Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke. Seluruh pulau-pulau tersebut memiliki
kekayaan alam yang menjadi aset yang sangat bernilai bagi bangsa ini. Salah satu
aset kekayaan alam yang luar biasa yang dimiliki Indonesia yaitu keberadaan
hutan yang luasnya mencapai 133.300.543,98 ha. Data luas hutan Indonesia ini
merupakan data de yure data berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi yang Dikeluarkan Oleh menteri Kehutanan. Namun mengenai
jumlah riil luas hutan di lapangan kemungkinan berbeda, ini lantaran beberapa SK
dikeluarkan sejak sepuluh tahun yang silam.
Keberadaan hutan ini merupakan hal yang sangat fundamental dan memiliki
fungsi yang positif bagi kehidupan manusia. Salah satu fungsinya sebagai
pengatur cuaca/iklim atau yang biasa disebut fungsi meteorologis. Fungsi
meteorologis ini meliputi fingsi hutan dalam menciptakan udara menjadi sejuk,
membantu turunnya hujan,membersihkan udara,mencegah kerusakan ozon,dan
menjaga keberadaan O2 di lapisan atmosfir agar komposisinya tetap seimbang.
Karena hutan merupakan tempat terjadinya proses yang mengubah CO 2 menjadi
bahan organik dan O2 melalui proses fotosintesis pada tumbuhan. Berdasarkan
fakta diatas wajarlah Indonesia menjadi paru-paru dunia.

Proposal Tugas Akhir II Muhammad Ridwan Geofisika 2011 Unhas

Kondisi hutan di Indonesia baik dari segi kuantitas maupun kualitas hutan
memasuki awal tahun 2016 kini sangat memprihatinkan. Tahun 2015 Indonesia
kembali menjadi pusat perhatihan dunia setelah dilanda bencana kebakaran hutan
yang mengakibatkan kerugian bagi negara sampai menimbulkan dampak ke
negara-negara tetangga. Kejadian yang setiap tahun terjadi ini di sebabkan oleh
aktifitas manusia yang memiliki porsi yang paling besar dalam penyulutan api
dibandingkan

secara alami. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi

meteorologis dari hutan.


Melihat tingginya angka kebakaran hutan dan lahan di Indonesia maka kesadaran
akan pentingnya upanya pencegahan dan pemadaman hutan oleh pihak
pemerintah haruslah lebih serius agar dapat meminimalisir dampak yang
diakibtakan,untuk itu diperlukan upaya yang maksimal baik dari segi anggaran
biaya maupun pengaalokasian sumber daya.
Namun, kegiatan perencanaan untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran
membutuhkan informasi yang akurat, aktual serta mudah dipahamai oleh pihah
pengambil keputusan. Untuk itu perlu adanya penyajian informasi yang jelas yang
didasari oleh metode pengolahan yang konsisten. Salah satunya dengan membuat
model prediksi kebakaran hutan dan lahan berbasis sistem informasi geografis.
Yang memuat informasi spasial tentang area potensi kebakaran hutan dan lahan.

Proposal Tugas Akhir II Muhammad Ridwan Geofisika 2011 Unhas

Peranan penginderaan jauh dalam mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan
dalam memonitoring dan merekam hotspot yang dimanfaatkan dalam membuat
model prediksi dalam usaha perencanaan pencegahan dan pemadaman kejadian
kebakaran hutan dan lahan. Data perekaman hotspot tersebut dalam pembuatan
model prediksi ini digunakan sebagai salah satu faktor dalam membuat model
prediksi kebakaran hutan dan lahan suatu wilayah.
1.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pulau Kalimantan dengan menggunakan
metode analisis data sekunder. Pembuatan model prediksi kebakaran hutan dan
lahan dilakukan proses analisa spasial dengan metode skoring dan pembobotan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Faktor
faktor tersebut meliputi kondisi meteorologis (curah hujan dan suhu permukaan
tanah), kepadatan hotspot, aksesbilitas jalan,serta penggunaan lahan. Hasil
skoring dan pembobotan tersebut kemudian di overlay untuk menghasilkan peta
kerawanan bencana. Untuk menentukan prediksi lokasi terjadinya kebakaran
hutan dan lahan, dari data kerawanan bencana kita gabungkan dengan data history
kejadian bencana kebakaran tahun sebelumnya, sehingga menghasilkan peta
lokasi prediksi kebakaran hutan.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan
di Pulau Kalimantan.

Proposal Tugas Akhir II Muhammad Ridwan Geofisika 2011 Unhas

2. Memodelkan secara spasial prediksi kebakaran hutan dan lahan di Pulau

Kalimantan

Proposal Tugas Akhir II Muhammad Ridwan Geofisika 2011 Unhas

Anda mungkin juga menyukai