IX C
SMP N 1 PANGKALAN
KERINCI
1. Filum Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan
oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat
disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelanggelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida dapat hidup
di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.
Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat
parasit
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti
cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini
memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda
dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida
memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ
dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di
laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.
.
Struktur Annelida
CIRI ANNELIDA
Sistem Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara
seksual dengan pembantukan gamet,
namun ada juga yang bereproduksi secara
fregmentasi, yang kemudian beregenerasi
Organ seksual annelida ada yang menjadi
satu dengan individu (hermafrodit) dan ada
yang terpisah pada individu lain (gonokoris)
Ovum dan sperma dihasilkan di klitellum, di
dalamnya terdapat kelenjar yang digunakan
untuk membungkus telur menjadi kokon
Pengelompokan Annelida
2. Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae=rambut
kaku) merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta
dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata,
antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut
parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen
tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga
seperti insang untuk bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut
kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitinAnatomi polychaeta.
Contoh :
Kelabang laut ( Nereis virens )
cacing palolo ( Eunice viridis )
cacing wawo (Lysidice oele )
Ciri polychaeta
Plychaeta memiliki parapodia
Parapodia adalah sepasang struktur yang
menyerupai dayung. Berfungsi sebagai alat
gerak dan insang.
Sebagian besar hidup di laut.
Tubuh dibedakan menjadi prostomium
(kepala) danperistomium (segmen pertama)
Struktur Polychaeta
Secara Aseksual
Peranan Polychaeta
Cacing wawo, cacing palolo mengandung
protein tinggi dan sering dikonsumsi oleh
orang-orang di Kepulauan maluku.
Nereis sp merupakanjenis polychaeta
yang umum digunakan sebagai pakan
alami pada usaha budidaya udang secara
intensif, karena jenis inimemiliki
kandungan nutrisi tinggi bagi
pertumbuhan udangwindu dan
meningkatkan mutu udang.
3. Olighochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku)
yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia,
namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat di air tawar atau di
daratan(tanah). Cacing ini bersifat saprofit dengan memakan zat organik dan
organisme yang telah mati. Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacing ini
tidak melakukan pembuahan sendiri, melainkan secara silang . Dua cacing
yangmelakukan kawin silang menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala
berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh
klitelium cacing pasangannya.Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan
mukosa kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reproduksi betina
dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan
dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telahdibuahi masuk ke dalam kokon.
Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing danmenjadi individu yang
baru.
Contoh Oligochaeta :
cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris)
cacing tanah Asia (Pheretima)
cacing merah/cacing sutera (Tubifex)
cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani)
cacing raksasa sumatra ( Momiligester hautenii )
Struktur Olighochaeta
Reproduksi Olighochaeta
Cara Reproduksi
Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacingini tidak
melakukan pembuahan sendiri, melainkan secara silang . Dua
cacing yangmelakukan kawin silang menempelkan tubuhnya
dengan ujung kepala berlawanan. Alat kelamin jantan
mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing
pasangannya.Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan
mukosa kemudian membentuk kokon.Sperma bergerak ke
alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal.
Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh
sperma. Selanjutnya, ovum yang telahdibuahi masuk ke dalam
kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing
dan menjadi individu yang baru.
4. Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini
tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang
Hirudinea bervariasi dari 1 30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung
anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior
terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan
tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti
siput.
Saat merobek atau membuat lubang,hewan ini mengeluarkan zat
anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari
adanya gigitan.Setelah ada lubang, hewan ini akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah yaitu hirudin(zat anti koagulan).Dengan zat tersebut
dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Contoh Hirudinae:
- Haemadipsa zeilanica (pacet)
- Pontobdella
- hirudo medicinalis(lintah).
- hirudinaria javanica (lintah kuning)
Struktur Hidrudinae
Peranan Hirudinae
Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati
Diabetes Mellitus, Kanker,
Tumor,Kelenjar Getah Bening, tyroid,
Saraf Terjepit , Cedera Otot,
Migraine, Penyakit Jantung.
SEMOGA BEMANFAAT