Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGKI

T ENERGI
ELEKTRIK
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA UAP
KELOMPOK 2

Anggota :
1. Ida Bagus Made Wedana
2. Okky sexcio alexander

(1110952008)
(1110952006)

3. Rudi

(1110952016)

4. Isra Hirary

(1010952057)

5. Niko Juniza

(1010951003)

6. Aditya Putra Pratama

(1010952018)

7. Fitra Buana
8. Yaswendi

(091095
(091095

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS

)
)

PADANG
2013

Perancangan PLTU Kapasitas 20 MW


yang Terinterkoneksi

1. Pendahuluan
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama
pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin dimana
untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar
terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk start awal.
PLTU yang pertama kali beroperasi di Indonesia yaitu pada tahun 1962
dengan kapasitas 25 MW, suhu 500 C, tekanan 65 Kg/cm2, boiler masih
menggunakan pipa biasa dan pendingin generator dilakukan dengan udara.
Kemajuan pada PLTU yang pertama adalah boiler sudah dilengkapi pipa dinding
dan pendingin generator dilakukan dengan hidrogen, namun kapasitasnya masih
25 MW.
PLTU

merupakan

suatu sistem pembangkit

tenaga listrik

yang

mengkonversikan energi listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida


kerjanya, yaitu memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan turbin.
Turbin dikopel dengan generator, maka generator akan berputar karena adanya
putaran turbin. Dari generator inilah terbangkit energi listrik.
PLTU berbeda dengan PLTA yang memiliki sistem lebih sederhana berupa
pengolahan air saja, PLTU memiliki semua teknologi yang dibutuhkan mulai
dari pengolahan air, pengolahan bahan bakar batu bara serta diesel (High Speed
Diesel), teknologi pengolahan pembuangan limbah, teknologi transportasi batu

bara, teknologi pendinginan dengan menara pendingin dan masih banyak lagi
teknologi-teknologi sederhana yang membentuk PLTU menjadi sistem yang
kompleks sebagai pembangkit tenaga listrik.

2. Perancangan Kelistrikan PLTU yang Terinterkoneksi


Desain kelistrikan
30 MW
BUS 2

150 kV

10 MW

10 MW
BUS 1

BUS 3

15 MW

20 MW

BUS 4

n x 10 MW

20 MW

Sistem ini memiliki 3 buah pembangkit yaitu :

maka

Gen 1
Gen 2
Gen 3
Gen 3

: 20 MW
: 10 MW
: n x 10 MW (dimana n = kelompok)
= 2 x 10 = 20 MW

Sehingga mampu menghasilkan Daya total sebesar 50 MW


Pada Bus 4 akan dirancang sebuah pembangkit dengan :
Kapasitas
Jenis Pembangkit
Desain Pembangkit

= 20 MW
= Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
:

Berikut adalah rancangan peralatan listrik yang akan digunakan pada pembangkit
tersebut :

Jenis Pembangkit

: PLTU

Kapasitas

: 20,8 MW

A. Generator
Data teknis generator
Type

: Generator Sinkron 3 Phase AC, Y


connected

Daya Output

: 26 MVA

Armature ampere

: 2270 A

Armature volts

: 11,5 Kv

Field Amperes

: 756

Exciter Volts

: 125

Power Factor

: 0.8

Kecepatan putaran

: 3000 rpm

Berat

: 240.000 kg

B. Karakteristik Transformator
1.

Trafo pemakaian sendiri adalah :


-

Tegangan input

: 11,5 KV

Tegangan output

: 380 volt

Arus Primer

: 80,33 A

Arus sekunder

: 2430,95 A

Jumlah Phasa

:3

Frekuensi

: 50 Hz

Impedansi

:6%

BIL

: HV LI95 AC 38/LI AC3

Vektor Group

: DYn-5

Pendinginan

: ONAN

Standart

: IEC-76

Oil

: 1240 Liter

Berat Total

: 4965 Kg

Tahun Pembuatan

: 1997

Pabrikan

: PT. Trafindo Perkasa

Supply daya tersebut diperoleh dari tap trafo tenaga di sisi 11,5 KV dan
diturunkan

tegangannya melalui trafo pemakaian sendiri.

Pada saat

stop/start, supply daya AC untuk control alat Bantu diperoleh dari busbar 150
KV

yang

diturunkan

tegangannya

melalui

trafo

daya

kemudian diturunkan lagi melalui trafo pemakaian sendiri 1600 KVA.

2. Karakteristik trafo daya PLTU adalah :


-

Daya output

: 36/46 MVA

Jumlah phasa

:3

Frekuensi

: 50 Hz

Tegangan Primer

: 150 KV

Tegangan sekunder

: 11,5 KV

Arus Primer

: 356 A

Arus sekunder

: 928,8 A

Vektor group

: YnD-11

Tegangan impedansi

: 12 %

dan

Type pendinginan

: ONAN/ONAF

Berat Minyak

: 8,3 T

Berat total

: 34,1 T

Temperatur ijin belita n

: 50C

Temperatur ijin minyak

: 55C

Pabrikan

: TAKAOKA

C. Sistem Proteksi
I.

Proteksi Generator
1. Generator Differential Protection
Proteksi ini digunakan untuk melindungi generator dari hubung singkat

pada daerah yang telah diamankan. Proteksi ini membandingkan dua besaran arus
dan fasa antara dua titik atau lebih pada batas-batas daerah pengamanan. Relay ini
digunakan sebagai proteksi utama untuk mengamankan generator dari gangguan
hubung singkat hubung fasa atau hubung singkat antar lapisan (layer short circuit)
yang bekerja dengan kecepatan tinggi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih
parah. Prinsip kerja relay ini adalah membandingkan arus-arus dari CT yang
terpasang pada terminal-terminal peralatan /instalasi listrik yang terproteksi.
KVAbase

=26105 (berdasarkan rating generator)

KVbase

=11,5

Xd

=22,4 %

Ibase

KVAbase
3KVbase

26105
1310, 49 A
19,92

Settingan untuk besar arus gangguan pada proteksi ini adalah sebesar 0.36
A (Id=setting arus yang diambil). Untuk Isc 3 fasa,maka besar settingannya adalah
:

2. Over Voltage Protection


Relay ini digunakan sebagai proteksi generator terhadap tegangan lebih
pada generator. Kelebihan tegangan umumnya disebabkan karena hilangnya atau
pengurangan beban seketika. Tegangan lebih akan mengakibatkan peningkatan
arus eksitasi dan menimbulkan kerusakan. Relay ini mempunyai fungsi sebagai
proteksi tegangan lebih dengan settingan batasan waktu yang dapat diprogaram
untuk mentripkan unit atau mengirim alarm ke CB.
Vmaksimum
Tap

= 120% x KVbase
= 1,2 x 11,5
= 13800 V
= Vmaksimum x Vsekunder/Vprimer
= 13800 x 150/11500
= 180 V

3. Under Voltage Protection


Proteksi ini berfungsi untuk mendeteksi beberapa kondisi yang
menyebabkan kondisi under voltage. Kekurangan tegangan terjadi jika gangguan
tidak dihilangkan dengan sempurna atau terjadi ketika pelepasan ketika beban
yang tersisa lebih besar dari kapasitas generator . Ketika tegangan yang terdapat
pada generator berada dibawah nilai yang ditentukan maka relay ini akan
memberikan sinyal pada CB, kemudian CB akan open dan generator akan trip.
Vminimum= 80% x KVbase
= 0,8 x 11,5

= 9200 V
Tap

= Vminimum x Vsekunder/Vprimer
= 9200 x 150/11500
`

= 120 V

4. Relay Kehilangan Medan Penguat (loss of excitation relay)

Proteksi ini merupakan pengaman generator yang melindungi ujung-ujung


belitan stator generator sebagai akibat hilangnya penguatan generator. Penguatan
generator juga dapat menyebabkan generator lepas sinkron dari sistem tenaga
sehingga bergantung kepada kemampuan lilitan peredam generator untuk
mengatasi keadaan asinkron.
Kehilangan medan penguatan madan magnet dapat disebabkan oleh
beberapa hal yaitu :
Hubung singkat pada saluran sumber tegangan DC ke kumparan

kutub
Flash over

Proteksi ini diaplikasikan dengan menggunakan dua elemen offset mho,


elemen under voltage, dan sebuah elemen directional. Settingan untuk masingmasing elemen mho, diameter, offset, dan waktu delay di setting terpisah. Masingmasing elemen memiliki dua settingan waktu delay.

KVAbase

= 26105 (berdasarkan rating generator)

KVbase

= 11,5

Reaktansi sinkron

= Xd = 219,8 %

Reaktansi transien

= Xd = 22,4 %

Rasio nilai CT

= 400 A

Rasio nilai PT

= 110

Zbase

= (KVbase)2 x 1000 / KVAbase


= 11,52 x 1000 / 26105
= 5,06 ohm

Impedansi sekunder dasar :


Zbase secunder

= Zbase x NCT / NPT


= 5,06 x 400 /110
= 18,4 ohm

Reaktansi sinkron sekunder :


Xd2

= Zbase secunder x (%Xd)


= 18,4 x 2,198
= 40,44 ohm

Reaktansi transien sekunder :


Xd2

= Zbase secunder x (%Xd)


= 18,4 x 0,224
= 4,13 ohm

Reaktansi offset :
Xm

= Xd2 / 2
= 4,13 / 2
= 2,065 ohm

Setting tap (forward) :

= Xd2 Xm
= 40,44 2,065
= 38,375 ohm

5. Reverse Power Protection


Merupakan proteksi yang berfungsi apabila terjadi daya balik yang masuk
ke generator, sehingga mencegah generator sebagai motor. Apabila terdapat daya
balik karena kurangnya pasokan daya dari turbin dimana generator bekerja
sebagai motor sinkron dapat menimbulkan kerusakan akibat pemanasan pada
sudu-sudu turbin. Kerja generator sebagai motor disebabkan oleh rendahnya input
dari penggerak mula ke generator. Bila input tidak dapat mengatasi rugi-rugi
tersebut maka kekurangan daya terjadi dikompensasi dengan menyerap daya
reaktif dari sistem.
6. Under Frequency Protection
Merupakan pengaman bantu generator untuk mendeteksi adanya
perubahan frekuensi dibawah harga yang diizinkan. Kekurangan pembangkitan
menyebabkan frekuensi menurun dan beban meningkat. Jatuh tegangan
mengakibatkan eksitasi meningkat hingga terjadi panas berlebih pada stator dan
rotor.
Frekuensi rata-rata dari generator yang digunakan adalah 50 Hz. Frekuensi
ini disesuaikan dengan frekuensi dari PLN. Hal ini bertujuan untuk proses
sinkronisasi generator. Proteksi ini biasanya akan menyebabakan trip pada mesin
yang biasannya dihubungkan ke alarm. Alarm ini akan memberikan sinyal ke CB
sehingga nantinya akan menyebabkan CB open dan mentripkan generator.
Data :
Frekuensi rata-rata generator (f)

: 50 Hz

Governoor droop

:4%

Settingan frekuensi (Fu)

: 47 Hz (6%)

Governoor droop diasumsikan

: 4%

Nilai settingan over frequency harus kurang dari nilai :


Frekuensi drop 48 Hz (4%)

7. Over Frequency Protection


Merupakan pengaman bantu generator untuk mendeteksi adanya
perubahan frekuensi diatas harga yang diizinkan. Kelebihan pembangkitan
menyebabkan frekuensi berlebih dan kemungkinan menimbulkan tegangan
berlebih. Frekuensi rata-rata dari generator yang digunakan adalah 50 Hz.
Frekuensi ini disesuaikan dengan frekuensi dari PLN. Hal ini bertujuan untuk
proses sinkronisasi generator.
Data :
Frekuensi rata-rata generator (f) : 50 Hz
Governoor droop

:4%

Settingan frekuensi (Fu)

: 53 Hz (6%)

Governoor droop diasumsikan

: 4%

Nilai settingan over frequency harus kurang dari nilai :


Frekuensi drop 52 Hz (4%)
8. Proteksi Tambahan
No
1

Nama Relay
Relai jarak (distance relay)

Fungsi Relay
Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di muka
generator sampai batas jangkauannya

Relai phasa urutan negatif Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh
(negative phase sequence

relay)
3

beban tidak seimbang dari batas-batas yang diijinkan

Relai arus lebih seketika Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang
(instantaneous over cur-rent ditentukan dalam waktu seketika
relay)

Relai arus lebih dengan Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam
waktu

tunda

(time

over waktu yang ditentukan

current relay)
5

Relai penguat lebih (over Untuk mendeteksi penguat lebih pada generator
excitation relay)

Relai

keseimbangan

gangan

(voltage

te- Untuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan ke

balance pengatur tegangan otomatis (AVR) dan ke relay

relay)
7

Relai waktu

Relai

Untuk memperlambat/mempercepat waktu

stator

tanah(stator

gangguan Untuk mendeteksi gangguan hubung tanah pada stator

ground

fault

relay)
9

Relai kehilangan sinkroni- Untuk mendeteksi kondisi asinkron pada generator yang
sasi (out of step relay)

10

sudah paralel dengan sistem

Relai pengunci (lock out Untuk menerima signal trip dari relai-relai proteksi dan
relay)

kemudian meneruskan signal trip ke PMT, alarm, dan


peralatan lain serta penguncinya

II.
No
1

Proteksi Transformator

Nama Relay
Relai suhu

Fungsi Relay
Relai ini adalah relai mekanis yang berfungsi mendeteksi
suhu minyak dan kumparan secara langsung yang akan
membunyikan alarm serta mengeluarkan/mentripkan PMT.
Relai suhu ini dipasang pada semua transformator

Relai beban lebih

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator

terhadap suhu yang berlebihan akibat beban lebih


3

Relai Bucholz

Relai ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang


ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan pemanasan
setempat dalam minyak transformator

Relai tekanan lebih (sudden Bagi transformator tanpa konservator, dipasang relai tekanan
pressure relay)

mendadak yang dipasang pada tangki, dan bekerja dengan


pertolongan membran.
Relai ini dipasang pada semua transformator.

Relai arus lebih

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator


terhadap gangguan hubung singkat antar phasa di dalam
maupun di luar daerah pengamanan transformator. Relai ini
juga diharapkan mempunyai sifat komplementer dengan relai
beban lebih. Relai ini berfungsi juga sebagai pengaman
cadangan bagi bagian instalasi lainnya

Relai gangguan tanah

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator


terhadap hubung tanah, di dalam dan di luar daerah
pengamanan.

Relai differensial

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator


terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam
daerah pengamanan transformator

Relai
terbatas

gangguan
(Restricted

tanah Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator


earth terhadap gangguan tanah

fault relay)

dalam daerah

pengamanan

transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik netral


yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial

Relai fluksi lebih

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator


generator. Relai ini mendeteksi besaran fluksi /perbandingan
tegangan dan frekuensi

D. Lighting Arrester
Lighting Arrester adalah alat proteksi untuk peralatan listrik terhadap
tengangan lebih yang di sebabkan oleh petir dan surja hubung (switching

surge) yang bersifat sebagai bypass disekitar isolasi yang membentuk jalan
dan mudah dialiri arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak
menimbulkan tengangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi dari
peralatan listrik.
E. Pemutus Tengangan/PMT (Circuit Breaker)
Kapasitas : 50 MVA

Kapasitas = 2.925,2 x 11.500 = 33639,8 KVA


PMT berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga listrik
dalam keadaan berbeban.
F.

Pemisah/PMS (Disconnecting switch)


PMS berfungsi untuk memisah atau menghubungkan peralatan listrik
dalam keadaan tidak berbeban.

G. Transformator Tengangan (Potensial Transformator/PT)


Data Teknis
Tegangan Primer (Vp)
: 11500 V
Tegangan Skunder (Vs)
: 380 V
Berfungsi untuk menurunkan tengangan tinggi ke tengangan rendah
yang diperlukan untuk alat-alat ukur (pengukuran) dan alat-alat pengaman
(proteksi) dipasang secara palel pada jaringan.
H. Transformator arus(Current Tranformer/CT)
Data Teknis
Arus Primer (Vp)
: 4000 A
Arus Skunder (Vs) : 5 A

Berfungsi untuk menurunkan arus tinggi ke arus rendah yang di


perlukan untuk alat ukur dan pengaman, di pasang secara seri pada
jaringan.
I. Earth Switch
Berfungsi

untuk

mengamankan

pada

saat

mengerjakan

pada

instalasi.misalnya pada saat melaksanakan Annual Inspection, semua


peralatan yang berada di switchyard di pasang ground dengan
menghidupkan Earth Swicth. Earth Switch hanya dapat diaktifkan secara
manual elektrik di lokasi Earth Swith.
J. Power Line Carrier
Sistem telekomunikasi dengan pembawa saluran tenaga, dimana arus
pembawa (carrier carrent) ditumpangkan pada saluran tenaga.

K. Baterai
Tengangan baterai yang digunakan adalah 110 V.
Baterai berfungsi untuk:
1)
2)
3)
4)
5)

membangkitkan magnet pada rotor.


Sumber tegangan untuk peralatan kontrol.
Sumber tengangan untuk penerangan darurat (melalui inverter)
Sumber tengangan untuk proteksi.
Sumber tenaga eksitasi pada saat start generator
Pencetus/pengerak mula-mula

DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://rahmanta13.wordpress.com/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu/
http://dunia-listrik.blogspot.com/
http://www.scribd.com/
http://www.youtube.com/

Anda mungkin juga menyukai