Anda di halaman 1dari 8

1.

Dalam upaya pengendalian pencemaran secara hayati, tidak akan lepas


dari peran penting mikroorganisme dalam prosesnya. Dalam alam,
keberadaan sel mikroorganisme ini tidak pernah berada dalam kondisi
tunggal, namun senantiasa berada dalam satu koloni atau komunitas
beragam. Apa yang bisa anda jelaskan tentang interaksi mikrobial di
alam?
Interaksi microbial di alam
A. Kompetisi
Interaksi tidak langsung antara dua populasi yang memiliki dampak
negative pada keduanya. Pada kompetisi, setiap populasi
berkompetisi untuk substrat yang sama. Populasi atau
mikroorganisme dengan kebutuhan nutrisi yang mirip biasanya
berkompetisi untuk nutrisi yang sama ketika tumbuh pada tempat
yang sama.
Hasil kompetisi dari dua populasi akan bergantung pada hubungan
konsentrasi substrat.
a selalu lebih besar dari b. organime dengan laju pertumbuhan
yang lebih cepat akan membuat organisme lain tersingkir dari
kultur. Hal ini dikenal sebagai exclusion principle
Titik potong pada hubungan -S. Organisme yang tumbuh lebih
cepat ditentukan dengan laju dilusi.
a. Pada titik potong D = x; S = Sx, dua spesies dapat tumbuh bersama
pada D = x. Namun kondisi ini merupakan titik yang tidak stabil
b. Jika D > x, maka a > b. A akan mendominasi kultur dan B akan
tersingkir
c. Jika D < x, maka b > a. B akan mendominasi kultur dan A akan
tersingkir

Gambar 1. Hubungan -S pada dua spesies yang berkompetisi. (a) ketika


mA > mB

dan KSA KSB. (b) ketika

mA > mB

dan KSB < KSA.

Untuk sistem batch, kedua spesies dapat tumbuh bersama dalam


sebuah kultur. Rasio

densitas spesies pada waktu tertentu akan

ditentukan oleh laju pertumbuhan spesifik

dan konsentrasi awal sel.

B. Netralisme
Interaksi dimana populasi yang satu tidak dipengaruhi oleh
keberadaan populasi yang lain. Tidak ada perubahan laju
pertumbuhan organisme yang satu karena keberadaan organisme
yang lain. Kondisi ini langka pada umumnya. Netralisme dapat
terjadi pada lingkungan khusus dimana tiap spesies mengonsumsi
substrat yang berbeda dan spesies tersebut tidak terpengaruh oleh
produk dari spesies lain.
C. Mutualisme
Keberadaan satu populasi berdampak positif pada populasi lain
(salin berdampak positif). Interaksi menjadi penting untuk
keberlangsungan hidup kedua spesies. Bentuk lain dari mutualisme
adalah protocooperation. Dengan kondisi hubungan yang sama,
tetapi interaksi antar spesies tidaklah penting
D. Komensalisme
Interaksi satu populasi dipengaruhi secara positif oleh keberadaan
populasi lain. Tetapi, populasi kedua tidak dipengaruhi oleh
keberadaan populasi pertama. Terdapat dua mekanisme umum
pada interaksi komensalisme
a. Populasi kedua menghasilkan nutrisi atau factor tumbuh bagi
populasi pertama
b. Populasi kedua menghilangkan zat yang bersifat racun bagi
populasi pertama
E. Amensalisme
Amensalisme merupakan kebalikan dari komensalisme. Pada
amensalisme, satu populasi dipengaruhi secara negative oleh
keberadaan populasi lain. Tetapi, populasi kedua tidak dipengaruhi
oleh keberadaan populasi pertama. Terdapat dua mekanisme umum
pada interaksi amensalisme
a. Populasi B menghasilkan zat racun yang menghambat
pertumbuhan populasi A

b. Populasi B menghilangkan nutrisi dari media yang


mengakibatkan pertumbuhan A terhambat.
F. Predasi
Interaksi dimana satu populasi mendapat keuntungan saat populasi
lain mendapat kerugian. Predasi melibatkan proses dimakannya
organisme mangsa oleh organisme predator. Bentuk lain dari
predasi ini adalah parasitisme. Pada parasitisme, terdapat
organisme inang yang biasanya lebih besar, mengalami kerusakan
karena adanya parasit. Parasite mendapat keuntungan dari
penggunaan nutrisi inangnya.
Interaksi microbial ini dapat terjadi secara bersama-sama dalam
suatu lingkungan. Sebagai contoh, A dan B berkompetisi untuk
suatu nutrisi, namun A membutuhkan factor tumbuh yang dihasilan
oleh B. Pada kasus seperti ini kompetisi dan komensalisme terjadi
secara bersama-sama.

Tabel 1. Interaksi dua populasi. (Sumber: Shuler, Michael L., Kargi, Fikret.
2002. Bioprocess Engineering Basic Concepts, 2nd edition. Prentice-Hall,
Inc: New Jersey)

2. Bagaimana anda menggambarkan secara matematis sederhana,


hubungan interaksi mikrobial di alam (kultur campuran)?
Hubungan matematis interaksi microbial di alam
A. Persamaan interaksi kompetisi
Kompetisi dua spesies untuk substrat yang sama merupakan hal
umum yang terjadi pada suatu kultur campuran. Penentuan
persamaan ketika dua organisme A dan B mengikuti kinetika Monod.

dXA
S
=D X A + mA X A
dt
K SA + S
d XB
S
=D X B + mB X B
dt
K SB + S
dS
1 mA S X A
1 mB S X B
=D ( S0S )

dt
Y X K SA + S Y X K SB + S
A
S

B
S

Jika A dan B ada secara bersamaan, maka


S
S
D= mA = mB
K SA + S K SB+ S
Persamaan di atas dapat diselesaikan menjadi
K K
S= mB SA mA SB
mA mB
Persamaan substrat tersebut hanya berlaku ketika S 0. Nilai S 0
hanya dapat terjadi ketika mA > mB dan KSB < KSA.
B. Persamaan interaksi mutualisme
Kondisi ini terjadi pada dua spesies terpisah A dan B. A
menghasilkan produk PA dan B menghasilkan produk PB. B
membutuhkan PA untuk tumbuh dan A membutuhkan PB untuk
tumbuh.
dXA
=D X A + A X A
dt
d XB
=D X B + A X B
dt
d PA
1
=D P A +Y P A X A
X
dt
Y X /P B B
A

d PB
1
=D PB +Y P B X B
X
dt
Y X /P A A
B

Jika pertumbuhan A atau B dibatasi oleh S, maka nilai S harus


diperhitungkan
dS
1
1
=D ( S0S )
A X A
X
dt
YX
YX B B
A
S

YX

YP

/ PA

B
S

adalah yield dari B menggunakan PA sebagai substrat dan

adalah jumlah PA yang terbentuk per satuan massa A.

sementara

YX

/PB

adalah yield dari A menggunakan PB sebagai

YP

substrat dan

adalah jumlah PB yang terbentuk per satuan

massa B.
Untuk mempertahankan keberadaan A dan B, maka D = A = B,
serta produksi PA dan PB harus melebihi konsumsinya.
XB
XA
Y P X A>
Y
X
>
P
B
dan
Y X /P
Y X /P
A

Y P Y P X A X B>
A

1
1
X X
Y X /P Y X /P A B
B

Serta

atau

YP Y P >
A

1
1
Y X / P Y X /P
B

D<min ( mA , mB )

Keadaan mutualisme sempurna tidak mungkin dicapai karena tidak


bisa mencapai stabilitas. Kondisi yang stabil hanya dapat tercapai
jika terdapat substrat yang membatasi laju pertumbuhan A maupun
B.
C. Persamaan interaksi predator mangsa
Suatu bakteri berperan sebagai substrat bagi protozoa.
dS
1 mb S
Substrat: dt =D ( S0S ) Y X / S K b + S X b
b

Mangsa:

d Xb
S
1 mp X b X p
=D X b + mb X b
dt
Kb+ S
Y X /b K p+ X b
p

Predator:
Y X /S
b

dXp
X X
=D X p + mp b p
dt
K p+ Xb

adalah koefisien yield untuk pertumbuhan mangsa atas

substrat dan

YX

/b

adalah koefisien yield untuk pertumbuhan

predator atas mangsa.


Lotka dan Volterra membuat suatu model untuk merumuskan sistem
predator mangsa. Model ini mengasumsikan bahwa Kb << S
(substrat tak terhingga) dan Kp >> Xb (populasi mangsa sangat
sedikit).
Mangsa:

d Xb
'p X b X p
'
= b X b
dt
Y p /b

, persamaan ini menunjukkan

pertumbuhan mangsa atas substrat dan konsumsi mangsa oleh


predator.

Predator:

dXp
=k 'd X p + 'p X b X p
dt

, persamaan ini menunjukkan

kematian predator dalam ketiadaan mangsa dan pertumbuhan


predator atas mangsa.
Y p /b adalah yield predator atas mangsa (g/g),

'b

adalah laju

pertumbuhan spesifik mangsa pada substrat yang dapat larut (h-1),


'

adalah laju pertumbuhan predator atas mangsa (l/g-h), dan

k 'd

adalah laju kematian spesifi predator (h-1).

Kondisi tunak dapat dicapai untuk pertumbuhan batch, dmana


X bF =k 'd

dXb/dt dan dXp/dt = 0. Pada kondis ini

dan

X pF ='b Y p/ b / 'p .

Persaman kondisi mangsa dan predator dapat diubah dalam bentuk


bilangan tak berdimensi, dimana
X
X b = b ,
X bF
Mangsa:
Predator:

X
X p = p
X pF

d X b
b
= 'b ( 1 X p ) X
dt
d X p
b ) X p
=k 'd ( 1 X
dt

Persamaan ini dapat diselesaikan dengan kondisi awal


X b

dan

X p (t = 0) =

X p . Hubungan

X b

dan

X p

X b (t = 0) =

dapat

ditentukan dengan
'
p)
b X b ( 1 X
d X b
= '
p ( 1 X b )
d X p k d X
Integrase persamaan tersebut menghasilkan
b k
X p X
'
'
'
'

=e K
b ln X p b X p +k d ln X bk d X b =K
X
X
e
e
'
b

( )( )
p

'
d

K adalah konstanta integrasi yang merupakan fungsi ukuran


populasi awal. Model Lotka-Volterra memperhitungkan pertumbuhan
spesies mangsa pada ketiadaan predator dan mengabaikan
penggunaan substrat oleh spesies mangsa yang sesuai dengan
bentuk Monod.

DAFTAR PUSTAKA
Liu, Shijie. 2013. Bioprocess Engineering: Kinetics, Biosystems,
Sustainability, and Reactor Design. Elsevier: Oxford
Shuler, Michael L., Kargi, Fikret. 2002. Bioprocess Engineering Basic
Concepts, 2nd edition. Prentice-Hall, Inc: New Jersey

Anda mungkin juga menyukai