Anda di halaman 1dari 14

A.

TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Mengenal jenis-jenis media pertumbuhan mikroba yang diperlukan dalam
praktikum mikrobiologi lingkungan berdasarkan susunan kimianya.
2. Mengenal konsep dan teknik pembuatan berbagai macam media pertumbuhan
mikroba.
B. TINJAUAN PUSTAKA

Penumbuhan mikroba dan mengembangbiakan mikroba, diperlukan suatu


substrat yang disebut dengan media. Media itu sendiri sebelum dipergunakan
harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak
diharapkan. Susunan bahan, baik bentuk bahan alami (seperti tauge, kentang,
telur, daging, wortel, dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa
kimia, organik, ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba dinamakan media. Adapun macam-macam media
pertumbuhan anatra lain(Galung, 2009) :
1. Medium bersarkan sifat fisik
a. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah
dingin media menjadi padat.
b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3 0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi
solid dibuat dengan tujuan agar pertumbuhan mikroba dapat menyebar
keseluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempuran jika tergoyang.
Misalnya bakteri yang tumbuh pada edia NB (Nitrogen free Bromthymol Blue)
semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan
mediajika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur.
Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/ menekan difusi oksigen, misalnya
pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan
metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh
media.
c. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutrient Broth), LB (lactose Broth).
2. Medium Berdasarkan Komposisi
a. Medium sintesis yaitu medium yang komposisi zat kimia diketahui jenis dan
takarannya secara pasti. Misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
b. Medium semisintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti misalnya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandunga agr dekstrosa
dan ekstrak kentang.
c. Medium nonsintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic
Ekstrak.
3. Medium Berdasarkan Tujuan

a. Media untuk isolasi, media ini mengandung senyawa esensial untuk


pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
b. Media selektif/ penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga
ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan
pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang
diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani mediaum yang ditambah
Amphisilin untuk erangsang E. Coli resisten antibiotic dan mengahmbat
komtaminan yang peka amphisillin.
c. Media diperkaya (enrichment), merupakan media yang mengandung komponen
dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti
darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk
mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya
menumbuhkan nutrisi sederhana untuk berkembangbiak tetapi membutuhkan
komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar.
d. Medium untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan
untuk peremajaan kultur.
e. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan
untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya
adalah Kosers Citrate medium yang digunakan untuk menguji kemampuan
menggunakan asam sitrat sebagi sumber karbon.
f. Media untuk karakteristik bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui
keamampuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indicator ditambahkan
untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya: Nitrate Broth,
Lactose Broth, Arginine Agar.
g. Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari
campurannya berdasarkan karakter spesifik yang ditujuakan pada media
diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih
Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan
warban media di sekeliling koloni.
Potato Dekstrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang banyak
digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa
cendawa/fungi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Potato Dekstrose Agar
merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak
potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dektrose (gugusan gula, baik itu
monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi baik biakan, sedangkan
agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena
mengandung ccukup air (Wibawa, 2010).
Nutrient agar adalah medium uji air . NA juga digunakan untuk
ertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat
dari ekstrak daging, pepton dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk

pangan, untuk membawa stok kultur untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri
dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni (Ruly, 2008).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas Beker
4. Erlenmeyer
5. Kapas
6. Alkohol
7. Alumunium foil
8. Gelas ukur 10 ml
9. Panci
10. Kompor listrik
11. Gelas pengaduk
12. Penyaring
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
1. Media sintetik dari MERCK, yaitu :
Nutrien Agar (NA) 1.6 gr
Nutrien Broth (NB) 1.6 gr
Potato Dextrose Agar (PDA) 3.12 gr
2. Daging segar tanpa lemak 200 gr
3. Kentang 200 gr
4. Dextrose 0.15 gr
5. Sukrosa 0.6 gr
6. Pepton 1.25 gr
7. NaCl 0.125 gr
8. Agar
9. Akuades

D. CARA KERJA
1.

PDA

Alat dan bahan


3.12 gram Potato Dextrose Agar
80 ml akuades

Bubuk PDA
PDA dimasukan kedalam gelas beker
yang berisi akuades
Gelas beker dipanaskan pada kompor
listrik sampai larut sempurna
PDA dimasukan kedalam tabung reaksi
sebanyak 6 ml
Tabung reaksi ditutup dengan kapas dan
aluminium foil
Media steril
Media disterilkan dengan autoklaf pada
suhu 121oC tekanan 1 atm selama 15-20
menit

Media siap digunakan

2.

NA

Alat dan bahan

1.6 gram Nutrien Agar (NA)


80 ml akuades

Nutrient Agar

NA dimasukkan ke dalam gelas beker


yang berisi akuades
NA dipanaskan pada kompor listrik
sampai larut sempurna
NA dimasukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 6 ml
Tabung reaksi ditutup dengan kapas dan
aluminium foil

Media steril

Media disterilkan dengan autoklaf pada


suhu 121oC tekanan 1 atm selama 15-20
menit

Media siap digunakan

3.

NB

Alat dan bahan


1.6 gram Nutrien Broth (NB)
80 ml akuades

Nutrient Broth

NB dimasukkan ke dalam gelas beker


yang berisi akuades
NB dipanaskan pada kompor listrik
sampai larut sempurna
NB dimasukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 6 ml
Tabung reaksi ditutup dengan kapas dan
aluminium foil

Media steril

Media disterilkan dengan autoklaf pada


suhu 121oC tekanan 1 atm selama 15-20
menit

Media siap digunakan

4.

Kentang
Kentang 200 gram
Kentang dikupas lalu dicuci dan dipotong
berbentuk dadu 2 cm.
Potongan kentang dimasukkan ke dalam panci
yang telah berisi 500 ml akuades.
Potongan kentang dan akuades dididihkan di
atas kompor listrik.
Ekstrak kentang hasil pendidihan disaring dan
diambil sebanyak 100 ml lalu dituang ke dalam
gelas beaker.
Ekstrak kentang di dalam gelas beaker ditambah
dengan dextrose sebanyak 1,5 gram dan agar
batangan sebanyak 1,5 gram.
Campuran tersebut dipanaskan di atas kompor
listrik sambil diaduk hingga semua bahan
terlarut sempurna.
Campuran yang telah larut ditakar sebanyak 6
ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi.

Media Kentang Dextrose Agar


Tabung reaksi yang berisi media ditutup
menggunakan kapas dan dilapisi aluminium foil.
Tabung reaksi disterilkan menggunakan autoklaf
selama 20 menit dengan tekanan 1 atm dan suhu
121 derajat celcius.
Media Kentang Dextrose Agar Steril

5.

Daging

Daging segar tanpa


lemak 200 gram
Daging dipotong dadu 1 cm
Potongan daging dimasukan ke dalam panic yang telah
berisi 500 ml akuades
Potongan daging dan akuades dididihkan pada kompor
listrik
Air rebusan daging disaring dan dituang kedalam gelas
beker
Gelas beker ditutup dengan aluminium foil dan
didiamkan selama satu malam didalam lemari pendingin

Suspensi bening dan


endapan
Suspensi bening dipisahkan ke dalam gelas beaker,
endapan dibuang.
Akuades ditambahkan hingga volume akhir 100 ml.

1,25 gr pepton; 0,125 gr


NaCl; dan 3,75 gr agar
Ditambahkan ke dalam gelas beaker berisi suspensi dan
akuades
Dipanaskan hingga semua bahan terlarut sempurna.
Ditambahkan ke dalam gelas beaker berisi suspensi dan
akuades
Dipanaskan hingga semua bahan terlarut sempurna.

Media

Media dituangkan ke dalam tabung reaksi masingmasing 6 ml.


Tabung reaksi ditutup rapat dengan kapas dan dilapisi
aluminium foil.
Media disterilkan dengan autoclave pada tekanan 1 atm,
suhu 121C selama 15-20 menit.

Media siap digunakan

E. PEMBAHASAN

Media Nutrien Agar (NA) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.


Media NA termasuk media padat. Perbandingan NA dan akuades saat digunakan
adalah 1:50. Jadi, dalam praktikum ini kami memakai jumlah NA dan akuades
berturut-turut adalah 1.6 gram dan 80 ml. Media NA diambil kemudian ditimbang
dengan timbangan analitik, lalu dicampurkan dengan akuades 80 ml. Campuran
tadi dipanaskan diatas kompor listrik agar semua bahan terlarut sempurna.
Campuran yang masih panas tadi dimasukkan dalam 10 tabung reaksi. Mulut
tabung reaksi masing-masing ditutup rapas menggunakan kapas kemudian dilapisi
dengan alumunium foil. Kesepuluh tabung reaksi tadi kemudian dimasukkan
autoklaf untuk proses sterilisasi pada tekanan 1 atm, temperatur 121C selama 1520 menit. Media dapat digunakan setelah proses sterilisasi tadi.
Potatoes Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang berbentuk
solid. PDA ini berfungsi sebagai media biakan kapang. Media PDA ini
berdasarkan susunanya termasuk media sintetik. Kelebihan dari media sintetik
adalah kandungan yang terdapat dalam PDA ini sudah diketahui komposisinya
sehingga dapat lebih spesifik fungsi dari media ini. Bahan utama yang digunakan
dalam pembuatan media PDA adalah serbuk PDA dan akuades. Pembuatan media
dilakukan dengan memasukkan 3.12 gram PDA kedalam gelas beker yang berisi
80 ml akuades yang kemudian dipanaskan diatas kompor listrik. Pemanasan
berfungsi untuk melarutkan PDA dalam akuades. Pemanasan dihentikan apabila
serbuk PDA sudah tercampur sempurna dengan akuades kemudian masukkan
kedalam tabung reaksi sebanyak 6 ml dengan menggunakan pipet volume dan
tutup lubang tabung reaksi dengan kapas dan aluminium foil kemudian sterilkan
dengan menggunakan autoklaf pada tekanan 1 atm dengan tempetatur 121o C
selama 15 sampai 20 menit.
Pertama menyiapkan air aquades sebanyak 80 ml lalu dituangkan ke dalam
gelas beaker. NB seberat 0,64 gram untuk dilarutkan dalam aquades. kemudian
NB dicampur dengan aquades dalam gelas beker. Kemudian dipanaskan dengan

menggunakan kompor listrik sampai semua bahan terlarut sempurna dalam air
yang mendidih dan tercium bau seperti pakan ternak. Hasil campuran tadi
dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 6 ml. Tutup rapat tabung
reaksi dengan kapas, lalu lapisi dengan alumunium foil. Lalu setelah semuanya
ditutup, disterilkan dengan autoclave pada tekanan 1 atm, dengan temperature 121
oC selama 15-20 menit.
Salah satu media non sintetik adalah kentang dextrose agar. Langkah
pertama pembuatan media ini adalah kentang sebanyak 200 gram dikupas lalu
dicuci hingga bersih dan dipotong berbentuk dadu 2 cm agar kentang cepat
mendidih dan lebih mudah dalam proses pengekstrakan. Kemudian, potongan
kentang dimasukkan ke dalam panci yang telah berisi 500 ml akuades. Potongan
kentang dan akuades lalu dididihkan di atas kompor listrik agar etrcipta ekstrak
kentang.
Ekstrak kentang hasil pendidihan disaring dan diambil sebanyak 100 ml
(bagian yang bening, karena warna media harus bening untuk mempermudah
pengamatan mikroba yang akan dikulturkan) lalu dituang ke dalam gelas beaker.
Ekstrak kentang di dalam gelas beaker ditambah dengan dextrose sebanyak 1,5
gram dan agar batangan sebanyak 1,5 gram untuk menambah nutrien dalam media
yang akan dibuat. Campuran tersebut lalu dipanaskan di atas kompor listrik
sambil diaduk hingga semua bahan terlarut sempurna. Campuran yang telah larut
kemudian ditakar sebanyak 6 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi dan jadilah
media kentang dextrose agar.
Tabung reaksi yang berisi media ditutup menggunakan kapas dan dilapisi
aluminium foil untuk persiapan sterilisasi fisik menggunakan autoklaf. Tabung
reaksi disterilkan menggunakan autoklaf selama 20 menit dengan tekanan 1 atm
dan suhu 121 derajat celcius agar tercipta medium agar yang memenuhi syarat
steril dari mikroba.
F. DISKUSI
1. Sebutkan dan jelaskan 3 hal yang harus diperhatikan dalam membuat media
pertumbuhan mikroba!
Jawab:
a. Harus mengandung semua unsur harayang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme.
b. Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroorganisme.
c. Media harus dalam keadaan steril. Sebelum diinokulasi mikroorganisme
yang dimaksud tidak ditumbuhi mikroorganisme lain yang tidak
diharapkan.
2. Mikroba perlu ditumbuhkan dalam media yang sesuai, sebenarnya apakah
fungsi dari media itu bagi pertumbuhan mikroba?
Jawab:

3.

4.

Fungsi dari suatu media adalah memberikan tempat dan kondisi yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang
ditumbuhkan.
Unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam media?
Jawab:
Umumnya mengandung air, protein, sumber energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya
Apa yang membedakan antara media padat dan cair serta media kaya dan
selektif?
Jawab:
- Media padat adalah media yang mengandung 15% agar sehingga mudah
mengeras, sedangkan media cair tidak mengandung agar seingga tidak
dapat mengeras.
- Media diperkaya yaitu media yang ditambahi zat-zat tertentu misalnya
serum darah ekstrak tanaman dan lain sebagainya, sehinggan dapat
digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang bersifat heterotrof.
Sedangkan media selektif yaitu media yang ditambahi zat kimia tertentu
untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain (bersifat selektif), misalnya
media yang mengandung Kristal violet pada kadar tertentu dapat
mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi
pertumbuhan bakteri gram negatif.

G. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi dalam Praktek. Jakarta. Gramedia.
Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2.
Jakarta. UI-Press.
Volk, Wesley A. dan Margaret F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Edisi
Kelima. Jakarta. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai