Nama
Aditya Hengky H
Agustia Ika Nur
Kelompo
Rosyida
Ahmad
Adiyatma
Dian
Eka
Pertiwi
k
Dini Afiatin N
ETIOLOGI
Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius merupakan penyebab
utama dari otitis media yang menyebabkan pertahanan tubuh pada
silia mukosa tubaeustachius terganggu, sehingga pencegahan
invasi kuman ke dalam telinga tengah juga akan terganggu
ISPA (infeksi saluran pernafasan atas),
inflamasi jaringan di sekitarnya(misal : sinusitis,
hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi
(misalkan rhinitisalergika).
Disebabkan oleh bakteri
ETIOLOGI
Bakteri penyebab otitis
tersering
Streptococcu
Haemophilus
s
influenzae
pneumoniae
media
Moraxella
cattarhalis
PATOFISIOLOGI
ISPA
Menyebar
ketelinga
tengah
melewati
tuba
estauchis
Terjadi
infeksi
Terbentuknya
nanah dalam
telinga tengah
Terjadi
pembengkaka
n,
tersumbatnya
saluran, dan
datangnya sel
sel darah
putih
Sel darah
putih
mengorbanka
n dirinya
melawan
bakteri
MANIFESTASI KLINIS
Membran thympani merah
Dapat mengalami perforasi
Otorrhea,
bila
terjadi
membran tymphani
rupture
MANIFESTASI KLINIS
myringitis bulosa
Membran timpani pecah
ANATOMI FISIOLOGI
Secara anatomi telinga dibagi menjadi tiga
bagian yaitu
Telinga luar
Telinga tengah
Telinga dalam.
Dalam perkembangannya telinga dalam
merupakan organ yang pertama kali
terbentuk mencapai konfingurasi dan ukuran
dewasa pada trimester pertengahan
kehamilan. Sedangkan telinga tengah dan
luar belum terbentuk sempurna saat
kelahiran, akan tumbuh terus dan berubah
bentuk sampai pubertas.
KOMPLIKASI
Peradangan telinga tengah (otitis media) yang tidak
diberi terapi secara benar dan adekuat dapat
menyebar ke jaringan sekitar telinga tengah termasuk
ke otak, namun ini jarang terjadi setelah adanya
pemberian antibiotik.
Mastoiditis
Kehilangan pendengaran permanen bila OMA tetap
tidak ditangani
Keseimbangan tubuh terganggu
Peradangan otak kejang
PENATALAKSANAAN
Penanganan local meliputi :
Pembersihan hati-hati telinga menggunakan
mikroskop dan alat penghisap. Pemberian
antibiotika atau pemberian bubuk antibiotika
sering membantu bila terdapat cairan
purulen.
Timpanoplasti : dilakukan melalui
kanalis auditorius eksternus, baik
secara transkanal atau melalui insisi
aurikuler. Tujuannya mengembalikan
fungsi telinga tengah, menutup lubang
perforasi, telinga tengah, mencegah
infeksi berulang, dan memperbaiki
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Otoscope untuk melakukan
auskultasi pada bagian telinga
luar.
Timpanogram untuk mengukur
kesesuaian dan kekakuan membran
timpani
Kultur dan uji sensitifitas: dilakukan
bila dilakukan timpanosesntesis
(Aspirasi jarum dari telinga tengah
melalui membrane timpani)