Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan perpetual diperbarui secara otomatis
pada saat perolehan persediaan diproses sebagai bagian dari pembukuan transaksi perolehan.
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir dalam siklus
persediaan dan pergudangan. Karena fungsi tersebut merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal
terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut, termasuk
prosedur untuk memverifikasi keauratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam
file induk persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan fisik
Siklus yang diuji: Persediaan dan pergudangan
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menentukan apakah persediaan yang dicatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
dihitung secara benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting
yang digunakan untuk memverifikasi keberadaan dan perhitungan persediaan.
5. Menilai harga dan mengkompilasi persediaan
Siklus yang diuji: Persediaan dan pergudangan
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menentukan apakah
klien telah ,engikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan standar
akuntansi maupun konsistensi dengan tahun sebelumnya. Prosedut audit yang digunakan
untuk memverifikasi biaya-biaya tersebut disebut sebagai pengujian harga. Selain itu,
auditor juga harus melaksanakan pengujian kompilasi persediaan ( inventory compilation
test), yang merupakan pengujian untuk mmeverifikasi apakah perhitungan fisik telah
diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar,
dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persediaan buku besar
umum yang sama.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit siklus persediaan dan
pergudangan, seperti pada semua siklus lainnya. Adapun beberapa prosedur analitis untuk
siklus persediaan dan pergudangan yang umum dan kemungkinan salah saji yang mungkin
ditunjukkan ketika terjadi fluktuasi antara lain;
Prosedur Analitis untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan
No Prosedur Analitis
Kemungkinan Salah Saji
1
Membandingkan % marjin kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan HPP
dengan tahun sebelumnya
Membandingkan
ditambahkan
dengan
sebelumnya
HPP
Membandingkan biaya manufaktur Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
tahun
berjalan
dengan
tahun tenaga
kerja
langsung
dan
overhead
dengan
volume)
Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Persediaan antara lain;
Tahap I
1. Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan pergudangan
2. Tentukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan untuk siklus
persediaan dan pergudangan
3. Nilailah risiko pengendalian untuk beberapa siklus
Tahap II
1. Rancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus persediaan dan pergudangan
Tahap III
1. Rancang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan pergudangan
2. Rancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan audit terkait - saldo
Prosedur audit
3. Besar sampel
4. Unsur yang dipilih
5. Waktu
Standar Auditing (SA 331) mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektifitas metode
klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan
kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus :
Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
orang yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang
bertanggungjawab atas perhitungannya. Klien adalah pihak yang bertanggung jawab
menetapkan prosedur untuk menghitung persediaan fisik secara akurat dan benar-benar
melakukan serta mencatat perhitungan tersebut. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi
dan mengamati prosedur klien, termasuk menguji perhitungan persediaan dan menarik
kesimpulan mengenai kememadaian persediaan fisik.
Auditor diharuskan untuk melakukan pengujian observasi fisik atas persediaan karena
auditor tidak mengamati secara fisik persediaan, yang pada saat itu tidak diharuskan.
Pemeriksaan persediaan secara fisik oleh auditor tidak diperlukan bila persediaan yang
disimpan ditempatkan di gudang publik atau diawasi oleh custodian sebagai pihak luar.
Auditor akan memverifikasi persediaan melalui konfirmasi dengan custodian dan
menerapkan prosedur tambahan.
Pengendalian Atas Perhitungan Fisik
Terlepas dari metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik
secara periodik atas persediaan, tetapi tidak perlu setiap tahun. Perhitungan fisik dapat
dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus sepanjang tahun.
Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika terdapat pengendalian internal memadai atas
berkas utama persediaan perpetual. Auditor perlu memahami pengendalian atas perhitungan
fisik persediaan yang dilakukan klien sebelum perhitungan fisik dilakukan.
1. Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang dilakukan pada
area audit lainnya. Keputusan ini mencangkup dengan prosedur audit, penetapan
memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total
jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
4. Pemilihan Sampel
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus
berhati-hati dalam:
Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari
jenis persediaan tertentu.
Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
persediaan dan tim kedua menghitung kembali untuk menguji akurasinya, maka auditor harus
menginformasikan keoada manajemen jika kedua tim ini bekerja bersama-sama.
Penilaian Persediaan
Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement cost)
menetapkan
harga
persediaan
yang
diproduksi,
auditor
harus
mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam
memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas berkas
utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang
selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang
diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya per jam
atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output.
Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari spesifikasi
rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan
untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung kembali biaya untuk menentukan
apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki pencatatan biaya standar, maka
metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah dengan menalaah dan menganalisis
selisih.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam
menetukan
biaya
Harga
Perolehan
Persediaan,
auditor
harus
mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya historis. Lalu,
auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor pada periode jeda
atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir tahun.
Auditor pun harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan
dampak fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana kemungkinan keusangan
saat mengevaluasi persediaan.
INTEGRASI PENGUJIAN
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah
menebak nebak saling terkaitnya antar berbagai pengujian yang berbeda yang dilakukan
auditor untuk menentukan apakah persediaan dan harga pokok penjualan disajikan secara
wajar, pengujian pengujian tersebut terdiri dari :
Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi penting dalam audit persediaan
karena salah saji salah satu aktivitas dapat menghasilkan salah saji pada persediaan dan harga
pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa dari persediaan
awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
manufaktur dikurangi persediaan akhir.
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sabgat bergantung pada berkas utama
persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah kita bahas dan telah
dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat mengamati dan menguji penghitungan fisik
pada waktu di luar akhit tahun dan menggunakan perpetual agar pencatatan jumlahnya
memadai.
Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif atas transaksi
dan saldo persediaan terkait, mereka juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan
dengan tujuan audit terkait saldo, dengan melakukan pengujian yang memenuhi 4 tujuan
penyajian dan pengungkapan. Standar akuntansi mensyaratkan pengungkapan atas metode
penilaian persediaan dan informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO
cadangan, pada penjelasan tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas
pengendalian klien sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang melakukan pengujian
pengendalian tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai bagi
keempat tujuan penyajian dan pengungkapan.