Anda di halaman 1dari 2

Rasio Emas pada Seni Musik

Angka Fibonacci adalah rangkaian angka yang diperoleh secara berurutan. Misal
0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144, dan seterusnya. Cara menyusunnya, dimulai dari 0 + 1 = 1,
1 +1 = 2, 2 + 3= 5, 5 + 3 = 8, dan seterusnya. Dalam musik, Fibonacci sangat mudah dikenali
oleh pianis. Perhatikan angka Fibonacci ini : 1,2,3,5,8,13. Kalau diterjemahkan dalam bahasa
musik, angka 13 adalah representasi dari jumlah nada dalam satu skala.
Angka 8 menjelaskan jumlah nada dalam satu oktaf. Angka 8 mewakili jumlah nada
dalam tangga nada diatonis, sementara angka 5, adalah jumlah nada dalam tangga nada
pentatonis. Angka 1 (semi tone) dan 2 (whole tone) adalah nada-nada yang dibutuhkan untuk
memainkan tangga nada diatonis. Metode Fibonacci ini, bisa juga diaplikasikan sebagai
perpindahan kunci. Patokannya : 1 - 2 - 3 - 5 - 8 = C - C# - D - E - G. Ini bisa Anda
temukan dalam "Music for Strings Percussion and Celeste" karya Bella Bartok, yang
menggunakan interval 1 : 2 : 3 : 5 : 8 : 5 : 3 : 2 : 1.
Harun Yahya mengatakan, angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda
membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan
sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya,
angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai
"golden ratio" atau "rasio emas", atau kerap dilambangkan dengan Phi (=1,618...)
Rasio emas, yang kalau diterjemahkan secara bebas berarti, jumlah rasio kuantitas
terbesar = jumlah rasio kuantitas terkecil. Kalau Anda memainkan tangga nada C# (rasio
terbesar), maka Anda akan menemukan, notasinya kembar identik dengan tangga nada Db
(rasio terkecil).
Lambang # (kres) yang diartikan, naik setengah nada, masuk dalam wilayah rasio
jumlah kuantitas terbesar. Sementara lambang b (mol), yang turun setengah nada,
direpresentasikan sebagai rasio jumlah kuantitas terkecil. Pun halnya dengan Dis = Es, Fis =
Ges, Gis = As, Ais = Bes. Inilah yang disebut sebagai rasio emas dalam musik.
Pada karya Bella Bartok yang disebut di awal-awal paragraf. Dalam komposisinya
ditemukan adanya perpindahan kunci mengikuti pola Fibonacci. sebab Bartok sudah
melakukan analisa angka-angka Fibonacci ini, dan dipraktekkan dalam karyanya. Termasuk
juga Chopin, yang mengenalkan nada-nada mahal "Nocturne", juga mendasarkan karyanya
pada angka Fibonacci.
Dikutip dari situs web http://romaulisirait.blogspot.co.id/2012/05/golden-rasio.html

Anda mungkin juga menyukai