Coba perhatikan Gambar di atas ! Gambar tersebut menunjukkan orang yang sedang
memainkan gitar. Gerak tangan yang dihasilkan itu merupakan hasil koordinasi antara
beberapa organ tubuh. Coba Anda sebutkan organ-organ mana sajakah itu?
Pemain gitar itu dapat menghasilkan petikan suara gitar, yang merupakan hasil kerja
sama antara sistem saraf, hormonal, otot, dan rangka tubuh. Ketika telinga
mendengarkan suara musik, maka rangsangan suara ini akan diteruskan ke otak. Di
dalam otak, rangsangan suara tadi akan diolah. Selanjutnya, otak akan meneruskan
rangsang ke tangan dan anggota badan lain sehingga akan menghasilkan gerakan dan
suara yang indah seperti tampak gambar.
1
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak aktivitas yang kita lakukan, misalnya membaca, menyanyi, berolahraga, dan
sebagainya. Aktivitas yang Anda lakukan itu merupakan hasil koordinasi dari beberapa organ. Misalnya, aktivitas
membaca. Ketika membaca, mata Anda akan menangkap rangsang yang berupa tulisan atau gambar. Rangsangan
tadi selanjutnya akan diteruskan ke otak untuk diolah dan muncullah suatu pengertian sehingga Anda paham
tentang maksud tulisan atau gambar yang telah Anda baca tersebut. Coba sebutkan lagi aktivitas lain yang Anda
lakukan, kemudian sebutkan organ-organ yang terlibat dalam koordinasi tersebut! Dari beberapa contoh tersebut
Anda sudah dapat memahami betapa pentingnya sistem koordinasi antar organ dalam tubuh. Coba bayangkan,
apa yang terjadi jika tubuh kita tidak memiliki sistem koordinasi seperti ini?
Coba perhatikan Gambar di samping ! Gambar tersebut memperlihatkan orang
yang
berbincang-bincang
melalui
telepon.
Seseorang
di
suatu
tempat
menyampaikan suatu pesan dan ditanggapi oleh orang di tempat lain. Melalui
komunikasi tersebut akhirnya pesan yang disampaikan seseorang dapat
ditanggapi oleh orang lain. Ilustrasi tersebut ternyata dapat menjelaskan
tentang sistem saraf. Dilihat dari cara kerja dan fungsinya, saraf bagaikan
sebuah jaringan komunikasi. Sistem saraf berfungsi untuk menerima pesan dan
menanggapi pesan tersebut. Dalam hal ini, pesan disebut rangsang. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa saraf merupakan bagian dari
tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang dan kemudian menanggapi
rangsang tersebut.
Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh,
serta memberikan tanggapan terhadap rangsang tersebut. Sel saraf yang menerima rangsang disebut Reseptor.
Reseptor dapat dibedakan menjadi eksteroseptor dan interoseptor. Perbedaan kedua reseptor tersebut dapat
dilihat pada skema berikut.
Rangsang yang berasal dari luar tubuh dapat berupa bau, rasa (pahit, manis), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya berat.
Rangsang dari dalam tubuh berupa rasa lapar, kenyang, sakit, dan lelah. Sel saraf yang mengirimkan tanggapan rangsang
disebut efektor. Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem saraf, akan kita bahas terlebih dahulu penyusun sistem
saraf, yaitu sel saraf (neuron).
Pengatur seluruh
kegiatan sel.
Penerima
impuls
rangsangan
dari dendrit
dan
Mempercepa
t tramisi
impuls
rangsangan.
Badan Sel
Bagian sel menyimpan inti sel (nukleus) dan anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Dalam
sitoplasma badan sel juga terdapat badan Nissl yang merupakan modifikasi dari retikum endoplasma kasar. Badan Nissl mengandung
protein yang digunakan untuk mengganti protein yang habis. Selama metabolisme, protein ini juga bermanfaat untuk pertumbuhan
neuron. Jika badan sel rusak, maka serabut-serabut neuron akan mati.
Dendrit
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dendrit merupakan tonjolan sitoplasma dari bagian badan sel. Dibandingkan akson, dendrit
ini lebih halus, lebih pendek, dan memiliki percabangan yang lebih banyak. Fungsi dendrit ini adalah untuk meneruskan rangsang dari
organ penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan sel.
Akson
Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf
yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson terdiri dari :
Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabutserabut halus. Bagian-bagian inilah yang memiliki tugas
pokok untuk meneruskan implus.
Selubung Mielin Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut sel Schwann. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari
akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
Nodus Ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih.
Bagian neurit yang tidak berselubung mielin disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat jalannya impuls.
Neuron terbagi menjadi 3 macam berdasarkan fungsi, tempat impuls disalurkan, dan strukturnya.
5
Neuron Sensorik
Sel saraf ini sangat berhubungan erat dengan alat indra, sehingga disebut
juga saraf indra. Fungsi saraf ini adalah untuk menerima rangsang dari alat
indra kemudian meneruskan impuls sarat ke pusat saraf, yaitu otak atau
sumsum tulang belakang. Badan sel dari neuron sensori ini bergerombol
membentuk ganglia. Bagian dendrit berhubungan langsung dengan alat indera
(reseptor) dan bagian aksonnya berhubungan dengan sel saraf yang lain.
Akson akan berakhir di interneuron.
Neuron Motorik
Neuron Interneuron
Interneuron ini merupakan sel saraf penyusun sistem saraf pusat, fungsinya
untuk meneruskan impuls saraf dari neuron sensori ke neuron motor. Bagian
ujung dendritnya dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel saraf yang
lain.
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf disebut
dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif
karena kelebihan kation atom Na + Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang keluar akson.
Keadaan seperti ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na K dan sifat membran akson yang
lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat
membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ dapat
keluar lagi.
Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan
berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi
mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut
depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang
hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls
berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran
neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa
pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut.
Waktu ini disebut waktu refraktori. Proses penghantaran impuls
yang kedua adalah penghantaran impuls antarsel saraf.
Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir
membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran
pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang. Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron
yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima
rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.
10
Durameter
adalah
selaput
keras
pembungkus otak yang tersusun dari
jaringan ikat tebal dan kuat. Durameter
mengandung rongga yang mengalirkan
darah dari vena.
Arachnoid
yaitu
selaput
yang
membentuk sebuah balon yang berisi
cairan otak yang meliputi seluruh
susunan saraf sentral,otak, dan medulla
11
BAGIAN-BAGIAN
OTAK BESAR (CEREBRUM)
FRONTAL
merupakan bagian yang penting
dalam proses ingatan dan
perencanaan kegiatan manusia.
suara.
PARIENTAL
merupakan pusat pengaturan
impuls dari kulit serta
berhubungan dengan pengenalan
posisi tubuh.
TEMPORAL
OKSIPITAL
12
Otak besar
terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan
memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian
kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian),
kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar,
melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain.
Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut:
Lobus Osksipitalis Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami
kerusakan pada bagian ini, maka
akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah
Lobus Temporalis Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah
pembicaraan pada lobus temporalis.
Lobus Frontalis Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori, pandangan ke
depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf di lobus frontalis.
Lobus Parientalis Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau
parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas,
dingin, tekanan, dan sentuhan.
13
Talamus
Hipotalamus
Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil
dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok.
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan
otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi menjaga
keseimbangan.Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah
menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi
retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan.
Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan kematian.
15
dari
serebrum
pertama-tama
mewaliki
pons
dan
menunjukan
ke
serebelum.
Serebelum
mengintergrasikan informasi ini saat melakukan koordinasi dan pemeriksaan kesalahan selama fungsi motorik dan
perseptual. Koordinasi tanganmata adalah contoh kontrol serebelum, jika serebelum rusak mata dapat gerakan
tangan ke arah objek juga akan kacau. Serebelum juga membantu mempelajari dan mengingat keahlian motorik.
16
17
18
saraf
SUSUNAN
SARAF
TEPI
Saraf Simpatik
Sistem Saraf Tak Sadar
(Otonom)
Saraf Parasimpatik
20
21
22
Penyakit
parkinson
biasanya menyerang orang
yang berusia 40 tahun ke
atas.
Penyakit
ini
disebabkan
karena
berkurangnya
neurotransmitter dopanmin
23
Epilepsi
disebabkan
karena
jaringan
terdapatnya
parut
pada
tumor,
otak,
gangguan
Stroke
tekanan
darah
tinggi
pecahnya
pembuluh
di
sehingga
darah
akan
fungsi
otak.
antara
lain
otak,
mengganggu
Gejala
stroke,
pusing-pusing,
Meningitis
adalah
radang
selaput
pelindung sistem saraf
pusat
(meninges).
Penyakit
ini
dapat
disebabkan
oleh
mikroorganisme,
luka
24
Alzheimer,
atau pikun,
bukan penyakit menular,
melainkan
merupakan
sejenis
sindrom
dengan
apoptosis sel-sel otak pada
saat
yang
hampir
bersamaan, sehingga otak
tampak
mengerut
dan
OBAT-OBATAN PSIKOTROPIKA
25
Obat-obatan psikotropika banyak sekali yang beredar di masyarakat. Berdasarkan efek fisiologisnya obat psikotropika dibedakan, antara
lain sebagai berikut.
Stimulan
Stimulan bekerja dengan menstimulasi sistem saraf simpatik, dengan melalui pengendalian pusat-pusat di hipotalamus. Stimulan dapat berupa
kafein (pada kopi, teh, dan cola), nikotin (rokok), amfetamin, dan kokain.
Depresan
Obat depresan berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu dapat mengurangi kegiatan sistem saraf. Depresan terkenal dengan sebutan obat
penenang. Ada lima kategori utama depresan, yaitu seperti berikut.
Halusinogen
Halusinogen meliputi psilosibin, asam lisergat, dietilamida, dan dimetoksi-metilamfetamin. Zat-zat ini dalam dosis sedang mempunyai pengaruh
menghancurkan yang kuat terhadap persepsi penglihatan dan persepsi pendengaran. Juga ada peningkatan respons emosional. Dalam dosis tinggi
pemakai melihat dan mendengar benda yang tidak ada sama
26