Anda di halaman 1dari 31

Kerangka Acuan Kerja

The Development of Four Higher Education Institutions Project


(Improving Access, Quality, Relevance, and Competitiveness of Higher Education Program)

Untuk Pekerjaan:
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Berupa Perencanaan
Pembangunan 2 Gedung Kuliah Bersama Universitas Negeri Malang (UM)
Tahun Anggaran 2016

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


Direktorat Jenderal Sumber Daya, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Universitas Negeri Malang
2016
1

KERANGKA ACUAN KERJA


PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG KULIAH BERSAMA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2016

DAFTAR ISI

1
2
3
4
5
6

8
9
10

11
12

PENDAHULUAN
1.1
Umum
1.2
Latar Belakang
MAKSUD DAN TUJUAN
SASARAN
NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SUMBER DANA
5.1
Biaya Perencanaan
5.2
Sumber Dana
LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENDUKUNG
6.1
Lingkup Kegiatan
6.2
Lokasi Kegiatan
6.3
Data dan Fasilitas Pendukung
LINGKUP PEKERJAAN
7.1
Lingkup Tugas
7.2
Tanggung Jawab Perencana
7.3
Hubungan Antara Pihak yang Terlibat
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
JADUAL DAN TENAGA AHLI
9.1
Jadual
9.2
Tenaga Ahli
KELUARAN, KRITERIA, AZAZ-AZAZ, PROSES PERENCANAAN
10.1 Tahapan Tugas Perencana
10.2 Kriteria
10.3 Azaz-Azaz
10.4 Proses Perencanaan
10.5 Program Kerja
PELAPORAN
PENUTUP

LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
1. Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal,
ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang
layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung
negara.
3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
1.2. Latar Belakang
Proyek Pengembangan Empat Perguruan Tinggi didirikan sebagai respon atas
kebutuhan sumberdaya manusia di Indonesia yang berkualitas, kompeten,
terampil, siap kerja dan berdaya saing. Kebutuhan ini sejalan dengan visi dan misi
Universitas Negeri Malang sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dan menjadi
rujukan dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Untuk
mengakomodasi tujuan besar seperti tercantum dalam Proyek Pengembangan
Empat Perguruan Tinggi yaitu meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya
saing program pendidikan tinggi, maka Universitas Negeri Malang (UM),
dirancang untuk The Center of Excellence in Learning Inovation. Proyek
Pengembangan Empat Perguruan Tinggi yang terdiri dari Universitas Jember,
Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Mulawarman (UNMUL) dan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) didukung secara finansial oleh
Islamic Development Bank (IDB) dan Pemerintah Indonesia, dengan telah
ditandatangani Minute of Meeting (MOM) pada tanggal 2 Februari 2016.
Salah satu kegiatan Proyek Pengembangan Empat Perguruan Tinggi di Universitas
Negeri Malang (UM), adalah membangun sarana prasarana di Universitas Negeri
Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang, lihat Lampiran 1. Kegiatan pembangunan
sendiri akan terdiri dari pekerjaan sipil, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bangunan meliputi 2 Gedung dengan luas total: minimal 44.874 m2 yang
berfungsi sebagai pusat layanan terhadap civitas akademika yang memiliki
fungsi sebagai pusat Laboratorium, Ruang kuliah, Ruang dosen, Ruang diskusi,
Foreign Language Self-Access Center (SAC), Foreign Language Testing Center,
dan Ruang seminar bersama. (Gedung Kuliah Bersama yang terdiri dari 2
bangunan dengan 9 lantai)
2. Infrastruktur meliputiWaste Water Treatment, Landscape , Pedestrian
Pavement, Approach road, Storm water drainage, Campus power sub station,
Main Cable Power Building, Jaringan Fibre Optik, Penerangan jalan dan
taman (menggunakan solar cell), dan Amphitheater.
3. Peralatan, furniture dan perlengkapan untuk:
a. Laboratory of Advance Material
b. Laboratory of Analytical Chemistry
c. Laboratory of Biology
d. Laboratory of Biotechnology
3

e. Computational Laboratory
f. Laboratory of Civil Engineering
g. Power & Energy Systems Center
h. Mechanical Engineering
i. Testing Center
j. Foreign Language Self-Access Center
k. Amphitheater
l. survey in geographic area
m. Educational Television Studio
n. Ruang Seminar dan Diskusi
o. Ruang kuliah
p. Ruang Dosen
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan
Kerja Universitas Negeri Malang. Pengguna anggaran adalah Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran adalah
Rektor Universitas Negeri Malang.
Untuk penyelenggaraan satuan kerja termaksud, dibentuk Organisasi Pengelola
Satuan kerja berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang
Nomor:1.2.5/UN32/KP/2016 tanggal 1 Pebruari 2016 tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Pokja Pengadaan dan Tim Teknis Pekerjaan Perencanaan Gedung
Kuliah Bersama Universitas Negeri Malang Tahun Anggaran 2016.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah memberikan petunjuk bagi
konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas serta sebagai salah satu acuan atau pedoman dalam menyusun
Detailed Engineering Design (DED) bagi konsultan perencana.
b. Tujuan dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah diharapkan konsultan Perencana
dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang optimal sesuai dengan sasaran KAK ini.
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah perencanaan pembangunan yang terdiri dari:
1. Bangunan Gedung kuliah bersama terdiri 2 (dua) gedung masing-masing terdiri
atas 9 lantai dengan luas total: minimal 44.874 m2 yang berfungsi sebagai pusat
layanan terhadap civitas akademika yang memiliki fungsi sebaga pusat
Laboratorium, Ruang kuliah, Ruang dosen, Ruang diskusi. Foreign Language SelfAccess Center (SAC), Foreign Language Testing Center, dan Ruang seminar
bersama.
Adapun peruntukan ruangan-ruangan tersebut adalah:
Lantai 1: Tempat Parkir
Lantai 2,3 : Ruang Laboratorium dan Ruang Dosen
Lantai 4 8: Ruang Kuliah, Ruang Seminar dan Ruang Dosen
Lantai 9: Ruang Workshop, Foreign Language Self-Access Center (SAC), 4
ruangan Foreign Language Testing Center kapasitas ruangan masing-masing
200 orang, dan Ruang Dosen.
Standar kelengkapan bangunan minimal harus mencakup: system AC, Elevator,
system tata suara, elektrikal, system proteksi kebakaran, system penangkal petir,
IPAL, dan fasilitas untuk pengguna yang berkebutuhan khusus, dan pondasi dalam.
2. Supporting Infrastruktur yang terdiri dari: Waste Water Treatment, Landscape
meliputi: softscape dan Hardscape (amphitheater), Pedestrian Pavement, Approach
road, Storm water drainage, dan Campus power sub station, Main Cable Power
Building, Penerangan jalan dan taman (menggunakan solar cell), dan Jaringan

Fiber Optik.
4

Dokumen hasil perencanaan ini diharapkan dapat memberikan pedoman secara utuh
dalam pembangunan Gedung Kuliah Bersama, Universitas Negeri Malang.
4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pengguna Jasa adalah : Satuan Kerja Universitas Negeri Malang
Nama PPK
: Drs. Andoyo, S.IP, M.M
Alamat
: Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang
5. SUMBER PENDANAAN
5.1. Biaya Perencanaan.
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp 4.914.046.000 (Empat Milyar Sembilan Ratus Empat Belas Juta Empat
Puluh Enam Ribu Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu:
a. untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang
tercantum dalam Tabel A sampai dengan Tabel D, dan dihitung dengan
billing rate sesuai ketentuan yang berlaku;
b. bila terdapat pekerjaan nonstandar, maka dihitung secara orang-bulan
dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing
rate yang berlaku;
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) di atas adalah
dipisahkan antara bangunan standar, serta dan nonstandard dan harus
terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf;
d. besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti;
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Kepala Satuan Kerja dan Konsultan
Perencana;
2. Biaya pekerjaan konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan
perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK;
d. Biaya penyelidikan tanah sederhana;
e. Pembelian dan atau sewa peralatan,
f. Sewa kendaraan;
g. Biaya rapat-rapat;
h. perjalanan(local maupun luarkota);
i. jasa dan overhead Perencanaan;
j. pajak dan iuran daerah lainnya.
3. Pembayaran biaya konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan
pekerjaan perencanaan, berdasarkan Permen PU Nomor 45 Tahun 2007.
Tahapan pembayaran konsultan DED dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pra Rancangan
c. Tahap Pengembangan Rancangan
d. Rancangan Detail, RKS, dan RAB
e. Pelelangan
f. Pengawasan Berkala
Total
5

: 10%
: 20%
: 25%
: 25%
: 5%
: 15%
:100%

5.2. Sumber Dana.


Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada: DIPA
Universitas Negeri Malang yang bersumber dari PNBP Tahun Anggaran 2016,
NOMOR: SP-DIPA-042.01.2.400923/2016 tanggal: 07 Desember 2015.
6. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN, DATA, DAN FASILITAS PENUNJANG
Pada saat dimulainya layanan konsultasi DED, konsultan akan mendapatkan
masterplan Universitas Negeri Malang dan harus melihat bangunan secara
keseluruhan. Dengan demikian, konsultan DED bisa merujuk pada pradesain yang ada
dan dapat mengembangkan DED lebih lanjut dan melakukan kaji ulang terhadap
masterplan yang ada. Dokumen DED meliputi pekerjaan detail, infrastruktur bangunan
dan fasilitas laboratorium, ruang kelas, dan ruang lainnya. Konsultan juga harus crosscheck kesesuaian dan validitas informasi yang tersedia dengan manajemen Universitas
Negeri Malang dan fakultas terkait, dan harus siap di lokasi proyek. Semua kesalahan
karena kesalahan informasi yang tidak akurat, yang menyebabkan desain tidak sesuai,
menjadi tanggung jawab konsultan DED.
6.1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan adalah perencanaan pembangunan gedung sesuai DIPA
Universitas Negeri Malang sebagai berikut: Pekerjaan Belanja Modal Gedung
dan Bangunan Berupa Perencanaan Pembangunan 2 Gedung Kuliah Bersama
Universitas Negeri Malang (UM) yang masing-masing gedung terdiri dari:
Gedung I
1. Lantai 1: Tempat Parkir
2. Lantai 2 terdiri dari:
a. Laboratorium Material Maju 1 sampai 4
b. Laboratorium Kimia Analitik 1 sampai 4
c. Ruang dosen 1 sampai dengan 6
Kapasitas: 4 orang yang dibatasi dengan partisi
d. Ruang kuliah: kapasitas 35 orang
3. Lantai 3:
a. Laboratorium Kimia Komputasi 1 dan 2
b. Laboratorium Teknik Mesin 1 sampai 4
c. Laboraorium Bioteknologi dan Biologi 1 sampai 3
d. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
4. Lantai 4:
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
5. Lantai 5
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
6. Lantai 6
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
7. Lantai 7
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
8. Lantai 8
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
6

c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang


9. Lantai 9
a. Lecture Hall dan Workshop: kapasitas 300 orang
b. Foreign Language Self-Access Center (SAC): 4 ruang kapasitas 100 orang
untuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, dan Bahasa Arab
c. Ruang Dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
Gedung II
1. Lantai 1: Tempat Parkir
2. Lantai 2 terdiri dari:
a. Laboratorium Struktur 1 sampai 5
b. Laboratorium Pusat Daya dan system Energi 1 sampai 3
c. Ruang dosen 1 sampai dengan 6
Kapasitas: 4 orang yang dibatasi dengan partisi
d. Ruang kuliah: kapasitas 35 orang
3. Lantai 3:
a. Laboratorium Geografi 1 dan 2
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
4. Lantai 4:
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
5. Lantai 5
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
6. Lantai 6
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
7. Lantai 7
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
8. Lantai 8
a. Ruang Kuliah: kapasitas 35 orang
b. Ruang dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
c. Ruang seminar: kapasitas 100 orang
9. Lantai 9
a. Lecture Hall dan Workshop: kapasitas 300 orang
b. Testing Center: 2 ruang kapasitas 200 orang
c. Ruang Dosen: kapasitas 4 orang yang dibatasi dengan partisi
Infrastruktur meliputi:
Waste Water Treatment,
Landscape,
Pedestrian Pavement,
Approach road,
Storm water drainage ,
Campus power sub station,
Main Cable Power Building ,
Penerangan jalan dan taman (menggunakan solar cell)
7

Jaringan Fiber Optik, dan


Amphitheater.
Catatan:
Bentuk bangunan menyesuaikan dengan model bangunan di sekitarnya
Ruang-ruang kelas mengacu pada ruang kelas pendidikan masa depan.
Ruang-ruang yang dikategorikan vital dilengkapi dengan system keamanan
terintegrasi (surveillance camera, acces control/dan sejenisnya)
Air hujan ditampung dalam resapan dan digunakan untuk keperluan toilet,
menyiram tanaman, mencuci kendaraan, cleaning service, dan sejenisnya.
Suplai air bersih dirancang agar luberan yang terbuang terkontrol dan
diminimalisir sekecil mungkin.
Penerangan bagian luar gedung menggunakan system solar cell
Standar kelengkapan bangunan minimal harus mencakup: system AC,
Elevator, system tata suara, elektrikal, system proteksi kebakaran, system
penangkal petir, IPAL, dan fasilitas untuk pengguna yang berkebutuhan
khusus, dan pondasi dalam.
6.2. Lokasi Kegiatan
Lokasi
: Universitas Negeri Malang di Jalan Semarang No. 5 Malang
Tugas

: Mendesain dan mengembangkan bangunan Gedung Kuliah


Bersama (minimal 44.874 m2), dan fasilitas infrastruktur (Waste
Water Treatment, Landscape meliputi: softscape dan Hardscape

(amphitheater), Pedestrian Pavement, Approach road, Storm


water drainage, dan Campus power sub station, Main Cable
Power Building, Penerangan jalan dan taman menggunakan
solar cell, dan Jaringan Fiber Optik) Universitas Negeri Malang
Pemilik

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Pengguna

Universitas Negeri Malang(UM)

6.3. Data dan Fasilitas Pendukung


1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala
Satuan Kerja termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja,
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan
Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas, dan topografi,
kondisi tanah(hasil soil test),
keadaan air tanah,
peruntukan tanah,
koefisien dasar bangunan,
koefisien lantai bangunan,
perincian penggunaan lahan, perkerasan jalan, penghijauan dan
lain-lain.
8

b.

Pemakai bangunan:
struktur organisasi,
jumlah personii-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan
untuk 10 tahun mendatang,
kegiatan utama, penunjang, pelengkap,
perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan bangunan:
program ruang,
keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang,
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan
dengan pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang
tersebut.
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
Air bersih:
o kebutuhan(sekarang dan proyeksi mendatang),
o sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
Air hujan dan air buangan;
o letak saluran kota,
o cara pembuangan keluar tapak.
Air kotor dan sampah;
o Letak Tempat Pembuangan Sementara(TPS)
o Cara pembuangan keluar dari TPS
Tata Udara/A.C.
o Beban (Tonref),
o pembagian beban,
o sistem yang diinginkan.
Transportasi verfikal dalam bangunan;
o tipe dan kapasitas yang akan dipilih,
o interval dan waktu tunggu(Waiting Time),
o penggunaan escalator dan conveyor.
Penanggulangan bahaya kebakaran;
o detector (jenis, tipe),
o fire alarm (jenis),
o peralatan permadam kebakaran(jenis, kemampuan).
Pengaman dari bahaya pencurian dan;
o alarm (jenis, tipe),
o sistim yang dipilih.
Jaringan listrik:
o kebutuhan daya,
o sumber daya dan spesifikasinya,
o cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
Jaringan Komunikasi telepon, telex, radio, intercom);
o kebutuhan titik pembicaraan,
o sistim yang dipilih.
Dan lain-lain sesuai keperluannya.
g. Program alih teknologi.
h. Staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
9

Pejabat Pembuat Komitmen mengangkat petugas sebagai wakilnya yang


bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas dan pendamping dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
7. LINGKUP PEKERJAAN
7.1. Lingkup Tugas
1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang dapat
meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan
perencanaan fisik bangunan gedung Negara yang terdiri dari:
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara
garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
b. Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, pra-rencana bangunan
termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus
perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan
persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari
Pemerintah Daerah Setempat.
2. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi
maket yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Perhitungan struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang
mempunyai Ijin Sertifikat.
c. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
d. Rencana utilitas, dan Tata Hijau/landscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
e. Perkiraan biaya.
3. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar
arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat(RKS).
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi/Engineering Estimate (E.E.).
d. Laporan akhir perencanan.
4. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja
di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
5. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang.
6. Mengadakan pengawasan berkala serta melaksanakan konstruksi fisik dan
melaksanakan satuan kerja seperti:
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
10

c.

Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang


penggunaan bahan.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
7. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal-dan elektrikal bangunan.
7.2. Tanggung Jawab Perencanaan
1. Konsultan Perencana bertanggungjawab secara professional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang-undang Nomor18
tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
2. Secara umum tanggungjawab konsultan perencana adalah minimal sebagai
berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme
pertanggungan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku
untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk
bangunan gedung negara.
d. Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desain
sekurang-kurangnya sampai produk desain tersebut selesai
dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi
lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal.
e. Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak
dapat dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa keharusan menyusun
kembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan perencana
yang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi masuk
daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7.3. Hubungan Antara Pihak Yang Terlibat
Dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan, maka terdapat beberapa pihak
yang terlibat dan dijelaskan dalam gambar, lihat Lampiran 3. Hal ini digunakan
sebagai pedoman untuk bekerja sama antara Detailed Engineering Design, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), PIU Manajer, dan Tim Teknis.
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan sampai dengan persiapan Dokumen
Lelang Konstruksi diperkirakan selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, terhitung sejak terbit Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan
(SPMK).
2. Konsultan Perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Pengawasan
Berkala terhadap hasil karyanya selama pelaksanaan Konstruksi Fisik, yang
diperkirakan selama 22(dua puluh dua) bulan atau 660 (enam ratus enam puluh)
hari kalender.
9. JADUAL DAN TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana
11

untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam
KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
9.1 Jadual
Pekerjaan Detailed Engineering Design harus diselesaikan dalam jangka waktu
maksimum 6 (enam) bulan. Jadual kegiatan dan tenaga ahli dapat dilihat seperti
dalam Tabel 9.1 dan Tabel 9.2 di bawah ini:
Tabel 9.1 Jadual Kegiatan Pekerjaan Detailed Engineering Design
Bulan

No

Kegiatan
1

Survai dan Pemetaan


Kaji ulang, diskusi, dan konsultasi
1 rencana master plan Universitas
Negeri Malang
Master plan dan rencana tapak
2
Universitas Negeri Malang
3

Survai topografi

Penyelidikan tanah dan uji air


dalam
Disain Gedung dan Infrastruktur
4
5

Disain detail arsitektur

Disain interior

Disain perletakan peralatan

Disain Struktural, Mekanikal dan Elektrikal


8

Konsep dan disain detail struktur

Disain mekanikal dan elektrikal

Dokumen Lelang untuk Seleksi Kontraktor


10 Dokumen pelelangan untuk
pekerjaan gedung dan
infrastruktur
11 Kerangka acuan kerja untuk
gedung dan infrastruktur
12 Estimasi biaya untuk pekerjaan
gedung dan infrastruktur
Tabel 9.2 Jadual Tenaga Ahli Untuk Pekerjaan Detailed Engineering Design
No
1
2
3
4

Bidang Keahlian

Team Leader
Senior Arsitektur
Senior Sipil/ Struktur
Senior Mekanikal
12

Month
3
4

5
6
7
8
9
10
11

Senior Elektrikal
Senior Sipil/GeoTeknik
Senior Geodesi
Senior Lansekap
Senior Lingkungan
Senior Estimator Biaya
Senior Design Interior

9.2

Tenaga Ahli
Untuk menyelesaikan pekerjaan Detailed Engineering Design sesuai dengan
jadwal yang diperlihatkan di atas, maka diperlukan beberapa tenaga ahli dengan
strata pendidikan dan pengalaman kerja tertentu. Hal tersebut seperti
diperlihatkan pada Tabel 9.3 di bawah ini:

Tabel 9.3 Tenaga Ahli, Kualifikasi Dan Pengalaman Kerja Untuk PekerjaanDetailed

Engineering Design
No.

Posisi

A.

Staf Ahli

Team Leader

Senior Arsitektur
Senior Sipil/
Struktur
Senior Mekanikal
Senior Elektrikal
Senior Sipil/
GeoTeknik
Senior Geodesi
Senior Lansekap
Senior Lingkungan
Senior Estimator
Biaya
Senior Design
Interior
Staf AsistenAhli
Asisten Senior
Arsitektur
Asisten Senior Sipil/
Struktur
Asisten Senior
Mekanikal
Asisten Senior
Elektrikal
Asisten Senior
Sipil/GeoTeknik

3
4
5
6
7
8
9
10
11
B.
1
2
3
4
5

Sertifikasi/Pendidikan

Pengalaman
(Tahun)

Jumlah
(Orang)

Ahli Utama/ S2-Arsitektur/S2Sipil


Ahli Utama/ S1-Arsitektur

13

Ahli Utama/ S1-Sipil Struktur

13

Ahli Madya/ S1-Mesin


Ahli Madya/ S1-Elektrikal

9
9

1
1

Ahli Madya/ S1-Sipil

Ahli Madya/ S1-Geodesi


Ahli Madya/ S1-Lansekap
Ahli Madya/ S1-Lingkungan

9
9
9

1
1
1

Ahli Madya/ S1-TeknikSip/Ars

Ahli Madya /S1-Teknik Sip/Ars

Ahli Muda/ S1-Arsitektur

Ahli Muda/ S1-Sipil Struktur

Ahli Muda/ S1-Mesin

Ahli Muda/ S1-Elektrikal

Ahli Muda/ S1-Sipil

13

6
7
8
9
10
C.
1.
2.
3.

Asisten Senior
Geodesi
Asisten Senior
Lingkungan
Asisten Senior
Estimator Biaya
Asisten Senior
Design Interior
Asisten Senior
Lansekap
Staf Pendukung
Manajer Kantor
CAD Operator
Sekretaris
Umum/Administrasi
(Bilingual : bahasa
Indonesia dan
bahasa Inggris)

Ahli Muda/ S1-Geodesi

Ahli Muda/ S1-Lingkungan

Ahli Muda/ S1-TeknikSipil/Ars

Ahli Muda /S1-Teknik Sipil/Ars

Ahli Muda /S1-Teknik


Arsitektur

S1- Manajemen
D3/Teknik Sipil/Ars

5
5

1
12

D3/S1 Kesekretarisan

*Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli di atas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli
SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan), NPWP, ijazah serta audit payroll.
A. Staf Ahli
1. Team Leader: 1 orang, 6 orang bulan. Seorang Tim Leader harus:
a. Mempunyai pendidikan dengan gelar magister (S2) di bidang Teknik Sipil atau
Arsitektur dengan pengalaman minimal 9 tahun dalam aspek (i) perancangan
(ii) manajemen proyek dan (iii) pembangunan gedung bertingkat tinggi dan/
atau proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. Mempunyai rekam jejak yang baik dan berhasil dalam mengelola pekerjaan
Detailed Engineering Design sebagai Team Leader;
c. Mempunyai kemampuan dalam perencanaan, perancangan, penyelesaian
masalah, penganggaran dan penggontrolan keuangan, pemantauan kemajuan,
serta mempunyai kemampuan berkomunikasi dan dokumentasi;
d. Mempunyai kemampuan kepemimpinan yang baik, dan mampu berkomunikasi
secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan;
e. Mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
f. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. mengkoordinasikan proses kerja dengan Tenaga Ahli (struktur, arsitek, mekanik,
elektrik, estimator biaya) dan staf asisten ahli;
b. mempersiapkan pertemuan/konsultasi rutin dengan PPK, PIU, dan tim teknis
dalam urusan teknis dan rencana administratif;
c. menghasilkan konsep bangunan pendidikantinggi;
d. menganalisis kurikulum dan menerjemahkan menjadi kebutuhan ruang dan
organisasi kegiatan;
e. menentukan ruang, kebutuhan ruang, dan spesifikasinya;
f. merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan;
14

g. memandu pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data,


pengolahan dan penyajian hasil akhir dari pekerjaan secara keseluruhan;
h. merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang tercantum dalam
lingkup pekerjaan yang meliputi perencanaan dan memberikan masukan para
ahli lain yang relevan;
i. membantu Tenaga Ahli dalam mengembangkan jadwal pelaksanaan dan
kebutuhan sumber daya;
j. membantu Tenaga Ahlidalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dan
pengorganisasian personel yang terlibat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan;
k. membantu Tenaga Ahlidalam memantau kemajuan, mengevaluasi hasil dan
identifikasi dan solusi kendala;
l. menyiapkan laporan termasuk laporan awal, laporan kemajuan dan laporan
akhir dengan Tenaga Ahli;
m. membantu Tenaga Ahlidalam memastikan bahwa dokumen lelang selesai dalam
setiap aspek;
n. membantu PPK dan PIU dalam mempersiapkan dokumen lelang untuk pemilihan
kontraktor sampai No Objection Letter (NOL) dari IDB dapat diperoleh;
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
2. Senior Insinyur Sipil/ Struktur: 1 orang, 5 orang bulan. Seorang senior insinyur sipil
atau senior struktur harus:
a. mempunyai pendidikandengan gelar sarjana Teknik Sipil, mempunyai
pengalaman professional yang relevanminimal 13 tahun, 5 tahun harus di
pembangunan gedung bertingkat dan/ atau proyek pembangunan gedung
pendidikan tinggi;
b. mempunyaikemampuan dalam bidang struktur yang baik, dan mampu
berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan;
c. menguasai komputer, Computer Aided Design, dan Analisis Struktur;
d. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
e. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menghitung struktur bagunan, termasuk bangunan tahan gempa, sejalan
dengan peraturan yang terkait untuk perencanaan bangunan tahan gempa;
b. merancang dan menghasilkan gambar kerja struktur, dokumen gambar, dengan
skala 1: 200/1: 100/1: 50;
c. memberikan deskripsi pada rencana pelaksanaan struktur bangunan;.
d. memilih bahan yang paling tepat dalam desain dan perkiraan anggaran;
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
3. Senior Arsitektur: 1orang, 6 orang bulan. Seorang senior arsitektur harus:
a. mempunyai pendidikandengan gelar sarjana Arsitektur, dengan pengalaman
profesional yang relevan minimal 13 tahun, 5 tahun harus di gedung bertingkat
dan/ atau proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai kemampuan komputer, Computer Aided Design;
d. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
e. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
15

a. merancang dan menghasilkan gambar kerja desain Arsitektur;


b. menghasilkan gambar arsitektur rinci dari semua bangunan, infrastruktur dan
fasilitas dalam kaitannya dengan Detailed Engineering Design;
c. memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
4. Senior Insinyur Teknik Mesin: 1 orang, 3 orang bulan. Seorang senior insinyur
teknik mesin harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana di bidang teknik mesin, dengan
setidaknya pengalaman profesional yang relevan 9 tahun, 5 tahun harus di
gedung bertingkat dan / atau proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai kemampuan komputer, Computer Aided Design (CAD);
d. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
e. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. merancang dan menghasilkan gambar/sistem kerja instalasi mekanik, baik di
dalam maupun di luar gedung;
b. merancang jaringan persiapan layanan teknologi informasi dan komunikasi;
c. merancang pipa dalam rencana bangunan air dan limbah air bersih;
d. memberikan saran dan solusi untuk memecahkan masalah mekanik selama
proses desain dan konstruksi;
e. memastikan bahwa pembangunan gedung dan fasilitas penunjangnya
memenuhi peraturan keselamatan mekanikal dan konstruksi;
f. memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
5. Senior Insinyur Teknik Elektro: 1 orang, 3 orang bulan. Seorang senior insinyur
teknik elektro harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana di bidang teknik elektro, dengan
setidaknya pengalaman profesional yang relevan 9 tahun, 5 tahun harus di
gedung bertingkat dan / atau proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai kemampuan komputer, Computer Aided Design (CAD);
d. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
e. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. merancang dan menghasilkan gambar/ sistem kerja instalasi listrik, baik di
dalam maupun di luar gedung;
b. merancang jaringan persiapan layanan teknologi informasi dan komunikasi
(termasuk jaringan fiber optic);
c. merancang pipa dalam rencana bangunan air dan limbah air bersih;
d. memberikan saran dan solusi untuk memecahkan masalah listrik selama proses
desain dan konstruksi;
e. memastikan bahwa pembangunan gedung dan fasilitas penunjangnya
memenuhi peraturan keselamatan elektrikal dan konstruksi;
f. memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
16

6.

7.

8.

9.

g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.


Senior Estimasi Biaya: 1 orang, 4 orang bulan. Seorang senior estimasi biaya harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana dibidang Teknik Sipil atau
Arsitektur dengan setidaknya pengalaman profesional yang relevan 9 tahun, 5
tahun harus di bidang estimasi biaya;
b. mempunyai rekam jejak yang baik dalam estimasi biaya pembangunan gedung;
c. mempu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
d. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
e. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. mempelajari gambar arsitektur dan gambar teknik beserta spesifikasi teknisnya;
b. menghasilkan daftar kuantitas, estimasi anggaran dan estimasi biaya rinci untuk
konstruksi bangunan, infrastruktur dan utilitas terkait dengan pembangunan
gedung;
c. menghasilkan spesifikasi teknis untuk konstruksi bangunan, infrastruktur dan
utilitas terkait dengan pembangunan gedung;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
Insinyur Ahli Tanah/ Geoteknik: 1 orang, 2 orang bulan. Insinyur ahli tanah/
geoteknik harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana Teknik Sipil, dengan pengalaman
profesional yang relevan minimal 9 tahun, 5 tahun harus di bangunan gedung
bertingkat dan/ atau pada proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
d. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menghasilkan penyelidikan tanah rinci dan tes untuk fondasi seluruh bangunan;
b. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
Insinyur Geodesi: 1 orang, 2 orang bulan. Insinyur geodesi harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar Insinyur Teknik Geodesi, dengan
pengalaman profesional yang relevan minimal 9 tahun, 5 tahun harus di
bangunan gedung bertingkat dan/ atauproyek pembangunan gedung
pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
d. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menghasilkan peta situasi/ topografi, peta tapak;
b. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
Insinyur Landscape: 1 orang, 3 orang bulan. Insinyur landscape harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana Arsitektur landscape, dengan
pengalaman profesional yang relevan minimal 9 tahun, 5 tahun harus di
landscape bangunan gedung bertingkat dan/ atau pada proyek pembangunan
gedung pendidikan tinggi;
17

b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
d. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menghasilkan landscape yang terintergrasi dengan lingkungan seluruh
bangunan;
b. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
10. Insinyur Teknik Lingkungan: 1 orang, 2 orang bulan. Insinyur teknik lingkungan
harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana Teknik Lingkungan, dengan
minimal pengalaman profesional yang relevan 9 tahun, 5 tahun harus di
bangunan gedung bertingkat dan/ ataupada proyek pembangunan gedung
pendidikan tinggi;
b. mempu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
d. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menghasilkan penataan lingkungan dari aspek polusi yang dihasilkan dari
seluruh bangunan;
b. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
11. Senior Interior Designer: 1 orang, 3 orang bulan. Senior interior designer harus:
a. mempunyai pendidikan dengan gelar sarjana di bidang Desain Interior, dengan
setidaknya pengalaman profesional yang relevan 9 tahun, 5 tahun harus di
gedung bertingkat dan/ atau proyek pembangunan gedung pendidikan tinggi;
b. mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan;
c. mempunyai ketajaman dalam desain, termasuk warna dan pengamatan 3D yang
baik;
d. mempunyai kemampuan untuk memvisualisasikan konsep dan menjelaskan
kepada orang lain;
e. mempunyai kepedulian terhadap masalah teknis bangunan, berbagai produk
dan bahan yang relevan;
f. mempunyai keterampilan dalam pengorganisasian yang baik, untuk memastikan
detail engineering design selesai tepat waktu;
g. mempunyai kemampuan dalam menggambar, Audio, Visual, dan keterampilan
pencahayaan;
e. mempunyai Sertifikasi profesional dari asosiasi terkait yang masih aktif;
h. mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. melaksanakan pekerjaan secaracepat, yang merinci ruangan yang akan
digunakan, dan menemukan gagasan-gagasan pengguna perseorangan dan
persyaratannya;
b. melaksanakan penelitian dan memastikan bahwa rancangan layak secara teknis;
c. menghasilkan sketsa kasar dan a mood board- koleksi antaragambar, warna dan
bahan yang cocok;
18

d. mengembangkan desain rinci di dalam bangunan, baik interior tetap dan semitetap, sering menggunakan komputer-aided software desain atau model skala
kecil;
e. memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
f. memberikan masukan tentang kemajuan pekerjaan, dan menyediakan contoh
cat sertabahanlain yang akan digunakan;
g. menghasilkan gambar kerja disain interior;
h. mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan;
i. melakukan tugas-tugas yang dapat ditugaskan dari waktu ke waktu.
B. Staf Asisten Ahli
1. Junior Arsitek: 4 orang, 24 orang bulan.
2. Junior Insinyur Sipil/ Struktur: 4 orang, 20 orang bulan.
3. Junior Desain Interior: 4 orang, 12 orang bulan.
4. Junior Estimator Biaya: 4 orang, 16 orang bulan.
5. Junior Insinyur Teknik Mesin: 4 orang, 12 orang bulan.
6. Junior Insinyur Teknik Elektro: 4 orang, 12 orang bulan.
7. Junior Insinyur Teknik Geodesi 2 orang, 4 orang bulan.
8. Junior Insinyur Teknik Lingkungan 2 orang, 4 orang bulan.
9. Junior Insinyur Teknik Sipil/ Geoteknik 2 orang, 4 orang bulan
10. Junior Insinyur Arsitektur/Lansekap: 2 orang, 6 orang bulan
C. Staf Pendukung
1. CAD Operator (drafter): 12 orang, 48 orang bulan
2. Office Manager: 1 orang, 6 orang bulan
3. Bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) Sekretaris: 2 orang, 12 orang bulan
10. KELUARAN
10.1. Tahapan Tugas Perencana
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi:
A. Tahap Perencanaan
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metodologi pelaksanaan, dan tanggung
jawab waktu perencanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk rencana ruang, organisasi
hubungan ruang, dan lain-lain.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah,
pemetaan dan keterangan rencana pengembangan lingkungan sekitar
lokasi kegiatan, dan lain-lain.
B. Tahap Pra-Rancangan
1. Gambar-gambar rencana tapak.
2. Gambar-gambar pra-rancangan bangunan.
3. Perkiraan biaya pembangunan.
4. Laporan pra-rancangan.
5. Mengurus kelengkapan untuk perizinan, IMB, SLF, dan Bukti Hak Atas
Tanah (sertifikat tanah).
19

6. Hasil konsultasi rancangan dengan Pemda setempat.


7. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
C. Tahap Pengembangan Rancangan
1. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep Arsitektur.
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
3. Rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
4. Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications).
5. Perkiraan biaya.
D. Tahap Rencana Detail, Rencana Kerja dan Syarat dan Rencana Anggaran
Biaya
1. Membuat gambar-gambar detail.
2. Rencana kerja dan syarat-syarat(RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan(BQ).
4. Rencana anggaran biaya pekerjaan (RAB) konstruksi berdasarkan Analisa
Biaya Konstruksi- Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
5. Menyusun laporan perencanaan, struktur, utilitas, lengkap dengan
perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan.
E. Tahap Pelelangan
1. Gambar rencana beserta detail pelaksanaan arsitektur, struktur,
mekanikal dan elektrikal,pertamanan dan tata ruang,
2. Rencana kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat
teknis(RKS)
3. Rencana Anggaran Biaya(RAB),
4. Rincian volume pekerjaan/billofquatity (BQ),
5. Laporan pelelangan;
F. Tahap Pengawasan Berkala
1. Laporan Pengawasan Berkala; seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan
pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian
gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporana khir pengawasan berkala;
2. Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikalelektrikal bangunan.
10.2. Kriteria
A. Kriteria umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkutan;
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya;
20

2.

3.

4.

5.

6.

7.

c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.


Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya
(fisik, sosial dan budaya);
b. menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya;
c. menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Persyaratan Struktur Bangunan
a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
bebanyang timbul akibat perilaku alam dan manusia(gempa, dan lain
lain);
b. menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan;
c. menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur;
d. menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a. Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan
gedung.
b. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia,
c. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran,
sehingga:
cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman,
cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api,
dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta
layanan di dalamya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan
atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial,
Persyaratan Transportasi dalam Gedung
a. menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan
nyaman di dalam bangunan gedung,
b. menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat,khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial,
Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem
Peringatan Bahaya
21

a. menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam


bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat,
b. menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat,
8. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi:
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir,
c. menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
9. Persyaratan Instalasi Gas (gas bakar dan/atau gas medik)
a. Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
b. Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas
secara baik.
10. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang padabangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan
fungsinya;
b. menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan;
c. menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.
11. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
a. menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik,
12. Persyaratan Pencahayaan:
a. menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan
kerja dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik,
13. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan,
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja
yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu
melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah
perusakan lingkungan.
B. Kriteria Khusus
22

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,


spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang
ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di
sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor social budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain- lain.
10.3. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung Negara sebagai berikut:
1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi social bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
5. Bangunan gedung Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.
10.4. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan Pengelola Kegiatan.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan
pokok ang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang
ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
10.5. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi:
a. Jadual kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga
yang diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Kepala Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.
23

3. Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung Negara mengikuti


ketentuan dalam:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 tangga l1
Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, dengan perubahannya terakhir dengan Permen PU dan
Perumahan Rakyat No. 31/PRT/M/2015.
c. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar
teknis yang terkait antara lain:
persyaratan, prinsip, dan peraturan harus sesuai dengan standar Edisi
terbaru Cipta Karya Pedoman (1995)
Ditetapkan dalam pedoman Pelaksanaan Sistem Perencanaan
Pengembangan Program dan Penganggaran (Buku Petunjuk
Pelaksanaan Sistem Perencanaan Program Penyusunan Dan
Penganggaran-SP4)
Izin dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
PUIPP 1983, ASTM, JIS untuk kecelakaan berat sistem guntur
(keringanan konduktor).
Peraturan/kode untuk peraturan keselamatan dan api untuk bangunan
pendidikan.
Persyaratan lain yang dikeluarkan dan diterapkan di Indonesia seperti:
d. Av atau Algemener Voorwarden voor de uitvoering van openbare Werken
(Kondisi Pelaksanaan Pekerjaan Umum/Bekerja Kondisi Eksekusi) di
Indonesia.
e. SNI 03-1727-1989 Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah
dan Gedung (Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk rumah dan
gedung).
f. SNI 03-2847-2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk review Bangunan
Gedung).
g. SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
reviewBangunan Gedung (Tata Cara Perencanaan Bangunan Gempa
Resistance).
h. PUBI 1989 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (Persyaratan
Umum Bahan Bangunan Indonesia).
i. SNI 7973-2013 Nasional Desain Spesifikasi Konstruksi Kayu di Indonesia
(Spesifikasi Desain untuk review Konstruksi Kayu)
j. Kesehatan dan Keselamatan di Indonesia (UU No. 1 Tahun 1970
TENTANG Keselamatan Kerja).
k. SNI 15-2049-2004 Semen Portland (Semen Portland).
l. SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian A non-logam
bahan bangunan (spesifikasi bahan bangunan Bagian A. Bahan Bangunan
Bukan Logam).
m. SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian bahan
bangunan B dari besi / baja (spesifikasi bahan bangunan Bagian B. Bahan
Bangunan Dari besi/baja).

24

n. SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian bahan


bangunan C dari logam non-ferrous (spesifikasi bahan bangunan Bagian
C. Bahan Bangunan LOGAM Bukan besi).
o. SNI 15-2094-2000 Padat Red Brick untuk instalasi Dinding (Bata Merah
Pejal untuk review Pasangan Dinding)
p. SNI 03-2095-1998 Ceramic Tile (Genteng Keramik).
q. SNI 03-7065-2005 Prosedur untuk Plumbing Sistem Perencanaan (Tata
Cara Perencanaan Sistem Plumbing).
r. SNI 0225: 2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011).
s. Dan panduan lain dan peraturan yang berkaitan dengan proses desain.
t. Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.
11. PELAPORAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan dari kegiatan ini adalah produk yang jelas
dan konsisten yang disajikan dalam format sistematis dan baik. Laporan ini dikemas
dalam bentuk buku seperti disajikan dalam Lampiran 2:
Masing-masing buku dibuat rangkap 10 (sepuluh) dalam bentuk hard copy dan
softcopy dalam dokumen Microsoft word (*.doc), Pdf dan Excel yang terformat formula
dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Bentuk laporan yang disampaikan harus setidaknya meliputi:
1.
Laporan Pendahuluan Tahap Perencanaan, terdiri dari:
a. Konsep penyusunan rencana teknis, termasuk konsep organisasi ruang,
jumlah dan kualifikasi perencanaan tim, metodologi pelaksanaan dan
tanggung jawab dari waktu perencanaan.
b. Skematik rencana teknis konsep, termasuk program ruang, jumlah dan
organisasi hubungan ruang, rincian dan lain-lain.
c. Laporan data lapangan dan informasi yang tersedia, termasuk lokasi
pengukuran, penyelidikan tanah, informasi pengguna tentang kebutuhan
ruang dan ruang lingkup layanan, fasilitas yang diperlukan, kapasitas ruang,
jumlah pengguna dan lain-lain yang dianggap perlu.
d. Laporan Pendahuluan disetujui oleh PPK, setelah konsultan mendapatkan
persetujuan dari PIU manajer dan tim teknis yang terdiri masing-masing
Fakultas terkait dalam rangka untuk melanjutkan ke tahap Pra-desain
pengembangan gedung.
2.
Laporan Kemajuan
a. Laporan Kemajuan Pertama, Tahap Pra rancangan, terdiri dari:
Gambar pra-disain aspek arsitektur, struktur, bangunan utilitas dan
lingkungan.
Perkiraan biaya pembangunan termasuk deskripsi perhitungan.
Out Line rencana kerja dan Syarat/RKS.
Hasil konsultasi dengan pengguna bangunan.
Laporan Kemajuan Pertama disetujui oleh PPK, setelah konsultan
mendapatkan persetujuan dari PIU manajer dan tim teknis yang terdiri
masing-masing Fakultas terkait untuk melanjutkan ke tahap desain
pengembangan.
b. Laporan Kemajuan Kedua, Tahap pengembangan rancangan, terdiri dari:
Gambar disain arsitektur, struktur, dan utilitas bangunan berdasarkan
pra-perencanaan yang sudah disetujui.
Deskripsi rencana konsep dan perhitungan lain yang diperlukan.
25

c.

Rancangan rencana anggaran biaya termasuk deskripsi perhitungan.


Draft rencana kerja dan syarat.
Laporan Kemajuan Kedua disetujui oleh PPK, setelah
konsultan
mendapatkan persetujuan dari PIU manajer dan tim teknis yang terdiri
masing-masing Fakultas terkait untuk melanjutkan ke tahap desain
Detail dan dokumen pelelangan.
Laporan Akhir
Tahap Rancangan Detail, Rencana Kerja dan Syarat dan Rencana Anggaran
Biaya, terdiri dari:
Gambar rencana detail disain dari pelaksanaan rencana pembangunan.
Rencana kerja dan syarat/RKS.
Rencana kegiatan dan volume pekerjaan termasuk deskripsi
perhitungan/BQ.
Rencana anggaran biaya termasuk deskripsi perhitungan/RAB.
Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, mekanikal dan
elektrikal dan perhitungan lainnya yang diperlukan. Laporan ini harus
menyertakan namun tidak terbatas pada uraian berikut:
o Rencana Induk skala oleh 1: 500
o Rencana lay out, tampak bangunan, potongan bangunan skala 1:
100
o Gambar detail dengan skala yang tepat
o Gambar perspektif bangunan eksterior dan interior
o Deskripsi rencana arsitektur
o Sistem Informasi untuk semua pengguna; seperti arah untuk setiap
kamar/bangunan, peta kompleks pendidikan (di mana kita?),
informasi tentang penggunaan transportasi vertikal jika ada, dan
lain-lain.
o Maket (Model Miniatur), untuk 2 bangunan dan kawasan termasuk
utilitas dan landskap dengan skala 1: 200.
Laporan lay out ruang dan penempatan peralatan, mengingat: lay out
dan alur kerja; kebutuhan bahan tertentu, jika ada; persyaratan
struktural danpenempatan peralatan; persyaratan keamanan; kebutuhan
ruang; pengolahan limbah laboratorium yang berbahaya; perlengkapan
dan kebutuhan daya listrik; persiapan dokumen pelelangan yang berisi
berbagai isu.
Laporan Detailed Engineering Design dari semua infrastruktur,
bangunan, fasilitas dalam kaitannya dengan pengadaan utilitas, dan lainlain harus mencakup gambar detail lengkap termasuk perhitungan detail
(arsitektur, struktur, utilitas, mekanik, listrik dan perhitungannya);
Laporan ini harus menyediakan - deskripsi berikut.
o Perhitungan Struktural (gempa bangunan responsif)
o Gambar Struktural (cetak biru) skala oleh 1: 200
o Detail gambar struktural dengan skala yang tepat
o Deskripsi rencana pelaksanaan struktural di lokasi
o Rencana dan perhitungan sistem listrik
o Sistem Telepon dan komunikasi
o Sistem Audio
o Sistem keamanan kebakaran
o Sistem penangkal petir
o Keterangan tentang listrik dan pelaksanaannya di lokasi bangunan
o Rencana dan perhitungan sistem mekanik
o Sistem transportasi vertikal, jika ada
o Sistem untuk antisipasi, pencegahan dan evakuasi karena kebakaran
26

o Sistem mekanikal seperti genset


o Sistem plumbing (air limbah, limbah, air bersih, drainase air hujan)
o Sistem ventilasi
o Deskripsi rencana mekanik dan pelaksanaannya di lokasi bangunan.
Laporan detail penyelidikan tanah dan uji tanah untuk pondasi seluruh
bangunan.
Laporan metode pemeliharaan infrastruktur, bangunan, dan fasilitas
dalam kaitannya dengan pengadaan peralatan pendidikan, utilitas, dan
infrastruktur.
Laporan dokumen lelang untuk pembangunan infrastruktur, gedung,
peralatan dan fasilitas, yang terdiri gambar, spesifikasi teknis, dan bill of
quantity.
Laporan Akhir Detailed Engineering Design (DED) dan dokumen lelang
disetujui oleh PPK, setelah konsultan mendapatkan persetujuan dari PIU
manajer dan tim teknis yang terdiri masing-masing Fakultas terkait.

12. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
perubahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.

Dibuat di Malang
Tanggal 1 Maret 2016
Disetujui:
Direktur Eksekutif

Dibuat oleh:
Pejabat Pembuat Komitmen

TTD

TTD

Drs. Bambang Supriyanto, S.T., M.T.


NIP. 19620906 198803 1 002

Drs. Andoyo, S.IP, MM


NIP. 19630921 198709 1 001

27

LAMPIRAN 1:
Site Plan Universitas Negeri Malang

Master Plan Universitas Negeri Malang

LAMPIRAN 2:
Laporan Hasil Pekerjaan Detailed Engineering Design
No.

Rincian Luaran

Buku 1

Laporan Pendahuluan pertama, Tahap Perencanaan


a. Penyiapan konsep perencanaan rencana teknis, meliputi konsep ruang,
organisasi, Kualifikasi dan jumlah tim perencana, metode pelaksanaan and
dan pertanggungjawaban waktu perencanaan
b. Konsep skematik rencana teknis, meliputi program ruang, jumlah dan
organisasi dan hubungan ruang, detil dan lainnya.
Laporan Pendahuluan kedua, Tahap Perencanaan
a. Laporan detil penyelidikan dan uji tanah untuk pondasi keseluruhan
gedung
Buku 2.1: Penyelidikan Tanah

Buku 2

b. Laporan data lapangan dan ketersediaan informasi termasuk pengukuran


tapak, informasi pengguna mengenai persyaratan kebutuhan ruang dan
lingkup pelayanan, kebutuhan fasilitas, kapasitas ruang, jumlah pengguna
lain lain yang dibutuhkan
Buku 2.2: Pemetaan

Buku 3

Laporan Kemajuan Pertama, Tahap Pra Rancangan


a. Gambar pra rancangan aspek arsitektur, struktur, mekalikal/ elektrikal,
dan infrastruktur.
b. Draft Rencana Kerja dan Syarat.
c. Hasil konsultasi dengan pengguna bangunan.
d. Draft estimasi biaya pembangunan gedung, meliputi deskripsi, analisis
dan perhitungan.

Buku 4

Laporan Kemajuan kedua, Tahap Pengembangan Rancangan


a. Gambar arsitektur, struktur, dan rencana pengembangan utilitas
pendukung yang merujuk pada gambar pra-disain yang telah disetujui
b. Rencana kerja dan syarat
c. Deskripsi rencana konsep dan perhitungan lainnya yang dibutuhkan
d. Rencana anggaran biaya meliputideskripsi, analisis dan Perhitungan

Buku 5

Laporan Akhir, Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB


a. Gambar detail rencana pelaksanaan pekerjaan.
b. Laporan Detailed Engineering Design seluruh infrastruktur, Gedung,
fasilitas yang terkait dengan pelaksaan lelang dan lain-lain. Hal ini harus
meliputi gambar detil dan kalkulasi yang lengkap dan rinci (arsitektural,
perhiingan struktural, utilitas dan mekanikal, elekrikal). Laporan harus
disajikan menurut deskripsi berikut :
Kalkulasi struktural (respon gempa terhadap gedung)
Cetak biru gambar struktural, skala 1 : 200 )
Gambar detail struktur dengan skala yg sesuai
Deskripsi rencana pelaksanaan struktural pada Tapak
Rencana dan kalkulasi sistem elektrikal

Buku 6

Sistem telekomunikasi dan audio sistem


Sistem pencegahan bahaya kebakaran dan keamanan
Sistem penangkal petir
Deskripsi pelaksaan pekerjaan elektrikal pada Tapak.
Rencana dan kalkulasi sistem mekanikal
Sistem transportasi vertikal, (Jika ada)
Sistem antisipasi pencegahan dan evakuasi ketika terjadi kebakaran,
Sitem daya cadangan (generator set)
Sistem plambing (air bersih, air kotor, limbah, air hujan dan drainase
air permukaan.
Sistem penghawaan (alami dan buatan )
Deskripsi rencana mekanikal dan pelaksaan pekerjaan pada tapak.

Laporan Akhir, Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Buku 7

Laporan Akhir, Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB


a. Rencana volume pekerjaan meliputideskripsi, analisis dan perhitungan
BoQ
b. Rencana anggaran biaya termasuk deskripsi, analisis dan perhitungan
Rencana Anggaran Biaya

Buku 8

Laporan Akhir, Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB


Laporan rencana Arsitektural, Struktural, Utilitas, mekanikal dan
Elektrikaldan kalkulasi yang dibutuhkan lainnya. Laporan ini harus
menampilkan tetapi tidak dibatasi sesuai deskripsi berikut:
Master plan dengan skala 1:5000
Rencana Lay out dan Rencana Tapak skala 1:200
Denah, tampak, potongan dengan skala 1:100
Gambar detail dengan skala yang disesuaikan.
Gambar perspektif eksterior dan Interior gedung.
Deskripsi rencana Arsitektural
Sistem informasi pengguna; sistem penanda, peta informasi dan peta
transportasi vertical, Sistem informasi dan CCTV
Maket untuk tiap bangunan termasuk lansekap dengan skala 1:5000

Buku 9

Buku 10

Laporan Akhir,Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB


a. Laporan Lay Out ruangan dan perletakan peralatan, memperhatikan
denah dan diagram alir kerja, persyaratan material khusus (jika ada),
Struktural dan persyaratan perletakan peralatan, Persyaratan keamanan,
Persyaratan ruang; hazardous laboratorium, Instalasi Pengolah limbah,
fixtures dan kebutuhan daya listrik,persiapan dokumen lelang meliputi
isu-isu tersebut.
b. Laporan metode pemeliharaan infrastruktur, gedung, dan fasilitas terkait
dengan pelaksaan lelang peralatan pendidikan, dan infrastruktur lainnya.
Laporan Akhir , Tahap Rancangan Detail, RKS dan RAB
Laporan dokumen lelang untuk konstruksi gedung dan infrastruktur meliputi
gambar, spesikasi teknis dan Bill of Quantity.

LAMPIRAN 3:
Hubungan Kerja Antar Berbagai Pihak Yang Terlibat
PMEqC

PIU and/or PMU


and PPK

Technical Team

Preparation of design
concept

Input

Input/
Review

Approval

Field data:
Topography,
Soil investigation,
Clean water,
Traffic

Information required for


planning and
completing the
consultancy work

Input

Input/
Review

Detailed Engineering Design (DED)

Preliminary
Report

Pre- design phase


Input
Design development
phase

Input

Input/
Review

Input/
Review

Input/
Review

Approval

Approval

Progress
Report

Input

Detail design phase and bidding document

Input

Obtaining the development/building permit

Input/
Review

Final Report

Reporting issuance; including specification docs.


for bid process; to be requested for IDB approval
General bid
document
preparation

Participated in bidding process for construction work as the expertise / designer


Be invited in the construction work for design
clarification, and periodic supervision

Anda mungkin juga menyukai