Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai uang terhadap waktu merupakan konsep dimana bahwa nilai
uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan
datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai
sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan
panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of
money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan,
lembaga maupun individu.
Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi teknik
umumnya didasarkan atas salah satu atau lebih dari empat parameter finansial
berikut nilai bersih sekarang (net present value), nilai arus kas tahunan
(uniform annual cash flow), laju pengembalian
21
seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai konsep nilai uang terhadap waktu, ekivalensi dan arus kas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep waktu dari uang?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep ekivalensi?
3. Apa yang dimaksud dengan arus kas?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah dapat memahami konsep
konsep waktu dari uang, memahami ekivalensi dan mengetahui tentang arus
kas.
BAB II
PEMBAHASAN
21
= Present Value
Fv
= Future Value
An = Anuity
P0
n = tahun ke
21
21
b.
21
21
jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu
pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya
(bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga
sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan).
Rumus :
Sn
a=
CVIF a
Di mana:
CVIF
= compound value interest factor (jumlah majemuk dari
suku bunga selama periodeke n)
A = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode
B. Konsep Ekivalensi
1. Pengertian Ekivalensi
Ekivalensi nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan
tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai
finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan
(dihitung) pada satu waktu yang sama.
2. Metode Ekivalensi
Metode Ekivalensi adalah metode yang digunakan dalam
menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda. Nilai
ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
a. Jumlah uang pada suatu waktu
b. Periode waktu yang ditinjau
c. Tingkat bunga yang dikenakan
3. Perhitungan Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun
kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka
jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =
10 % adalah sebesar Rp 34.195
a. Present Worth Analysis
Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang
merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu
21
pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu. Proses
perhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting
cashflow. Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal
(single payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Present
Worth Factor. Sedangkan untuk menghitung present worth dari aliran
kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment
Series Present Worth Factor.
Present worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada
konsep ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar
diperhitungkan dalam titik waktu sekarang pada suatu tingkat
pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of
return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas, maka
kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment
Series - Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
Usia pakai berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode
analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1) Usia pakai sama dengan periode analisis
2) Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3) Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present
Worth (NPV) dari masing masing alternative. NPV diperoleh
menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan PWpengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV 0, maka alternatif
tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih
dari satu alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar
merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi
dimana alternatif yang ada bersifatindependent, dipilih semua
alternatif yang memiliki nilai NPV 0.
b. Annual Cash Flow Analysis
21
21
21
C. Arus Kas
1. Pengertian Arus Kas
Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap
digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap
saat dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang
dimiliki perusahaan yang disimpan di dalam perusahaan maupun di bank
dan siap dipergunakan. Fungsi kas adalah untuk membayar semua
aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari
maupun untuk investasi.
21
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas dan
Laporan Arus Kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta
penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas
tersebut.
2. Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagain dari
laporan keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan yang ada
direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) hanya neraca dan laporan laba/rugi. Dalam perekembangan
berikutnya yang dilatar belakangi oleh keinginanan investor, kreditor dan
pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan
keuangan.
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961)
mengakui pentingnys penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset
mengenai hal ini. Financial Accounting Standard Board (FASB:1987)
menerbitkan laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988.
Seperti yang pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee (1972) bahwa,
............Cash flow and not profit is the end result of entity activity. Profit
is an abstaction, cash is a physical resources. Wolk, Francis & Tearney
1992:340)
Terdapat banyak pengertian tentang laporan arus kas, diantaranya:
The Statements of cash flows is a primary statements that reports the
cash receipt, cash payment and net change form the operating, investing
and financial activities of and enterprise during a period in a format that
reconciles the beginning and ending cash balance. (Keyso & Wygant
1987:114).
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan
dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No.
95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi
efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15
Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukan laporan arus kas untuk
21
evaluasi
terhadap
kemampuan
perusahaan
dalam
21
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas atau
setara kas
21
c. Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi
moda dan pinjaman entitas.
Penerimaan
Pengeluaran
penerimaan kembali
oleh perusahaan
pajak penghasilan
asuransi
b. Pembayaran kas
sehubungan
kepada pemasok
dengan premi,
Karyawan
lainnya.
b. Penerimaan kas
dari penjualan
barang atau jasa
c. Penerimaan kas
royalty, fee,
komisi dan
pendapatan lain.
d. Penerimaan dan
pembayaran kas
dari kontrak untuk
tujuan transaksi
dan perdagangan
21
a. Penerimaan kas
a. Pembayaran kas
Aktivitas
dari penjualan
untuk membeli
Investasi
tanah, banguan
dan peralatan
b. Perolehan saham
atau instrument
keuangan lain
aktiva jangka
panjang
b. Uang muka dan
pinjaman yang
diberikan kepada
pihak lain serta
pelunasannya.
c. Pembayaraan kas
sehubungan
dengan future
contracts, forward
contracts, option
contracts dan
swap contracts
a. Penerimaan kas
a. Pembayaraan kas
aktivitas
kepada pemegang
pendanaan
atau instrument
saham untuk
lainnya.
menarik dan
b. Penerimaan kas
dari emisi
obligasi,
pinjaman, wesel,
hipotik dan
menebus saham
perusahaan
b. Pelunasan
pinjaman
c. Pembayaran kas
pinjamaan
lainnya
usaha untuk
21
mengurangi saldo
kewajiban yang
berkaitan dengan
sewa guna usaha
5. Pola Normal Arus Kas
Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif yang
dilaporkan pada laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari
aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif,
apabila arus kas negatif dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah
indikator adanya masalah yang serius atau sebagai akbiat besarnya kas
keluar untuk peluncuran produk. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51)
bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif,
perusahaan harus mencari sumber dana dari luar untuk mrmbiayai operasi
rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang
dibawa dari periode sebelumnya.
Arus kas dari aktifitas investasi biasanya berpola negatif,
menunjukan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan
menggunkan kas memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya.
Sebah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti
menjual aktiva jagka panjang/asset yang tidak terpakai melebihi dana
lebih cepat daripada menukarkannya dengan yang baru.
Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari
aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja
positif atau negatif. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas
pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang
melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas
yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan.
Tambahan ini bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan
saham. Arus kas negatif dari aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan
oleh perusahaan yang mapan yang telah mencapai tahap stabil dan
memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk
membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola arus kas
21
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen
keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan
jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Konsep nilai waktu
uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika
akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan
ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih.
Ekivalensi nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan
tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial
tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu
waktu yang sama.
Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap
digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap
saat dibutuhkan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara
kas dan Laporan Arus Kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta
penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini, masih banyak
kesalahan - kesalahan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyusunan makalah
mendatang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fitra, Irwin Lah Nidi.(2007). Pengarus Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Indonesia
http://budi2one.blogspot.co.id/2013/11/analisis-ekivalensi.html. Diakses 9 Maret
2016
http://fajriarifwibawa.blogspot.co.id/2015/04/makalah-nilai-waktu-dariuang.html. Diakses 9 Maret 2016
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/14202239820/bab-8-konsep-nilai-waktu-dariuang. Diakses 9 Maret 2016
http://setiawanbima20.blogspot.co.id/2014/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html.
Diakses 9 Maret 2016
http://www.wearesifo.tk/2015/12/bab-vii-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html.
Diakses 9 Maret 2016
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan:
Revisi 2009.
Rudianto (2008). Pengantar Akuntansi: Adaptasi IFRS, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
21