ALVIANDI
AYUNITA
DYAH AYU PRAMUSINTA
M. JAMHUR NIZAR
PUJI RESTI NOVIANTI
SITI HALWA
YOHANES RINDO ARI WIJOYO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah AISMUH III yang
diberikan oleh Dosen pengajar. Dalam makalah ini kami membahas tentang
manusia berbeda dengan makhluk lain materi di atas merupakan bahan untuk
pembelajaran kami.
Kubu Raya,
September 2013
Penulis
Kelompok III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang istimewa. Hal ini dikarenakan
manusia dikaruniai akal sebagai keistimewaan dibandingkan makhluk lainnya.
Manusia merupakan makhluk mulia dari segenap makhluk yang ada di alam
raya ini. Allah telah membekali manusia dengan berbegai keutamaan sebagai
ciri khas yang membedakan dengan makhluk yang lain. Untuk mengetahui
komponen yang ada dalam manusia, hal ini bisa dilihat pengertian manusia dari
tinjauan al quran.
Keistimewaan manusia juga dikarenakan manusia memiliki potensi yang
dikenal dengan istilah fitrah. Banyak persepsi mengenai makna fitrah.
Sehingga kadang melenceng dari konsep fitrah yang sesuai dengan yang
dimaksudkan dalam al Qurran dan hadis nabi. Selain itu bagaimana fitrah
manusia dikaitkan dengan konsep pendidkan islam.
Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah
berbagai macam prespektif, ada yang mengatakan manusia adalah hewan
rasional (animal rasional) dan pendapat ini ini diyakini oleh para filosof.
Sedangkan yang lain menilai manusia sebagai animal simbolik adalah
pernyataan tersebut dikarnakan manusia mengkomunikasikan bahasa melalui
symbol-simbol dan dan manusia menafsirkan symbol-simbol tersebut. Dan ada
pula yang menilai tentang manusia adalah sebagai homo feber dimana manusia
adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan dapat gila tergadap kerja. Dan
bagaimnakah hakikat manusia menurut prespektif islam?
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manusia menurut islam?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut islam?
3. Dimana eksistansi dan martabat manusia?
4. Apa tujuan hidup manusia menurut islam?
5. Apa tanggung jawab manusia di muka bumi menurut islam?
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia Menurut Islam
Manusia dalam bahasa arab adalah al nas atau al insan menurut ajaran
islam adalah makhluk yang terbaik yang diciptakan Allah. Ia merupakan
makhluk termulia dibandingkan makhluk atau wujud lain yang terdapat di
jagat raya ini. Allah mengaruniakan suatu kualitas keutamaan kepada manusia
sebagai pembedanya dengan makhluk lain. Dengan keutamaan itulah manusia
berhak mendapat penghormatan dari makhluk-makhluk lainnya. Menurut
Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di antara
makhluk ciptaan-Nya yang lain yang dipercaya untuk menjadi khalifah di
muka bumi. Dengan segala usaha, kerja keras, dan doa manusia dapat
menemukan jalan kehidupannya sendiri, kecuali pada beberapa ketetapan
yang tak bisa diubah (rezeki, mati, jodoh).
Dalam Alqur'an ada 3 kata yang digunakan untuk menunjukan arti
manusia, yaitu :
1. Insan / ins / annas
2. Basyar
3. Bani adam / dzurriyat adam
Sedangkan yang paling banyak di jelaskan dalam alquran adalah Basyar
dan insan. Kata Basyar menunjukan manusia dari sudut lahiriyahnya ( fisik)
serta persamaanya dengan manusia seluruhnya, seperti firman Allah dalam
surat Al-Anbiya : 34-35 "kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang
manusiapun sebelum kamu ( Muhamad ) maka apabila kamu mati apakah
mereka akan kekal? tiap-tiap yang berjiwa akan mati. kami akan menguji
kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan (yang sebenarbenarnya) dan hanya kepada kami kamu dikembalikan"
Kata Insan digunakan untuk menunjuk manusia dengan segala
totalitasnya, fisik psikis, jasmani dan rohani. Di dalam diri manusia terdapat
tiga kemampuan yang sangat potensial untuk membentuk struktur
kerohaniahan , yaitu nafsu , akal dan rasa.
Nafsu merupakan tenaga potensial yang berupa dorongan untuk berbuat
kreatif dan dinamis yang yang dapat berkembang kepada dua arah, yaitu
kebaikan dan kejahatan. sebagaimana Firman Allah dalam surat as-Syam 8 :
"maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) esesatan dan ketakwaan"
pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, yang kadang-kadang
disebut dengan jiwa, ruh, soul, mind, dan sebagainya. Manusia adalah
makhluk Allah s.w.t. yang memilki unsur dan daya materi, tumbuh-tumbuhan,
hewan, yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri berfikir, berakal, dan bertanggung
jawab pada Allah s.w.t. yang diciptakan dengan memiliki akhlak, yang
meneladani akhlak Allah s.w.t. dalam kadar yang amat rendah (yatakhallaqu
bi akhlaqillah). Manusia diciptakan Allah s.w.t. dalam arti majazi bukan
hakekat.
Manusia merupakan makhluk yang sempurna dan mulia. Manusia
merupakan makhluk yang unik, sebagai makhluk yang paling sempurna, baik
kejadian fisiknya maupun rohaniahnya. Selain sebagai makhluk yang paling
sempurna manusia juga dijadikan Allah s.w.t. sebagai makhluk yang memiliki
kemuliaan dan keluhuran.
B. Ciri Ciri Spesifik Manusia
1. Husn al-shurah (keelokan rupa). Manusia itu diciptakan dengan seelokelok rupa dan sebaik-baik bentuk (ahsan taqwin), tidak seperti binatang.
Karenanya, manusia bisa berpenampilan necis dan selalu ingin tampil
menarik. Ini berbeda dengan binatang yang cenderung sebaliknya.
2. Al-mazaj al-adal (keistimewaan keseimbangan). Dalam hidupnya,
manusia senantiasa mementingkan keseimbangan. Tidak berat sebelah.
3. Itidal al-qomah (keseimbangan postur). Manusia itu tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah. Ini beda dengan binatang semisal jerapah, gajah,
katak, dll.
4. Alaql (akal). Ini inti pokok pembeda antara manusia dengan binatang.
C. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran
Di dalam Alquran Proses kejadian Manusia dapat di jelaskan sebagai
berikut:
1. Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, (Qs Al Hijr :
28)
lain-lain); Nafs (al-Baqarah 48, Ali Imran 185 dan lain-lain) ; Aqal (alBaqarah 76, al-Anfal 22, al-Mulk 10 dan lain-lain); dan Qolb (Ali Imran 159,
Al-Araf 179, Shaffat 84 dan lain-lain). Jasad adalah bentuk lahiriah manusia,
Ruh adalah daya hidup, Nafs adalah jiwa , Aqal adalah daya fakir, dan Qolb
adalah daya rasa. Di samping itu manusia juga disertai dengan sifat-sifat yang
negatif seperti lemah (an-Nisa 28), suka berkeluh kesah (al-Maarif 19), suka
bernuat zalim dan ingkar (ibrahim 34), suka membantah (al-kahfi 54), suka
melampaui batas (al-Alaq 6) suka terburu nafsu (al-Isra 11) dan lain
sebagainya. Hal itu semua merupakan produk dari nafs, sedang yang dapat
mengendalikan kecenderungan negatif adalah aqal dan qolb. Tetapi jika hanya
dengan aqal dan qolb, kecenderungan tersebut belum sepenuhnya dapat
terkendali, karena subyektif. Yang dapat mengendalikan adalah wahyu, yaitu
ilmu yang obyektif dari Allah. Kemampuan seseorang untuk dapat
menetralisasi kecenderungan negatif tersebut (karena tidak mungkin
dihilangkan sama sekali) ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dalam
menyerap dan membudayakan wahyu.
D. Perbedaam Dan Persamaan Manusia Dengan Makhluk Lain
Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-kelebihan.
Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang
bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang
bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat
dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atas makhluk lain
dijelaskan surat al-Isra ayat 70. Disamping itu, manusia diberi akal dan hati,
sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran
menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah
menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4). Namun
demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai
khalifah ( makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-
hadapan Allah SWT, kelak di akhirat. Amanah yang harus diemban manusia
adalah:
1. Sebagai khalifah Allah SWT di Muka Bumi
Khalifah mempunyai arti wakil atau pengganti yang memegang
tanggung
jawab/mandat
untuk
mewujudkan
kemakmuran
dan
kepada
AllahSWT,
dengan
beriman
kepadaNya,
pemimpin
dirumah
suaminya
dan
akan
di
tanya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai makhluk hidup yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika
dibandingkan dengan makhluk lain, sudah sepatutnya manusia mensyukuri
anugrah tersebut dengan berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan
segala potensi yang ada pada diri kita. Kita juga dituntut untuk terus
mengembankan seluruh potensi tersebut dalam rangka mewujudkan tugas dan
tanggung jawab sebagai makhluk dan khalifah di muka bumi.
B. Saran
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda, supaya
menjadi manusia yang berguna di dunia maupun di akhiat, maka penulis
menyarankan agar setiap umat muslim harus tolong-menolong dan janganlah
bercerai-berai, taailah peraturan undang-undang dan hukum yang berlaku
disetiap negara, dan jangan lupa kita sebagai umat islam kita harus selalu
beribadah kepada Allah SWT, menaati peraturannya, dan menjauhi segala