Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

Danil Syam Add Comment Ilmu Kesehatan

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

I. Konsep Medik
A. Pengertian
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau infeksi pada hati (Elizabeth J. Corwin,
2001). Hepatitis ada yang akut dan ada juga yang kronik. Hepatitis akut adalah penyakit
infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada
jaringan hati (Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I).
Hepatitis kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis
pada hati yang berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing
sedikit 6 bulan (Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 3).

B. Etiologi
1. Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G yang masing-masing menyebabkan tipe hepatitis
yang berbeda.
2. Alkohol
3. Keracunan Obat-obatan

C. Manifestasi Klinik
1. Stadium pra-ikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala,
lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri di perut kanan
atas.Urine menjadi lebih coklat.

2. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu.Ikterus mula-mula terlihat pada
sklera kemudian pada kulit seluruh tubuh.
3. Stadium pasca ikterik (rekonvalesensi)
Ikterus mereda warna urine dan tinja menjadi normal lagi.

D. Komplikasi
Dapat terjadi komplikasi ringan, misalnya kolestasis berkepanjangan relapsing hepatitis
atau hepatitis kronik persisten dengan gejala asimtomatik dan AST fluktuatif.Komplikasi
berat yang dapat terjadi adalah hepatitis kronik aktif, sirosis hati, hepatits fulminan atau
karsinoma hepatoseluler.Selain itu dapat pula terjadi anemi aplastik, glomerulonefritis,
necrositing vaskulitis atau mixede craiyon bilinemia.

E. Pemeriksaan Penunjang
o Urine dan tinja
o Kelainan darah
o Kelainan hematologis
o Biopsi hati dengan jarum

F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien dengan hepatitis dapat dilakukan dengan istirahat, diet, dan
pengobatan medikamentosa.
1. Istirahat. Pada periode akut dan keadaan lemah klien harus banyak istirahat karena
dapat mempercepat proses penyembuhan.
2. Diet. Jika pasien mual, napsu makan menurun atau muntah-muntah, sebaiknya
diberikan infus. Jika tidak dapat diberikan makanan yang mengandung cukup kalori (3035 kal/kg BB) dengan protein cukup (1 g/kg BB).
3. Medikameentosa. Obat-obat yang dapat diberikan adalah :
Kortikosteroid, dapat diberikan pada kolestasis yang berkepanjangan dimana
transminase serum telah kembali normal. Pada keadaan ini dapat diberikan prednison 3
x 10 mg selama 7 hari.
Vitamin K diberikan bila ada perdarahan.

Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.


Golongan Antibiotik.

II. Konsep Keperawatan


1. Pengkajian
Untuk pengkajian pada pasien hepatits data-data yang di perroleh tergantung pada
penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati. Adapun faktor-faktor utama yang
perlu dikaji pada pasien hepatitis :
Aktvitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum.
Sirkulasi
Tandanya : Bradikardi (hiperbilirubinemia berat), ikterik pada sklera, kulit dan membran
mukosa.
Eliminasi
Gejala : Urine gelap
Diare/konstipasi; warna tanah liat
Adanya/berulangnya haemodialisa.
Makanan/cairan
Gejalanya : Hilangnya napsu makan (anoreksia), penurunan berat badan atau
peningkatan (edema), mual/muntah.
Tanda : Asites
Neorosensori
Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis.

Nyeri/kenyamanan
Gejalanya : Kram abdomen, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, mialgia, artralgia,
sakit kepala, gatal (pruritus)
Tanda : Otot tegang, gelisah.
Pernapasan

Gejalanya : Tidak minat atau enggan merokok (perokok)


Keamanan
Gejalanya : Adanya transfusi darah/produk darah
Tanda : Demam
Urtikaria, lesi makulo papular, eritema tak beraturan, eksaserbasi jerawat, angioma
jaringan, eritema palma, ginekomastia (kadang ada pada hapatitis alkoholik),
splenomegali, pembesaran nodus servikal posterior.
Seksualitas
Gejalanya : Pola hidup/prilaku meningkat resiko terpajan (contoh homo seksual aktif,
biseksual pada wanita.

2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, maka di temukan beberapa diagnosa
keperawatan pada klien dengan hepetitis yaitu :
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi dan fungsi
metebolisme pencernaan makanan.
2. Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terbentuknya ruamruam kulit.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

3. Intervensi keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan fungsi absorbsi dan
fungsi metebolisme pencernaan makanan.
Tujuan : Mempertahankan intake makanan dan minuman yang adekuat untuk
mempertahankan atau meningkatkan BB.
Intervensi :
Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan
tawarkan makan pagi paling besar.
Rasional : Makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksia. Anoreksia juga
paling buruk pada siang hari, membuat asupan makanan yang sulit pada sore hari.
Berikan perawatan mulut sebelum makan.

Rasional : Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan napsu makan.


Anjurkan makan dalam posisi duduk tegak
Rasional : Menurunkan rasa penuh abdomen dapat meningkatkan pemasukan.
Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permanen berat sepanjang hari.
Rasional : Bahan ini merupakan bahan ekstra kalori dan dapat lebih mudah
dicerna/toleran bila makanan lain tidak

2. Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terbentuknya ruamruam kulit.
Tujuan : Dapat mempertahankan integritas kulit dalam keadan normal
Intervensi :
Gunakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kanji. Hindari sabun alkali. Berikan
minyak kalamin sesuai indikasi.
Rasional : Mencegah kulit kering berlebihan. Memberikan penghilang gatal.
Anjurkan untuk menggunakan buku-buku jari untuk menggaruk bila tidak terkontrol.
Pertahankan kuku jari terpotong pendek pada pasien koma selama jam tidur.
Rasional : Menurunkan potensial cedera kulit.
Berikan masege pada waktu tidur.
Rasional : Bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit.
Hindari komentar tentang penampilan pasien.
Rasional : Meminimalkan stress psikologi sehubungan dengan perubahan kulit.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.


Tujuan : Menunjukan tehnik/perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas.
Intervensi :
Tingkatkan tirah baring/duduk. Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung
sesuai keperluan.
Rasional : Meningkatkan istirahat dan ketenangan. Menyediakan energi yang digunakan
untuk penyembuhan. Aktivitsa dan posisi duduk yang tepat diyakini menurunkan aliran
darah kekaki yang mencegah sirkulasi optimal kehati.
Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.

Rasional : Meningkatkan hasil pernapasan dan meminimalkan takanan pada area


tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan.
Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi.
Rasional : Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan.
Tingkatkan aktivitas sesuai toletansi, bantu klien untuk melakukan latihan rentang gerak
sendi pasif/aktif.
Rasional : Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan aktivitas. Ini dapat terjadi
karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu periode istirahat.
Dorong penggunaan teknik menejemen stress, contoh relaksasi progresif,visualisasi,
bimbingan imajinasi. Berikan aktivias hiburan yang tepat seperti nonton tv, radio,
membaca.
Rasional : Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi, memusatkan kembali
latihan dan dapat meningkatkan koping.
Awasi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan karena pembesaran hati.
Rasional : Menunjukan kurangnya resolusi/akseserbasi penyakit, memerlukan istirahat
lanjut, mengganti program terapi.

4. Implementasi
Tujuan utama mencacup :
1. Mempertahankan intake makanan dan minuman yang adekuat untuk
mempertahankan BB atau meningkatkan BB.
2. Dapat mempertahankan integritas kulit dalam keadaan normal.
3. Dapat kembali melakukan aktivitas dengan baik.

5. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
1. - Menunjukan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatan/mempertahankan
BB yang sesuai.
- Menunjukan peningkatan BB mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan
bebas tanda malnutrisi.
2. - Menunjukan jaringan/kulit utuh, bebas ekskoriasi.

- Melaporkan tak ada/penurunan pruritus/lecet.


3. - Menyatakan pemahaman situasi/faktor resiko dan program pengobatan individu.
- Menunjukan teknik/perilaku yang memampuakan kembali melakukan aktivitas
- Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Corwin, J. Elizabeth, 2001, Buku Saku Pathofisiologi, EGC, Jakarta.

2. Mansjoer, Arif dkk., 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I, Medica
Aesculapius FKUI, Jakarta.

3. Brunner & Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2, EGC, Jakarta.

4. Suyono, Slamet dkk., 2001, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 3, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.

C. Manifestasi Klinik
1. Stadium pra-ikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala,
lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri di perut kanan
atas.Urine menjadi lebih coklat.
2. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu.Ikterus mula-mula terlihat pada
sklera kemudian pada kulit seluruh tubuh.
3. Stadium pasca ikterik (rekonvalesensi)
Ikterus mereda warna urine dan tinja menjadi normal lagi.
D. Komplikasi
Dapat terjadi komplikasi ringan, misalnya kolestasis berkepanjangan relapsing hepatitis
atau hepatitis kronik persisten dengan gejala asimtomatik dan AST fluktuatif.Komplikasi
berat yang dapat terjadi adalah hepatitis kronik aktif, sirosis hati, hepatits fulminan atau
karsinoma hepatoseluler.Selain itu dapat pula terjadi anemi aplastik, glomerulonefritis,
necrositing vaskulitis atau mixede craiyon bilinemia.
E. Pemeriksaan Penunjang
o Urine dan tinja
o Kelainan darah
o Kelainan hematologis
o Biopsi hati dengan jarum
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien dengan hepatitis dapat dilakukan dengan istirahat, diet, dan
pengobatan medikamentosa.
1. Istirahat. Pada periode akut dan keadaan lemah klien harus banyak istirahat karena
dapat mempercepat proses penyembuhan.
2. Diet. Jika pasien mual, napsu makan menurun atau muntah-muntah, sebaiknya
diberikan infus. Jika tidak dapat diberikan makanan yang mengandung cukup kalori (3035 kal/kg BB) dengan protein cukup (1 g/kg BB).
3. Medikameentosa. Obat-obat yang dapat diberikan adalah :
Kortikosteroid, dapat diberikan pada kolestasis yang berkepanjangan dimana
transminase serum telah kembali normal. Pada keadaan ini dapat diberikan prednison 3
x 10 mg selama 7 hari.
Vitamin K diberikan bila ada perdarahan.
Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.
Golongan Antibiotik.

C. Clinical manifestations

1. Stage of pre-jaundice lasts for 4-7 days. Patients complain of headache,


weakness, anorexia, nausea, vomiting, fever, pain in the muscles and pain in the
right abdomen atas.Urine become more chocolate.
2. Stadium jaundice that lasts for 3-6 minggu.Ikterus first seen in the sclera and
the skin throughout the body.
3. Stadium after jaundice (rekonvalesensi)
Colored urine and jaundice subsided tinjC. Clinical manifestations
1. Stage of pre-jaundice lasts for 4-7 days. Patients complain of headache,
weakness, anorexia, nausea, vomiting, fever, muscle pain and pain in the right
abdomen atas.Urine become more chocolate.
2. Stadium jaundice that lasts for 3-6 minggu.Ikterus first look at the sclera and
the skin throughout the body.
3. Stadium after jaundice (rekonvalesensi)
Jaundice subsided color of urine and faeces become normal again.

D. Complications
Mild complications can occur, such as relapsing prolonged cholestatic hepatitis or
chronic persistent hepatitis with symptoms of severe asymptomatic and AST
fluktuatif.Komplikasi that can happen is chronic active hepatitis, cirrhosis,
fulminant hepatitis or cancer, it can also occur hepatoseluler.Selain aplastic
anemia, glomerulonephritis , necrositing nodular or mixed craiyon bilinemia.

E. Examination Support
o urine and feces
o Blood disorders
o haematological abnormalities
o A liver biopsy with a needle

F. Management
Management of the clients with hepatitis can do with a rest, diet, and medical
treatment.
1. Rest. During acute and weak customers need plenty of rest as to expedite the
healing process.

2. Diet. If the patient nausea, decreased appetite or vomiting, infusion should be


given. If it can not be given food containing enough calories (30-35 cal / kg body
weight) with enough protein (1 g / kg body weight).
3. Medikameentosa. Drugs that can be given is:
Corticosteroids can be given to the prolonged cholestasis where transminase
serum was back to normal. In this situation can be given prednisone 3 x 10 mg
for 7 days.
Vitamin K is given if there is bleeding.
Give medicines that are protecting the liver.
Group antibiotik.a become normal again.

D. Complications
Mild complications may occur, such as prolonged cholestatic hepatitis or
relapsing chronic persistent hepatitis with symptoms of severe asymptomatic
and AST fluktuatif.Komplikasi that can happen is chronic active hepatitis,
cirrhosis, fulminant hepatitis or cancer, it can also occur hepatoseluler.Selain
aplastic anemia, glomerulonephritis, necrositing nodular or mixed craiyon
bilinemia.

E. Examination Support
o Urine and feces
o Blood disorders
o haematological abnormalities
o A liver biopsy with a needle

F. Management
Management of clients with hepatitis can do with a rest, diet, and medical
treatment.
1. Rest. In the period of acute and weak client need lots of rest because it can
accelerate the healing process.
2. Diet. If the patient nausea, decreased appetite or vomiting, should be given by
infusion. If it can not be given food containing enough calories (30-35 cal / kg
body weight) with enough protein (1 g / kg body weight).
3. Medikameentosa. Drugs that can be given is:

Corticosteroids can be given on where transminase prolonged cholestatic serum


was back to normal. In this situation can be given prednisone 3 x 10 mg for 7
days.
Vitamin K is given if there is bleeding.
Give medicines that are protecting the liver.
Antibiotics Group.

Anda mungkin juga menyukai