INFLAMASI DAN
GANGGUAN DARAH
OLEH
INFLAMASI
Kata inflamasi berasal dari bahasa Latin
"inflammo",yang berarti "Saya dibakar, saya
menyalakan".
Inflamasi atau peradangan adalah upaya tubuh
untuk perlindungan diri, tujuannya adalah
untuk menghilangkanrangsangan berbahaya,
termasuk sel-sel yang rusak, iritasi, atau
patogen dan memulai proses penyembuhan
Inflamasi adalah respon jaringan terhadap
cidera akibat infeksi, pungsi, abrasi, terbakar,
objek asing, atau toksin
PROSES INFLAMASI
Saat terjadi luka/injuri maka jaringan yang
terluka akan mengandung patogen, toksin,
produk buangan dan bahan kimia dari sel
yang terlukai
Karena terekspos oleh patogen maka akan
mengaktivasi proses AKTIVASI SEL MAST
SEL MAST akan Produksi faktor-faktor
kimia vasoaktif meliputi histamin,
serotonin, prostatglandin, kinin
Sehingga menyebabkan munculnya
INFLAMASI
MEDIATOR INFLAMASI
Heparin inhibits coagulation
Histamin vasodilation of arterioles & increased
vascular permeability edema
Kinins produce pain
Neutrophils first line cellular defense
phagocytes
Prostaglandins produce pain too + same
effect with histamin
Serotonin local vasoconstriction
Leukotrien cause smooth muscle contraction
+ increase vascular permeability
JENIS INFLAMASI
INFLAMASI AKUT :
Berlangsung relatif singkat (beberapa menit
hari), ditandai eksudasi cairan dan protein
plasma serta akumulasi neutrofil yang
menonjol bila gagal
INFLAMASI KRONIS :
Berlangsung lama, ditandai adanya
limfosit dan macrofag disertai proliferasi
pembuluh darah (angiogenesis), fibrosis dan
kerusakan jaringan.
JENIS INFLAMASI
KRONIS
AKUT
SEROUS:
LUKA
BAKAR,
INFEKSI
VIRUS
FIBRINOUS:
LUKA PADA
ORGAN
DALAM
SUPPURATIF/
PURULENT:
INFEKSI
BAKTERI
STAPHILOCO
CCUS
ULCER:
SARIAWAN,
PADA
PERMUKAAN
LAMBUNG
INFEKSI
INTRASEL
INFEKSI
MIKROBA
PERSISTEN :
TBC
PAPARAN
TOKSIK:
PARTIKEL
SILICA YG
TERHIRUP
PENYAKIT
AUTOIMUN :
ARTRITIS
REMATOID
SEL DARAH
Darah merupakan gabungan dari
cairan, sel-sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir
dalam arteri, kapiler dan vena; yang
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi
ke jaringan dan membawa karbon
dioksida dan hasil limbah lainnya.
FUNGSI DARAH
Fungsi penting darah :
1. Mengangkut sari-sari makanan.
2. Mengangkut oksigen & karbon dioksida.
3. Mengangkut hormon.
4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel.
5. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia tetap, yaitu berkisar antara 36C - 37C.
Darah mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil
dg cara melakukan penyebaran energi panas
dalam tubuh secara merata.
6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
2. Platelet(trombosit).
Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil
daripada sel darah merah atau sel darah putih.
Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan
perdarahan, trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami
perdarahan dan mengalami pengaktifan.
Setelah mengalami pengaktifan, trombosit akan melekat satu sama lain
dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup
pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu
mempermudah pembekuan
ANEMIA
Anemia gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah
(Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price,
2006 : 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan
perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang
seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
GEJALA
Tanda dan gejala anemia antara lain:
Lemah
Kulit pucat
Detak jantung cepat atau tidak teratur
Napas pendek
Nyeri pada dada
Pusing
Tangan dan kaki terasa dingin
PATOFISIOLOGI ANEMIA
Menurunnya level RBCs, Hct, Hb
Semakin berkurangnya kapasitas
mengangkut oksigen
Hipoksia pada organ
Gejala dan tanda ANEMIA
Etiologi/penyebab
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam
folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti
perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12 Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
2)
3)
4)
5)
Vitamin deficiency anemia. Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga
membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah.
Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat
menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa
orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.
Anemia of chronic disease. Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan
HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia
kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.
Anemias associated with bone marrow disease. Kondisi seperti leukemia
dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi
darah di sumsum tulang belakang berkurang.
Hemolytic anemias. Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan
sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel
darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat
menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh
menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel
darah merah.
Sickle cell anemia. Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk
hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah
merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel
darah merah.
Pemeriksaan darah
Dengan mengetahui bentuk atau ukuran
yang abnormal dari sel darah merah, bisa
membantu mendiagnosis suatu penyakit.
Sebagai contoh sel berbentuk bulan sabit
adalah khas untuk penyakit sel sabit, sel
darah merah yang kecil dapat merupakan
pertanda dari stadium awal kekurangan
zat besi dan sel darah merah berbentuk
oval besar menunjukkan kekurangan asam
folat atau vitamin B12 (anemia pernisiosa).