KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Makalah Pencegahan Diagnosa dan Penanganan Infeksi virus HIV/AIDS, Peran
Perawat dalam Terapi. Adapun maksud penyusunan makalah ini sebagai syarat
memenuhi tugas Keperawatan HIV/AIDS.
Makalah ini dapat selesai atas dukungan dan partisipasi dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga sadar
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga membutuhkan beberapa
kritik dan saran dari semua pihak agar dapat membangun penulisan tugas makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berharap
akan berguna bagi penulisan selanjutnya.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB 1...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................... 3
1.1
Latar Belakang............................................................................... 3
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3
Tujuan......................................................................................... 6
1.4
Manfaat........................................................................................ 6
BAB 2...................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 7
2.1
Pengertian..................................................................................... 7
2.2
2.3
2.4
Diagnosis...................................................................................... 9
2.4.1
Diagnosis HIV..........................................................................10
2.5
2.6
BAB III.................................................................................................. 14
PENUTUP.............................................................................................. 14
3.1
Kesimpulan................................................................................. 14
3.2
SARAN...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal
pada tahun 1981 di Amerika Serikat dan disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS adalah suatu kumpulan gejala
penyakit kerusakan system kekebalan tubuh; bukan penyakit bawaan tetapi
didapat dari hasil penularan.Ppenyakit ini merupakan persoalan kesehatan
masyarakat yang sangat penting di beberapa negara dan bahkan mempunyai
implikasi yang bersifat internasional dengan angka moralitas yang
peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya
manifestasi klinik AIDS. Pada tahun 1985 Cherman dan Barre-Sinoussi
melaporkan bahwa penderita AIDS di seluruh dunia mencapai angka lebih
dari 12.000 orang dengan perincian, lebih dari 10.000 kasus di Amerika
Serikat, 400 kasus di Francis dan sisanya di negara Eropa lainnya, Amerika
Latin dan Afrika. Pada pertengahan tahun 1988, sebanyak lebih dari 60.000
kasus yang ditegakkan diagnosisnya sebagai AIDS di Amerika Serikat telah
dilaporkan pada Communicable Disease Centre (CDC) dan lebih dari
setengahnya meninggal.
Kasus-kasus AIDS baru terus-menerus di monitor untuk ditetapkan
secara pasti diagnosisnya. Ramalan baru-baru ini dari United States Public
Health Service menyatakan, bahwa pada akhir tahun 1991, banyaknya kasus
AIDS secara keseluruhan di Amerika Serikat doperkirakan akan meningkat
paling sedikit menjadi 270.000 dengan 179.000 kematian. Juga telah
diperkirakan, bahwa 74.000 kasus baru dapat di diagnosis dan 54.000
kematian yang berhubungan dengan AIDS dapat terjadi selama tahun 1991
saja. Sebagai perbandingan dapat dikemukakan, kematian pasukan Amerika
selama masa perang di Vietnam berjumlah 47.000 korban.
Selain itu, berdasarkan data Departemen kesehatan (Depkes) pada
periode Juli-September 2006 secara kumulatif tercatat pengidap HIV positif
di tanah air telah mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987 orang. Menderita
HIV/AIDS di Indonesia dianggap aib, sehingga dapat menyebabkan tekanan
sisitem
kekebalan
tubuh
pasien
stimulusnya
HIV
akan
menurut
melalui
sel
konsep
astrosit
pada cortical dan amigdala pada system limbic berefek pada hipotalamus,
sedangkan hipofisis akan menghasilkan CRF (Corticotropin Releasing
Factor).
CRF
memacu
pengeluaran
ACTH (Adrenal
corticotropic
nuansa
baru
untuk
bidang
ilmu
keperawatan
dalam
Rumusan Masalah
a)
Apakah pengertian dari HIV/AIDS ?
b)
Bagaimana cara penularan HIV/ AIDS?
c)
Bagaimanapencegahan HIV / AIDS?
d)
Apa saja diagnosis HIV/AIDS?
e)
Bagaimana cara penanganan infeksi virus HIV/AIDS?
f)Bagaimana peran perawat dalam penanganan terapi ARV?
1.3
Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian HIV/AIDS..
b) Untuk mengetahui dan memahami cara penularan HIV/ AIDS.
5
Manfaat
a)
b)
c)
d)
e)
HIV/AIDS.
f) Dapat mengetahui peran perawat dalam penanganan terapi ARV.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
HIV merupakan singkatan human immunodeficiency virus.virus ini
hanya menginfeksi manusia dan merusak kekebalan tubuh.HIV menyerang
butir butir darah putih tertentu, yang penting untuk kekebalan tubuh.
Virus adalah jasad renik yang sangat kecil, yang hanya dapat di lihat
dengan mikroskop elektron.
AIDS (acquired immunedeficienci syndrome) merupakan kumpulan
gejala
penyakit
yang
di
sebabkan
oleh
virus,
yakni
kuman
a) hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV :
wanita dan pria tunasusila dan para pelanggannya
wanita dan pria yang berganti ganti pasangan seks
hubungan seks tidak wajar ( melalui dubur dan mulut ).
b) penggunaan jarum suntik, tindik, tato tidak steril serti penggunaan
narkoba, suntikan dengan bergantian.
c) tranfusi darah yang telah tercemar HIV.
d) bayi yang di kandung ,dilahirkan dan disusui ibu yang terinfeksi HIV
(30%).
Hiv juga dapat di temukan dalam jumlah sangat kecil dalam air mata,
air liur, cairan otak dan keringat. Namun, belum ada bukti bahwa HIV dapat
di tularkan melalui cairan cairan tersebut. HIV juga tidak terdapat dalam
air kencing, tinja, dan muntahan. HIV juga tidak menembus kulit yang utuh,
yaitu kulit yang tidak lecet atau terluka.
Oleh karena itu hal hal yang tidak menularakan HIV adalah sebagai
berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2.3
berikut.
a) Pencegahan melalui kontak seksual
Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
Hubungan seks hanya di lakukan melalui pernikahan yang sah
Tidak berganti ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks
Jika salah satu pihak telah terinfeksi HIV, gunakan kondom.
b) Pencegahan melalui darah
8
Diagnosis
Metode umum untuk menegakkan diagnosis HIV meliputi:
a) ELISA (Enzyme immunosorbent Assay)
Sensivitasnya tinggi yaitu sebesar 98,1-100%. Biasanya tes ini
memberikan hasil positif 2-3 bulan setelah infeksi.
b) Wastern blot
Spesifitasitasnya tinggi yaitu sebesar 99,6-100%. Pemeriksaannya cukup
sulit,mahal,dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam.
c) PCR (polymerase chain reachtion)
Tes ini digunakan untuk:
Tes HIV pada bayi, karena zat antimaternal masih ada pada bayi yang
dapat menghaambat pemeriksaan secara serologis. Seorang ibu yang
menderita HIV akan membentik zat kekebalan untuk melawan
penyakit tersebut.zat kekebalan itulah yang di turunkan kepada bayi
melalui plasenta yang akan menaburkan hasil pemeriksaan, seolaolah sudah ada infeksi pada bayi tersebut ( catatan : pemeriksaan HIV
sering merupakan deteksi dari zat anti- HIV bukan deteksi HIVnya
sendiri )
Menetapkan status infeksi individu yang seronegatif pada kelompok
beresiko tinggi.
Tes pada kelompok beresiko tinggi sebelum terjadi serekonversi
Diagnosis HIV
Ditemukannya anti body HIV dengan pemeriksaan ELISA perlu
dikonfirmasi dengan wastren blot. test HIV ELISA (+) sebanyak 3 kali
dengan reagen yang berlainan merk menunjukkan pasien positif mengidap
HIV. Pemeriksaan laboratorium ada 3 jenis, yaitu:
a) pencegahan donor darah, di lakukan 1 kali oleh PMI. Bila positif di
sebut reaktif.
b) serosurvei, untuk mengetahui prefalensi pada kelompok beresiko,
di laksanakan 2 kali prngujian dengan reagen yang berbeda.
c) diagnosis, untuk menegakkan diagnosis di lakukan 3 kali pengujian
seperti yang sudah di terangkan dia atas.
WHO kini merekomendasikan pemeriksaan dengan Rapid test
( dipstick) sehingga hasilnya bisa segera di ketahui.
2.5
Terapi
Flukonazol
Rifamfisin, INH, Etambutol, Pirazinamid,
MAC
streptomisin
Klaritromisin, Etambutol, Rifabutin,
Siprofloksasin
10
Toksoplasmosis
Sitomegalovirus
Herpes simpleks
Herpes Zoster
Kriptokokkosis meningeal
PCP
Pengobatan kanker yang terkait AIDS yaitu
Klindamisin
Gansiklovir, Foskarmet
Asiklovir
Asiklovir
Amfoterisin B, Flukonasol, Itrakonasol
Kotrimoksasazol
memutuskan
menggunakan
obat
beberapa
pertimbanganharus diperhatikan,yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
menjalani konseling.
Obat ARV yang dianjurkan adalah obat yang terdiri dari 3 macam
obat yaitu :
a)
b)
c)
d)
e)
11
a)
b)
c)
d)
e)
AZT
3TC
D4T
Nevirapine
Efavirenz
: Anemia
: Mual
: pankreatitis
: Alergi, gangguan fungsi hati
: gangguan fungsi hati,tidak boleh digunakan pada wanita
hamil
f) Nelfinavir : mual, diare
2.6
memperkecil
memakai
kombinasi lain.
b) Efektivitas obat ARV kombinasi:
ARV kombinasi lebih efektif karena mempunyai khasiat ARV yang
lebih
tinggi
dan
menurunkan
viral
load
lebih
tinggi
12
BAB III
PENUTUP
c.1 Kesimpulan
HIV merupakan singkatan human immunodeficiency virus.virus ini
hanya menginfeksi manusia dan merusak kekebalan tubuh.HIV menyerang
butir butir darah putih tertentu, yang penting untuk kekebalan tubuh.
Virus adalah jasad renik yang sangat kecil, yang hanya dapat di lihat
dengan mikroskop elektron.
AIDS (acquired immunedeficienci syndrome) merupakan kumpulan
gejala
penyakit
yang
di
sebabkan
oleh
virus,
yakni
kuman
13
DAFTAR PUSTAKA
Mandal,dkk. 2006. Lecture Notes Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga
Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana. 2006. Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai
Pustaka
Pribadi, Harlina. 2013. Menangkal Narkoba,HIV dan AIDS, serta Kekerasan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Widoyono. 2008. PENYAKIT TROPIS Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga
Widoyono. 2011. PENYAKIT TROPIS Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya edisi kedua. Jakarta: Erlangga
14