(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagian besar bayi lahir spontan dengan partus lama dapat
mengakibatkan trauma pada bayi seperti caput succadaneum. Tujuan
penulisan ini agar dapat menjelaskan pada masyarakat bahwa kasus ini
bukanlah suatu masalah yang beresiko tinggi.
Caput succadaneum akana dialami oleh bayi baru lahir hidup bila :
1. Ketuban sudah pecah dan anak masih hidup
2. Kekuatan his dapat dinilai dari besarnya caput, makin kuat his makin besar
caput
3. Tempat caput menentukan bagian terendah dari kepala janin
Caput succadaneum akan menghilang beberapa hari setelah kelahiran
yang berisi cairan getah bening, lunak. Caput terjadi bukan karena pola
aktifitas yang salah atau pola nutrisi ibu yang berlebihan.
B. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan dana memahami ilmu pengetahuan secara
tertulis dan praktis mengenai asuhan kebidanan pada bayi dengan caput
succadaneum, melalui pendekatan management kebidanan.
2.
Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa dapat :
a. Melaksanakan/pengumpulan data pada kasus caput succadaneum
b. Mengantisipasi masalah potensial
c. Mengidentifikasi diagnosa/masalah
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Mengembangkan rencana asuhan
f. Melaksanakan tindakan sesuai rencana
g. Melaksanakan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Caput succadaneum adalah pembengkakan kulit kepala setempat yang
terjadi karena efusi serum terbentuk sewaktu persalinan sesudah selaput
ketuban pecah. Kaput tidak terbentuk pada janin yang mati, his yang lemah
dan kepala tidak tertekan kuat pada pembukaan servix. (Sumapraja, 1993:15)
2. Etiologi
Menurut Sumapraja adalah sebagai berikut :
a.
Besarnya tekanan his dan besarnya tahanan jalan lahir terhadap kepala
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Partus lama
3. Tanda-tanda
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
4. Penanganan
Tidak memerlukan penanganan atau tindakan lebih lanjut. Caput succadaneum
akan menghilang sendirinya dalam waktu 2 7 hari setelah persalinan.
(Rachman, M. 2000)
MANAJEMEN KEBIDANAN
I. Pengkajian Data
Untuk mengetahui waktu dan tempat dilaksanakannya pengkajian
1. Data Subyektif
1.1 Identitas
Terdiri dari identitas bayi dan orang tua yang meliputi nama, tanggal
lahir, jenis kelamin, umur, pendidikan, orang tua, pekerjaan, agama
dan alamat.
1.2 Keluhan utama
Terdapat benjolan pada kepala bayi sejak bayi baru lahir
1.3 Riwayat persalinan
1.3.1 Riwayat prenatal
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
maupun menurun baik akut ataupun kronis
Selama hamil
Trimester I
Ibu mengalami mual-muntah pada bulan-bulan pertama
kehamilan sampai UK 3 bulan
Trimester II
Mual-muntah ibu berkurang, ibu telah mendapatkan
imunisasi TT 1x
Trimester III
-
Istirahat :
Siang + 1 jam
Malam + 8 jam
: 38-40 minggu
Jam
Cara persalinan
Tempat persalinan
: BB :
gram
: PB :
cm
Ibu
-
Lochea
: rubra
TD
: 110/80 mmHg
Suhu
: 36,7oC
Bayi
-
2. Data Obyektif
2.1 Keadaan umum dan tanda-tanda vital
KU
Kesadaran
: baik
: composmentis
Tanda-tanda vital
Suhu
: 36 37oC (N)
Nadi
Pernafasan
: 40 60 x/menit (N)
: terdapat benjolan
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
2. Panjang badan
Panjang badan bayi normal 48 52 cm
3. Lingkar kepala
Lingkar kepala bayi normal 33 35 cm
4. Lingkar lengan atas
Normalnya lingkar lengan bayi : 11 cm
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx
Ds
: Ibu mengatakan terdapat benjolan pada kepala bayi sejak bayi baru
lahir
Do
KU
Kesadaran
: baik
: composmentis
Tanda-tanda vital
Suhu
: 36 37oC (N)
Nadi
Pernafasan
: 40 60 x/menit (N)
Pemeriksaan fisik
Kepala
: terdapat benjolan
Tujuan
Kriteria hasil :
-
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu bahwa benjolan pada kepala bayinya adalah normal dan
akan segera menghilang setelah 2 7 hari
R/ setelah diberikan penjelasan, ibu akan merasa tenanga terhadap
keadaannya bayinyaa
2. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan suhu yang pertama kali keluar
atau kolostrum pada bayinya :
R/ kolostrum mengandung antibodi dan antiinfeksi serta dapat menumbuh
kembangkan flora normal dalam usus bayi, untuk siap menerima ASI
3. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kesehatan bayinya
R/ mencegah bayi kehilangan panas agar tidak terjadi hipotermi
4. Memberikan ASI tiap 2 jam sekali
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi
5. Jelaskan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
R/ saluran pencernaan pada bayi usia 0 6 bulan belum siap untuk
mencerna makanan selain ASI.
6. Anjurkan pada ibu cara menayusui yang benar
R/ mencegah bayi agar tidak kembung, muntah, gumoh dan tersedak
7. Ajarkan pada ibu tentang aperawatan tali pusat
R/ mencegah terjadinya infeksi tali pusat dana tetanus neonatorum
8. Ajarkan pada ibu tentang perawatan payudara
R/ menjaga kebersihan dan kesehatan payudara serta meningkatkan
produksi ASI
9. Anjurkan ibu untuk kembali lagi jika caput masih ada atau terjadi
komplikasi.
R/ memberikan penanganan lebih cepat sehingga komplikasi atidak
bertambah luas.
V. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan evaluasi
VI.Evaluasi
Tanggal :
Jam
: - lanjutkan intervensi
- anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan jika terjadi
komplikasi
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Caput succadaneum adalah pembengkakan kulit kepala setempat yang terjadi
karena efusi serum, terbentuk sewaktu persalinan sesudah selaput ketuban
aaapecah. Penanganannya tidak diperlukan karena hilang 2 7 hari setelah
persalinan
2.
Saran
-
Bagi penulis
Agar penulis dapat mengerti dana menerapkan Asuhan Kebidanan pada
bayi dengan caput succadaneum
Bagi pembaca
Dapat dijadikan sumber informasi atau wacana bagi pembaca khususnya
ibu tentang perawatan bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh :
1. Arifia Wenis
2. Corry Agustin
3. Efi D.
4. Eka S.
5. Maratus S.
6. Nurma Ria R.
7. Nurul Fajrin K.
8. Nurul H/
9. Rangga P.
10. Ririn Nur.
11. Sonya Tania R.
12. Ulul Azmi