Anda di halaman 1dari 7

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT DIARE
No.Dokumen
No.Revisi
Tanggal
SOP
Halaman

1/5

PUSKESMAS II
DENPASAR BARAT

dr.Lanawati
196509181995092001

1. Pengertian

Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara


sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit diare agar
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien

2. Tujuan

1. Diketahuinya situasi epidemiologi masyarakat sehingga dapat dibuat


perencanaan
dalam
pencegahan
penanggulangan
maupun
pembeerantasannya disemua jenjang pelayanan
2. Diketahuinya informasi yang terbaru dan benar mengenai penyakit diare di
masyarakat.
3. Dilaksanakannya deteksi secara dini terhadap peningkatan penderita diare
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Dilaksanaknnya tatalaksana penderita diare ssegera mungkin ,untuk
mencegah kemtian diare dan meluasnya KLB diare.
5. Dibentuk dan diaktifkannya TIM Gerak Cepat (TGC) dalam
penanggulangan KLB dan sewaktu-waktusiap dikirimkan.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan
Bahan

Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare


1. Alat Tulis
2.Laporan

6. Langkah
Kerja

A. Pengumpulan Data Diare :


Laporan rutin :laporan bulanan dan laporan mingguan (W2), yang
diambil dari register harian penderita diare.
Laporan kejadian luar biasa (KLB) / Wabah, yang dilaporkan dalam
periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporan khusus yang
meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL
Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010) :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud
dalam
pasal
4
Permenkes
Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera) yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu
jam, hari atau minggu.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)
tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulanpada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penykit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
B. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :
Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk
table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.
C. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :
Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpan

balikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :kepada pihak


kecamatan dan desa.

Pengumpulan
data diare

Laporan rutin

Laporan
Puskesmas

Kompilasi,ana
lisa dan
Interprestasi

Laporan
KLB/Wabah
Studi kasus
Penyebarluasan
hasil
interpretasi

7. Bagan Alir

Puas
Umpan
Balik
ke Pelanggan
?

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait
10.Dokumen
terkait
11. Rekaman
historis
perubahan

Laporan harian
Laporan mingguan
Laporan Bulanan
Laporan Triwulan
NO

Yang diubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai