Saat ini generasi muda - kita, sangat jauh dari apa yang diharapkan, karakter
bangsa sudah luntur digilas waktu. Pondasi yang dibangun dengan kokoh kini
diruntuhkan oleh anak bangsa sendiri. Bangsa yang santun, berbudi pekerti, ramah,
dan selalu lekat dengan sistem gotong-royong seharusnya mampu membuat
Indonesia menjadi bangsa yang arif. Namun jika generasi muda yang bobrok akan
melahirkan pemimpin ahli korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja yang tidak baik,
bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Jika sudah begitu, lantas mau dibawa
kemana masa depan bangsa ini?
Karena hal itulah kita harus mengembalikan karakter warga negara ke apa yang
menjadi keaslian kita, orisinalitas kita, identitas kita, ciri khas kita. Krisis moral yang
menjangkit kalangan muda, harus diberantas habis-habisan. Mari mewujudkan
masa "revolusi mental". Revolusi kesadaran, cara berpikir, dan bertindak sebagai
bangsa yang besar, seperti apa yang sempat dipaparkan oleh Benny Suseptyo sang
pemerhati sosial.
Sahabat se-generasiku..
Merevolusi mindset bangsa memang bukan suatu hal yang mudah, dan sasaran
utama dari revolusi mental tentu adalah pemuda-pemudi yang memegang kendali,
aku-kamu-kita semua, yang menjadi tiang penyangga NKRI. Biarkan generasi muda
membanting stir dan kembali ke tujuan awal bangsa Indonesia untuk merdeka
dengan sejati. Tumbuhkan kembali rasa cinta tanah air. Berganti arah dari sesuatu
yang negatif menuju berbagai hal yang positif. Sadarkan kembali generasi kita,
paksakan anak bangsa untuk mengenal seperti apa bangsa mereka sebenarnya.
Merekonstruksi ulang karakter bangsa perlu komitmen pemerintah yang kuat
disertai kesadaran seluruh warga negara, Indonesia dapat berubah ke arah yang
lebih baik. Revolusi mental bisa diwujudkan melalui pendidikan yang merata, serta
penegakan hukum tanpa pandang bulu. Mari kita mulai sekarang juga. Kalau
mengubah sejuta pemuda itu mustahil. Bagaimana dengan memulai dari diri kita
sendiri?
Jadi,
Ayo ubah diri kita sendiri, ayo bersama-sama kita capai apa yang menjadi cita-cita
bangsa selama ini. Dan jadilah generasi yang siap tempur dan mengepakkan sayapsayapnya.
Itulah aspirasi yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada
manfaatnya. Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.