Anda di halaman 1dari 10

Operator Momentum Sudut

Momentum sudut berkaitan dengan momentum benda yang sedang bergerak


melingkar atau berotasi. Konsep ini penting dalam membahas teori kuatum atom
hidrogen. Dalam bab ini akan ditinjau teori kuatum tentang momentum sudut.
Kerena merupakan besaran inti dalam pembahasan gerak rotasi atau revolusi, maka
momentum sudut sangat penting bagi peninjauan atom dan molekul, termasuk
spektroskopi dan masalah tumbukan. Konsep iso-spin dalam fisika nuklir
merupakan generalisasi dari momentum sudut, termasuk grup
simetri

dalam fisika zarah (partikel).

Secara klasik, momentum sudut didefinsikan sebagai


(207)

Gambar 6.1: Titik

juga dapat dinyatakan dalam koordinat kutub sferis


.

Sajian momentum sudut

lebih praktis menggunakan sistem koordinat

sferis
seperti ditunjukkan oleh Gb. 6.1. Hubungan antara peubah
koordinat Cartesian dan koordinat sferis dinyatakan sbb

(208)

Dengan menerapkan prinsip korespondensi, operator momentum sudut dapat


diperoleh dari sajian (6.1). Komponen-komponen momentum sudut di sekitar titik
pusat dapat dituliskan dalam peubah posisi dan momentum linear sbb

(209)

Selanjutnya,
Hubungan ini dapat diperoleh dari persamaan 6.1; demikian pula sajian untuk
peubah dan . Dengan cara ini, operator momentum sudut dapat dimnyatakan
dalam peubah sudut sebagai

(210)

Perolehan sajian di atas dapat pula dilakukan dengan menyatakan operator


langsung dalam koordinat sferis
(211)

dimana
(212)

(213)
(214)

Apabila momentum sudut diukur dengan satuan , nilai eigen kuantum


mendekati nilai momentum sudut klasik . Vektor momentum sudt total dapat
berarah kemana saja, yang dapat dinyatakan dengan peubah
dalam arah-

tidak bergantung pada

maksimumnya adalah , jika

dan

. Komponen

, tetapi jelas bergantung pada

; dan minimum

jika

. Nilai

. Secara

klasik dapat bernilai sembarang antara dua ekstrim tersebut, bergantung pada
orientasi terhadap . Hasil mekanika kuantum secara kualitatif sama, bedanya
karena adanya nilai diskret, yakni bilangan bulat antara

dan

Secara klasik, hal ini dilukiskan dalam diagram vektor Gbr. 6.3, dimana nilainilai yang mungkin ditunjukkan sebagai orientasi momentum sudut. Kendati
secara kuantum momentum sudut memiliki harga tertentu, tetapi tetap terdapat
ketidakpastian secara kuantum, yakni berlaku bagi peubah yang komplementer.

Gambar: Diagram vektor momentum sudut. Secara klasik momentum sudut


memiliki orientasi sembarang, sedangkan secara kuantum orientasi dibatasi pada
kelipatan bukat dari .

Apabila suatu partikel bergerak dalam potensial terpusat sekitar titik asal
koordinat, distribusi kebolehjadian dari orientasi momentum sudut dinyatakan oleh
kuadrat modulus dari keadaan eigen momentum sudut, yang dapat dituliskan

sebagai
. Fungsi ini dikenal sebagai Harmonik Sferis, yang bentuk
normalisasinya dinyatakan sebagai
(249)

Untuk

, terdapat hubungan berikut


(250)

(251)

Beberapa keadaan sederhana dari (6.43) terdapat dalam Tabel 6. 1. Perhatikan


bahwa
merupakan tetapan; juga sebagai keadaan eigen dari
yang bersesuaian dengan nilai eigen nol.
Kebolehjadian bagi suatu keadaan yang dinyatakan oleh
orientasi

dan

memiliki

adalah
(252)

Tabel 6.1: Keadaan eigen dari momentum sudut untuk gelombang S dan P.

Untuk keadaan dengan


paling mungkin bagi
bidang

, tampak jelas dalam Tabel 6.1 bahwa nilai


adalah

, sehingga orbit cenderung berada pada

- , dan total vektor momentum sudut yang paling mungkin adalah yang

ke atas atau ke bawah. Sebaliknya, untuk


, nilai yang paling
mungkin adalah dan , sehingga orbit cenderung berada pada bidang yang
tegak lurus dengan bidang - . Tidak ada ketergantungan terhadap . Hal ini
berarti bahwa diagram vektor yang terdapat dalam Gbr. 6.3 seyogyanya dipahami
dalam konteks kuantum.
Dalam ranah klasik, nilai

dan

menjadi sangat besar, beda antara

dan
dapat diabaikan, demikian juga beda antara spektrum kontinu
dan spektrum diskret yang dibolehkan bagi nilai .

Hasil translate
Sebelum mempertimbangkan momentum sudut elektron mengorbit, akan sangat membantu
untuk
mengulas bagaimana momentum sudut mempengaruhi orbit klasik, seperti orang-orang dari
planet
atau komet tentang Sun. Klasik, momentum sudut dari partikel adalah
diwakili oleh vektor? L =? r ? p, di mana? r adalah vektor posisi yang menempatkan
partikel dan? p adalah momentum linear. Arah? L tegak lurus
terhadap bidang orbit. Seiring dengan energi, momentum sudut tetap
konstan sebagai orbit planet. Energi total dari gerak orbital menentukan jarak rata-rata
planet dari Matahari Untuk total energi yang diberikan, banyak orbit yang berbeda yang
mungkin,
dari orbit hampir bundar dari Bumi dengan orbit elips yang sangat memanjang

dari komet. Orbit ini berbeda dalam mereka momentum L sudut, yang merupakan terbesar
untuk orbit melingkar dan terkecil untuk elips memanjang. Gambar 7.2 menunjukkan
berbagai orbit planet memiliki total energi yang sama tetapi berbeda sudut
momentum. Spesifikasi lengkap orbit mengharuskan kita tidak memberi
hanya besarnya vektor momentum sudut tetapi juga arahnya; ini
arah mengidentifikasi bidang orbit. Untuk benar-benar menggambarkan sudut
vektor momentum membutuhkan tiga angka; Misalnya, kita mungkin memberikan tiga
komponen? L (Lx, Ly, Lz). Ekuivalen, kami mungkin memberikan besarnya L dari
vektor dan dua koordinat angular yang memberikan arahnya (mirip dengan lintang dan
bujur pada bola).

Definisi Momentum Sudut


Written By Supar Tono on Senin, 12 November 2012 | 12.18

Momentum sudut adalah sebuah besaran fisika yang penting, khususnya untuk masalah-masalah
pada tingkat energi dan spektra atom dan molekul. Dalam bagian ini, momentum sudut akan
didefinisikan dan sifat-sifatnya akan dijelaskan.
Momentum sudut dari sebuah partikel didefinisikan sebagai sebuah produk luar (produk vektor) r
x p dari posisi vektor r yang menyatakan posisi (x, y, z) dan momentum

= ( x,

y,

z).

(1.96)
Persamaan ini dapat ditulis ulang dengan komponen-komponen berikut.

(1.97)
Momentum sudut yang diperkenalkan di sini disebut sebagai momentum sudut orbital karena ini
berkaitan dengan gerak orbital klasik dari partikel.
Contoh 1.12 Dapatkan momentum sudut orbital l dari sebuah partikel dengan masa m yang
melingkar pada bidang x-y dengan kecepatan yang konstan v dan pada radius r. Kemudian tulis
lagi kondisi Bohr untuk kuantisasi pada persamaan (1.21) untuk batasan dari besaran momentum
sudut |l|.
(Jawaban) Karena z = 0, pz = 0 untuk gerak melingkar di sekitar titik pusat O dalam bidang x-y
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, maka komponen x dan y dari momentum sudut l,
keduanya akan menghilang.

Dengan mengambil sudut dan arah dari kecepatan v sebagaimana dalam gambar, kita akan
mendapatkan persamaan-persamaan berikut.

Komponen z dari momentum sudut l menjadi

Dengan demikian, tiga komponen dari momentum sudut orbital I diekspresikan dengan

Berdasarkan persamaan (1.21) kondisi Bohr untuk kuantisasi adalah

Dengan catatan bahwa |l| = mvr dalam persamaan di atas maka kita mendapatkan

Dengan demikian, kondisi Bohr untuk kuantisasi menunjukkan bahwa besaran momentum sudut
orbital dari gerak melingkar dikuantisasi menjadi perkalian bilangan bulat dengan h.
Operator = (x, y, z) berhubungan dengan l yang dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan (1.53) yang digunakan juga untuk menurunkan operator Hamiltonian dengan
menggunakan koordinat polar (r, , ) kita akan mendapatkan persamaan berikut.

(1.98)
Persamaan-persamaan ini akan menuju pada sebuah ekspresi yang sangat berguna untuk
momentum sudut kuadrat l2 = lx2 + ly2 + lz2 . Sehingga 2 akan sebanding dengan operator Legendre
.
(1.99)

Sifat karakteristik dari operator telah dipelajari dengan baik dalam kaitannya dengan harmonik
sudut Yl,m. Beberapa contoh untuk Yl,m ditunjukkan dalam tabel 1.3. Hubungan berikut ini adalah
sangat penting.
(1.100)
atau

(1.101)
Ini adalah persamaan eigen untuk 2 ; Yl,m adalah fungsi eigen dan l(l + 1)h2 adalah nilai
eigen. ladalah bilangan kuantum yang menentukan besarnya momentum sudut orbital. Ini adalah
bilangan kuantum untuk kuadrat dari l dan dibatasi pada nilai l = 0,1,2,3, .
Hubungan berikut untuk kompnen z dari momentum sudut z dan dapat dikonfirmasi pada tabel
1.3.

(1.102)
Ini adalah persamaan eigen untuk z ; Yl,m adalah fungsi eigen dan mh adalah nilai eigen. m adalah
bilangan kuantum untuk komponen z dari momentum sudut orbital dan memiliki 2l + 1 nilai yang
mungkin yang berkaitan dengan bilangan kuantum l dalam daerah dari l hingga +l. Sebagai
contoh untuk l = 1, maka nilai yang mungkin adalah m = -1, 0, 1. Karakteristik yang seperti itu
untuk l dan m adalah berkaitan dengan perilaku elektron dalam atom. Sebuah hubungan yang
sama dan juga penting dalam menjelaskan keadaan rotasional dari molekul. Sebagaimana telah
dipelajari dalam kasus rotor yang kaku dari sebuah molekul diatomik, operator Hamiltonian adalah
sebanding dengan operator Legendre dalam persamaan (1.100), fungsi gelombang untuk rotasi
molekul akan menjadi fungsi harmonik sperikal Y l,m.
Tabel 1.3. Harmonik sperikal Yl,m (, )

- See more at: http://sekedaritu.blogspot.co.id/2012/11/definisi-momentumsudut.html#.Vw0DBmGePfU

Anda mungkin juga menyukai