Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL

1. JUDUL
Perbandingan Efektifan Larutan Antiseptik Kombinasi Chorexidine Gluconate
Cetrimide Alkohol 70% Dengan providone Iodine 10% Terhadap Kepadatan
Kuman Pada Tindakan Anestesi Spinal
2. PENULIS
Khadafi Indrawan, Wiwi Jaya, dan Noorhamdani
3. TEMPAT
Kamar operasi bedah sentral RSUD dr. Saiful Anwar Malang
4. LATAR BELAKANG MASALAH
Infeksi bakteri yang disebabkan oleh tehnik neuraxial dapat menyebabkan abses,
meningitis, dan arachnoiditis pada derah dimana metode tehnik tersebut
diaplikasikan. Salah satu faktor penyebab infeksi bakteri adalah peralatan yang
digunakan, tehnik aseptik yang salah, atau larutan anti septik yang digunakan.
Salah satu pencegahan komplikasi infeksi karena tindakan regional anastesi
adalah menggunakan larutan anstiseptik. Larutan antiseptik yang digunakan
untuk anastesi regional saat ini masih dalam kontroversi, baik dalam pemilihan
larutan antiseptik yang paling sesuai dan aman untuk dipakai sebelum blok
regional. Karakteristik sesensial dari antiseptik yang ideal meliputi (1) efektif
membunuh mikroorganisme dengan spectrum yang luas, (2) onset dam efikasinya
cepat, (3) efeknya lama, (4) tidak ada inaktivasi mineral organic (darah, pus, dan
cairan tubuh), dan (5) efek toksiknya minimal terhadap kulit (Helb, 2006).
Bebrapa larutan yang sering digunakan meliputi povidone iodine, chlorhexidine
gluconate. Chlorehexidine cetrimide, dan alkohor 70%.
5. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan larutan
antiseptik antara kombinasi chorexidine gluconate cetrimide alkohol 70%
dengan providone iodine 10% dan mengetahui larutan mana yang lebih baik
untuk digunakan pada tindakan anastesi spinal di RSU Saiful Anwar Malang
6. METODE PENELITIAN
Pada analisis hasil dengan uji statistik, pada uji statistik 1digunakan uji beda t
berpasangan dengan membandingkan kepadatan kuman sebelum pasca perlakuan
pada kedua kelompok. Pada uji statistic 2 dilakukan uji independen sample t test,

membandingkan hasil kepadatan kuman pada swab ke 2 atau pasca perlakuan


pada kedua kelompok dengan nilai p < 0,05.
7. SUBYEK PENELITIAN
Pasien yang menjalani tindakan anastesi spinal di kamar operasi bedah sentral
RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
8. HASIL PENELITIAN
Dari 16 sampel kelompok clor didapatkan, pada swab I 4 koloni kuman >300
(nomor sampel 11,16, 24 dan 26), pada swab II 1 kelompok tersisa 1 koloni
kuman (nomor sampel 11), dan kelompok lainnya steril atau tidak ditemukan
kuman. Tidak ditemukannya adanya koloni kuman pada cairan serebrospinal
(CSF) pada kelompok kombinasi Chlorexidine gluconate cetrimide alcohol
10%.
Dari 16 sampel kelompok (pov) didapatkan, pada swab I terdapat 2 koloni kuman
>300 (nomor sampel 6 dan 13), . Pada kelompok (pov) swab II setelah perlakuan
dari 16 sampel penelitian terdapat 4 kelompok yang masih terdapat koloni
kuman, yaitu pada nomor sampel 1,5,6,13
insidensi kepadatan kuman pada kelompok clor sebesar 1,4% sedangkan pada
kelompok prov 4,1%. Insidensi kepadatan kuman lebih banyak pada kelompok
providone iodine. Dari rata-rata penurunan kepadatan kuman sesudah perlakuan
kelompok chlorexidine mean = 0,0625, sedangkan pada kelompok providone
mean = 1,0625. Rata-rata penurunan kepadatan kuman pada kelompok
chlorexidine lebih kecil.
9. KESIMPULAN DAN SARAN
Pemberian larutan desinfeksi dengan menggunakan kombinasi Chlorexidine
gluconate cetrimide - alkohol 70%b memiliki efektifitas yang lebih baik dalam
menurunkan koloni kuman bila n dibandingkan penggunaan larutan Providone
iodine 10% disebabkan Chlorexidine gluconate merupakan larutan antiseptic
yang kuat dan berspektum luas, effektif melawan hampir semua bakteri (gram
positif dan gram negatif) dan jamur nasokomial.
10. KELEBIHAN PENELITIAN
a. Dalam abstrak telah menjelaskan secara singkat tentang latar belakang,
tujuan, metode, hasil dan kesimpulan penelitian.
b. Hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami hasil penelitian.
c. Hasil penelitian dijelaskan dengan teori-teori yang menunjang peneltian.
d. Referensi yang digunakan rata-rata terbitan terbaru.

11. KEKURANGAN PENELITIAN


a. Abstrak melebihi 200 kata
b. Daftar pustaka tidak disusun sesuai alphabet
c. Pada pembahasan lebih banyak membahas data penunjang kelompok
clorhexidine saja, sedangkan iodine tidak terlalu dibahas
12. IMPLIKASI PENELITIAN DALAM KEPERAWATAN
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi RS Ulin Banjarmasin
dalam memilih pemberian jenis larutan antiseptik yang lebih baik pada tindakan
anastesi pasien di ruang kamar operasi khususnya anastesi spinal dengan
mempertimbangkan hasil yang didapat dari penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai