Anda di halaman 1dari 31

KEJANG DEMAM

DISUSUN OLEH:
dr.Aditya Hudiansyah

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Status Gizi
Suku bangsa
Agama

:
:
:
:

An. R
Laki-laki
4 tahun
Tawar
: Baik
: Jawa
: Islam

Keluhan Utama

: kejang

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengalami kejang sejak 3 jam sebelum

masuk PKM. Frekuensi kejang 1x. Lama kejang< 15


menit. Setelah kejang pasien langsung tertidur.
Pasien mengalami demam 2 hari sebelum masuk
PKM disertai dengan batuk dan pilek. Sesak (-),
muntah (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.
Riwayat sakit campak (-), tifus (-).
Riwayat kejang sebelumnya (-).

Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Tidak ada satu pun keluarga yang menderita

kejang, demam, muntah, TBC, bronkitis maupun


penyakit dengan keluhan sama seperti pasien.
Riwayat Kehamilan Ibu
Pasien merupakan anak pertama.
Selama hamil, ibu tidak ada riwayat demam
(-),keputihan (-), anyang-anyangan (-), minum jamu
(-), HT (-), DM (-),perdarahan (-).
Riwayat ANC: rutin kontrol ke bidan, 1 bulan 1x,
sejak usia kehamilan 4 bulan.

Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara spontan Belakang Kepala ditolong

oleh bidan, pasien lahir cukup bulan (9 bulan 10 hari),


pasien lahir langsung menangis, warna ketuban jernih,
warna kulit tidak biru. Berat badan lahir 3200 gram,
panjang badan 49 cm.
Riwayat Imunisasi ( hanya berdasarkan
anamnesis)
Menurut ibu pasien, pasien menerima Imunisasi dasar
lengkap. Tetapi ibu pasien lupa jadwalnya karena KMS
tidak dibawa.
suntik di lengan kanan 1x saat usia 1 bulan parut
(+)
suntik di paha atas 3 x saat usia 2 bulan, 3 bulan, 4
bulan
diteteskan di mulut lupa frekuensi dan waktunya
suntik di lengan kiri 1x, usia 9 bulan

Riwayat Tumbuh Kembang


Pertumbuhan
Ibu pasien lupa pertambahan berat badan dan

panjang badan putrinya. Saat ini berat badan


pasien 10000 gram dan panjang badan 95 cm.
Perkembangan
Menurut ibu pasien, perkembangan putrinya baik

seperti anak-anak seusianya mulai dari kecil hingga


sekarang. Yang ibu ingat, pasien dapat mengangkat
kepala saat usia 4 bulan, duduk usia 8 bulan,
merangkak usia 9 bulan, berdiri usia 10 bulan, jalan
usia 10 bulan, berbicara usia 9 bulan.

Riwayat Intake
ASI diberikan sejak lahir sampai usia 18 bulan.
ASI ditambah susu formula sejak usia 3 bulan.
ASI ditambah bubur halus sejak usia 7 bulan.
ASI ditambah nasi putih sejak usia 8 bulan sampai

sekarang. Nasi diberikan 4x sehari, hanya 3 sendok


tiap makan. Nasi diberi kuah sayur.
Riwayat Sosial Ekonomi
Termasuk keluarga menengah ke bawah.
Lingkungan rumah di sekitar pekarangan.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pasien tampak sakit sedang, compos mentis, nafas

spontan dan adekuat, tampak lemas.


Tanda-tanda Vital
Denyut jantung

: 90 x/menit reguler, kuat


Laju pernapasan
: 24 x/menit (cepat dan dangkal)
Suhu aksiler : 38,7o C
Berat Badan : 15 kg

Kepala
Bentuk : normosefali, benjolan massa (-), ubun-ubun datar
Ukuran

: mesosefal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut.
Wajah
: simetris, rash (-), sianosis (-), edema (-)

Mata

Konjungtiva : anemis (-)


Sklera : ikterik (-)
Palpebra

: edema (-)

Telinga

: bentuk normal, posisi normal, sekret (-).


Hidung
: sekret (-),perdarahan (-), pernapasan cuping
hidung (-)
Mulut :mukosa basah, mucosa sianosis (-), lidah kotor
(-)
faring hiperemi (-), Tonsil
(T1|T1).

Leher
Inspeksi :
Palpasi :

massa (- | -)
pembesaran kelenjar leher (-)

Thoraks
Inspeksi Umum

: bentuk dada kesan normal dan


simetris, retraksi dinding dada (-).
Jantung:
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi
: ictus cordis teraba di MCL (S) ICS V(S)
Perkusi
: kesan batas jantung normal
Auskultasi : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Paru:
Inspeksi : gerak nafas simetris kedua sisi dinding dada,

retraksi dinding dada (-)


Palpasi : pergerakan dinding dada saat bernafas
simetris
Perkusi :
sonor / sonor
Auskultasi : vesikuler di seluruh lapang dengar paru,
rh-/-, wh -/-

Abdomen
Inspeksi

:
datar, jaringan parut (-), dilatasi
vena (-), peradangan umbilikus (-).
Auskultasi
: bising usus (+) normal, meteorismus
(-).
Perkusi :
tympani, shifting dullness (-)
Palpasi :
soefl, turgor < 2 detik

Hepar
: tidak teraba
Lien : tidak teraba

Ekstremitas AHKM
Produksi Urin Normal
Status Neurologis
Meningeal sign (-)
Reflek fisiologis dbn dan patologis (-)

Diagnosis
Kejang Demam Sederhana + Bronkitis

Penatalaksanaan
IVFD RL 1250cc/24 jam 20tpm mikro
Inj
: antrain 3 x 250 mg (prn)
Inj.
: ceftriaxone 3x250mg
Supp. : diazepam 10 mg (prn) (stesolid)
P.O. : Sirup OBH 3x1 sdm
Puyer (GG,Dexa, CTM)

RENCANA MONITORING
Tanda Vital (nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)
kejang
RENCANA EDUKASI
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit

yang diderita oleh pasien, rencana pemeriksaan,


tindakan dan rencana terapi yang akan dilakukan.
Menjelaskan kemungkinan perkembangan penyakit dan
pentingnya kerjasama pasien dan keluarga dalam
pelaksanaan tindakan medis dan pengobatan.
Menjaga kecukupan kuantitas dan kualitas makanan
dan minuman sesuai anjuran dokter.
Mengikuti terapi dengan baik sesuai petunjuk dokter.
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai
komplikasi dan prognosis pasien.

Prognosis
Ad vitam dubia at bonam
Ad Fungsionam dubia at bonam
Ad Sanationam dubia at bonam

PENDAHULUAN
KEJANG

BUKAN PENYAKIT TETAPI


MANIFESTASI DARI SUATU
PENYAKIT

BERBAGAI PENYAKIT DAPAT MENYEBABKAN


TERJADINYA BANGKITAN KEJANG MISALNYA:

KELAINAN GENETIK DAN FAKTOR KELAHIRAN, DEMAM, INFEKSI OTAK,


TOKSIN, TRAUMA, GANGGUAN PEREDARAN DARAH, GANGGUAN
METABOLISME DAN NUTRISI,TUMOR, KELAINAN DEGENERATIF,FAKTOR
PSIKOGENIK DAN PENYEBAB YANG TIDAK DIKETAHUI DENGAN JELAS.

DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).

Epidemiologi
Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak.
Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6

bulan 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk


pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun.
Insidensi puncak usia 18-22 bulan
Anak laki-laki > perempuan dengan perbandingan
1,4 : 1,0.
Menurut ras maka kulit putih lebih banyak
daripada kulit berwarna.

ETIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti
Demam sering disebabkan oleh :

- ISPA
- Radang telinga tengah
- Infeksi saluran kemih & saluran cerna
Kejang tidak selalu timbul pada suhu
yang tinggi terkadang pada suhu tidak
terlalu tinggi

FAKTOR RESIKO
Demam
Usia
Genetik

Riwayat kejang demam pada


orang tua atau saudara sekandung
Perkembangan terlambat (Malnutrisi)

PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM


Kejang Demam
Sederhana (Simple Febrile
Seizure), dengan ciri-ciri
gejala klinis sebagai
berikut:
-Kejang berlangsung
singkat, < 15 menit
-Kejang umum tonik dan
atau klonik
-Umumnya berhenti sendiri
-Tanpa gerakan fokal atau
berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata


(Complex Febrile Seizure),
dengan ciri-ciri gejala klinis
sebagai berikut:
-Kejang lama, > 15 menit
-Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
-Berulang atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM


Kejang Demam Sederhana
MENURUT
LIVINGSTONE
Kejang bersifat umum
Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)
Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG normal

Epilepsi yang di cetus oleh demam


Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/ setempat
Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama
Frekuensi serangan melebihi 4 kali dalam satu tahun
Gambaran EEG yang dibuat setelah anak tidak normal lagi adalah

normal.

KRITERIA LIVINGSTONE
SETELAH DIMODIFIKASI
1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN DAN 4 TAHUN
2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH DARI 15 MENIT
3.KEJANG BERSIFAT UMUM.
4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA SETELAH
TIMBULNYA DEMAM
5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH KEJANG
NORMAL.
6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1 MINGGU
SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN KELAINAN.
7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1 TAHUN
TIDAK MELEBIHI 4 KALI

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (Darah perifer lengkap,

elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi


sumber infeksi atau mencari penyebab
Pungsi lumbal menyingkirkan meningitis
indikasi berdasarkan umur :
* < 12 bulan sangat dianjurkan
* 12 18 bulan dianjurkan
* > 18 bulan tidak rutin

BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANG


SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA
ATAU DIAZEPAM REKTAL DIAZEPAM :
DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU
DOSIS <10 KG: 5 MG REKTAL
>10 KG : 10 MG REKTAL
BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG
CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT

KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv)

KEJANG (+)

KEJANG (+)

FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)

KEJANG (-)

RUMATAN
RAWAT ICU
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr

RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari dibagi 2

dosis
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 23 dosis
DOC : Asam Valproat
Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan
bertahap selama 1 2 bulan

INDIKASI RUMATAN
Kejang > 15 menit
Kelainan neurologis
Kejang fokal
Rumat dipertimbangkan pada keadaan:

- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam


- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam 4 kali per tahun

PROGNOSIS
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:


1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang

80%.
- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 1015%

Faktor risiko menjadi epilepsi


adalah :
1. Kelainan neurologis atau perkembangan

yang jelas sebelum kejang demam pertama.


2. Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau
saudara kandung

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai