Anda di halaman 1dari 24

INISIASI MENYUSU DINI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal
Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN

Segera menaruh bayi di dada ibunya, kontak kulit


dengan 9 ( skin to skin contact ) segera setelah
lahir setidaknya satu jam atau lebih sampaibayi
bisa menyusu sendiri.
1. Menimbulkan kedekatan ( bonding ) antara
ibu dan bayi.
2. Membantu keberhasilan pemberian asi
pertrama.
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu akibat perdarahan pasca salin.
4. Menurunkan kesakitan dan kematian bayi
akibat hipotermi dan infeksi.

KEBIJAKAN

Setiap bayi tanpa komplikasi diberikan pada ibunya


segera setelah bayi lahir.

PROSEDUR

1. Berikan pendamping persalinan yang sesuai,


peka sosial budaya dan mendukung ibu
bersalin.
2. Anjurkan tindakan tanpa obat dalam membantu
ibu menjalani
Persalinan ( massage, aromatherapi, bergerak )
3. Izinkan ibu memilih posisi persalinan
4. Keringkan bayi secepatnya, pertahankan krim
putih alami ( verniks ) yang melindungi kulit
baru bayi.
5. Letakan bayi telanjang pada dada telanjang
ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu,
menghadap ibu dan selimuti ibu dan bayi
bersama sama.
6. Biarkan bayi mencari payudara. Ibu dirangsang
oleh sentuhan bayi dan dapat membantu posisi
bayi dekat dengan puting ( jangan paksakan
bayi pada puting )
7. Pertahankan bayi kontak kulit dengan kulit ibu
hingga minum pertama dilakukan dan selama
bayi menginginkan lagi.

INISIASI MENYUSU DINI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen

Nomor
Revisi

Halaman
2/2

8. Ibu yang mengalami operasi/seksio , juga harus


mendapatkan kontak kulit dengan kulit bayinya.
9. Tunda
tindakan/prosedur
yang
membuat
sakit/stress : bayi ditimbang, diukur dan diberi
obat pencegahan, setelah bayi minum ASI.
10.Bayi jangan diberi cairan prelaktal atau
minuman kecuali ada indikasi medik yang jelas.
Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

IGD Kebidanan
VK ( Kamar Bersalin
Ruang Nifas
Perinatologi

Dokumen Terkait

1. Pedoman Pelaksanaan perlindungan Ibu dan


Bayi secara terpadu Paripurna menuju RSIB
Thn 2007
2. Buku Asuhan Persalinan Normal Thn 2008
3. Status pasien rawat inap
4. Buku register Persalinan
5. Buku register pasien rawat inap kebidanan
6. Buku register bayi baru lahir

PENCEGAHAN INFEKSI

Nomor
Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

Cuci Tangan

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN

KEBIJAKAN

PERSIAPAN ALAT DAN


BAHAN
PROSEDUR

Prosedur cuci tangan adalah prosedur paling


penting dari pencegahan penyebaran infeksi yang
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi
baru lahir.
Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh
masuknya mikroorganisme.
Menurunkan resiko penularan penyakit yang
mengancam jiwa seperti hepatitis dan HIV/AIDS
Menjaga kebersihan perorangan
Melatih suatu kebiasan / perilaku yang baik
Sebagai acuan penerapan langkah langkah
tentang cara cara cuci tangan yang benar
Sebelum dan sesudah bersentuhan dengan pasien
atau alat kesehatan
Bila mau melakukan tindakan invasif
Sebelum memakai sarung tangan steril
Sabun cair atau sabun batang yang telah
dipotong potong
Air mengalir
11.Lepaskan perhiasan di tangan dan lengan,
basahi tangan dengan air mengalir, beri
sabun, gosok telapak dengan telapak tangan
12.Telapak tangan kanan diatas punggung tangan
kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan
kanan
13.Telapak dengan telapak dan jari saling terkait

PENCEGAHAN INFEKSI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen

Nomor
Revisi

Halaman
2/2

CUCI TANGAN

14.Jempol kanan digosok memutar oleh telapak


kiri dan sebaliknya.
15.Jari kiri menguncup gosok memutar ke kanan
dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya
16.Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya gerakan memutar
Unit Terkait

Dokumen Terkait

Semua petugas bagian / ruangan yang ada di


RSUD Waled
Baik perawatan maupun non perawatan
: Buku Panduan Pencegahan infeksi Tahun 2004

PENCEGAHAN INFEKSI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal
Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman
1/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

Tindakan Aseptik

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

Teknik aseptik adalah semua usaha yang dilakukan


untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh dan berpotensi untuk menimbulkan
infeksi

TUJUAN

Mencegah terjadinya infeksi bagi penolong,


pasien dan lingkungan
Menurunkan jumlah atau menghilangkan seluruh
mikroorganisme pada kulit, jaringan dan
instrument/peralatan hingga tingkat yang aman

KEBIJAKAN

Dilakukan oleh semua petugas ruang rawat inap,


OK, rawat jalan

PERSIAPAN ALAT DAN


BAHAN

1. Alat-alat perlindungan pribadi (skort, tutup


kepala, kacamata pelindung, masker, sandal
PI/sepatu boot)
2. Antisepsis
(alcohol,
betadine,
hibiscrub,
klorheksidin glukonat)
3. Alat-alat dan bahan untuk pemrosesan alat

PROSEDUR

1. Memakai alat perlindungan diri


Memakai scort
Memakai tutup kepala
Memakai kacamata pelindung
Memakai masker
Memakai sepatu boot/sandal PI
2. Menggunakan obat-obat antiseptic (alcohol,
betadine, klorheksidin, hibiscrub, phisohex)
3. Memproses alat :
Dekontaminasi
Cuci bilas
DTT atau sterilisasi

PENCEGAHAN INFEKSI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen

Nomor Revisi

Halaman
2/2

Tindakan Aseptik

Unit Terkait

Dokumen Terkait

1. Ruang Rawat jalan


2. Ruang rawat inap
3. Igd umum
4. Igd kebidanan
5. Kamar bersalin
6. CSSD
Buku Panduan Pencegahan infeksi Tahun 2004

PENCEGAHAN INFEKSI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Pemrosesan Alat

Nomor
Dokumen
Tanggal
Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman
1/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

Prosedur pemrosesan alat adalah suatu cara untuk


membersihkan alat alat kesehatan yang terdiri
dari : logam, kateter, endotracheal tube, sarung
tangan, alat-alat dari ebonite (rectum canule) dll.
Baik
secara
aseptic,
antiseptic,
desinfeksi,
sterilisasi dan steril.

TUJUAN

Menghindarkan penularan penyakit / infeksi


silang
Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
tentang cara-cara pemrosesan alat

KEBIJAKAN

Dilakukan oleh semua petugas ruang rawat inap,


OK, rawat jalan

PERSIAPAN ALAT DAN


BAHAN

1.
2.
3.
4.

Air bersih / air kran yang mengalir


Sabun detergen
Wadah / baskom yang berisi larutan klorin 0,5%
Sikat lunak untuk menyikat alat (dapat
digunakan sikat gigi)
5. Kalakat / Panci untuk merebus
6. Sarung tangan karet yang tebal

PENCEGAHAN INFEKSI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen

Nomor Revisi

Halaman
2/2

Pemrosesan Alat
PROSEDUR
1. Alat-alat yang sudah dipakai direndam dalam
wadah / baskom yang berisi larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
2. Setelah 10 menit pasang sarung tangan karet
tebal
3. Cuci alat-alat dengan sabun / detergen
menggunakan sikat lunak sampai bersih satu
persatu
4. Setelah bersih, bilas alat di bawah air kran yang
mengalir sampai bersih
5. Setelah alat bersih lakukan Disinfeksi Tingkat
Tinggi
6. Rebus / kukus panci tertutup selama 20 menit
7. Setelah itu dinginkan dan siap untuk dipakai
8. Peralatan
yang sudah
diproses, apabila
disimpan dalam wadah DTT tertutup dapat
disimpan selama 1 minggu selama wadah
tersebut tidak terbuka.
Langkah-langkah Desinfeksi Tingkat Tinggi
Secara Kimia
9. Setelah dilakukan dekontaminasi cuci dan bilas
semua peralatan dikeringkan dengan kain
bersih
10.Rendam peralatan menggunakan larutan klorin
0,5 % selama 20 menit
11.Bilas menggunakan
mengering

air

DTT

dan

biarkan

12.Peralatan
yang
sudah
diproses,
apabila
disimpan dalam wadah DTT tertutup dapat
disimpan selama 1 minggu selama wadah
tersebut tidak terbuka.
Unit Terkait

Dokumen terkait

7. Ruang Rawat jalan


8. Ruang rawat inap
9. Igd umum
10.Igd kebidanan
11.Kamar bersalin
12.CSSD
Buku Panduan Pencegahan Infeksi Tahun 2004

PELAYANAN ISOLASI PASIEN DI RAWAT INAP

Nomor
Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor Revisi

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Halaman
1/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
Ruang isolasi pasien adalah
DEFINISI
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

1. Untuk mengurangi penularan terhadap


petugas kesehatan, pasien lain dan keluarga
serta masyarakat.
2. Untuk mengurangi resiko terjadinya kasus
skunder
SK Direktur
Waled/2008

RS

Waled

No

445/9466/RSUD

1. Tahap persiapan :
Fasilitas ruang isolasi yaitu ruang
perawatan tanpa ada sirkulasi udara ke
ruangan lain ( ventilasi tersendri )
Fasilitas
kamar
ganti
petugas
kesehatan
dan
ruang
untuk
penyimpanan
alat
pelindung
diri
( APD )
Fasilitas umum seperti ruang tunggu
pasien.
Fasilitas APD seperti baju, topi, sarung
tangan, kaca mata ( goggles ), masker,
sepatu boot.
Fasilitas perawatan di ruang isolasi
adalah :
Thermometer,
stethoscope,
tensimeter,
tempat
pembuangan
sampah infeksius, tempat cuci tangan.
2. Tahap pelaksanaan
Ruang ganti pakaian umum
Tanggalkan semua pakaian (kecuali
pakaian
dalam)
termasuk
jam,
perhiasan, hp, kunci dll
Kenakan pakaian (baju dan selana

ruang isolasi)
Pakai masker

PELAYANAN ISOLASI PASIEN DI RAWAT INAP

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen

Nomor Revisi

Halaman
2/2

Setelah selesai masuk ke


Ruang Bersih dalam (ruang ganti dalam)
Kenakan ; sepatu boot / pembungkus kaki,
pakaian ruang isolasi, topi bedah, sarung
tangan, kacamata (googles)
Sebelum memasuki ruang isolasi, petugas
harus :
Melepas pakaian ruang isolasi
yang dikenakan dan digantung di
luar ruang isolasi
Kenakan pakaian ruang isolasi
bersih (baru)
Cuci tangan
Selanjutnya masuk ruang isolasi
Lakukan
tindakan
secara
sistematis, untuk meminimalkan
kontak dengan pasien
Ruang Isolasi
Setelah selesai melakukan tindakan, petugas
cuci tangan dan melepaskan pakaian isolasi
dengan hati-hati, lalu masukan ke dalam
kantong sampah plastik tertutup (laundry
bag) yang diberi label isolasi, laundry bag
diletakan di ruang isolasi dekat pintu keluar.

UNIT TERKAIT

Ruang IGD Keb, VK, Ruang rawat inap, Perinatologi,


OK

PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) DENGAN 7 T


DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
Nomor Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman
1/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI
TUJUAN

KEBIJAKAN

Prosedur pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan


yang dilakukan pada ibu ibu hamil mulai dari kehamilan
muda sampai dengan kehamilan tua secara bertahap
Sebagai ajuan penerapan langkah-langkah dalam
melaksanakan pemeriksaan kehamilan di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan Badan RSUD Waled
-

PROSEDUR

Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama


kehamilan.
Adanya ketidakseragaman dalam prosedur/ alur
pemeriksaan kehamilan diPoliklinik kebidanan
Harus ada alur pemeriksaan kehamilan dipoliklinik
kebidanan dan kandungan

1. Pasien membawa kartu rawat jalan dari loket III


2. Pasien dilakukan pengukuran berat badan, tinggi
badan dan tekanan darah
3. Dilakuakn amnese nama suami, paritas anak
terkecil, dan kelaurga berencana
4. Pasien dan kartu rawat jalan dibawa keruang
pemeriksaan
5. Pasien duduk ditempat tidur periksa dilakukan
pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
6. Dilakuakn palpasi, auskultasi dan reflex patella dan
ditanyakan apakah ada keluhan.
7. Bila belum diimunisasi, diberikan imunisasi TT
sesuai kebutuhan
8. Tes PMS (Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual
tertentu seperti HIV/AIDS.
9. Temu wicara dengan pasien (konseling sesuai
kebutuhan)
10. Semua hasil pemeriksaan dicatat dikartu rawat jalan
11. Pasien diberikan pengantar untuk mengambil obat
vitamin dan sulfa feros dibagian farmasi.

12. Untuk kasus resiko tinggi dikonsulkan kedokter


spesialis kebidanan dan kandungan, pasien
dikonsulkan dengan membeli karcis spesialis.
13. Setiap pasien diberikan penyuluhan gizi, KB,
kesehatan lingkungan dan persiapan bagi yang
primipara

PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) DENGAN 7 T


DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
Nomor Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman
2/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

Unit Terkait

14. Pasien
dianjurkan
untuk
memeriksakan
kehamilannya minimal 4 kali selama kehamilan
15. Bila pemeriksaan selesai semua kartu datanya
dimasukan kebuku register harian.
Instalasi Rawat Inap, rawat jalan, IGD, Kamar operasi, dan
ICU Badan RSUD Waled Kabupaten Cirebon

PROTAP LAM
(LACTASE AMENORHAE METHODE)
Nomor
Dokumen
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
Setelah selesai masuk ke
Ruang Bersih dalam (ruang ganti dalam)
Kenakan ; sepatu boot / pembungkus kaki,
pakaian ruang isolasi, topi bedah, sarung
tangan, kacamata (googles)
Sebelum memasuki ruang isolasi, petugas
harus :
Melepas pakaian ruang isolasi
yang dikenakan dan digantung di
luar ruang isolasi
Kenakan pakaian ruang isolasi
bersih (baru)
Cuci tangan
Selanjutnya masuk ruang isolasi
Lakukan
tindakan
secara
sistematis, untuk meminimalkan
kontak dengan pasien
Ruang Isolasi
Setelah selesai melakukan tindakan, petugas
cuci tangan dan melepaskan pakaian isolasi
dengan hati-hati, lalu masukan ke dalam
kantong sampah plastik tertutup (laundry
bag) yang diberi label isolasi, laundry bag
diletakan di ruang isolasi dekat pintu keluar.

UNIT TERKAIT

Ruang IGD Keb, VK, Ruang rawat inap, Perinatologi,


OK

PROTAP LAM
(LACTASE AMENORHAE METHODE)
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
LAM
(LACTASE
AMENORHAE
METHODE)

Nomor
Dokumen

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,

Tanggal Terbit:
6.11.2015

Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

LAM (Lactase Amenorhae Methode)adalah bahwa


kehamilan
pertama.

jarang

Setelah

wanitamenyusui
makanan

terjadi
atau

tambahan,

selama

enam

melahirkan
memberikan
karena

bulan

diantara
ASI

ovulasi

tanpa
dapat

dihambat oleh kadar prolaktin yang tinggi dan


belum pernah mengalami perdarahan setelah hari
ke 56 post partum
TUJUAN

Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan


LAM

KEBIJAKAN

Pilihan metoda kontrasepsi yang di tentukan oleh


calon Akseptor dan pasangannya setelah mendapat
konseling

PROSEDUR

1. Bayi harus berusia kurang dari enam bulan


2. Wanita yang belum mengalami perdarahan
pervagina setelah 56 hari post partum
3. Pemberian ASI harus merupakan sumber Nutrisi
yang ekslusif untuk bayi

DOKUMEN TERKAIT

Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD RSUD


Waled

PROTAP KONSELING IMUNISASI BAYI SEHAT

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PROTAP KONSELING
IMUNISASI BAYI SEHAT

Nomor
Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Suatu usaha untuk memberikan penjelasan kepada


orang tua bayi akan pentingnya Imunisasi
Agar mengetahui dan memahami tujuan dari
imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat dilakukan dengan cara
penyuluhan atau konseling secara individu kepada
orang tua bayi serta dengan memberikan vaksin
sesuai usia bayi (0-12 bulan)
A. Persiapan Alat
- Poster-poster tentang imunisasi
- Macam-macam vaksin
B. Pelaksanaan
Penyuluhan imunisasi kepada orang tua bayi
-

Orang tua bayi membawa bayinya ke poli


tumbuh kembang
Lakukan anamnesa lengkap tentang usia
bayi dan imunisasi apa yang perlu diberikan
setiap hari kerja
Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi
Bila ada bayi bermasalah konsultasikan ke
Spesialis Anak
Jelaskan pada orang tua bayi jenis-jenis
imunisasi cara kerja serta efek samping dari
imunisasi
Berikan imunisasi sesuai dengan kebutuhan
bayi
Sampaikan bahwa pelayanan telah sesuai
Catat hasil tindakan pada status pasien dan
buku register pelayanan imunisasi

UNIT
TERKAIT

- Kartu imunisasi
Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap RSUD Waled
Kabupaten Cirebon

PROTAP KONSELING IMUNISASI TT PADA IBU


PRANIKAH DAN IBU HAMIL
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Suatu usaha untuk memberikan Imunisasi TT pada


Ibu pranikah dan ibu hamil untuk mencegah
penyakit tetanus
Menginformasikan dan merencanakan pemberian
imunisasi TT pada ibu pra nikah dan ibu hamil
Konseling imunisasi TT dapat dilakukan kepada ibu
pranikah dan ibu hamil serta dengan memberikan
imunisasi TT sesuai dengan kesepakatan/ usia
kehamilan
A. Persiapan Alat
- Poster-poster dan alat peraga
B. Pelaksanaan
- Ibu pranikah dan ibu hamil
- Ibu pranikah dan ibu hamil dating ke
poliklinik
- Lakukan anamnesa lengkap dan riwayat haid
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Jelaskan pada calon ibu pranikah dan ibu
hamil tentang jenis imunisasi yang akan
diberikan dan cara kerja serta efek
sampingnya
- Memberikan imunisasi TT kepada ibu
pranikah dan ibu hamil
- Menyampaikan bahwa pelayanan telah
selesai
- Catat hasil tindakan pada status pasien dan
buku registrasi
- Memberi Kartu bukti imunisasi TT

UNIT
TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT

Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap RSUD Waled


Kabupaten Cirebon
Status DRM

PROTAP PERSIAPAN PASIEN PRA TINDAKAN MEDIS


OPERASI PRIA/ VASEKTOMI
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras
dr. Wawat Setiamiharja, MARS
NIK 0101067704

DEFINISI

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Prosedur MOP/ Vasektomi adalah tindakan pemotongan


Vasdeferens (ductus deferens) dengan maksud memutuskan
kontinuitas transportasi sperma dari testis keluar, sehingga
terjadi azoospermi pada pria yang telah dilakukan vasektomi.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan persiapan
sebelum pelaksanaan medis operasi pria calon aseptor
- Harus ada penandatanganan informed consent
- Harus ada surat ijin istri
- Tindakan dilakukan dengan tehnik aseptic
A. Persiapan Alat
- Tensi meter + stethoscope
- Timbangan BB
- K.I KB
- K.IV KB
- Register
B. Persiapan pasien
- Pasien membawa K.I KB
- Petugas menyiapkan K.IV KB
- Lakukan anamnesa
Data identitas pribadi (nama, umur, alamat, nama istri,
pendidikan, pekerjaan)
Data obstetri ( jumalh anak, umur anak terkecil, riwayat
penyakit, riwayat perkawinan)
- Pasien mebawa surat ijin istri
- Memeriksa tekanan darah, nadi, suhu, BB
- Pasien menandatangani informed consent
C. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan, melihat keadaan pasien
- Pasien diberi tahu (rambut disekitar kemaluan harus
dicukur)
- Melakukan pemeriksaan fisik local mengenai kulit
serotum, isi serotum, (testis, epidermis, dan vasdeferens)
- Mencatat hasil pemeriksaaan dalam K.IV KB

DOKUMEN TERKAIT

Mengadakan kolaborasi medis (pemberian obat-obatan


post tindakan )
- Penyuluhan perawatan luka post tindakan vasektomi
- Penyuluhan follow up
- Mencatat di buku register
Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, kamar operasi dan ICU
RSUD Waled Kabupaten Cirebon

PROTAP PENYULUHAN DIET


UNTUK IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal
Terbit:

Nomor Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Menyiapkan Ibu hamil untuk mingikuti diet yang


dianjurkan dengan benar.
Memberikan penjelasan tentang diet kepada Ibu hamil
sesuai dengan penyakitnya.
- Diberikan kepada semua Ibu hamil dengan
penyakit.
A. Persiapan Alat
Leaflet
Alat Peeraga
B. Interaksi
1. Mengkaji pengetahuan Ibu hamil sat ini
tentang diet yang dianjurkan
2. Memberikan penjelasan tentang nama-nama
diet yang ditentukan sesuai dengan penyakit
3. Menjelaskan tujuan diet
4. Memberikan penjelasan tentang beberapa
lama diet harus dilakukan
5. Memberikan penjelasan kepada Ibu hamil
tentang bagaimana membuat agenda makan
secara tepat
6. Menginstrusikan Ibu hamil untuk mengikuti
dan memantang makanan
7. Memberikan penjelasan kepada Ibu hamil cara
membaca label makanan dan memilih
makanan dengan tepat
8. Memberikan penjelasan tentang bagaimana
cara mendapatkan waktu makan yang sesuai
9. Merujuk Ibu hamil ke ahli gizi bila perlu
10.Melibatkan keluarga/orang terdekat klien
- Mencatat di buku register
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan

PROTAP PEMERIKSAAN KEHAMILAN RESIKO


TINGGI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
1/2

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Kehamilan resiko tinggi adalah suatu keadaan


dimana kehamilan akan membawa akibat buruk
bagi kondisi kesehatan Ibu hamil atau mengancam
kelangsungan hidupnya dan sebaliknya.
Untuk mengurangi kejadian kehamilan dengan
komplikasi serta menurunkan mordibilitas dan
mortalitas Ibu dan Bayi.
Setiap
kehamilan
memiliki
potensi
untuk
mengalami komplikasi yang dapat membawa
dampak buruk bagi kesehatan ibu hamil atau
bahkan mengancam kelangsungan hidupnya.
Karena itu setiap kehamilan harus dikelola sebagai
kehamilan resiko tinggi.
1. Persiapan Alat
1. Timbangan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Stetoskopmonoaural/Doppler
5. Pita pengukur
6. Alat pengukur tinggi badan
7. Kartu status pasien
8. Fasilitas laboratorium
2. Persiapan Pasien
a. Infrom consent tindakan
b. Pasien diberitahu tentang jadual
kunjungan kepoliklinik kebidanan dan
hal-hal yang akan dilakukan serta
tujuanya.
3. Pelaksanaan
a. Lakukan anamnesis dengan teliti pada
setiap
yang
datang
untuk
memeriksakan
kehamilanya
menyangkut usia, paritas riwayat
obesteri yang lalu, penyakit yang
pernah diderita, riwayat penyakit
dalam keluarga serta keluhan yang
dirasakan selama kehamilan sekarang.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.
4.

DOKUMEN TERKAIT

1.
2.
3.
4.

b. Lakukan pengukuran tinggi badan bila


kunjungan merupakan kunjungan yang
pertama kali.
c. Lakukan penimbangan berat badan
pada setip kunjungan.
d. Perriksa tekanan darah pasien dalam
keadaan duduk/berbaring.
e. Lakukan pemeriksaan fisik secara
menyeluruh.
f. Lakukan pemeriksaan khusus untuk
keadaan kehamilannya.
g. Lakukan pemeriksaan laboratorium
yang
diperlukan,
seperti
pemeriksaanpenunjang
lainnya
dilakukan bila ada indikasi.
h. Apabila ditemukan komlikasi, segera
lakukan tindakan atau pengobatan
yangsesuai.
i. Lakukan konsultasi kebagian lain
ditemukan kelainan serius atau yang
tidak dapat diatasi.
j. Pada pasien yang belum pernah
melahirkan bayi cukup bulan/berat
badan
>
2500
gram,
lakukan
pemeriksaan panggul dalam.
k. Sampaikan setiap hasil peameriksaan
serta rencana tindakan selanjuatnya
kepada pasien dan keluarganya.
l. Berikan penjelasan pada pasiean dan
keluarga
mengenai
tanda-tanda
bahanya
dalam
kehamilan
serta
tempat terdekat untuk mencapai
pertolongan.
m. Ajarkan pasien untuk memperhatikan
kehamilannya sendiri, seprti gerakan
janin serta keluhan-keluhan lain yang
bersifat subyektif.
n. Motifasi pasien untuk melahirkan
ditolong tenaga kesehatan.
o. Catat
semua
hasil
pemerisaaan,
tindakan serta rencana selanjuutnya
pada status pasien.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan
Bidan poliklinik
Petugas laboratorium
Rawat jalan rawat inap Kebidanan RSUD
Waled
Status pasien rawat jalan
Formulir pemeriksaan laboratorium
Dokumen pelayanan antenatal
Dokumen prosedur seleksi kehamilan dan
seleksi kehamilan dengan komlikasi

PROTAP PROSEDUR PENAPISAN KEHAMILAN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
12

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

Penapisan
kehamilan
adalah
kegiatan
melaksanakan deteksi dini Ibu hamil beresika yaitu
resika rendah, sedang ,dan resiko tinggi.
Menurunkan mortabilitas dan morbiditas Ibu dan
anak.
Mencegah terjadinya persalinan resiko tinggi pada
Ibu intra partum.
Resiko rendah adalah proses reproduksi yang
normal tetapi perlu perawatan dini yang khusus
agar Ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Kategori resiko rendah : kehamilan normal
Resiko sedang adalah factor resiko yang tidak
langsung menimbulkan kematian.

Sungsang aterm
KPD aterm
Penyakit jantungkelas 1-2
PER
Primi tua/muda
Multigravida

Resiko tinggi adalah keadaan penyimpangan dari


normal yang secara langsung menyebabkan
kesakitan dan kematian Ibu maupun bayi.
Kategori tinggi :

Persalinan < 34 minggu


Pendarahan antepartum
Penyakit Ibu (asma, jantung kelas 3-4)
Penyakit diabetes
Solisio plasenta
PEB
Eklamsia
Pertumbuhan janin terhambat
Kelainan genetic
Tachycardia (DJJ > 160 x/menit)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

UNIT TERKAIT

Bradikkardia (DJJ < 120 x/menit)


Kehamilan ganda
Tinggi badan < 145 cm
Kelainan Presentasi khususnya letak lintang
Riwayat tindakan persalinan pervaginam
yang dulu
Anemia berat

Lakukan anamnesa menyeluruh


Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
Timbang BB
Ukur LILA
Melakukan Palpasi
Dengarkan DJJ
Lakukan pemeriksaan laboratorium
Berikan imunisasi TT sebanyak 2x (dua kali)
selama hamil
9. Berikan suplementasi besi dan asam folat
10.Nasehat anti meroko
11.Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak
12.Penyuluhan tentang rawat gabung
13.Pemeriksaan terhadap kelainan bawaan
tersebut
14.Pemberian steroid pada kelainan preterm
15.Identifikasi pengobatan terhadap penyakit
(asma, TBC, dll)
16.Anjuran persalinan di RS
17.Berikan penjelasan/motivasi
1. Poliklinik OBGYN
2. VK
3. IGD
4. ICU
5. Ruang mawar

PROTAP PENYULUHAN PENYULUHAN (GIZI,ASI,


KB, KESLING,) KEPADA IBU HAMIL SECARA
INDIVIDU
ATAU KELOMPOK
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Nomor
Dokumen
Tanggal Terbit:
6.11.2015

Nomor
Revisi

Halaman
1 /1

Ditetapkan ,
Direktur RS SumberWaras

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK 0101067704
DEFINISI

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Penyuluhan adalah membverikan informasi kepada


ibu hamil baik individu maupun kelompok sesuai
dengan kebutuhan.
Dapat mengetahui atau memahami informasi yang
disampaikan (Gizi, ASI< KB , KESLING).
Diberikan kepada semua Ibu hamil sesuai dengan
kebutuhannya.
a. Persiapan alat
Leaflet
Alat peraga
Poster
b. Persiapan Pasien
Melakukan pemeriksaan ANC
Membutuhkan kebutuhan informasi
Memciptakan
lingkungan
yang
kondusip
Menentukan metoda
Menentukan
urutan
dalam
menyampaikan informasi
Menberikan informasi dan penjelasan
Memberikan kesempatan pada Ibu
hamil
untuk
bertanya
dan
mendiskusikan.
Mendokumentasikan
Rawat jalan, dan Rawat inap RSUD Waled

Anda mungkin juga menyukai