Pendahuluan Kesamaan Genus
Pendahuluan Kesamaan Genus
187-250
Hasanuddin
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh
Fitriana
Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh
Korespondensi: letfan93@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Asteraceae merupakan salah satu familian
tumbuhan yang memiliki 1.100 genus dan 20.000
spesies dan tersebar di seluruh dunia (Cronquist,
1981). Sebagian besar spesies dari Asteraceae ini
dikenal sebagai tanaman liar, tanaman pagar dan
tanaman obat-obatan. Selain itu juga menjadi penyusun vegetasi penutup lantai hutan (Soerjowinoto, 1987). Perawakan Asteraceae herba, semak
atau perdu dan jarang sekali berupa pohon,
berumur setahun (annual), jarang yang dua tahun
202
203
kekerabatan makhluk hidup (Rideng, 1982). Umumnya, tumbuhan yang berkerabat dekat mempunyai anatomi, morfologi dan proses fisiologi yang
mirip (Badaria dalam Maulina, 2011). Karakterisasi sifat morfologi merupakan cara determinasi
yang paling akurat untuk menilai sifat agronomi
dan klasifikasi taksonomi tanaman (Sudarsono
dkk., 2012). Rideng (1989) menyebutkan, bahwa
anatomi juga merupakan sumber data awal lainnya
yang dapat digunakan dalam taksonomi tumbuhan.
Anatomi vegetatif lebih banyak digunakan sebagai
ciri taksonomi dibandingkan dengan anatomi bunga/reproduktif. Anatomi vegetatif biasanya bersumber pada daun, batang dan akar. Lebih lanjut
Gotto (1982) menyebutkan bahwa paling sedikit
ada 50 ciri yang harus dibandingkan. Hubungan
kekerabatan antar jenis tanaman dapat dianalisis
untuk menentukan sejauh mana ketidakmiripannya
dengan cara menghitung koefisien korelasi, indeks
kemiripan, jarak taksonomi, dan dapat pula dengan
menggunakan analisis kelompok. Secara umum
semua cara pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kemiripan antar jenis tanaman yang dibandingkan berdasarkan sejumlah karakter (Romesburg, 1984). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan kekerabatan
12 spesies Asteraceae? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kekerabatan 12 spesies
pada familia Asteraceae.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, yaitu menggambarkan dan
menginterpretasikan kekerabatan 12 spesies Asteraceae berdasarkan karakter morfologi batang, daun, bunga dan tipe stomata. Tahapan yang dilakukan adalah: 1) Menentukan spesies tumbuhan yang
akan diamati; 2) Mengidentifikasi morfologi daun,
batang dan bunga; 3) Membuat preparat untuk mengidentifikasi tipe stomata; 4) Membuat tabel hasil
pengamatan; dan 5) Menentukan hubungan kekerabatan pada tumbuhan yang diamati.
Prosedur Kerja
Pengumpulan spesies sampel dilakukan dengan survei eksploratif. Dari setiap STO (Satuan
Taksonomi Operasional) dipilih ciri dari setiap
tumbuhan sebanyak 50 ciri, yang kemudian dinyatakan dengan angka yang memberikan suatu gambaran terhadap cirri tersebut.Gambaran tentang ciri
pada STO dapat dinyatakan secara sederhana, yaitu dengan angka (0) bila ciri tersebut tidak ada dan
angka (1) diberikan jika ciri yang diamati terdapat
pada jenis tersebut.
204
Hasanuddin, dkk.
Simbol
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
Nama Ilmiah
Elephantopus scaber
Ageratum conyzoides
Widelia biflora
Trydax procumbens
Eclypta alba
Emilia sanchifolia
Zinnia elegans
Helianthus annuus
Tagetes Erecta
Cosmos caudatus
Vernonia cinerea
Pluchea indica
Nama lokal
Tapak leman
Bandotan
Seruni laut
Cagak langit
Urang aring
Jombang
Kembang kertas
B. matahari
Tahi kotok
Kenikir
Sawi Langit
Beluntas
IS =
2( C)
100%
( A) + ( B)
Keterangan:
ID = Indeks Disimilaritas
IS = Indeks Similaritas
C = Jumlah ciri yang sama pada dua individu
yang dibandingkan
A = Jumlah ciri individu A
B = Jumlah ciri individu B
Hasil perhitungan tersebut lalu ditabulasikan
dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Tabel 2. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kesamaan nilai pada 12 jenis tanaman yang diamati,
dilakukan Analisis Cluster (Mueller-Dombois &
Ellenberg, 1974). Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk Dendogram
Pengolahan Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, yaitu menggambarkan dan menginterpretasikan hubungan kekerabatan 12 spesies tanaman
berdasarkan karakter morfologi batang, daun, bunga dan jenis stomata pada Asteraceae.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persamaan dan Perbedaan Ciri Morfologi dan
Anatomi STO
Hasil pengamatan terhadap 12 spesies tanaman dari familia Asteraceae yaitu Tridax rocumbens, Elephantopus scaber, Ageratum conyzoides,
Widelia biflora, Eclypta alba, Emilia sanchifolia,
Zinnia elegans, Tagetes erecta, Cosmos caudatus,
Hellianthus annuus, Vernonia cinerea dan Pluchea
indica menunjukkan hasil yang berbeda-beda
untuk setiap organ tanaman yang diamati. Adapun
parameter yang diamati untuk setiap spesies meliputi morfologi batang, daun, bunga dan stomata.
Parameter yang diamati untuk organ batang, yaitu
percabangan batang, arah tumbuh batang, bentuk
batang dan permukaan batang. Pada organ daun
yang diamati meliputi susunan daun, tata letak daun, bentuk tangkai daun, bangun daun, pangkal
daun, ujung daun, tepi daun, daging daun dan permukaan daun. Pada organ bunga yang diamati antara lain kedudukan bunga, jenis bunga, warna bunga, dasar bunga, daun pelindung & daun pembalut. Pengamatan terhadap stomata yang akan diamati adalah jenis stomatanya. Dari ciri-ciri morfologi dan anatomi yang diamati ada beberapa kesamaan di antara 12 jenis tanaman yang diteliti yaitu
memiliki stomata jenis anomositik, memiliki bunga tabung dan memiliki daun pembalut bersama
untuk seluruh rangkaian bunga. Perbedaan ciri
205
206
Hasanuddin, dkk.
Gambar 1: Dendogram Hubungan Kekerabatan 12 Spesies Asteraceae Berdasarkan Karakter Morfologi Batang, Daun, Bunga dan Tipe Stomata.
Keterangan:
A
B
C
D
: Tridax procumbens
: Elephantopus scaber
: Ageratum conyzoides
: Widelia biflora
E
F
G
H
: Eclypta alba
: Emilia sanchifolia
: Zinnia elegans
: Tagetes erecta
I
J
K
L
: Cosmos caudatus
: Hellianthus annuus
: Vernonia cinerea
: Pluchea indica
207
208
Hasanuddin, dkk.
miliki batang yang bersifat herba, ujung daun runcing, memiliki bunga tabung.
Kelompok k terdiri dari 12 spesies yang
berbeda. Kelompok ini memiliki indeks disimilaritas tertinggi yaitu 53,5% dan merupakan kelompok yang memiliki hubungan kekerabatan paling
jauh. Kelompok ini merupakan gabungan dari kelompok j dan kelompok h. Kelompok j terdiri dari Tridax procumbens, Zinnia elegans, widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus annuus, Cosmos caudatus, Eclypta alba dan Zinnia
elegans. Kelompok h terdiri atas Elephantopus
scaber, Vernonia cinerea, Emilia sanchifolia dan
Pluchea indica. Kesamaan ciri yang dimiliki adalah memiliki bunga tabung.
Organ tanaman yang memiliki kesamaan ciri
morfologi terbanyak pada 12 spesies Asteraceae
yang diamati adalah organ bunga. Ciri khusus
yang dimiliki bunga Asteraceae adalah memiliki
bunga tabung dan daun pembalut. Tumbuhan Asteraceae juga sering terdiri atas dua jenis bunga
yaitu bunga tabung dan bunga pita. Bunga ini ada
yang berbentuk cawan dan ada juga yang berbentuk bongkol. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Tjitrosoepomo (2007b) yaitu, bunga Asteraceae merupakan bunga cawan atau bongkol atau seperti bulir pendek, dengan daun-daun pembalut untuk seluruh rangkaian bunga. Selanjutnya Nikma
(2013) menyebutkan, Asteraceae memiliki bunga
dalam bongkol kecil dengan daun pembalut, sering
dalam satu bongkol yang sama terdapat dua macam bunga, yaitu bunga cakram berbentuk tabung
DAFTAR RUJUKAN
Ali, M, S. 2010. Pengelolaan Kerang Mangrove
Geloina erosa (Solander 1786) Berdasarkan
Aspek Biologi di Kawasan Pesisir Barat
Kabupaten Aceh Besar. Disertasi. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Cronguist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York:
Colombian University Press.
Fadhilah, Nadya. 2011. Leaf, (Online), (http://nidyafadhilah-dewindalafmi.blogspot.Com, diakses 14 September 2013).
Fahmi, Haryani dan Ismanto.2012. Inventarisasi
Familia Asteraceae Di Kebun Raya Bogor.
Bogor: FMIPA Universitas Pakuan.
Gotto, H. E. 1982. Animal Taxonomi. The Institute of Biologys Studies in Biology. Edward
Arnold (Publishers) Ltd, Vol: 143.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III.
Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Loveless, A. R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tum-
Romesburg, H. C. 1984. Cluster Analysis for Researchers. California: Lifetime Learning Publications Belmant.
Sitepu, R.,Irmeilyana dan Gultom, B. 2011. Analisis Cluster terhadap Tingkat Pencemaran
Udara pada Sektor Industri di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains, vol 14 (3): 11-17.
Soerjowinoto, Moesa. 1987. Flora Untuk Sekolah
di Indonesia. Jakarta: Pradja Paramita.
Sudarsono, Soenarsih, Djoefri dan Wahyu. 2012.
Keragaman Spesies Pala (Myristica spp.)
Maluku Utara Berdasarkan Penanda Morfologi dan Agronomi. Jurnal Litri, vol 18 (1):
1-9.
209
Sutrian, Y. 2004. Pengantar Anatomi TumbuhTumbuhan (Tentang Sel & Jaringan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tjitrosoepomo, G. 2007a. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2007b. Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Utami, S. dan Kumolo, F. B. 2011. Jenis-Jenis
Tumbuhan Anggota Familia Asteraceae di
Wana Wisata Nglimut Gonoharjo Kabupaten
Kendal Jawa Tengah. Bioma, Vol 13(1): 1-4.