Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PERUBAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Standar Kompetensi
Memahami dampak perubahan sosial
Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat
Indikator :
1. mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial
2. memberikan contoh pendorong perubahan sosial
3. memberi contoh faktor penghambat perubahan sosial
Alokasi Waktu
10 x 45 menit ( 5 pertemuan )

Ringkasan Materi

Kehidupan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sejalan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan shopping center (mall),
perumahan dari berbagai tingkatan, perkantoran, meningkatnya tindak kriminal serta perubahan
struktur sosial masyarakat, merupakan beberapa contoh perubahan tersebut. Tuntutan kehidupan
yang lebih layak membawa pengaruh perubahan terhadap lembaga pendidikan yang ada. Hal ini
merupakan gambaran sekilas perubahan sosial yang berlangsung di sekitar lingkungan kita. Dalam
hal ini, perlu kiranya peserta didik memahami konsep dasar perubahan sosial.
A. Pengertian dan Teori Perubahan Sosial
1. Pengertian
sampai saat ini telah dikemukakan berbagai pendapat ahli mengenai pengertian perubahan
sosial. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda
yang ada di dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi.
Adapun definisi perubahan sosial menurut pada ahli diantaranya :
a. Gillin and Gillin
Perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
yang timbul karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
b. Kingsley Davis
Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Misalnya, dalam masyarakat kapitalis timbul organisasi buruh yang mengakibatkan
terjadinya perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
c. Samuel Koenig
Perubahan sosial terlihat pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi itu bisa terjadi secara intern maupun ekstern.
d. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut.

e. Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan mencakup didalamnya nilai-nilai
dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.
f. William F. Ogburn
Perubahan sosial mencakup pengertian perubahan dalam unsur-unsur kebudayaan baik
yang material maupun yang bukan material.
g. Bruce C. Cohen
Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan perubahan pada organisasi sosial.
Syarat utama dalam perubahan itu adalah sistem sosial dalam pergaulan hidup yang menyangkut
nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial pada hakekatnya merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial
dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dapat meliputi proses interaksi sosial, struktur
sosial, lapisan sosial, nilai, norma maupun kontrol sosial dalam lembaga kemasyarakatan.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa perubahan sosial adalah :
1. Perubahan pada segi struktural masyarakat seperti pola-pola perilaku dan pola interaksi antar
anggota masyarakat
2. Perubahan pada segi kultural masyarakat seperti nilai, sikap, serta norma sosial masyarakat
3. Merupakan perubahan di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual hingga
ke tingkat dunia
4. Merupakan perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) dalam suatu
sistem masyarakat
2. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang berlangsung dalam masyarakat oleh para Sosiolog disebabkan
adanya kondisi primer, misal kondisi ekonomis, teknologis, geografis dan biologis. Berdasarkan
anggapan tersebut, telah dikemukakan beberapa teori sebab terjadinya perubahan sosial.
a. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Teori ini didasarkan pada teori evolusi Darwin dan pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang
mewakili teori ini Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies. Durkheim mengemukakan perubahan
karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, khususnya berkaitan dengan
hubungan kerja. Sedangkan Tonies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat
sederhana yang memiliki hubungan erat dan kooperatif menjadi masyarakat besar yang memiliki
hubungan terspesialisasi dan impersonal.
b. Teori Konflik (Conflict Theory)
Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa,
sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx dan Ralf
Dahrendorf.
c. Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
Teori ini berusaha mengetahui penyebab perubahan sosial hingga ketidakpuasan masyarakat
akan kondisi sosialnya yang secara pribadi mempengaruhinya. William F. Ogburn dengan konsep
kesenjangan budaya nampak berusaha menjelaskan perubahan sosial berdasarkan teori ini.
d. Teori Siklus (Cyclical Theory)
Perubahan sosial dianggap tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun. Kemajuan
dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat dihindari dan tidak selamanya perubahan sosial
membawa kebaikan. Oswald Spengler mengemukakan bahwa setiap masyarakat berkembang
melalui empat tahap perkembangan seperti pertumbuhan manusia : masa kanak-kanak, remaja,
dewasa dan tua. Sedangkan Arnold Y. Toynbee memandang bahwa kebangkitan dan kemunduran
suatu peradaban bisa dijelaskan melalui konsep-konsep kemasyarakatan yang saling berhubungan
yaitu tantangan (challenge) dan tanggapan (response).

B. Faktor Penyebab Perubahan Sosial


Perubahan sosial dewasa ini makin sering berlangsung dalam masyarakat. Terjadinya
perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor intern (dalam) dan faktor ekstern (luar).
1. Faktor yang berasal dari dalam (endogen)
Faktor endogen merupakan faktor dari dalam masyarakat yang ragamnya cukup banyak.
David Mc. Clelland menyebutkan dengan motivasi berprestasi dari individu masyarakat itu sendiri.
Adanya motivasi yang kuat secara akumulatif akan mendorong masyarakat untuk maju. Setiap
individu bisa mengembangkan salah satu dari tiga motivasi sosial yaitu :
a. motivasi berkelompok (need for afiliation)
b. motivasi berkuasa (need for power)
c. motivasi berprestasi (need for achievement)
Mc. Clelland terkenal dengan konsep N-Ach (Need for Achievement). Everette Hagen
mengemukakan pentingnya kepribadian kreatif (creative personality) dalam mendorong perubahan
sosial. Perubahan sosial dikatakan tidak akan terjadi apabila tidak ada perubahan dalam kepribadian.
Ciri kepribadian kreatif atau kepribadian inovatif diantaranya kebutuhan sangat besar terhadap
otonomi dan keraturan, pemahaman sendiri, memelihara dan memikirkan kesejahteraan orang lain
maupun diri sendiri. Alvin L. Bertrand sebaliknya tidak menekankan pada motivasi dan tipe
kepribadian seseorang terhadap terjadinya perubahan sosial, melainkan pada komunikasi.
Namun demikian, faktor paling mendasar berupa kejenuhan atau ketidakpuasan individu
terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat atau adanya perilaku yang
menyimpang dari norma dan nilai sosial yang berlaku. Adapun faktor intern meliputi :
a. berkurang/ bertambahnya penduduk
Besar atau kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi cepat lambatnya perubahan yang
terjadi dalam masyarakat. Perubahan penduduk yang padat lebih cepat mengalami perubahan,
dibanding masyarakat yang penduduknya agak jarang.
b. penemuan baru
Meningkatnya kemampuan akal manusia dalam menghasilkan gagasan dan karya akan
ditandai dengan munculnya berbagai penemuan baru. Penemuan baru baik berupa alat maupun
gagasan yang diciptakan seseorang atau rangkaian ciptaan manusia dinamakan discovery.
Selanjutnya akan meningkat menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima serta
menerapkan penemuan tersebut. Inovation merupakan pengembangan lebih lanjut dari suatu
penemuan baru agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Pendorong adanya penemuan baru dalam masyarakat adalah :
1) kesadaran dari orang akan kekurangan dalam kebudayaannya.
2) keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupn masyarakat.
3) adanya perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat, misal penghargaan,
hadiah atau peningkatan status.
Dalam proses timbul dan berkembangnya penemuan baru di masyarakat, nampak ada
beberapa pola, seperti dikemukakan Soerjono Soekanto yaitu :
1) menyebar
Suatu penemuan baru tidak hanya mempengaruhi bidang tertentu, melainkan sering meluas
ke bidang lainnya. Gambar 1
1
Keterangan :
Penemuan pesawat radio dapat menyebabkan perubahan bidang-bidang lain, misal pendidikan,
pemerintahan, pertanian, perekonomian, jasa, dan sebagainya.
2) menjalar
Penemuan baru dapat pula menjalar dari satu lembaga ke lembaga kemasyarakatan yang
lain.

Gambar 2
1

Keterangan :
Penemuan pesawat terbang dapat membawa pengaruh pada sistem transportasi udara --- pesawat
tempur, organisasi kemiliteran, dan sebagainya.
3) beberapa faktor memunculkan penemuan baru
Beberapa penemuan baru dapat membawa akibat jenis perubahan tertentu.
Gambar 3
1
2

3
Keterangan :
Penemuan kapal laut, peta/ globe dan kompas dapat menimbulkan sikap kolonialisme.
c.

pertentangan dalam masyarakat


Pertentang dalam masyarakat dapat berlangsung individu individu, individu kelompok dan
kelompok kelompok. Pertentangan kepentingan dalam menimbulkan perubahan dalam masyarakat.
d. pemberontakan dan revolusi
Pemberontakan dan revolusi dalam suatu masyarakat/ negara dapat menimbulkan
perubahan mendasar. Hal ini biasanya diawali adanya ketidakpuasan dari sebagian anggota
masyarakat yang diarahkan kepada sistem kekuasaan. CT; revolusi kemerdekaan
e. reformasi
Reformasi merupakan upaya membentuk kembali, dimana sebagai perubahan, lebih
ditekankan pada upaya untuk segera memperbaiki struktur kemasyarakatn yang telah rusak dibentuk
menjadi baik kembali.
2. Faktor dari luar (ekstern/ eksogen)
a. lingkungan fisik
Bencana alam dalam berbagai bentuk dapat membawa akibat terjadinya perubahan
lingkungan fisik. Hal ini menuntut manusia untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang telah
berubah.
b. peperangan/ penjajahan
Perang berdampak pada angka kerugian baik material, jiwa/ nyawa maupun sarana
prasarana kehidupan masyarakat. Misal sesuai perang dunia II tata hubungan dunia mengalami
pergeseran ke arah bipolarisasi.
c. pengaruh kebudayaan asing/ masyarakat lain
Kontak budaya dengan masyarakat lain yang berlainan corak kebudayaannya dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Kontak masyarakat yang memiliki budaya berlainan
memiliki kecenderungan terjadinya pengaruh timbal balik. Proses kontak budaya tidak semuanya
saling mempengaruhi, kadang-kadang justru saling menolak. Kemungkinan hal ini disebabkan pada
masa lalu pernah terjadi pertentangan fisik yang berikutnya dilanjutkan dengan pertentangan nonfisik
(cultural animosity).

C. Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki ragam yang sangat kompleks. Untuk
mempelajari bentuk perubahan sosial perlu kiranya dipilah atas kriteria tertentu. Soerjono Soekanto
membedakan atas beberapa bentuk.
1. berdasarkan periode waktu
a. evolusi
Evolusi adalah bentuk perubahan yang berlangsung secara bertahap, kontinu dan
memerlukan waktu yang cukup lama. Perubahan yang terjadi ditujukan untuk menyesuaikan diri
dengan kondisi yang timbul dalam masyarakat. Evolusi dapat diperinci sebagai berikut :
1) evolusi satu garis
Konsep evolusi satu garis atau Unilinear evolutions dikemukakan oleh August Comte, Herbert
Spencer. Evolusi didasarkan pada pemikiran bahwa manusia dan kebudayaan mengalami
perkembangan secara bertahap menurut garis yang telah diprogramkan mulai dari bentuk sederhana
sampai tahap sempurna.
2) evolusi umum
Konsep evolusi umum atau universal theory of evolutions dipelopori Herbert Spencer.
Dikemukakan bahwa perkembangan masyarakat tidak melalui tahap tertentu yang tetap.
Kebudayaan manusia mengalami perubahan dengan mengikuti garis evolusi tertentu dari kelompok
homogen ke kelompok heterogen.
3) evolusi kompleks
Konsep evolusi kompleks atau multilinear theories of evolutions, lebih menekankan pada
penelitian terhadap perkembangan tertentu dalam masyarakat.
b. revolusi
Revolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi secara menyeluruh, menyangkut
sendi-sendi kehidupan sosial dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Perubahan sosial dapat
dikatakan revolusi jika dapat mengubah sendi pokok kehidupan masyarakat. Perubahan yang terjadi
dapat direncanakan lebih dahulu. Relatif cepat, karena perubahan ini dapat berlangsung dalam waktu
lama, misal revolusi industri di Inggris. Secara sosiologis, revolusi dalam berlangsung dalam
masyarakat jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1) ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan
2) munculnya seseorang atau kelompok yang dapat menampung keinginan masyarakat
3) pemimpin tersebut dapat menyusun arah dan tujuan secara jelas dan tegas.
4) taktik dan strategi untuk mencapai tujuan telah diprogramkan
5) momentum yang tepat.
2. berdasarkan proses terjadinya perubahan
a. perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan atau planned change/ intended change merupakan
perubahan yang telah ditegaskan mengenai perencanaan, arah dan tujuan serta programnya secara
jelas oleh pihak yang menghendaki perubahan (agent of change), misal program pembangunan
Indonesia melalui Repelita.
b. perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan atau unplanned/ unintended change yaitu perubahan
yang berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat. Pada umumnya perubahan ini
menimbulkan akibat yang tidak diharapkan masyarakat, misal resesi ekonomi, gejolak moneter,
bencana alam, krisis ekonomi global dan sebagainya.
3. berdasarkan lingkup pengaruhnya
a. perubahan kecil
Perubahan kecil akan timbul apabila perubahan yang terjadi tidak mengubah struktur dan
fungsi sosial ( atau tidak ada pengaruh berarti bagi masyarakat), misal dalam mode pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya.

b. perubahan besar
Perubahan besar timbul apabila membawa pengaruh terhadap perubahan struktur dan fungsi
sosial, misal perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Perubahan sosial dalam masyarakat dewasa ini dapat diamati secara jelas. Hal dapat dilihat
dari faktor :
1. tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang
2. perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan (pranata sosial) tertentu akan diikuti
perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3. perubahan sosial yang cepat biasanya akan menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara
dalam proses penyesuaian diri.
4. perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja.
Dalam mengamati perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari akan nampak dua
kecenderungan. Adapun kecenderungan tersebut yaitu :
1. kecenderungan masyarakat untuk bertahan
Kecenderungan ini timbul, jika masyarakat masih melihat kegunaan suatu hal sebagai
pedoman hidup dan perubahan yang muncul akan menggoyahkan keseimbangan sistem.
Kelompok masyarakat yang sulit menerima perubahan
1. Kelompok masyarakat yang sudah mapan hidupnya (vested interest)
2. Kelompok orang tua
3. Kelompok mayoritas dalam masyarakat
Kelompok masyarakat yang mudah menerima perubahan
1. Kelompok masyarakat yang belum mapan hidupnya
2. Generasi muda
3. Minoritas
a.
b.
c.
d.

Kecenderungan ini disebabkan :


adanya unsur yang memiliki fungsi penting dalam masyarakat.
unsur yang diperoleh melalui sosialisasi oleh masing-masing individu.
unsur kebudayaan yang mencakup agama dan religi yang dianut masyarakat.
unsur yang menyangkut ideologi atau falsafah hidup.

2. kecenderungan masyarakat untuk berubah


Kecenderungan ini terjadi mengingat kenyataan yang dihadapi manusia sehari-hari bukan
merupakan keteraturan hidup yang kaku. Hidup manusia selalu terbuka untuk direvisi/ perbaikan
dalam menyesuaikan perubahan dan kemajuan jaman.
Faktor yang mendorong terjadinya perubahan masyarakat dan budaya adalah :
a. rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk
perbaikan.
b. sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri.
c. adanya kesulitan yang dihadapi dan harus diatasi.
d. adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan/ kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
e. tingkat kebutuhan yang makin bertambah, beranekaragam dan keinginan meningkatkan taraf
hidup.
f. sikap yang terbuka dari masyarakat terhadap hal baru.
g. sikap toleransi terhadap hal yang menyimpang dari kebiasaan.
Bila dalam masyarakat terdapat keseimbangan/ harmoni, maka secara psikologis merasakan
ketenteraman karena tidak ada pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang dianut
masyarakat (social equilibrium/ keseimbangan sosial).
Selain itu perubahan sosial dalam masyarakat membawa dua pengaruh besar yaitu :
1. kemajuan (progress)
Kemajuan dapat tercipta jika perubahan yang terjadi dalam situasi aman, tertib tanpa
menimbulkan kegoyahan dalam masyarakat dan mengarah pada peningkatan hidup manusia.
Pengaruh ini misalnya mekanisasi pertanian, peningkatan mutu pendidikan, gerakan disiplin nasional,
dan sebagainya.
2. kemunduran (regress)
Sebaliknya kemunduran dapat tercipta, apabila perubahan yang terjadi justru menimbulkan
kegoyahan bahkan konflik dalam masyarakat. Misal : penerapan teknologi maju menimbulkan

pengangguran, aktivitas hidup yang makin padat berakibat renggangnya hubungan kekeluargaan.
Proses awal perubahan sosial ditandai dengan komunikasi, seperti dikemukakan Alvin L. Bertrand.
Melalui kontak komunikasi, unsur kebudayaan baru dapat menyebar yang berupa ide, gagasan,
keyakinan maupun kebendaan. Dalam hal ini nampak berlangsung difusi, yaitu proses
penyebaran unsur budaya dari satu masyarakat kepada masyarakat lain.
Dalam suatu masyarakat terdapat perubahan sosial ditandai dengan ciri :
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena masyarakat mengalami
perubahan secara cepat dan lambat.
2. Perubahan pada lembaga sosial tertentu, akan diikuti dengan perubahan pada lembaga
sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya akan menimbulkan disorganisasi yang bersifat
sementara dalam proses penyesuaian diri.
4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja.
5. Secra tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan atas :
a. Proses sosial, sirkulasi dari beragam penghargaan, fasilitas dan personel di struktur yang
ada
b. Segmentasi, perkembangbiakan dari unit struktural yang tidak membedakan dari unit-unit
yang ada.
c. Perubahan struktur, kemunculan dari jumlah peraturan dan organisasi baru yang
kompleks.
d. Perubahan di struktur kelompok, perubahan konposisi, tingkat kesadaran kelompok dan
hubungan antara kelompok dalam masyarakat.

Alvin R. Bertrand mengemukakan bahwa proses perubahan sosial meliputi :


1. difusi
Difusi atau proses penyebaran unsur budaya dari masyarakat ke masyarakat lain, dapat
dibedakan atas difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Difusi dibedakan atas penetration
pacifique (secara damai) dan penetration violence (secara paksaan). Simbiotik merupakan proses
dimana masuknya unsur kebudayaan dari atau ke masyarakat yang hidup berdampingan. Simbiotik
dibedakan atas mutualisme (saling menguntungkan), komensalistik (satu untung yang lain tidak
dirugikan) dan parasitistik ( satu untung dan satu rugi).
2. akulturasi
Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur budaya baru dari luar secara lambat dengan
tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri.
3. asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penerimaan unsur kebudayaan baru dari luar yang bercampur
dengan unsur budaya lokal menjadi unsur budaya baru yang berbeda. Asimilasi akan berlangsung
lancar dan cepat apabila ada faktor pendorong :
a. adanya toleransi antar kebudayaan yang berbeda
b. adanya kesempatan yang sama dala bidang ekonomi
c. adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa.
d. adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa
e. adanya unsur budaya yang sama
f. terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi)
g. adanya musuh bersama dari luar
Adapun faktor yang dapat menghambat proses asimilasi adalah :
a. letak geografis yang terisolir
b. rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain
c. adanya ketakutan terhadap kebudayaan lain
d. adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaan sendiri
e. adanya perbedaan ciri-ciri ras yang mencolok
f. perasaan in group yang kuat
g. adanya perbedaan kepentingan
4. akomodasi
Akomodasi adalah proses penerimaan unsur kebudayaan dari luar tanpa mempengaruhi
unsur kebudayaan lokal. Akomodasi dapat diartikan sebagai proses atau keadaan kesesuaian.
Akomodasi juga diartikan keseimbangan dalam interaksi antara individu dengan kelompok
sehubungan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi dapat diartikan
upaya untuk meredakan atau menyelesaikan konflik. Dalam hal ini bertujuan untuk mengurangi

pertentangan serta mencegah terjadinya pertentangan dan memungkinkan terjadinya kerjasama dan
asimilasi.
D. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Muncul dan berkembangnya perubahan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor
pendorong dan penghambat perubahan sosial. Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu
Pengantar mengemukakan faktor tersebut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

1. Faktor pendorong perubahan sosial


kontak dengan budaya lain
sistem pendidikan yang maju
sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
toleransi terhadap perubahan yang menyimpang
sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat
penduduk yang heterogen
ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
orientasi ke masa depan
nilai bahwa manusia senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

2. Faktor penghambat perubahan sosial


kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
sikap masyarakat yang sangat tradisional
adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)
rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
prasangka terhadap hal baru/ asing atau sikap tertutup
hambatan yang bersifat ideologis
adat atau kebiasaan
nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai