Berat uterus
Bayi lahir
Plasenta lahir
1 minggu
Setinggi pusat
2 jari bawah pusat
Pertengahan
pusat
simpfisis
Tidak teraba diatas
simfisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
2 minggu
6 minggu
8 minggu
350 gram
50 gram
30 gram
4)
Keterangan
Hari pertama setelah
melahirkan
2 minggu setelah melahirkan
6 minggu setelah melahirkan
Sistem Urinarius
Perubahan hormon steroid yang tinggi selama masa kehamilan akan
menurun setelah wanita melahirkan. Fungsi ginjal kembali normal setalah
satu bulan pascapartum. Pada sebagian kecil wanita, dilatasi traktus
urinarius menetapa sampai 3 bulan.
a. Komponen Urin
Glikosuria akan menghilang, Laktosuria (+) pada Ibu menyusui
merupakan hal yang normal. BUN (Blood Urea Nitrogen), yang
meningkat selama pascapartum akibat dari otolisis uterus yang
berinvolusi. Proteinuria ringan (+1) selama 1-2 hari setelah
pascapartum diakibatkan pemecahan berlebihan protein di dalam sel
uterus. Asetonuria bisa terjadi pada wanita yang tidak mengalami
komplikasi persalinan atau setelah suatu persalinan yang lama disertai
dehirasi.
b. Diuerisis Pascapartum
Dalam 12 jam sampai 3 hari pascapartum, Ibu mulai membuang
kelebihan cairan yang tertimbun di jaringan selama hamil. Kehilangan
cairan melalui keringan dan peningkatan jumlah urine menyebabkan
penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama pascapartum.
Perawatan Payudara
Kedua mammae harus sudah dirawat selama kehamilan, areolam
mammae dan putting susu dicuci teratur dengan sabun dan diberi minyak
atau cream, agar tetap lemas, jangan sampai mudah lecet atau pecah-pecah
sebelum menyusui mamae harus dibuat lemas dengan melakukan massage
secara menyeluruh. Setelah areola mammae dan putting susu dibersihkan,
barulah bayi dususui, bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan
cara :
a) Pembalutan mammae sampai tertekan
b) Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan
periodel, etomocryptin sehingga pengeluaran LH berlebihan
6. Personal Hygiene
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh terutama mandi (bersihkan putting
susu dan mamae), setelah mandi ganti baju.
b. Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah menyentuh alat-alat kelaminnya.
7. Kebersihan Lingkungan
b. Tempat tidur harus dijaga kebersihannya.
c. Supervisi penggunaan fasilitas untuk mencegah kontaminasi silang.
d. Perawat atau petugas kesehatan merupakan bagian terpenting dari
lingkungan rumah sakit.
e. Tindakan pencegahan secara universal harus dilakukan.
8. Perawatan Perineum / Episiotomi
Untuk mencegah infeksi genitourinaria dan mempercepat proses
penyembuhan.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
C. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan episiotomi, trauma jalan lahir, after pain,
ketidanyamanan payudara.
Tujuan : Nyeri hilang/berkurang
Kriteria hasil :
a. Klien menyatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4.
b. Klien tampak rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur
nyaman.
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Intervensi :
a. Kaji adanya lokasi dan sifat nyeri
R/ mengidentifikasi kebutuhan khusus dan intervensi yang tepat.
b. Inspeksi perbaikan perineum dan episiotomi, perhatikan edema,
ekimosis, nyeri tekan local, eksudat purulent.
R/ dapat menunjukkan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan
atau terjadinya komunikasi yang memerlukan evaluasi/intervensi lanjut.
c. Anjurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan
episiotomi.
R/ penggunaan pengencangan gluteal saat duduk menurunkan stress dan
tekanan langsung pada perineum.
d. Kaji nyeri tekan uterus, tentukan adanya dan frekuensi/intensitas
afterpaint.
R/ selama 12 jam pertama post partum kontraksi uterus kuat dan regular,
dan ini berlanjut selama 2 3 hari selanjutnya, meskipun frekuensi dan
intensitasnya berkurang.
e. Anjurkan klien berbaring tengkurap dengan kontak dibawah abdomen
dan melakukan aktivitas persalinan.
R/ meningkatkan kenyamanan, meningkatkan rasa control dan kembali
memfokuskan perhatian.
f. Inspeksi payudara dan jaringan putting, kaji adanya pembesaran dan
atau putting pecah-pecah.
R/ pada 24 jam post partum, payudara harus lunak dan tidak penuh, dan
puting harus bebas dari pecah-pecah atau area kemerahan, pembesaran
payudara, nyeri tekan putting atau adanya pecah-pecah pada putting
dapat terjadi hari ke-2 sampai ke-3 postpartum.
g. Anjurkan menggunakan penyokong
R/ mengangkat payudara ke dalam dan kedepan mengakibatkan posisi
lebih nyaman.
h. Berikan analgetik 30 60 menit sebelum menyusui
R/ memberikan kenyamanan, khususnya selama laktasi, bila afterpaint
paling hebat karena pelepasan oksitosin, bila klien bebas dari
ketidaknyamanan ia dapat memfokuskan pada perawatannya sendiri
dan bayinya dan pada pelaksanaan tugas tugas mengenai ibu.
b.
c.
d.
e.
f.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 2. Jakarta : EGC
Doenges E. M. 2001. Rencana Keperawatan Maternal/Bayi Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Keperawatan Klien Edisi 2. Jakarta :
Straight B.R., 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir Edisi 3.
Jakarta : EGC
Lusa. 2010. Perubahan Fisiologi Masa Nifas pada Tanda-tanda Vital.
www.lusa.web.id Diaskes tanggal 26 April 2015
Wilkinson, Judith M. 2014. Buku Saku Diagnosa Keperawatan : Diagnosa
NANDA, intervensi NIC, kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.