Bidan
yang
diakui
oleh
pemerintah
dan
menjalankan
praktik
kebidanan."Ikatan
Bidan
Of
Organization,
pengertian
dari
atau World
"Bidan
adalah
serta
memenuhi
kualifikasi
untuk
didaftar
kemampuannya
untuk
melakukan
pengawasan,
pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada
persalinan ibu postpartum"
Seorang Bidan mempunyai tugas penting dalam
Konsultasi dan pendidikan kesehatan ( Kelahiran Bayi )
wanita hamil serta keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu
termasuk pendidikan atau Pelayanan Antenatal. Untuk itu
Bidan harus Ahli dalam bidangnya. Bidan diperbolehkan
membuka praktik di rumah ataupun unit kesehatan, rumah
sakit, klinik atau tempat-tempat lainnya.
1. Pemberian obat dan wewenang bidan
1.1 Pengertian obat dan hal-hal yang berkaitan dengan obat :
Obat merupakan substansi yang diberikan pada manusia
atau binatang untuk perawatan, pengobatan, pencegahan
dan gangguan.
Obat adalah substansi yang diberikan untuk diagnosis,
pengobatan, tindakan, atau pereda gejala atau untuk
pencegahan penyakit.
a. Prinsip Pemberian obat
Ada 6 prinsip pemberian obat :
a. Benar obat
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
2) Menanyakan ada tidaknya alergi obat
3) Menanyakan keluhan pasien sebelum dan setelah
memberikan obat
4) Mengecek lebel obat 3 x ( saat melihat kemasan,
sebelum menuangkan, dan setelah menuangkan obat )
sebelum memberikan obat
5) Mengetahui interaksi obat
6) Mengetahui efek samping obat
7) Hanya memberikan obat yang disiapkan sendiri
b. Benar dosis
a. Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
b. Mengecek hasi hitungan dosis dengan bidan/ petugas
kesehatan lain
c. Mencampur/mengaplos obat sesuai petunjuk pada
label
c. Benar waktu
obat
(pada
pasien
yang
untuk
memerlukan
pembatasan cairan)
g. Mencatat segera pemberian obat
1.2
Standar Obat
Dalam pemberian obat, bidan harus mengetahui tentang
dalam
prefarat
obat
penyebab
penyakit,
misalnya
yang
secara
kualitatif
berlainan
dari
efek
antibodi
sehingga
tubuh
seseorang
yang
menjadi
faktor
absorpsi
yang
obat,
memengaruhi
distribusi
obat
reaksi
dalam
obat
di
tubuh,
masuk
kedalam
jaringan
tertentu.
Proses
ini
dapat
Obat
akan
ikut
sirkulasi
kedalam
jaringan
dan
bahkan
kemungkinan
dapat
membahayakan
setiap
Puskesmas
atau
Rumah
sakit,
bidan
bidan
dalam
menjalankan
setiap
tugasnya
bidan
Menteri
Kesehatan
RI
nomor
seperti
keputihan
dan
penundaaan
haid.
bersifat
pertolongan
sementara
sebelum
kepada
wanita
usia
subur
hipotonia
preeklamsia/eklamsi,
sebelum dirujuk.
d. Melakukan tindakan
perdarahan
post
partum
sedativa
pada
pertolongan
pertama
uteri,
sebagai
amniotomi
pada
pembukaan
untuk
post
menyelamatkan
partum
untuk
jiwa
ibu
pada
menghentikan
perdarahan.
Diperlukan
keterampilan
bidan
dan
ganda
seharusnya
sejak
semula
tidak
diketahui,
bidan
yang
menolong
yang
telah
mempunyai
kompetensi,
dapat
perlu
dirawat
di
fasilitas
kesehatan,
lahir
dengan mengeringkan,
menghangatkan,
IUD,
alat
pemberian
kontrasepsi
suntikan,
bawah
tablet,
kulit
kondom,
kewewnangan
yang
diberikan
bila
tidak
memberikan
pertolongan
Bidan
harus
sesuai
dengan
ditetapkan.
b) Bidan diperkenankan
ketentuan
menyerhakan
yang
obat
telah
kepada
setiap
dosis,
memperhatikan
kalkulasi
Da=
n
+ Dc [Mg ]
20
Gaubius
Da=
1
+ Dd [ Mg ] untuk anak1tahun
12
1
Da= + Dd ( Mg ) untuk anak 12 tahun
8
1
Da= + Dd ( Mg ) untuk anak 23 tahun
6
1
Da= + Dd ( mg ) untuk anak 34 tahun
4
1
Da= + Dd ( mg ) untuk anak 47 tahun
3
Keterangan : n = umur anak dalam tahun
2.1 Cara menghitung Tetesan/ Menit infus
1. Macro
Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari
dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya
waktu, maka rumusnya adalah
contoh
Seorang pasien datang ke rumah sakit dan membutuhkan 500
ml RL cair. Bagaimana infus diperlukan jika kebutuhan cairan
pasien harus dicapai dalam 4 jam dan faktor tetes 20 tetes ?
Mengingat:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 4 jam
Faktor tetes = 20 tetes
Jawaban
Jumlah tetes/ menit = ( 500 ml x 20 tetes )
(4 x 60menit)
=
10.000
240
= 41,7
= 42 tetes/menit
2. Micro
Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih
kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya
digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk
menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut:
100 ml x 60 tetes
1 jam x 60
100 tetes
KET :
D = dosis yang diinginkan
H = dosis yang tercantum dalam label
enam
pemberian
mengetahui
obat
benar
yang
berbagai
pemerian
aman,
obat
mencatat
kesalahan-kesalah
untuk
menjamin
pemberian
obat,
pengobatan
yangmungkin terjadi.
1. Prinsip enam benar
e. Benar obat
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
2) Menanyakan ada tidaknya alergi obat
3) Menanyakan keluhan pasien sebelum dan setelah
memberikan obat
4) Mengecek lebel obat 3 x ( saat melihat kemasan, sebelum
menuangkan, dan setelah menuangkan obat ) sebelum
memberikan obat
5) Mengetahui interaksi obat
6) Mengetahui efek samping obat
7) Hanya memberikan obat yang disiapkan sendiri
f. Benar dosis
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
2) Mengecek hasi hitungan dosis dengan bidan/ petugas
kesehatan lain
3) Mencampur/mengaplos obat sesuai petunjuk pada label
g. Benar waktu
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
2) Mengecek tanggal kadeluarsa obat
3) Memberikan obat dalam rentang 30 menit sebelum
sampai 30 menit setelah waktu yang diprogramkan
d. Benar pasien
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
2) Memanggil nama pasien yang akan diberikan
3) Mengecek identitas pasien pada papan/kardeks ditempat
tidur pasien yang akan diberiakn obat
e. Benar cara pemberian
1) Mengecek program terapi pengobatan dari dokter
obat
(pada
pasien
yang
untuk
memerlukan
pembatasan cairan)
7) Mencatat segera pemberian obat
3. Mencatat Pemberian Obat
a. Bidan
mendokumentasikan
obat
yangdiberikan,
informasi
ini
dimasukkan
kedalam
catatan
pengobatan.
c. Mencatat sebuah obat yang terdiri dari nama,dosis,rute
pemberian
obat,
dan
waktu
pemberian
obat
yang
oleh
setiap
ada
sebuah
sistem
pemeriksaan
dan
menyembunyikan
kesalahan
saja
yang
telah
diberikan
kepada
klien,
sebagai
pengobatan,dan
respon
upaya
terhadap
yang
kesalahan
dilakukan
untuk
menetralkan obat.
e. Bidan bertanggung jawab melengkapi laporan yang
menjelaskan sifat insiden tersebut.
f. Laporan insiden bukan pengakua
tentang
suatu
yang lain
Jangan mengeluarkan obat ketangan anda
Jangan memberikan obat yang tanggalnya kadaluwarsa
Tanyakan jika masih ragu-ragu
Jangan berikan obat kepada klien jika ia memiliki alergi
obat
diakui
terutama
sebagai
karena
manfaat
membahayakan
kesehatan
orang
yang
menggunakannya. Secar tradisional, hukum dan undangundang telah memisahkan proses pemasokan obat tersebut
dengan membolehkan dokter meresepkan obat, ahli farmasi
mendispensikan
obat
serta
bidan
dan
perawat
agar
perawat
dan
bidan
dengan
ini
masih
dibahas.
Dengan
diberikannya
yang
teregistrasi,
bidan
memiliki
yang
utama.
Sanksi
dapat
diterapkan
bagi
bidan
yang
didapatkan
bersalah
karena
jawab
pada
tujuan
menyelamatkan
jiwa
dalam
keadaan
emergenci.
Antara lain :
1. Andreanalin / epinefrin dalam bentuk larutan obat
suntik atau injeksi 1:1000 [ 1 mg dalam 1 ml ]
Daftar pustaka
http://www.katabidan.com/2015/01/definisi-bidanmenurut-ahli.html