Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

PENDIDIKAN PANCASILA
NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM PERSPEKTIF PKN

DISUSUN OLEH:
ABDUSHAMAD
(1527041001)
KELAS A

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2015/2016

NASIONALISME
Menurut .P.J.Bouman dalam bukunya, Sociologie, Begrippen en
Problemen,

Nasionalisme

sbg

kelompokan

dr

individu-

individu,

memperoleh adat kebiasaan, kepentingan & cita-cita


Menurut Ernest Renan dalam bukunya Quest-ce que cest un nation,
1883 Nasionalisme merupakan rasa kesadaran yg kuat, berlandaskan atas
kesadaran akan pengorbanan yg pernah diderita bersama dlm sejarah, dan atas
kemauan menderita di masa
Menurut Louis L.Snyder, dalam buknya The World in The Twentieth
CountryNasionalisme merupakan hasil dr faktor-faktor,ekonomis,sosial dan
intelektual, pada suatu taraf dlm sejarah,yaitu suatu keadaan pikiran,
perasaan/sentimen dr suatu kelompok yg hidup dlm daerah geografis tertentu,
mempy bahasa yg sama, memiliki kesusasteraan yg memuat cita-cita bersama,
taat pd adat istiadat yg sama, menghormati pahlawannya, dan kadang
memiliki agama yg sama.
Nasionalisme memiliki 2 faktor, yaitu Faktor Obyektif (Bahasa, ras,
agama, peradaban, wilayah, negara, kewarganegaraan) dan Faktor Subyektif
(Perasaan, Semangat, kesadaran nasional)
Faktor Subyektif Nasionalisme
Nationalisme is fist and foremost a state of mind, and act of conciusness
( Hans Kohn)
Nationalisme conciusness merpkn hal yg fundamental ( Hertz )
Kesadaran nasional sbg pembentuk nasionalisme ( Ernest Renan )
Nasionalisme sbg moral perjuangan bangsa Indonesia Nasionalisme adl
manifestasi kesadaran berbangsa & semangat bernegara (Slamet Muljono )
Nasionalisme Asia adalah aliran yg mencerminkan kebangunan
bangsa-bangsa Asia sebagai reaksi terhadap kolonialisme bangsa-bangsa
Eropa Barat (Ruslan Abdulgani,Nasionalisme Asia.)
Nasionalisme memiliki 3 aspek :
1. Aspek politis ( menumbangkan dominasi politik bangsa asing )
2. Aspek sosial-ekonomi ( menghentikan exploitasi ekonomi asing, dan
membangun masyarakat baru bebas dari kemelaratan, sesuai cita-cita
keadilan sosial);

3. Aspek kultural ( menghidupkan kembali kepribadiannya sendiri)

Anda mungkin juga menyukai