Soal
Soal
Tape Singkong
Oleh :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERISTAS HALU OLEO
KENDARI
2016
Soal
1. Pilih 1 makanan olahan dari tanaman
2. Komponen/ komposisi kimianya
3. Apa yang terjadi (proses atau reaksi kimia) pada pembuatan :
a. Preparasi makanan
b. Pemasakan
c. Penyajian dan penyimpanan
Jawab :
1. Tape singkong
Singkong dalam keadaan segar tidak tahan lama. Pemasarannya
memerlukan waktu yang lama, singkong harus diolah terlebih dahulu menjadi
bentuk yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), keripik
singkong dan lain-lain. Salah satu bentuk pengawetan singkong adalah dengan
fermentasi yang dikenal di masyarakat sebagai tape singkong. Tekstur tape
singkong yang baik adalah tape singkong yang lembut namun tidak mengandung
banyak cairan. Mengkonsumsi tape singkong dipercaya dapat memberikan
berbagai manfaat seperti meningkatkan fungsi saraf, sumber probiotik serta
sebagai sumber energi karena mengandung gula dan karbohidrat. Namun,
mengkonsumsi tape secara berlebihan juga mengakibatkan efek tidak baik seperti
gangguan pencernaan serta penurunan kekebalan tubuh.
Tape singkong memiliki aroma yang khas seperti aroma alkohol, berasa
manis karena mengandung banyak gula yang dihasilkan dari fermentasi pati.
Zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah menjadi bentuk yang sederhana
yaitu gula, dengan bantuan suatu mikroorganisme yang disebut ragi atau khamir.
Khamir mempunyai kemampuan untuk memecah pangan karbohidrat menjadi
alkohol dan karbondioksida. Proses ini diketahui sebagai fermentasi alkohol yaitu
proses anaerob. Khamir mempunyai sekumpulan enzim yang diketahui sebagai
zymase yang berperan pada fermentasi senyawa gula, seperti glukosa menjadi
etanol dan karbondioksida.
Kegagalan pembuatan tape singkong biasanya disebabkan oleh kebersihan
yang kurang terjaga, kontaminasi bahan asing serta proses pemasakan singkong
yang kurang tepat. Maka dari itu, singkong yang akan digunakan untuk membuat
tape haruslah dibersihkan dengan teliti. Singkong yang sudah dikukus sebisa
mungkin jangan tersentuh tangan secara langsung atau gunakan sarung tangan
ketika memprosesnya. Akibat kontaminasi keringat, minyak dan bahan asing
lainnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam ragi tape yang digunakan
pada pembuatan tape singkong.
2. Komponen/ komposisi kimianya
a. Singkong
Singkong merupakan bahan pangan yang mengandung pati, sehingga
kandungan karbohidratnya paling tinggi diantara zat gizi lainnya. Kandungan gizi
yang terdapat pada singkong adalah sebagai berikut :
No.
Kandungan gizi
Struktur kimia
- Amilosa (17 gr)
- Amilopektin (87 g)
1.
Pati
2.
Protein (1,2 g)
3.
4.
Lemak (0,3 g)
Vitamin B (0,06 g)
5.
6.
Serat
b. Ragi
Ragi tape adalah bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan tape,
baik dari singkong dan beras ketan. Menurut Dwijoseputro dalam Tarigan
(1988) ragi tape merupakan populasi campuran yang
penyimpanan sebab setelah itu umbi telah mengalami banyak perombakkan kalori
bahkan kadang umbi berwana kebiruan akibat kadar HCN yang telah tinggi.
Hidrogen sianida (HCN) atau asam sianida ini merupakan racun pada
singkong, masyarakat mengenal sebagai racun asam biru karena adanya
bercak warna biru pada singkong dan akan menjadi toksin (racun) bila
dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm.
Kadar sianida pada singkong bervariasi antara 15-400 mg/kg singkong
yang segar. Singkong dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu singkong
jenis manis dan pahit. Singkong jenis manis memiliki kadar sianida yang
CN
HCN
H+
H2O
(linamarin)
sehingga
sangat
mudah
Singkong menjadi lembek saat dimasak karena adanya reaksi pati dengan
air pada suhu yang tinggi. Granula pati akan menyerap air dan akan mengembang
saat suhu tinggi. Ketika suhu gelatinisasi tercapai, dinding sel granula memecah
sehingga pati akan mengental (gelatin). Bila pati mentah dimasukkan ke air
dingin, granula patinya akan menyerap air dan membengkak. Akan tetapi, jumlah
air yang terserap sedikit yaitu sekitar 30% dan pembengkakkannya pun terbatas.
Pembengkakkan ini terjadi karena energi kinetik air lebih kuat daripada gaya
tarik-menarik antar molekul granula pati, sehingga air dapat masuk ke dalam
butir-butir pati. Penyerapan air dan pembengkakkan granula pati dapat
ditingkatkan dengan cara menaikkan suhu (Winarno, 1992). Proses ini dapat
dilihat dalam grafik berikut :
b. Pemasakan
zat
asing
dapat
mengganggu
menjadi asam piruvat yang melalui lintasan Embden Meyerhoff Pamas (EMP).
Setelah itu terjadi
asetaldehida tereduksi menjadi etanol yaitu menerima elektron hasil oksidasi asam
gliseraldehida 3phosphat. Melalui proses fermentasi anaerob ini 90% glukosa
akan dirubah menjadi etanol dan CO2. Reaksi secara lengkap dapat dilihat sebagai
berikut :
O
CH2OH
CH2OH
OH
OH
H2O
OH
OH
OH
OH
CH2OH
O OH
CH2OH
O
amilase
OH
OH
OH
MALTOSA
maltase
2ATP
2NADH
2 CH2COCOOH
aldose
Asam piruvat
ETANOL
CO2
2ADP
2NAD
CH2OH
O
OH
OH
zimase
2C2H2OH
2Pi
NAD+
OH
OH
amilase yang dikeluarkan oleh mikroba tersebut menjadi maltosa. Maltosa dapat
dirombak menjadi glukosa oleh enzim maltase. Glukosa oleh
enzim zimase
1.
2.
3.
4.
5.
24 jam
48 jam
72 jam
96 jam
120 jam
0,844
2,182
4,904
6,334
11,811
pertumbuhan Saccharomyces