Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian BPJS?


Apa tujuan dari BPJS?
Bagaimana cara memperoleh kartu BPJS?
Bagaimana prosedur penggunaan untuk mendapatkan pelayanan BPJS?
Apa saja jenis-jenis kelas BPJS?
Apa saja pelayanan yang dijamin dan yang tidak dijamin oleh BPJS?

Jawaban :
1. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah Badan
Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,
terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun
rakyat biasa.
2. UU BPJS menentukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program
jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
3. Syarat dan ketentuan layanan pendaftaran BPJS Kesehatan:
a. Pengguna Layanan Pendaftaran BPJS Kesehatan harus memiliki usia yang cukup
secara hukum untuk melaksanakan kewajiban hukum yang mengikat dari setiap
kewajiban apapun yang mungkin terjadi akibat penggunaan Layanan Pendaftaran
BPJS Kesehatan
b. Mengisi dan memberikan data dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan,
c. Mendaftarkan diri dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
d. Membayar iuran setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setiap
bulan
e. Melaporkan perubahan status data peserta dan anggota keluarga, perubahan yang
dimaksud adalah perubahan fasilitas kesehatan, susunan keluarga/jumlah peserta,
dan anggota keluarga tambahan
f. Menjaga identitas peserta (Kartu BPJS Kesehatan atau e ID) agar tidak rusak,
hilang atau dimanfaat oleh orang yang tidak berhak
g. Melaporkan kehilangan dan kerusakan identitas peserta yang diterbitkan oleh
BPJS Kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
h. Mennyetujui membayar iuran pertama paling cepet 14 (empat belas) hari kalender
dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima virtual account
untuk mendapatkan hak dan manfaat jaminan kesehatan.
i. Menyetujui mengulang proses pendaftaran apabila :
1) Belum melakukan pembayaran iuran pertama sampai dengan 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak virtual account diterima; atau

4.

2) Melakukan perubahan data setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak


virtual account diterima dan belum melakukan pembayaran iuran pertama
Alur Pelayanan BPJS yaitu:
a. Peserta BPJS membawa kartu BPJS Kesehatan atau kartu anggota Askes yang
lama mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar,

5.

(Puskesmas, dokter keluarga, klinik TNI/Polri, dan fasilitas kesehatan setingkat


itu). Pada tahap ini peserta akan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
kompetensi dan kapasitas fasilitas kesehatan di tingkat pertama tersebut (seperti
konsultasi kesehatan, laboratorium klinik dasar dan obat-obatan).
b. Apabila setelah pemeriksaan awal pasien belum sembuh, maka pasien dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit
Swasta, Rumah Sakit TNI-Polri yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan).
Sedangkan untuk kondisi gawat darurat, peserta BJPS bisa mendapatkan
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, tanpa mendapatkan rujukan dari
fasilitas kesehatan tingkat pertama.
c. Di fasilitas Kesehatan Tingkat lanjutan, peserta menunjukkan kartu BPJS
Kesehatan atau kartu lama dan surat rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
kepada petugas BPJS kesehatan Center. Selanjutnya petugas akan menerbitkan
Surat Eligibilitas Peserta (SEP) sebagai dokumen yang menyatakan bahwa
peserta dirawat dengan biaya BPJS Kesehatan.
d. Setelah mendapatkan SEP, pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan, baik untuk pelayanan rawat jalan ataupun
rawat inap. Apabila penyakit pasien dapat ditangani tanpa harus mendapatkan
perawatan inap, pasien boleh pulang atau dirujuk kembali ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit kronis, dapat masuk
ke dalam program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama tersebut.
Jenis-jenis kelas BPJS dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Kelas I
b. Kelas II
c. Kelas III
Perbedaan :
Di ruang perawatan kelas III bagi:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan
b. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan
iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III
Di ruang Perawatan kelas II bagi:
a. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan
ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya
b. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri
Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya
c. Anggota Polri dan penerima pensiun AnggotaPolri yang setara Pegawai Negeri
Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya
d. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil
golongan ruang I dan golongan ruangII beserta anggota keluarganya
e. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan sampai dengan 2 (dua) kali
penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak,
beserta anggota keluarganya
f. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan
iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II
Di ruang perwatan kelas I bagi :

a. Pejabat Negara dan anggota keluarganya


b. Pegawai negeri sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil Golongan III
dan Golongan IV beserta anggota keluarganya
c. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri
Sipil Golongan III dan Golongan IV beserta anggota keluarganya
d. Anggota POLRI dan penerima pensiun Anggota POLRI yang setara Pegawai
Negeri Sipil Golongan III dan Golongan IV beserta anggota keluarganya
e. Pegawai pemerintah non pegawai negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil
Golongan III dan Golongan IV dan anggota keluarganya
f. Veteran dan perintis kemerdekaan beserta anggota keluarganya
g. Peserta pekerja penerima upah bulanan lebih dari 2 (dua) kali PTKP dengan
status kawin dengan 2 (dua) anak dan anggota keluarganya
h. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja dengan iuran
untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.
6.

Pelayanan yang dijamin dan yang tidak dijamin oleh BPJS


Pelayanan kesehatan yang dijamin meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non
spesialistik mencakup:
1) Administrasi pelayanan
2) Pelayanan promotif dan preventif
3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratam dan
8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan
mencakup:
1) Rawat jalan yang meliputi:
a) Administrasi pelayanan
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter
spesialis dan subspesialis
c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e) Pelayanan alat kesehatan implant
f) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
i) Pelayanan kedokteran forensic

j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan.


2) Rawat inap yang meliputi:
a) Perawatan inap non intensif
b) Perawatan inap di ruang intensif.
c) Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri.
Pelayanan yang tidak dijamin:
Merujuk pada Perpres 111 Tahun 2013 terdapat beberapa pelayanan kesehatan yang tidak
jamin oleh BPJS Kesehatan, antara lain yaitu:
a. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas;
b. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
c. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
d. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
e. gangguan kesehatan/penyakit akibat
f. ketergantungan obat dan/atau alkohol;
g. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
h. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin
she,chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment);
i. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
j. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
k. perbekalan kesehatan rumah tangga;
l. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah;
m. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(preventable adverse events); dan biaya pelayanan lainnya yang tidak ada
hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.

TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN KELUARGA II

Disusun Oleh :
Siti Nurjannah
III Reguler B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2016

Anda mungkin juga menyukai