Variable Independen
Variable Dependen
- Tekanan darah
Penyakit
sistole
HIPERTENSI
-Tekanan darah
Jantung
Koroner
(PJK)
diastole
3.2. Hipotesis
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab
terjadinya penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Pusat Haji Adam
Malik (RSUPHAM) Medan.
3.3. Definisi Operasional
anti
hipertensi
(American
Heart
Association.
2007).
Cara
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Analitik yang akan melihat hubungan
Hipertensi sebagai faktor resiko kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK)
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan.
Desain yang akan digunakan adalah secara cross sectional study. Ini
dilakukan dengan mengambil rekam medis penderita rawat jalan ke
poliklinik di department Kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik (RSUPHAM) Medan tahun 2010.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
(RSUPHAM) Medan. Penelitian ini dijangka dilakukan pada bulan Juli
sehingga Augustus 2010.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi target : Seluruh penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) tahun
2010.
b. Populasi terjangkau : Seluruh penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) di
Medan tahun 2010.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL PENELITIAN
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan merupakan
rumah sakit kelas A pada tahun 1990 sesuai dengan Menkes No.
335/Menkes/SK/VII/1990. Pada tahun 1991 pula ia dijadikan sebagai rumah
sakit pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991, dan
RSUP H Adam Malik Medan juga sebagai Pusat Rujukan Wilayah Pembangunan
A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera
Barat, dan Riau. RSUP H Adam Malik mulai beroperasi sejak tanggal 17 Juni
1991 dengan pelayanan rawat jalan sedangkan untuk pelayanan rawat inap baru
dimulai tanggal 2 Mei 1992.
Sesuai dengan komitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang
moderen, lengkap, dan bermutu, sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan
RSUPH Adam Malik memiliki berbagai pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk
memberika diagnose, perawatan, dan konsultasi atas berbagai jenis masalah medis.
Dalam kaitannya untuk memberikan pelayanan dalam hal pencegahan dan
penyuluhan pada masyarakat, rumah sakit juga memberikan konsultasi atas berbagai
jenis
penyakit
dan
informasi
untuk
tujuan
pendidikan
masyarakat
dan
pengembangannya
perempuan,
30%
laki, 70%
PJK
25
Non PJK
22%
20
15
10
13%
7%
8%
5
0
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada carta bar 5.2, jenis
kelamin responden laki-laki adalah seramai 35 orang (70%) yang terdiri daripada
22 orang pasien PJK dan 13 orang Non PJK. Sementara jenis kelamin responden
perempuan adalah seramai 15 orang (30%) yang terdiri daripada 7 pasien PJK
dan 8 pasien Non PJK.
5.1.2.2 Umur
Carta Bar 5.3: kelompok umur responden
35
34%
kel umur
32%
30
22%
25
20
15
10%
10
2%
5
0
40
38.1
35 31
30
25
20
15
10
5
0
34.5
PJK
Non PJK
28.6
24.1
19
10.39.5
4.8
0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90
HTN II
18%
normal
24%
PreHtn
10%
HTN I
48%
Carta Bar 5.6: Status Tekanan darah berdasarkan Jenis kelamin responden.
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Normal
PreHtn
laki-laki
Htn I
Htn II
wanita
Carta Bar 5.7: Kelompok Tekanan Darah diastolik berdasarkan Penyakit PJK
PJK
80
70
Non PJK
60
50
40
30
20
10
0
Normal
PreHTN
HTN I
HTN II
Pada
responden
PJK,
sebanyak
10,3%
sahaja
yang
merupakan
60
PJK
50
Non PJK
40
30
20
10
0
Normal
PreHTN
HTN I
HTN II
Hasil penelitian yang terlihat pada carta 5.6 menunjukkan bahawa status
tekanan darah yang tertinggi adalah pada kelompok Hipertensi tingkat I sebanyak
24 orang (48%) yang terdiri 17 pasien PJK dan 7 orang pasien Non PJK.
Manakala kelompok yang terendah adalah pada kelompok Prehipertensi yaitu 5
orang (10%) yang terdiri daripada 3 pasien PJK dan 2 pasien Non PJK . Bagi
kelompok tekanan darah Normal terdapat 12 orang (24%) yang terdiri daripada 1
pasien PJK dan 11 pasien Non PJK, manakala kelompok Hipertensi tingkat II
terdiri dari 9 orang(18%) yaitu 8 pasien PJK dan 1 Non PJK
Carta Bar 5.9: Status tekanan darah Diastolik responden berdasarkan Penyakit
80
PJK
70
60
Non PJK
50
40
30
20
10
0
HTN
Non HTN
PJK
80
52.4
46.7
60
Non PJK
40
3.4
20
0
Hipertensi
Non HTN
Berdasarkan hasil penelitian pada carta bar 5.8, hasil analisis hubungan
hipertensi dan kejadian PJK diperoleh bahawa ada sebanyak 28 (96.6%)
penderita PJK mengalami hipertensi, sedangkan diantara penderita Non PJK ada
10 (47.6%) yang hipertensi. Hasil uji statistic Chi kuadrat didapati nilai p=
0.0001, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian hipertensi
antara penderita PJK dan Non PJK atau terdapat hubungan yang signifikan antara
hipertensi dan kejadian PJK. Kemudian dari hasil analisa diperoleh Resiko
Relatif = 30.8, dimana artinya penderita hipertensi mempunyai resiko 30.8 kali
terkena PJK dibanding dengan penderita Non PJK.
5.2 Pembahasan
Di dalam pembahasan ini akan difokuskan hal-hal yang berkaitan dengan
tujuan penelitian yaitu untuk melihat hubungan hipertensi dan kejadian penyakit
jantung koroner (PJK) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperolehi dapat disimpulkan bahawa terdapat
hubungan hipertensi dan kejadian Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum
Pusat haji Adam Malik Medan. Ini dapat dilihat menerusi analisa Chi Kuadrat yang
menunjukkan nilai p = 0.0001. ini menunjukkan bahawa terdapat hubungan antara
kedua variable yang diteliti. Daripada data yang diperolehi didapati :
6.2 Saran
1. Pasien dengan hipertensi yang khususnya disertai dengan diabetes mellitus,
obesitas, dan dislipidemia sebaiknya dianjurkan untuk segara melakukan
upaya pencegahan dengan menurunkan tekanan darahnya ke kadar yang
optimum atas ke batas yang selamat dengan melakukan upaya pengkontrolan
diet dan melakukan aktifitas fisik teratur supaya mengurangi resiko penyakit
jantung koroner.
2. Penderita hipertensi perlunya pemeriksaan tekanan darah, pengobatan secara
rutin, dan menjalani pola hidup yang sehat, seperti menghindari pola asupan
garam yang tinggi, menghentikan kebiasaan merokok, serta menghindari
stress untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.
3. Pada golongan yang resiko tinggi harus melakukan pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan panel lipid ( kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL), dan
kadar glukosa darah secara rutin agar dapat mengetahui faktor yang mana
yang berada di luar kontrol, dan upaya pengkontrolan dapat dilakukan segera.
4. Para pemberi layanan kesehatan haruslah dapat memberikan penyuluhan
secara optimal kepada penderita Penyakit jantung koroner maupun kepada
orang yang tidak menderita Penyakit Jantung koroner agar dapat menurunkan
angka kesakitan.
5. Selain itu, masyarakat harus sadar mengenai bahayanya Penyakit Jantung
Koroner dan mengenal faktor resikonya supaya upaya pencegahan dapat
dilakukan di tahap awal.