Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
SYAHRUL
45 07 042 008
Nama Penyusun
Stambuk
Judul Skripsi
ABSTRAK
: SYAHRUL
: 45 07 042 008
: Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman
Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali
Menggunakan Metode GIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sulawesi Tengah merupakan salah satu propinsi yang ada di negara
kesatuan republik Indonesia mempunyai ruang wilayah yang cukup potensi
untuk di kembangkan baik bagi kepentingan nasional maupun kepentingan
daerah. Apabila pemanfaatan ruang itu tidak di atur dengan baik, maka
kemungkinan besar terdapat pemborosan manfaat ruang dan penurunan
kualitas ruang.oleh karna itu di perlukan penataan ruang sebagai proses
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan
ruang,
dan
pengendalian
pemanfaatan ruan yang merupakan satu kesatuan sistem yang tidak terpisah
dengan yang lainnya.
Dalam pasal 14 ayat 2 undang-undang No 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang di tetapkan bahwa rencana tata ruang di bedakan atas :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
2. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Kabupaten Morowali adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi
Sulawesi Tengah yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Poso
pada 3 November 1999 berdasarkan UU RI. No. 51 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten
kepada
masyarakat,
proses
pembangunan
yang
sedang
telah
telah
dialokasi
secara
khusus
termasuk
kawasan
permukiman.
Untuk mengantisipasi perkembangan pemanfaatan ruang yang semakin
pesat di Kecamatan Bungku Tengah, maka diperlukan arahan dan
penyediaan lahan yang baik untuk pengembangan pembangunan kawasan
permukiman
di
masa
yang
akan
datang.
Kesesuaian
lahan
bagi
sehingga
memudahkan
penggunanya
dalam
menganalisa
potensi
dan
arahan
pengembangan
kawasan
pertimbangan
pembangunan
dalam
sarana
pengambilan
keputusan
prasarana
Kawasan
dan
C. Ruang Lingkup
Batasan masalah dari makalah ini, mengenai arahan pengembangan
kawasan permukiman di Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali
menggunakan metode GIS, mencakup pada kajian identifikasi masalah,
potensi, dan menganalisis arahan pengembangan kawasan permukiman
yang mencakup kesesuaian lahan serta penentuan pengembangan kawasan
permukiman di Ibu Kota Kabupaten, dalam memaksimalkan fungsinya
sebagai Kawasan Strategis Kabupaten yang di amanatkan dalam UndangUndang Penatan Ruang No. 26 Tahun 2007.
Obyek Penelitian
Pada bagian ini menjelaskan tentang lokasi obyek penelitian,
karakteristik penelitian serta waktu penelitian yang akan dilaksanakan.
Adapun lokasi penelitian yakni di Kabupaten Morowali, Kecamatan
Bungku Tengah yang mana di dalam wilayah tersebut terdapat 19
Desa/kelurahan yaitu Desa Puungkoilu, Desa Bahontobungku, Desa
Tofuti, Desa Sakita, Kelurahan Mendui, Kelurahan Tofoiso, Kelurahan
Marsaoleh, Kelurahan Lamberea, Kelurahan Bungi, Kelurahan Matano,
Desa Matansala, Dea Bahoruru, desa Ipi, Desa Bente, Desa
Bahomohoni, Desa Bahomoleo, Desa Bahomante, Desa Lanona, dan
Desa Tudua, Karakterisitik wilayah sangat mendukung untuk peneliti
melakukan
penelitian
Permukiman
tentang
Kecamatan
Arahan
Bungku
Pengembangan
Tengah
Kabupaten
Kawasan
Morowali
2013.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
digunakan
dalam
upaya
menjawab
atau
menyelesaikan
Prinsip dalam
model analisis ini adalah untuk memperoleh lahan yang sesuai dengan
kebutuhan perencanaan. Metode analisa spatial superimpouse banyak
terhadap
arahan pengembanagan
kawasan
permukiman.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan parameter untuk mengetahui arahan
pengembangan kawasan permukiman pada wilayah obyek penelitian.
Penetapan variabel dilakukan dengan cara memahami elemen-elemen
yang memiliki keterkaitan atau hubungan terhadap obyek penelitian.
Adapun variabel yang dimaksud adalah :
- Kemiringan Lereng
- Jenis Tanah
- Curah Hujan
- Topografi
- Penggunaan Lahan
- Rawan Bencana
- Geologi
- Hidrologi
- Aksesibilitas
10
HASIL PENELITIAN
A. Potensi Wilayah Berdasarkan Analisis Overlay dan Skoring
Menggunakan Metode GIS
Metode ini merupakan sistem penanganan data dalam evaluasi
kesesuaian lahan dengan cara digital yaitu dengan menggabungkan
beberapa peta yang memuat informasi yang diisyaratkan untuk suatu
program dengan karakteristik lahannya. Dalam penelitian ini peta yang
dibutuhkan adalah peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah
hujan, peta penggunaan lahan, peta topografi, peta geologi, peta
hidrologi,peta rawan bencana dan peta kawasan hutan. Pembobotan dan
skoring pada analisis kesesuaian lahan dengan berbagai peruntukan
11
didasarkan
pada
matrik
kriteria
penentuan
kesesuaian
lahan
Nilai skor
40
40
30
20
10
NO
1
2
3
4
5
Nilai Skor
40
30
20
10
10
Intensitas
(mm/thn)
0 1.500
1.500 2.000
2.000 2.500
2.500 3.000
Deskripsi
Keterangan
Nilai Skor
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Sesuai
Sangat Sesuai
Cukup Sesuai
Sesuai Bersyarat
40
40
30
20
12
> 3.000
Sangat Tinggi
Tidak Sesuai
10
No
1
2
3
4
Skoring Ketinggian
Ketinggian (mdpl)
Keterangan
0 25
Sangat Sesuai
26 500
Cukup Sesuai
501 1000
Sesuai Bersyarat
>1000
Tidak Sesuai
Nilai Skor
40
30
20
10
Nilai Skor
40
30
20
10
No
1
2
Nilai Skor
40
10
No
1
2
3
Nilai Skor
40
20
10
No
1
2
Nilai Skor
40
10
No
Skor
40
13
250 500
500 750
>750
Cukup Sesai
Sesuai Bersyarat
Tidak sesuai
30
20
10
Pada tahap akhir penilaian kriteria fisik yang diperoleh dari data
akan diolah dengan metode skoring dimana hasil skoring didapatkan
dengan metode sebagai berikut:
N : Tidak Sesuai
S1 : Sangat Sesuai
Keterangan
S1
Sangat Sesuai
271 360
S2
Cukup Sesuai
181 270
S3
Sesuai Bersyarat
91 180
Tidak Sesuai
0 90
14
15
Bila dilihat dari segi tata guna lahan yang ada saat ini maka
perkembangan Kecamatan Bungku Tengah cenderung berkembang
membentuk pola merumpun dan linier dengan mengikuti jalur jalan
utama mengingat kondisi lereng Kecamatan Bungku Tengah yang
bervariasi. Berdasarkan hasil analisis Superimpose yang dilakukan
didapatkan hasil kesesuaian lahan kawasan permukiman yang sangat
sesuai sebagian besar berada di sekitar pesisir Kecamatan Bungku
Tengah
dengan
luas
8.386,15
Ha.
Pengembangan
Kawasan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
B. Kondisi
kesesuaian
lahan
untuk
pengembangan
kawasan
16
lahan
dalam
upaya
pengembangan
kawasan
17
DAFTAR PUSTAKA
18
2002.
Pendekatan
Geografi
Terhadap
Pengelolaan
19