Anda di halaman 1dari 7

RABU, 13 NOVEMBER 2013

KEPENDUDUKAN, MIGRASI DAN HAK ASASI MANUSIA

TUGAS 3 : ILMU SOSIAL DASAR

UNIVERSITAS GUNADARMA

A. LEDAKAN PENDUDUK DAN CARA MENANGANINYA

Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah tidak meratanya persebaran penduduk.
Saat ini, kebanyakan penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Ini disebabkan oleh banyak hal
terutama karena pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan di Indonesia, banyaknya universitas
ternama yang berada di pulau Jawa serta banyaknya perusahaan besar yang membuka pabrik
disana. Agar persebaran penduduk bisa merata di seluruh daratan Indonesia, maka pemerintah
melakukan berbagai upaya. Beberapa diantaranya :
1. Pemerataan pembangunan

Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah maupun barat akan
mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika
pembangunan di daerah-daerah sudah hampir sama dengan di pusat, maka penduduk
tidak perlu keluar dari daerahnya. Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun
daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berdampak pada pembangunan secara
nasional.

2. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah

Salah satu cara menciptakan lapangan kerja di daerah adalah tidak menjadikan pulau Jawa
sebagai satu-satunya pusat industri di Indonesia. Dengan kata lain, pabrik-pabrik besar
tidak hanya dibangun di Jawa, tapi diseluruh pulau besar di Indonesia secara merata.
Dengan begitu, penduduk tidak perlu pergi ke Jawa untuk mencari pekerjaan karena
didaerahnya sudah terdapat lapangan kerja yang bisa menampung mereka.

3. Transmigrasi

Sebuah data menunjukan bahwa pulau Papua yang luasnya lebih dari 20% dari luar
Indonesia memiliki penduduk yang jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh penduduk
Indonesia. Sementara pulau Kalimantan yang luasnya lebih dari 25% luas Indonesia,
jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah Transmigrasi. Tujuan transmigrasi ini antara lain
adalah :

meratakan persebaran penduduk di Indonesia


peningkatan taraf hidup para transmigran
pengelolaan SDA di daerah transmigrasi
pemerataan pembangunan di seluruh wilayan Indonesia
meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia
4. Melakukan program keluarga berencana

Dengan adanya program KB dapat mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat
bahwa program KB sudah berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun
sudah menurun.
5. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi

Hal ini disebabkan padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang


dipergunakan untuk pemukiman, sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk
menanam tanaman pangan beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini
membuat penurunan terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami
kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat meningkatkan
produksi pangan walaupun denganlahan sempit.
B. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MIGRASI

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Macam - Macam Migrasi yaitu :
Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.
Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
2.
Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
3.
Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara

Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :


1.
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
2.
Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
3.
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
4.
Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
C. HAK ASASI MANUSIA

Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa sejak lahir, maka tidak seorang pun dapat mengambilnya atau melanggarnya. Kita
harus menghargai anugerah ini dengan tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang
ras, etnik, agama, warna kulit, jenis kelamin, pekerjaan, budaya, dan lain-lain. Namun perlu
diingat bahwa dengan hak asasi manusia bukan berarti dapat berbuat semena-mena, karena
manusia juga harus menghormati hak asasi manusia lainnya.
Kasus Hak Asasi Manusia
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menerima laporan kekerasan terhadap anak di Depok,
Jawa Barat. MH, 8 tahun, dilaporkan sering dianiaya kedua orang tuanya dan memutuskan untuk
kabur dari rumah, pekan lalu.
"Sudah diterima laporannya di Polres Depok Jumat kemarin," ujar juru bicara Polda
Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Senin, 26 Agustus 2013. Rikwanto menyatakan, laporan diterima
polisi setelah beberapa saksi melihat korban linglung usai dianiaya kedua orang tuanya.
Saksi yang menemukan korban di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, mendapat cerita
korban sering dipukul menggunakan bambu oleh ayahnya. Polisi bergerak cepat. Mereka
mendatangi rumah korban dan menyita bambu yang diduga digunakan untuk memukul korban.
Dari tubuh korban terlihat bekas kekerasan, seperti memar di punggung akibat pukulan
dan luka ringan di telinga akibat sering mendapat jeweran.
Namun, hingga kini kedua pelaku, SA (40 tahun) dan D (38 tahun), tidak ditahan.
Alasannya, pelaku masih memiliki tanggungan anak yang lain. "Ada empat anak, paling besar 12
tahun," ujar Rikwanto.

Proses hukum kasus ini masih berjalan. Korban MH kini tinggal di tempat perlindungan
kasus kekerasan anak. Bila terbukti bermasalah, kedua orang tua korban terancam pidana tiga
setengah tahun karena melanggar Pasal 80 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
Pasal Yang Menyangkut Kasus di Atas
Dibandingkan anak yang menjadi korban tindak penelantaran, anak korban kekerasan
sering kali kurang memperoleh perhatian publik secara serius karena penderitaan yang dialami
korban dianggap tidak sedramatis sebagaimana layaknya anak-anak yang ditelantarkan.
Kekerasan seringkali diidentikkan dengan kekerasan kasat mata, seperti kekerasan fisikal
dan seksual. Padahal kekerasan yang bersifat psikis dan sosial (struktural) juga membawa
dampak buruk dan permanen terhadap anak. Istilah (child abuse) atau perlakuan salah terhadap
anak bisa terentang mulai yang bersifat fisik (physical abuse) hingga seksual (sexual abuse), dari
yang bermatra psikis (mental abuse) hingga sosial (social abuse) yang berdimensi kekerasan
struktural.
Perlindungan anak diatur secara khusus (lex specialis) sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002, berbeda dengan tindak pidana pada
umumnya. Mengacu pada permasalahan tersebut, objek kajian dalam penelitian ini adalah
Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sementara jenis penelitian
penulis gunakan penelitian pustaka (library reseach), bersifaf deskriptif analitik yakni mengurai
dan menggambarkan perlindungan hukum bagi anak korban kekerasan agar mendapatkan
perlindungan hukum yang memadai, pendekatan yang digunakan pendekatan normatif yuridis,
sedangkan metode yang dipakai metode analisa induktif, melihat pengertian kekerasan anak
dalam kasus ini berbeda dengan kekerasan pada umumnya Lahirnya UU No 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak yang disetujui DPR RI tanggal 23 September 2002, memberi
perlindungan hukum terhadap anak secara yuridis. Pokok bahasan pada penulisan ini adalah:
bagaimana pandangan serta sanksi pidana terhadap pelaku kekerasan anak, menurut hukum
Islam dan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak?.Dari pembahasan yang telah
penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Hukum Islam memandang tindakan
kekerasan anak sebagai tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam, serta dikategorikan sebagai
tindak pidana yang berakibat dapat dipidana dengan sanksi hukum.
Berdasarkan pada hukum ta'zir. Yang ketentuan putusan hukumannya diserahkan kepada
kebijaksanaan pihak penguasa atau hakim. 2. UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
memandang tindakan kekerasan anak sebagai tindakan pelanggaran hukum yang berakibat dapat
dipidana dengan sanksi hukum sebagaimana diatur dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak lebih khususnya dalam Pasal 80.
Kesimpulan
Dibandingkan anak yang menjadi korban tindak penelantaran, anak korban kekerasan
sering kali kurang memperoleh perhatian publik secara serius karena penderitaan yang dialami
korban dianggap tidak sedramatis sebagaimana layaknya anak-anak yang ditelantarkan.
Kekerasan seringkali diidentikkan dengan kekerasan kasat mata, seperti kekerasan fisikal
dan seksual. Padahal kekerasan yang bersifat psikis dan sosial (struktural) juga membawa
dampak buruk dan permanen terhadap anak. Istilah (child abuse) atau perlakuan salah terhadap
anak bisa terentang mulai yang bersifat fisik (physical abuse) hingga seksual (sexual abuse), dari
yang bermatra psikis (mental abuse) hingga sosial (social abuse) yang berdimensi kekerasan
struktural.

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.
Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar
dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
SUMBER REFERENSI :
1.http://www.tempo.co/read/news/2013/08/26/214507499/Kekerasan-Pada-Anak-8-Tahun-DiDepok
2.http://www.slideshare.net/ganjarfebriyanipratiwi/pertumbuhan-penduduk-indonesia
3.http://tonytrisetiawan.blogspot.com/2013/05/pengertian-migrasi-secara-umum.html

Anda mungkin juga menyukai