Apakah
Apakah
Apakah
Apakah
Apakah
ada
ada
ada
ada
ada
PEMERIKSAAN FISIK
T1. <2cm
T2. 2-5cm
T3. > 5cm
PALPASI
Posisi pasien tidur terlentang tanpa bantal atau bantal lengan
atas.
Payudara ipsilateral dan kontralateral
( payudara yang normal keluhan )
Benjolan di payudara?
- Lokasi mamae Dextra atau Sinistra
- Jumlah satellite nodul
- Ukuran diameter tumor
- Permukaan benjolan
- Bentuk dan abtas benjolan tegas / tidak
- Konsistensi benjolan
- Fiksasi (mobilitas) jaringan sekitar/ kulit payudara / diinding
dada (seratus, intercostalis) / pectoralis mayor
Benjolan di ketiak/ bahu/ leher?
- Jumlah benjolan / ukuran diameter
- Konsistensi
- Mobile ( excise dari jaringan sekitar)
Pemeriksaan penunjang:
Recommended (diharuskan)
1. USG mammae D/S : terutama evaluasi kontralateral /
nonpapable mass)
2. USG axilla D/S : lesi hipoekoik/ tapi tidak teratur/
mikrokalsifikasi sentral)
3. Mammografi (tumor < 2cm) evaluasi dan screening non
papable mass
BI-RADS : Breast Imaging Reporting and Data System
Kategori
BIRADS
Deskripsi
Resiko
Malignan
cy
Perencanaan
Tindakan
1.
Negatif
5 dari
10.000
2.
Benigna bukan
kanker
5 dari
10.000
3.
Kemungkinan
benigna
4.
Suspek
Maligna
Maligna
Skrining rutin
mamografi usia diatas
40 tahun atau lebih
Skrining rutin
mamografi usia diatas
40 tahun atau lebih.
Untuk karakteristik
jinak
Umumnya 6 bulan
follow up mammografi.
Tidak dievaluasi biopsi
Ganas memerlukan
biopsi
Harus biopsi. Bila jinak
biopsi ulang
5.
<2%
25 50 %
75 99 %
Posisi mamografi
1. Diagnostic (CC/ MLO/ LM/ ML)
2. Skrining (CC/ MLO)
Apabila lesi ganas ada 2 tanda:
1. Tanda primer
2. Tanda sekunder
TANDA PRIMER
1. Densitas yang meninggi pada tumor
2. Batas tumor tidak teratur (Komet Sign)
3. Gambar translusen di sekitar tumor
4. Gambaran mikrokalsifikasi sesuai criteria EGAN :
a)
Kalsifikasi lokasi parenkim payudara
b)
Ukuran diameter <0, 5 mm
c)
Jumlah > 5
d)
Bentuk stelata
5. Ukuran klinis tumor > besar daripada radiologis
TANDA SEKUNDER
1. Rektraksi kulit/ penebalan kulit
2. Bertambahnya vaskularisasi
3. Perubahan posisi putting
4. Getah bening axial +
5. Keadaan
Pemeriksaan penunjang (recommended lanjutan)
4. USG Abdomen ( LIVER )
5. Ro Thorax (PA) x ray thorax
- tanda metastase ?
Coin metastase
Infiltrat
Efusi pleura
Pemeriksaan penunjang (optional / atas indikasi)
Bone survey / scanning -> bila nodul > SCRP/ LABC klinis dan
sitologi mencurigakan
III B
T3 N2 M0
T3 N1 M0
T4 N0 M0
LABC
NEOADJUVANT KEMO (down
sizing)
Operasi
Completion kemoterapi
IIIC
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Any T N3 M0
IV
Any T Any N M1
Advanced (paliatif
kemoterapi)
Advanced (paliatif
kemoterapi)
KEMOTERAPI
Adjuvant : terapi tambahan setelah terapi utama
pembedahan
Neoadjuvant: down sizesing tumor
Paliatif: meningkatkan kualitas hidup
1. KEMOTERAPI ADJUVAN
Tujuannya : mengendalikan metastase, menurunkan resiko
metastase dan kekambuhan tumor
- Protocol peraboi 2003
a. Pasien dengan KGB Axilla (+)
b. Pasien dengan KGB Axilla(-) dengan resiko tingg i:
i. Usia < 40 th
ii. High grade
iii.
iv.
v.
vi.
Regimennya
doxorubicin kumulatif dose 450-500 mg/ m2
epirubicin kumulatif dose 900mg/ m2
Komplikasi kemoterapi
- myelosupresi
- neprotoxic
- neuritis
- nausea vomit
- alopecia
RADIOTERAPI
Indikasi radioterapi protocol PERABOI 2003 :
- tepi sayatan dekat atau tidak bebas tumor
- tumor > 5 cm
- KGB positif dengan ekstensi ekstra kapsular
- KGB invasi perineural (vascular)
- Terdapat residu atau sisa tumor
- Setelah tindakan operasi BCS
- Tumor letak sentral atau medial
- kontrol local pada metastase/ stadium local lanjut ( ulkus,
pendarahan, fraktur patologis)
- Pada LABC post neoadjuvant kemotx
Radiasi lokoregional sternal ( payudara, axilla, supraclavicula),
kecuali:
- Ukuran Tu < T2 dengan klinis dan patologis KGB negatif,
tidak dilakukan radioterapi pada supraklavicula
- Lokasi Tu di sentral atau medial diberikan tambahan radiasi
apada mamaria interna.
Dosis lokoregional profilaksis adalah 50 gray
TERAPI HORMONAL
1. Medikamentosa
2. Surgical kastrasi
Medikamentosa
A. SERM ( selective Estrogen reseptor modulator)
Antagonis selective estrogen pada sel kanker. Tamoxifen (1x20
mg)
B. Supresi sintesis estrogen wanita:
post menopause:
- Aromatase inhibitor
- Anastrozole ( 1x1 mg )
- Lotrozole ( 1x2,5 mg)
- Aromatin (pxerestan) ( 1x 2,5 mg)
Pre menopause : analog LHRH
Surgical
Pro menopause:
- Ablasi ovarium dengan oovarectomy
- Radiasi externa
Indikasi oovarectomy PERABOI 2003
- Pro menopause
- Tanpa pemeriksaan estrogen
TERAPI TARGETING
1. Anti Her-2 neu : Trantuzumab (HPRecptin)
2. Anti VEGF : Biracizumab (Avastin)
PROGNOSIS CA MAMMAE
Faktor prognosis Ca mammae:
Tumor:
o Macros ukuran ( kecil prognosis baik)
o Derajat differensiasi ( baik, prognosis baik)
o ER/ PR + (prognosis baik)
o HER 2 + (prognosis jelek)
o DNA ploidy tinggi ( prognosis baik)
o S phase tinggi (prognosis jelek)
o Angiogenesis >> ( prognosis jelek)
KGB:
o KGB teraba ( prognosis jelek)
o KGB patologi + ( prognosis jelek)
o Invasi limfatik (prognosis jelek)
- Factor dasar:
o Obesitas ( prognosis jelek)
o Usia muda ( prognosis jelek)
Follow up
-