Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari prosesproses sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan tanggapanya terhadap faktor
sekitarnya. Salah satu proses kehidupan tumbuhan yaitu potensial air jaringan. Air
merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses-proses biologis tanaman.
Pengukuran potesial air jaringan tanaman dapat ditentukan dengan metode
penimbangan. Proses osmosis, difusi dan imbibisi merupakan proses yang berkaitan
erat dengan potensial air jaringan. Difusi merupakan proses pemindahan suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis merupakan proses difusi yang melibatkan membran. Dan imbibisi
merupakan proses perpindahan air karena adanya tarikan oleh tekanan kapiler yang
terjadi akibat permukaan benda padat yang bersinggungan dengan liquid (air). Proses
difusi dan osmosis sangat penting dalam proses kehidupan tumbuhan karena suatu sel
dapat bertahan hidup harus dalam keadaan homoestatis.
Air bagi tanaman berada dalam suatu keadaan aliran kontinyu. Kehilangan air
dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan, dan defisiensi air yang terus-menerus
menyebabkan perubahan-perubahan dalam tanaman yang tidak dapat balik
(irreversible), dan mengakibatkan kematian. Hal ini dapat terjadi sangat cepat dalam
keadaan panas dan kering untuk tanaman-tanaman yang strukturnya tidak serasi untuk
mencegah kehilangan air.
B. Tinjauan Pustaka
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman dan merupakan bahan
penyusun utama dari pada protoplasma sel. Air merupakan komponen utama dalam
proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian
tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan
tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan
produksi biomasa tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap
melalui stomata atau melalui proses transpirasi (Dwidjoseputro, 1978).
Kelangsungan hidup sel tumbuhan bergantung pada kemampuannya untuk
menyeimbangkan pengambilan dan pengeluaran air. Pengambilan atau pengeluaran
netto air melewati suatu membrane. pada sel tumbuhan, kehadiran dinding sel menjadi

faktor kedua yang mempengaruhi osmosis tersebut: adanya tekanan fisik. Pengaruh
gabungan dari dua faktor ini konsentrasi zat terlarut dan tekanan disebut potensial
air (water potensial) ( Campbell et.al, 2003).
Untuk mempertahankan potensial air, tanaman meningkatkan kadar senyawa
osmotikum seperti prolin, asam amino, dan asam-asam organik yang berfungsi dalam
proses penyesuaian osmotik pada kondisi kekeringan (Muhamad, 2010).
Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui selaput yang permeabel secara
diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi
molekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan diatas pelarut
universal adalah air, secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosi adalah difusi air
melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi
tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah (Salisbury & Ross, 1995).
Dalam difusi air menjadi medium gerakan hara terlarut. Zat hara terlarut
bergerak dari tempat yang berlarutan lebih pekat (tanaman yang osmosanya tinggi) ke
tempat yang berlarutan lebih encer (tekanan osmosa rendah). Akar menyerap larutan
hara, sehingga larutan tanah di sekitar akar menjadi encer dari yang berada jauh dari
akar. Timbul suatu landaian kepekatan larutan hara, yang menjadi pengaendali
gerakan difusi zat hara terlarut menuju akar. Dalam serapan langsung oleh akar, ion
hara di serap akar lewat pertukaran ion antara akar dan larutan tanah atau antara akar
dan kompleks jerapan tanah. Ion hara yang sampai permukaan akar melalui antara
aliran massa atau difusi juga di serap dengan pertukaran ion. Aliran massa dan difusi
memperluas jangkauan akar memperoleh hara, karena dengan dua macam bantuan
mekanisme tersebut zat hara tidak perlu menepel pada permukaan akar untuk dapat di
serap. Kalau sampai menempel dapat merusak akar . (Tejoyuwono dkk, 2006).

C. Tujuan
Untuk mengetahui potensial air jaringan tanaman umbi kentang (Solanum
tuberosum).

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2002. Biology, 5th Edition (Biologi, Edisi
Kelima, alih bahasa : R. Lestari, Ellyzar dan N. Anita). Erlangga, Jakarta.
Djazuli, Muhamad. 2010. Pengaruh cekaman kering terhadap pertumbuhan dan beberapa
karakter moro-fisiologis tanaman nilam. Bul. Littro 1 (21) : 8-17.
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.
Salisbury, F. B. and Ross, C. W. 1995. Plant Physiology, 4th edition. Wadsworth Publishing
Co., Inc. Wadsworth.
Tejoyuwono, N., Soeprapto, S., dan Endang, S., 2006. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan
Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Ilmu Tanah 19 (2): 28- 33.

Anda mungkin juga menyukai