorik: Ekstremitas atas= N/N, Ekstremitas bawah=N/N
Motorik: Ekstremitas atas= 5 5 5, Ekstremitas bawah= 5 5 5
Otonom: BAB (+), BAK (+)
A/ Meningioma
P/ KRS
Per oral Asam Mefenamat 3x 250 mg
Per oral Vit B6 1X1 tab
33
Hasil Biopsi
34
Terima Kasih
Laporan kasus Meningioma, Thoriqotil Haqqul Mauludiyah,
102011101061.
OK
Back