Anda di halaman 1dari 12

BELERANG

(Makalah Kimia Anorganik)

Oleh
Nama

: Verdi Virgiawan

NPM

: 1317011073

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG

2016
1

Daftar Isi

Halaman
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Makalah
2. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Belerang
B. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Belerang
C. Proses Pembuatan Belerang
D. Proses Pembuatan Asam Sulfat
E. Keberadaan Belerang di Alam
F. Manfaat Belerang
3. Kesimpulan
4. Daftar Pustaka

I.

3
4
5
6
7
8
9
10
12
13

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam praktikum kimia anorganik ini, kita telah melakukan
percobaan kimia tentang belerang. Belerang atau sulfur

merupakan

unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang memliki lambang S dengan
nomor atom 16. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat
kristal berwarna kuning. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida atau sulfit.
Belerang banyak terdapat bebas di alam seperti di daerah
pegunungan khususnya gunung-gunung berapi. Selain terdapat sebagai
unsur bebas, belerang atau sulfur juga dapat ditemukan dalam bentuk
senyawa logam dalam bijih belerang. Belerang dapat dimanfaatkan
untuk membuat asam sulfat yang dalam ilmu kimia dapat digunakan
sebagai katalis. 60% dari total seluruh dunia, asam sulfat dalam (metode
basah) produksi asam fosfat dan trinatrium sulfat untuk deterjen. Pada
industri, khususnya dalam industri ban, belerang dapat digunakan
sebagai vulkanisir karet yang bertujuan agar ban bertambah ketegangan
dan kelenturannya.
Mengingat dalam praktikum percobaan belerang kemarin, ada
beberapa dari kami yang mendapatkan nilai di bawah standar dalam
pretest. Sehingga untuk menutupi ketertinggalan kami, maka dibuatlah
makalah mengenai belerang ini. Kami mengharapkan kemurahan hati
dari asisten yang membimbing dalam percobaan kami untuk segenap
hati menerima dan mengindahkan makalah yang di buat dengan sebenarbenarnya ini. Mungkin saja ada kesamaan dalam kata atau kalimat dalam
makalah yang telah kami buat, melainkan itu hanyalah ketidaksengajaan
belaka.
3

B. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang belerang ini
adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari beberapa masalah mengenai belerang
b. Mengetahui cara pembuatan dan manfaat belerang
c. Memenuhi kewajiban yang diberikan asisten praktikum untuk
membuat makalah mengenai belerang

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
4

berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa
terdapat simpanan belerang

pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang

terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar
di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit
dan lain-lain.
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak
berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfida dan sulfat. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam 2 asam amino.
Belerang adalah unsur kimia bukan logam yang muncul dalam berbagai
bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di banyak industri, seperti
ion,

seperti sulfida dan sulfat. Selain memiliki aplikasi industri, belerang juga

merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai
sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti yang ditemukan di sekitar ventilasi
hidrotermal.
Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik
adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni; karbon adalah unsur
alotropik terkenal, muncul dalam bentuk berlian dan batu bara.
Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah
satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam
bentuk kristal berbau kuning yang juga agak rapuh. Banyak orang yang terkejut
mengetahui bahwa belerang tidak berbau; aroma telur busuk yang terkait dengan
unsur ini sebenarnya hidrogen sulfida, senyawa belerang yang berbahaya.
5

Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk


pembuatan obat mesiu, insektisida, dan resep. Hal ini juga bagian dari proses
vulkanisasi karet, dan itu adalah dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam
sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan
cinnabar, dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama di sekitar gunung
berapi dan mata air mineral.

B. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Belerang


a. Sifat Fisik Belerang
Nama, Lambang, Nomor atom : sulfur, S, 16
Deret kimia : non-metals
Golongan, Periode, Blok : 16, 3, p
Penampilan : Kuning lemon
Massa atom : 32.065(5) g/mol
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4
Fase : solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : (alpha) 2.07 g/cm
Massa jenis (sekitar suhu kamar): (beta) 1.96 g/cm
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : (gamma) 1.92 g/cm
Titik lebur : 388.36K
Titik didih : 717.8K
Titik kritis : 1314 K, 20.7 MPa
Struktur kristal : Orthorhombic
Bilangan oksidasi : 1,
2,
4,
6
Elektronegativitas : 2.58 (skala Pauling)
Energi ionisasi : ke-1: 999.6 kJ/mol ; ke-2: 2252 kJ/mol ; ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom : 100 pm
b. Sifat kimia belerang
Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah
dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang
lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat
ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak
alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S yang
menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom
belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.

C. Proses Pembuatan Belerang


6

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah

Gulf di Amerika Serikat.

Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata
air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang
juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang
akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan
untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang
diambil dari ladang gas Alberta.
Proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut:
a. Proses Frasch.
Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara
150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan
hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10
cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir,
bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir
mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah
ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama.
Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan
belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa
yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik
ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung
belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan
menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna
ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang
berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
b. Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin,
HOCH2CH2NH2 dan
terjadi
reaksi:
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) HOCH2CH2NH3+ + HSSetelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan

sehingga H2S

dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen

untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi
dengan H2S sisa membentuk belerang dan
air. 2H2S + 3O2 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 6S + 4H2O

D. Proses Pembuatan Asam Sulfat


Kegunaan utama belerang adalah untuk membuat asam sulfat (H 2SO4).
Proses pembuatan asam sulfat akan dilakukan dengan dua cara, yaitu proses
kamar timbal / bilik timbal dan proses kontak. Proses kamar timbal / bilik timbal
saat ini sudah mulai ditinggalkan karena secara ekonomis hasilnya kurang
menguntungkan, sebab hanya dihasilkan H2SO4 berkadar maksimum 77%.
Sementara itu pada proses kontak, dapat diperoleh H2SO4 dengan kadar 98-99%.
Perbedaan utama dari kedua proses tersebut adalah pada penggunaan katalisator,
dimana pada proses kamar timbal digunakan uap nitrosa (NO dan NO 2),
sedangkan pada proses kontak digunakan katalisator vanadium (V )oksida, V2O5.
Tiga langkah utama dalam proses kontak, yaitu:
a. Pembakaran belerang menajdi belerang dioksida.
S(s) + O2(g) SO2(g)
b. Gas SO2 juga dapat diperoleh dari proses pengolahan tembaga. Oksidasi
SO2 menjadi SO3.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
H = -196,6 kJ/mol
c. Reaksi SO3 dengan air menjadi H2SO4.
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
Proses yang paling menentukan adalah proses yang kedua karena reaksi
tersebut menyangkut kesetimbangan yang perlu penanganan khusus agar hasilnya
optimum dan tidak terurai kembali. Untuk meningkatkan produksi, laju
pembentukan gas SO3 merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, perlu
ditinjau asas Le Chatelier dari reaksi kesetimbangan tersebut. Reaksi (2)
merupakan reaksi eksoterm yang menyangkut perubahan 2 mol gas SO 2 dengan 1
mol gas O2 menjadi 3 mol SO3 sehingga hasilnya akan maksimum jika:

E. Keberadaan Belerang di Alam


Penambangan belerang di kawasan Gunung berapi Ijen, dipenuhi gas
beracun. Belerang terdapat di alam dalam keadaan bebas sebagai kristal S8 atau
8

amorf. Sumber belerang terdapat pada kawah gunung berapi. Selain itu, belerang
bebas juga terdapat sebagai deposit belerang di dalam perut bumi. Senyawa
belerang tersebar di alam sebagai gas H2S; batuan-batuan sulfat, misalnya batuan
gipsum (CaSO4); dan mineral sulfida, misalnya pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2),
dan galena (PbS).

F. Manfaat Belerang
Sebenarnya ada banyak manfaat belerang dalam kehidupan kita sehari-hari yang
tidak pernah kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Komponen Produksi Pupuk
Belerang yang ditemukan secara langsung dari sumber alam memang tidak
dapat digunakan secara langsung. Belerang harus dirubah dalam bentuk
asam sulfat dengan metode proses pembakaran khusus. Setelah itu asam
sulfat bisa menjadi campuran pembuatan beberapa jenis pupuk pertanian
seperti ammonium sulfat dan fosfat. Hal ini seperti manfaat batubara
sebagai barang tambang yang digunakan dalam industri pupuk.
b. Campuran Bahan Pewarna
Belerang memiliki warna asli kuning cerah dan bau yang sangat menyengat.
Belerang ini bisa diolah menjadi asam asam sulfat yang bisa menjadi
komponen bubuk utama dalam zat pewarna. Beberapa jenis pewarna yang
memakai asam sulfat adalah pewarna untuk produk tekstil, pewarna kimia
untuk plastik dan semua benda kimia lain yang dipakai untuk industri seperti
serat dan kertas.
c. Belerang untuk Produksi Asam Sulfat
Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk
proses pemberian lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat
belerang bisa diolah menjadi bahan khusus yang bisa dimanfaatkan untuk
komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti tekstil, produk kimia
dan bahan peledak.
d. Bahan Pembuatan Korek Api
Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan pokok
dalam pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan bubuk
9

belerang memiliki warna yang lebih gelap dan mengkilap serta bisa memicu
panas

tinggi

yang

menyebabkan

munculnya

api. Kemudian,

manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang


korek apinya.
e. Produksi Kembang Api
Kembang api pada dasarnya dibuat dengan struktur bahan seperti bahan
peledak atau mesiu. Belerang menjadi komponen utama yang telah dirubah
menjadi bubuk peledak. Prinsip produksi bahan ini sama seperti pembuatan
korek api dan telah dimodifikasi menjadi beberapa bentuk agar menimbulkan
bunyi dan nyala percikan api yang cepat padam. Sifat dari bahan bubuk
belerang ini sangat mudah terbakar dan meledak.
f. Pembuatan Natrium Tiosulfat
Manfaat belerang juga menjadi bahan utama dalam pembuatan natrium
tiosulfat. Produksi bahan ini digunakan untuk beberapa industri seperti
industri pupuk pertanian, bahan kimia dan produk tekstil. Belerang yang
masih murni akan diolah dengan proses penambahan beberapa senyawa
natrium sehingga menghasilkan turunan berupa natrium tiosulfat.
g. Belerang dalam Proses Industri Karet
Proses pengolahan karet murni membutuhkan belerang untuk membentuk
karet agar mudah dibentuk. Pembakaran yang dihasilkan dari belerang
mampu membuat panas yang cukup tinggi sehingga karet hitam yang
diproduksi bisa menjadi lebih elastis dan mudah dibentuk. Proses ini bahkan
sudah dilakukan dengan bahan belerang murni tanpa pengolahan.
h. Bahan Utama Disinfektan
Manfaat belerang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan produk
disinfektan, yang telah diolah dengan penambahan senyawa natrium dan
asam sehingga bisa menjadi pupuk cair.

III. KESIMPULAN

10

Dari materi tinjauan pustaka tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan


diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning.
2. Belerang memegang banyak peranan penting dalam kehidupan yakni komponen
produksi pupuk, campuran bahan pewarna, belerang untuk produksi asam sulfat,
bahan pembuatan korek api, produksi kembang api, pembuatan natrium tiosulfat,
belerang dalam proses industri karet, bahan utama disinfektan
3. Proses pembuatan asam sulfat akan dilakukan dengan dua cara, yaitu proses
kamar timbal / bilik timbal dan proses kontak
4. Pengambilan belerang dari deposit belerang dalam perut bumi dilakukan dengan
proses Frasch, yaitu dengan memompakan air super panas bertekanan tinggi
(pada kondisi tekanan tinggi ini, air dibuat bersuhu sekitar 147 oC) sehingga
belerang meleleh (titik leleh belerang 120oC)

DAFTAR PUSTAKA

11

Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Anshory, Irfan. 2005. Kimia SMU. Erlangga. Jakarta.
Gulo, Fakhili. 2006. Kimia Anorganik I. FKIP P.Kimia UNSRI. Palembang.
Gulo, Fakhili. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Laboratorium PSB
UNSRI. Palembang.
Hadeli, 2004. Petunjuk PraktikumKimia Anorganik I. Universitas Sriwijaya.
Palembang.
Handoyo, Kristian Sugiyarto. 2001. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Nonlogam.
FMIPA Jurusan Kimia UNY. Yogyakarta.
Sudarmo,Unggul. 2006. Kimia SMA. Erlangga. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai