Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Main Problem
Membran sel
Cairan
ekstraseluler
dan intarseluler
Berkeringat, badan
lebih panas,
tampak kecapaian
Sasaran Belajar
1. Membran sel (fungsi, struktur)
2. Fungsi karbohidrat, lipid, protein dalam membran sel
3. Proses difusi dan osmosis
4. Cairan ekstraseluler dan intraseluler
5. Proses rehidrasi dalam tubuh
6. Sifat larutan koloid, keseimbangan donann, emulsi
7. Hidrodinamika dan viskositas
8. Kandungan pocari sweat
Melengkapi Sasaran Belajar
1. Membran sel (fungsi, struktur)
Struktur Membran Plasma menurut :
Gortel & Grendel (1925) _Lipid bilayer
Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang
mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob
(rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.
Pembatas
a) lapisan yang bersinambungan
b) melingkupi sel, inti, organel
Pembatas yang bersifat selektif permeabel
a) mencegah pertukaran molekul dari satu sisi ke bagian lainnya.
b) memungkinkan substansi tertentu masuk ke sitoplasma dari lingkungan luar
Transduksi energi
terlibat dalam proses perubahan energi ke bentuk energi lain.
Fungsi membran sel :
mempertahankan materi terlarut dalam sel dan tidak boleh bocor ke lingkungan
harus ada pertukaran material
2.
Karbohidrat membran
a) karbohidrat berikatan secara kovalen pada lipid dan protein.
b) Pada membran plasma terkandung 2 10% karbohidrat. membran plasma sel darah
merah manusia mengandung 52% protein, 40% lipid dan 8%KH.
c) dapat menentukan golongan darah seseorang. A, B, AB, O
Bagian karbohidrat yang melekat di permukaan luar sel mempunyai ebebrapa fungsi
penting :
permukaan membran
Membran lipid
ideal untuk mencegah hilangnya senyawa bermuatan dan polar, termasuk ion, gula
dan asam amino.
Sel harus memungkinkan terjadinya gerakan nutrien, gas O2 dan CO2, hormon,
limbah, komponen lainnya.
Protein membran
Ada 3 kelompok protein :
1) integral_amfipatik
2) perifer berikatan dengan permukaan membran dengan ikatan nonkovalen
3) protein yang berikatan dengan lipid, yang berlokasi di luar membran lipid, pada
ekstraselular atau sitoplasmik.
Sifat Membran
Sifat membran
solvent
solut
permeabel
semi permeabel
selektif permeabel
+/-
impermeabel
+ = dapat lewat
- = tidak
Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya
untuk pelarutan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang
khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya
rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.
Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan
dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
Larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula
(terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati
membran.
Larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat
oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati
membran.
Tekanan Osmosis
Sebuah tabung U bagian tengahnya dibatasi dengan membran semipermeabel.
Sebelah kiri diisi oleh larutan garam (gambar bulatan biru untuk molekul
terlarut) dan sebelah kanan diisi dengan air (bulatan hijau untuk molekul air).
Setelah beberapa saat, maka molekul-molekul air dari kaki sebelah kanan akan
mengalir ke bagian larutan yang ada di sebelah kiri melalui membran
semipermeabel, peristiwa inilah yang disebut sebagai osmosis.
Sampai akhirnya pada kesetimbangan maka kedua kaki pada tabung U akan
menunjukkan perbedaan ketinggian tertentu.
Tekanan inilah yang disebut sebagai tekanan osmosis yang besarnya dapat
dirumuskan;
4.
Cairan Ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu cairan intravaskuler (palsme), cairan interstitial dan cairan
traseluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantar sel, sedangkan transeluler adalah
cairan seksresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intrasekuler, dan sekresi
saluran cerna.
Komposisi cairan ekstra sel
Cairan ekstra sel yang terdiri atas plasma darah dan cairan interstitial, mengandung
ion-ion natrium dan klorida dalam jumlah banyak, ion bikarbonat agak banyak,
namun hanya sedikit saja kalium, kalsium, magnesium, fosfat, sulfat , oksigen
,glukosa dan ion-ion asam organik seperti asam lemak dan asam amino. Juga
mengandung karbon dioksida yang diangkut sel ke paru untuk diekskresi, ditambah
berbagai produk sampah sel lainnya yang diangkut ke ginjal untuk diekskresi.
Plasma mengandung sejumlah besar protein sedangkan cairan interstitial hanya
sedikit sekali mengandung protein.
Fungsi cairan tubuh :
a. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
b. Mengeluarkan buangan-buangan sel
c. Membentuk dalam metabolisme
d. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
e. Membantu memlihara suhu tubuh
f. Membantu pencernaan
g. Mempermudah eliminasi
Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sbb:
5.
6.
adsorpsi
dan
proses
ionisasi
gugus
permukaan
partikelnya.
Emulsi gas dapat disebut juga aerosol cair yang adalah emulsi dalam medium
pendispersi gas.
b. Emulsi Cair
Emulsi cair melibatkan dua zat cair yang tercampur, tetapi tidak dapat saling
melarutkan, dapat juga disebut zat cair polar dan zat cair non-polar. Emulsi cair itu
sendiri dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu; emulsi minyak dalam air (cth: susu
yang terdiri dari lemak yang terdispersi dalam air,jadi butiran minyak di dalam air),
atau emulsi air dalam minyak (cth: margarine yang terdiri dari air yang terdispersi
dalam
minyak,
jadi
butiran
air
dalam
minyak).
Keseimbangan Donnan
Ada 3 macam keadaan dimana terjadi kesetimbangan Donnan :
1) Elektrolit pada larutan I dan larutan II mempunyai satu ion yang sama.
2) Elektrolit pada larutan I dan larutan II tak mempunyai ion yang sama.
3) Larutan II hanya terdiri dari H2O dan tak mengandung solute.
Kesetimbangan dalam darah
Butir-butir darah merah antara lain mengandung hemoglobin, protein,
dan
,
,
,
dan
, dan
dan
. Dengan
demikian antara butir darah merah dan plasma darah terjadi suatu kesetimbangan
Donnan.
Jadi pada keadaan setimbang perbandingan (
konsentrasi
angka konstan. Bila ada sesuatu hal yang menyebabkan perubahan salah satu
konsentrasi maka senua komponen akan merubah konsentrasi sehingga kesetimbangan
dicapai kembali. Hal ini terjadi sebagai suatu silkus (lingkaran) dalam peredaran darah
antara paru-paru dan otot. Dalam otot saluran kapiler darah melepaskan oksigen dan
mengambil CO2.
Dan karena suasana basa berubah menjadi
naik
, sehingga ratio
akan
7.
Aliran Fluida melalui suatu tabung bergantung pada perbedaan tekanan antara
satu ujung ke ujung yang lain, Panjang (L) tabung, Jari-jari (R) tabung, serta
Viskositas cairan. r 4 ( P P )
1
2
8L
V : Flow Rate, r : jari-jari, L : Panjang (m)
P : Tekanan, : Viskositas
Lapisan-lapisan Zat cair yang melakukan gesekan dan sebagainya.
Viskositas : Derajat gesekan internal suatu zat
Satuannya : 1 Poisse = 1 Pi = N sec/m2 = Pa s
Viskositas untuk Air : 1/1000 pa s
Darah : 3 4 (1/1000) Pa s(tergantung produksi sel darah merah / Hematokrit)
Hukum Hidrodinamika
Prinsip Bernoulli
Apabila suatu cairan, misalnya udara atau air mengalir dengan cepat
maka tekanan akan berkurang di tepi cairan yang mengalir cepat tersebut
Prinsip Bernoulli
Aplikasi Hidrodinamika
daripada bukan perokok. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa perokok
menghirup 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. CO menrurangi
kemampuan eritrosit mengangkut darah. Dan tubuh mengompensasinya
dengan memproduksi banyak eritrosit. Semakin besar hematokrit, semakin
tinggi viskositas yang menyebabkan insidensi penyakit kardiovaskuler
Seberapa cepat darah kita mengalir?
Sewaktu darah menjauh dari jantung, arteri-arteri membentuk
cabang berulang kali untuk menyalurkan darah ke berbagai jaringan.
Kecepatan Aliran darah berbanding terbalik dengan luas potongan melintang
pembuluh yang mengangkut darah. Hal ini sesuai dengan hukum persamaan
Kontinuitas.
Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan untuk mengalir dari suatu sistem
yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang
viskositas turun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas :
Untuk suatu senyawa dari golongan yang sama misalnya golongan hidrokarbon,
bila BM makin besar viskositas makin naik. Jadi makin panjang ikatan hidrokarbon
tersebut makin besar viskositas.
Pada golongan yang mengandung gugus hidroksil misal air, gliserol makin
banyak gugus tersebut viskositas makin besar
kecil dari kloroform tetapi viskositasnya lebih besar sesab ada gugus hidroksil.
Temperatur >, viskositas <
Penggunaan
Pada arteriosklerosis pergeseran dari dinding kapiler memperkecil diameter
kapiler sehingga darah akan jalan lebih lambat maka diperlukan tekanan yang lebih
tinggi agar aliran darah normal
jantung lelah.
aliram
REFERENSI
a. Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedoktearan Jilid 7. Jakarta : EGC.1986.
b. Lehninger, Albert L. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta : Erlangga. 1982.
c. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta : EGC. 2002.
d. Gabriel, J.F. Fisika Kedokteran. Jakarta :EGC. 1988.
e. Guyton AC. Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta. EGC.
f.
g.
h.
i.
j.
1997.
Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta . EGC. 2007.
Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta. EGC. 2002.
Gabriel JF. Fisika Kedokteran. Jakarta. EGC. 1996.
Cameron, J.R, dkk, Fisika Tubuh Manusia, EGC, Jakarta, 2006.
Yatim Wildan. Biologi modern Biologi sel. Bandung. PT. Tarsito Bandung.
1996.
k. M.Sukmariah, A. Kamianti. Kimia Kedokteran. Jakarta. Binarupa Aksara. 1990.
l. http://jarumsuntik.com/keseimbangan-cairan-elektrolit-asam-danbasa/comment-page-1/
m. http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-tubuh/
n. http://www.wikimu.com/News/News-Tag.aspx?t=pocari+sweat
o. http://kireidwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosisdalam-sel/
p. http://www.fp.unud.ac.id/biotek/biologi-sel/membran-sel/
q. http://sistemkoloid11.blogspot.com
REHIDRASI
Disusun Oleh
ARADEA WIRADIREJA
(108170002)
DUDI HIDAYAT
(108170004)
EMALLIA FITRIANI
(108170005)
ELEN AGUSTIANI
(108170006)
(108170009)
KAOFUL JALIL
(1081700011)
STEFANUS TRISSANTO
(1081700019)
SUCI APRIANI
(1081700020)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI