Anda di halaman 1dari 24

PATOFISIOLOGI

INFLAMASI DAN
GANGGUAN DARAH
OLEH

TRIFENA PRISCILLA MOSSE, S.FARM, APT

INFLAMASI
Kata inflamasi berasal dari bahasa Latin
"inflammo",yang berarti "Saya dibakar, saya
menyalakan".
Inflamasi atau peradangan adalah upaya tubuh
untuk perlindungan diri, tujuannya adalah
untuk menghilangkanrangsangan berbahaya,
termasuk sel-sel yang rusak, iritasi, atau
patogen dan memulai proses penyembuhan
Inflamasi adalah respon jaringan terhadap
cidera akibat infeksi, pungsi, abrasi, terbakar,
objek asing, atau toksin

SIGNS and SYMPTOMS OF


INFLAMMATION
Sign/ tanda UTAMA dari inflamasi ada
4 yaitu:
KALOR = panas
RUBOR = kemerahan
TUMOR = pembengkakan
DOLOR = nyeri
Gejala kelima kadang terjadi adalah
hilangnya fungsi (functio laesa)

PROSES INFLAMASI
Saat terjadi luka/injuri maka jaringan yang
terluka akan mengandung patogen, toksin,
produk buangan dan bahan kimia dari sel
yang terlukai
Karena terekspos oleh patogen maka akan
mengaktivasi proses AKTIVASI SEL MAST
SEL MAST akan Produksi faktor-faktor
kimia vasoaktif meliputi histamin,
serotonin, prostatglandin, kinin
Sehingga menyebabkan munculnya
INFLAMASI

Faktor-faktor ini mengakibatkan efek :


a.Vasodilatasi eritema, nyeri berdenyut, panas
b.Peningkatan permeabilitas kapiler bengkak
c.Pembatasan area cidera bekuan fibrin
Fagositosis agens berbahaya
a.Nutrofil & makrofag memakan bakteri/benda asing
b.Neutrofil & makrofag terurai dan mati setelah menelan
bakteri
c.Membentuk pus/eksudat terus menerus sampai infeksi
teratasi pus bergerak ke permukaan tubuh/rongga internal
untuk diuraikan/diabsorbsi
d.Abses/granuloma akan terbentuk jika respon inflamasi tdk
dapat mengatasi cidera
a.Abses:kantong pus terbatas dikelilingi jaringan terinflamasi
b.Granuloma: proses inflamasi kronik karena iritasi berulang
dikelilingi kapsul fibrosa

MEDIATOR INFLAMASI
Heparin inhibits coagulation
Histamin vasodilation of arterioles & increased
vascular permeability edema
Kinins produce pain
Neutrophils first line cellular defense
phagocytes
Prostaglandins produce pain too + same
effect with histamin
Serotonin local vasoconstriction
Leukotrien cause smooth muscle contraction
+ increase vascular permeability

JENIS INFLAMASI
INFLAMASI AKUT :
Berlangsung relatif singkat (beberapa menit
hari), ditandai eksudasi cairan dan protein
plasma serta akumulasi neutrofil yang
menonjol bila gagal
INFLAMASI KRONIS :
Berlangsung lama, ditandai adanya
limfosit dan macrofag disertai proliferasi
pembuluh darah (angiogenesis), fibrosis dan
kerusakan jaringan.

JENIS INFLAMASI

KRONIS

AKUT

SEROUS:
LUKA
BAKAR,
INFEKSI
VIRUS

FIBRINOUS:
LUKA PADA
ORGAN
DALAM
SUPPURATIF/
PURULENT:
INFEKSI
BAKTERI
STAPHILOCO
CCUS

ULCER:
SARIAWAN,
PADA
PERMUKAAN
LAMBUNG

INFEKSI
INTRASEL
INFEKSI
MIKROBA
PERSISTEN :
TBC
PAPARAN
TOKSIK:
PARTIKEL
SILICA YG
TERHIRUP
PENYAKIT
AUTOIMUN :
ARTRITIS
REMATOID

SEL DARAH
Darah merupakan gabungan dari
cairan, sel-sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir
dalam arteri, kapiler dan vena; yang
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi
ke jaringan dan membawa karbon
dioksida dan hasil limbah lainnya.

FUNGSI DARAH
Fungsi penting darah :
1. Mengangkut sari-sari makanan.
2. Mengangkut oksigen & karbon dioksida.
3. Mengangkut hormon.
4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel.
5. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia tetap, yaitu berkisar antara 36C - 37C.
Darah mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil
dg cara melakukan penyebaran energi panas
dalam tubuh secara merata.
6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.

KOMPONEN SEL DARAH


1. Sel darah merah (eritrosit).
Merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya,
dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah.
Sel darah merah mengandunghemoglobin, yang memungkinkan sel
darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke
seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan
limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah
dari jaringan dan kembali ke paru-paru.

2. Platelet(trombosit).
Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil
daripada sel darah merah atau sel darah putih.
Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan
perdarahan, trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami
perdarahan dan mengalami pengaktifan.
Setelah mengalami pengaktifan, trombosit akan melekat satu sama lain
dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup
pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu
mempermudah pembekuan

3. Sel darah putih (leukosit).


Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah
putih untuk setiap 660 sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk
membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk
menghasilkan antibodi.
Neutrofil, juga disebutgranulositkarena berisi enzim yang
mengandung granul-granul, jumlahnya paling banyak.
Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan
jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan.
Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum
matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).
Limfositmemiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T (memberikan perlindungan
terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker)
dan limfosit B (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel
plasma).
Monositmencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan
perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
Eosinofilmembunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam
respon alergi.
Basofiljuga berperan dalam respon alergi.

ANEMIA
Anemia gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah
(Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price,
2006 : 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan
perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang
seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.

GEJALA
Tanda dan gejala anemia antara lain:
Lemah
Kulit pucat
Detak jantung cepat atau tidak teratur
Napas pendek
Nyeri pada dada
Pusing
Tangan dan kaki terasa dingin

PATOFISIOLOGI ANEMIA
Menurunnya level RBCs, Hct, Hb
Semakin berkurangnya kapasitas
mengangkut oksigen
Hipoksia pada organ
Gejala dan tanda ANEMIA

Etiologi/penyebab
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam
folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti
perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12 Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah

Macam- macam anemia


Berdasarkan klasifikasi morfologik:
Anemia normokromik normositik warna normal (Hb), bentuk
normal
Causa: kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis (infeksi,
gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang,
metastase pd sumsum tulang)
Anemia normokromik makrositik warna normal (Hb), bentuk besar
Penyebab : defisiensi vit B12, asam folat, kemoterapi kanker
Anemia hipokromik mikrositik: warna kurang (Hb), bentuk kecil
Causa: defisiensi besi, sideroblastik (siderosit: eritosit muda pada
sumsum tulang), kehilangan darah banyak, thalasemia (gangguan
sintesa globin)

Berdasarkan atas gabunganmorfologidan etiologi


1.Anemia aplastikyaitu keadaan yang menggambarkan gangguan pembentukan sel sel
darah merah atau gangguan pada sum-sum tulang. Penyebabnya:
1.Agen inti neoplastik atau sitotoksik ( keracunan sel ).
2.Terapi radiasi.
3.Antibiotik tertentu.
4.Berbagai obat misalnya pengobatan anti-tiroid, senyawa emas, fenil butazon.
5.Kimia benzen
6.Infeksi virus , khusus virus hepatitis
2.Anemia Defisiensi Zat Besiyaitu penurunan kuantititas sintesis Hb dan zat besi.
Penyebabnya :
1.Jumlah zat besi yang tidak cukup.
2.Gangguan absorbsi.
3.Akibat kehilangan darah yang banyak misalnya, pendarahan, polip, neoplasma ,
gastritis, varises, oesofagus, hemoroid , dan konsumsi aspirin.
Catatan : dalam keadaan normal , jumlah zat besi dalam tubuh orang dewasa adalah 3 -5
gram , setiap mililiter darah mengandung 0,5 mg zat besi.
3.AnemiaMegaloblastikyaitu penurunan jumlah darah karena kekurangan vitamin B12
dan asam folat ( mengakibatkan pertumbuhan kranium atau tengkorak tidak sempurna)
Penyebabnya :
1.Malnutrisi orangtua
2.Pecandu alkohol
3.Kekurangan sari sari makanan pada saat hamil ( pada fetus / embrio )

JENIS-JENIS ANEMIA lain


1)

2)

3)

4)

5)

Vitamin deficiency anemia. Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga
membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah.
Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat
menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa
orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.
Anemia of chronic disease. Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan
HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia
kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.
Anemias associated with bone marrow disease. Kondisi seperti leukemia
dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi
darah di sumsum tulang belakang berkurang.
Hemolytic anemias. Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan
sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel
darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat
menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh
menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel
darah merah.
Sickle cell anemia. Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk
hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah
merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel
darah merah.

GANGGUAN SEL DARAH


LAINNYA
Leukemia (kanker darah) pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak
normal.
Thalasemia penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi
hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) disebabkan oleh virus, yaitu
HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati
dan tidak berfungsiTekanan darah rendah (hipotensi) tekanan darahnya
berada di bawah normal.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) tekanan darah di atas normal. Jantung
penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.
Varises Gejalanya berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelokkelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan
beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Hemofili
kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita
sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami
luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku.

Tekanan darah rendah (hipotensi) tekanan darahnya berada di bawah


normal.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) tekanan darah di atas normal. Jantung
penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.
Varises Gejalanya berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelokkelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan
beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Hemofili
kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita
sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami
luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku.
Penyakit kuning pada bayi terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah
pada bayi tersebut.
Trombus dan embolus terhentinya pembuluh utama yang berfungsi
menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya
penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung
tidak dapat menutup lagi dan bocor. Sklerosis penyakit mengerasnya
pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur. Pengerasan
ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat lemak
disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut
arteriosclerosis.
Ambeien sering dijumpai pada pria terjadi karena adanya pembengkakan
atau pelebaran pembuluh darah pada ujung rektum atau anus.

Pemeriksaan darah
Dengan mengetahui bentuk atau ukuran
yang abnormal dari sel darah merah, bisa
membantu mendiagnosis suatu penyakit.
Sebagai contoh sel berbentuk bulan sabit
adalah khas untuk penyakit sel sabit, sel
darah merah yang kecil dapat merupakan
pertanda dari stadium awal kekurangan
zat besi dan sel darah merah berbentuk
oval besar menunjukkan kekurangan asam
folat atau vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Anda mungkin juga menyukai