Ilusi visual : distoris bentuk, hilangnya warna, makropsia / mikrosia, sering pada lesi
non - dominan.
Prosopagnosia : pasien mengenal wajah orang tidak bisa menyebutkan namanya.
Pendekatan diagnosa dysphasia
Dengarkan isi dan kelancaran bahasa, amati dengan perintah sederhana sampai
komplek Penilaian ditujukan pada : bicara spontan, penamaan, pengulangan,
baca dan tulis.
Brocca dysphasia : bicara tak lancar, tertahan, pengertian baik.
Wernicke dysphasia: pengertian terganggu, bicara lancar tapi tak bearti, neologisme,
paraphrasia, tulisan jelek.
Global dysphasia : bicara tak lancar, pengertian jelek.
Area reseptif dan ekspresi dihubungkan melalui fasikulus arkuata untuk menjalankan
fungsi intergrasi.
Dysphasia adalah kelainan dapatan yang ditandai dengan hilangnya kemampuan
produksi atau pengertian terhadap pembicara dan/tulisan karena kerusakan otak
sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Linsday W Kenneth et al. Neurology and Neurosurgery Ilustrated. 3rd Ed. Churchill
Livingstone, New York, 1997 ; 105 - 120.
Netter H Frank. The CIBA Collection of Medical Illustrations. Vol I Nervous System,
1986 : 147.
Bird P Thomas, memory loss and Dementia. In Harissons's. Principles of Internal
Medicene. 14th Ed, McGraw-Hill, New York, 1998 ; 142 - 149.